Anda di halaman 1dari 21

1.

Aspek ekonomi dan budaya


Dalam aspek ekonomi dan budaya, fokus studi kelayakan bisnis adalah analisa dampak pendirian perusahaan terhadap lingkun
sebuah perusahaan di suatu lingkungan, apakah mempengaruhi adat istiadat daerah tersebut atau tidak.

2. Aspek pasar dan pemasaran


Aspek pasar dan pemasaran akan menjawab apakah produk akan memiliki peluang atau tidak. Adapun hal-hal yang harus dipe
potensi pasar, besaran konsumen, daya beli masyarakat, segmentasi pasar, situasi persaingan bisnis, dan lain-lain.
Pada aspek pasar dilakukan peramalan penduduk, melakukan perhitungan terhadap besamya perrnintaan terhadap Mini Thea
pemasaran yang tepat Untuk Mengetahui jumlah pasar yang ada dilak-ukan penyebaran kuesioner. Dari basil kuesioner diketa
tertarik dengan pendirian Mini Theater ini. dari besarnya persentase yang diperoleh dapat mengetahui layak tidaknya mini the

3. Aspek manajemen
Analisa studi kelayakan pada aspek manajemen merupakan aspek dasar yang harus diteliti. Karena, bagaimana operasional pe
hingga pengembangan diteliti dalam aspek ini. Bahkan, aspek manajemen juga mencakup manajemen sumber daya hingga fin

4. Aspek keuanganBerbicara tentang bisnis, tentu tak luput dari modal. Sehingga, aspek keuangan dalam studi kelayakan bisni
bisnis di masa sekarang dan mendatang. Dibutuhkan ketelitian dalam proses penganggaran agar rencana bisnis matang.
Pada aspek keuangan diperoleh perhitungan TotaL Project Cost pada aspek ini juga dilalrukan perhitungan terhadap NPV, IRR
dilakukan perhitungan proyeksi terhadap laporan laba rugi, laporan aliran kas, laporan neraca dan perrutungan BEP selama pe

5. Aspek legalitas atau hokum


Aspek terakhir dalam studi kelayakan bisnis adalah legalitas atau hukum. Adapun poin legalitas yang dianalisis yaitu izin lokasi
NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat izin usaha perdagangan (SIUP), dan sebagainya.
Pada aspek hukum pendirian Mini Theater ini ketentuan membayar ijin usaha,dan ijin dari laba bersih, dan supaya tidak melan
untuk memakai DVD original (bukan bajakan).

6.Aspek Teknik
Pada aspek teknis pemilihan lokasi dilakukan dengan Metode Brown-Gibson dan pemilihan peralatan dilakukan dengan mem
aspek teknis juga dilakukan pemilihan peralatan, peralatan yang dipakai adaJah: untuk karnar small dipakai Home Theater Phi
Al5 RB, sedangkan untuk kamar medium dan large memakai Home Theater Pioneer HTZ-303DV dengan TV Samsung SP-54T8H
erusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan didirikannya
tidak.

pun hal-hal yang harus diperhatikan dalam aspek ini yaitu


is, dan lain-lain.
nintaan terhadap Mini Theater, dan menyusun strategi
. Dari basil kuesioner diketahui hasil suka menonton film dan
ahui layak tidaknya mini theather didirikan.

, bagaimana operasional perusahaan mulai dari pembangunan


men sumber daya hingga finansial perusahaan.

dalam studi kelayakan bisnis menjadi salah satu penentu nasib


encana bisnis matang.
itungan terhadap NPV, IRR dan DPP. Di samping itu juga
perrutungan BEP selama periode perencanaan.

ng dianalisis yaitu izin lokasi, tanda pendaftaran perusahaan,


ya.
sih, dan supaya tidak melanggar hukum hak cipta diwajibkan

tan dilakukan dengan memilih EUAC yang paling kecil. Pada


l dipakai Home Theater Philips LX3660D dengan TV LG RT-43N
ngan TV Samsung SP-54T8HF.
Analisis Pasar:
Segmentasi pasar: Identifikasi kelompok target calon penonton, seperti usia
• Potensi pasar: Estimasi potensi penjualan tiket berdasarkan pop
• Persaingan: Tinjau bioskop-bioskop yang ada di daerah tersebut
Lokasi:
• Aksesibilitas: Pastikan gedung bioskop mudah diakses oleh calon
• Area sekitar: Evaluasi lingkungan sekitar gedung bioskop, terma
Studi Teknis:
• Biaya konstruksi: Hitung estimasi biaya pembangunan gedung b
• Kapasitas dan tata letak: Tentukan berapa banyak studio dan ku
• Keamanan dan perizinan: Pastikan memenuhi semua persyarata
Manajemen Operasional:
• Biaya operasional: Estimasi biaya operasional harian, termasuk g
• Pendapatan: Rencanakan strategi pemasaran untuk meningkatk
• Jadwal pemutaran: Rencanakan jadwal pemutaran film yang me
Analisis Keuangan:
• Proyeksi pendapatan dan pengeluaran: Buat proyeksi pendapat
• Break-even point: Hitung kapan investasi awal akan terbayar da
• Perencanaan modal: Tentukan sumber dana untuk modal awal d
get calon penonton, seperti usia, minat, dan preferensi mereka terkait genre film.
enjualan tiket berdasarkan populasi kota dan sekitarnya, serta kebutuhan hiburan.
op yang ada di daerah tersebut, termasuk jenis film yang mereka tampilkan, harga tiket, dan kualitas layanan.

oskop mudah diakses oleh calon penonton, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
sekitar gedung bioskop, termasuk tingkat keamanan, fasilitas, dan daya tarik yang mungkin memengaruhi minat orang untuk berkunjung ke bios

biaya pembangunan gedung bioskop, termasuk peralatan proyeksi dan audio, kursi, layar, dan fasilitas pendukung lainnya.
n berapa banyak studio dan kursi yang akan ada dalam gedung bioskop, serta tata letak yang optimal.
n memenuhi semua persyaratan perizinan, termasuk izin bangunan, izin lingkungan, dan izin khusus untuk operasi bioskop.

operasional harian, termasuk gaji karyawan, biaya listrik, perawatan, dan biaya lainnya.
i pemasaran untuk meningkatkan penjualan tiket, makanan, minuman, dan barang dagangan lainnya.
adwal pemutaran film yang menarik dan sesuai dengan preferensi penonton potensial.

uaran: Buat proyeksi pendapatan dan pengeluaran untuk beberapa tahun ke depan untuk menentukan potensi keuntungan.
nvestasi awal akan terbayar dan bisnis mulai menghasilkan keuntungan.
umber dana untuk modal awal dan cadangan dana yang diperlukan untuk mengatasi ketidakpastian.
orang untuk berkunjung ke bioskop.
JAWAB :

Penyusutan = 300,000,000 =
3

Estimasi Laba / Rugi :


Pendapatan 400,000,000

Biaya :
Biaya Tunai 200,000,000
Biaya Penyusutan 100,000,000
Total Biaya 300,000,000
Laba Sebelum Pajak 100,000,000
Pajak 20% 20,000,000
Earning After Tax 80,000,000

Operational Cash Flow = 80,000,000 +


= 180,000,000
100,000,000

100,000,000
JAWAB :
Dik :
Berdasarkan kriteria Discoun
Proyek ini memenuhi kriteria
IO = 300,000,000
Biaya Operasional Biaya DepresiasiPendapatan Sebelum
Tahun Pendapatan
40% (IO:5) Pajak
Tahun 1 200,000,000 - - 200,000,000
Tahun 2 300,000,000 - - 300,000,000
Tahun 3 450,000,000 - - 450,000,000
Tahun 4 500,000,000 - - 500,000,000
Tahun 5 450,000,000 - - 450,000,000

Penghitungan Proceeds
TAHUN EAT DEPRESIASI PROCEEDS
Tahun 1 42,000,000 60,000,000 102,000,000
Tahun 2 84,000,000 60,000,000 144,000,000
Tahun 3 147,000,000 60,000,000 207,000,000
Tahun 4 168,000,000 60,000,000 228,000,000
Tahun 5 147,000,000 60,000,000 207,000,000

Penghitungan Net Present Value

FAKTOR NILAI
PROCEEDS NILAI SEKARANG
SEKARANG PADA 12%

Tahun 1 102,000,000 0.893 91,071,428.57


Tahun 2 144,000,000 0.797 114,795,918.37
Tahun 3 207,000,000 0.712 147,338,511.30
Tahun 4 228,000,000 0.636 144,898,121.88
Tahun 5 207,000,000 0.567 117,457,359.13
NILAI SEKARANG ARUS KAS 615,561,339.25
PENGELUARAN AWAL 300,000,000.00 -
NILAI BERSIH SEKARANG 315,561,339.25

Project layak dijalankan karena NPV positif.

Penghitungan Payback Period


PROCEEDS

Pengeluaran Awal 300,000,000

Tahun 1 102,000,000
Tahun 2 144,000,000
Tahun 3 207,000,000
Tahun 4 228,000,000
Tahun 5 207,000,000

Discounted Payback Period =


IO = 300,000,000
PV of Proceeds th 1 = 102,000,000 -
198,000,000

PV of Proceeds th 2 = 198,000,000
144,000,000 -
54,000,000

PV of Proceeds th 3 = 54,000,000 x 12
207,000,000

Discounted Payback Period = 2 tahun 3 bulan 13 hari

Berdasarkan analisis payback period, proyek investasi ini layak untuk dijalankan karena DPP < 5 tahun.

Penghitungan Profitability Indeks

Total PV of Proceed = 615,561,339


IO 300,000,000
PI = 2.1

Berdasarkan kriteria Discounted Payback Period, Net Present Value, dan Profitability Index, rekomendasi untuk proyek perkebunan ke
Proyek ini memenuhi kriteria ini dan dianggap layak untuk dilakukan.
Pajak
EAT
30%
- 200,000,000
- 300,000,000
- 450,000,000
- 500,000,000
- 450,000,000
= 3.13

i untuk proyek perkebunan kelapa sawit adalah positif.


PERIODE OPERASI
KETERANGAN
2017 2018
55% 60%
Rencana Penjualan (Liter)
33,000,000 36,000,000
Harga Jual/Liter Rp 805 Rp 805
A. HASIL PENJUALAN/TAHU Rp 26,565,000,000 Rp 28,980,000,000

Harga Pokok Penjualan Rp 16,424,000 Rp 17,925,000


B. TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp 16,424,000 Rp 17,925,000

C. LABA KOTOR ( A - B ) Rp 26,548,576,000 Rp 28,962,075,000

Biaya Operasi Rp 3,635,000 Rp 3,923,000


Biaya Langsung/Tahun Rp 16,665,000,000 Rp 18,180,000,000
Bunga Pinjaman Bank Rp 454,000 Rp 272,000
Biaya Promosi Rp 1,328,250,000 Rp 1,449,000,000
D. TOTAL BIAYA
Rp 17,997,339,000 Rp 19,633,195,000
OPERASIONAL
Penyusutan & Amortisasi Rp 200,000 Rp 200,000
E. TOTAL BIAYA USAHA Rp 17,997,539,000 Rp 19,633,395,000
F. LABA USAHA SEBELUM PAJRp 8,551,037,000 Rp 9,328,680,000
G. PAJAK 30% Rp 2,565,311,100 Rp 2,798,604,000
H. LABA BERSIH ( F - G ) Rp 5,985,725,900 Rp 6,530,076,000

Perkiraan Penghitungan Proceeds


TAHUN EAT DEPRESIASI
2017 Rp 5,985,725,900 Rp 200,000
2018 Rp 6,530,076,000 Rp 200,000
2019 Rp 7,618,763,600 Rp 200,000
2020 Rp 8,707,243,300 Rp 200,000
2021 Rp 8,706,980,100 Rp 200,000

Penghitungan Net Present Value


ARUS KAS SETELAH FAKTOR NILAI SEKARANG
PAJAK PADA 5%
Arus masuk tahun 1 Rp 5,986,125,900 0.952
2 Rp 6,530,476,000 0.907
3 Rp 7,619,163,600 0.864
4 Rp 8,707,643,300 0.823
5 Rp 8,707,380,100 0.784
NILAI SEKARANG ARUS KAS
PENGELUARAN AWAL
NILAI BERSIH SEKARANG
Project layak dijalankan karena NPV positif.
Penghitungan Payback Period
ARUS KAS SETELAH
PAJAK
Pengeluaran Awal Rp 17,997,339,000
Arus masuk tahun 1 Rp 5,986,125,900
2 Rp 6,530,476,000
3 Rp 7,619,163,600
4 Rp 8,707,643,300
5 Rp 8,707,380,100

Discounted Payback Period


IO Rp 17,997,339,000
PV of Proceeds th 1 Rp 5,986,125,900 -
Rp 12,011,213,100

PV of Proceeds th 2 Rp 12,011,213,100 x
Rp 6,530,476,000
Discounted Payback Period 22.07

Berdasarkan analisis payback period, proyek investasi ini layak untuk dijalankan karena DPP < 5 tahun.

Penghitungan Profitability Indeks


Total PV of Proceeds Rp 32,192,386,355 (sum NPV)
IO Rp 17,997,339,000
PI 1.79
Berdasarkan analisis Profitability Indeks, proyek investasi ini layak untuk dijalankan karena PI > 1

Penghitungan Internal Rate of Return


ARUS KAS SETELAH FAKTOR NILAI SEKARANG
PAJAK PADA 5%
Arus masuk tahun 1 Rp 5,986,125,900 0.952
2 Rp 6,530,476,000 0.907
3 Rp 7,619,163,000 0.864
4 Rp 8,707,643,300 0.823
5 Rp 8,707,380,100 0.784
NILAI SEKARANG ARUS KAS
PENGELUARAN AWAL
SELISIH

Berdasarkan analisis Internal Rate of Return, proyek investasi ini layak untuk dijalankan karena IRR bernilai positif

ARUS KAS SETELAH FAKTOR NILAI SEKARANG


PAJAK PADA 20%
Arus masuk tahun 1 Rp 5,986,125,900 0.833
2 Rp 6,530,476,000 0.694
3 Rp 7,619,163,000 0.579
4 Rp 8,707,643,300 0.482
5 Rp 8,707,380,100 0.402
NILAI SEKARANG ARUS KAS
PENGELUARAN AWAL
SELISIH
TINGKAT DISKONTO NILAI SEKARANG
5% Rp 32,192,385,837 Rp 14,195,046,837
IRR Rp 17,997,339,000
20% Rp 21,632,147,032 Rp 10,560,238,805
Rp 14,195,046,837
IRR = 20%
Rp 10,560,238,805

Penghitungan B
BEP

FIXED COST
2017
No. Nama Biaya
1 Penyusutan & Amortisasi Rp 200,000
Total Biaya Rp 200,000
VARIABLE COST
2017
No. Nama Biaya
1 HPP Rp 16,424,000
2 Biaya Operasional Rp 17,997,339,000
Total Biaya Rp 18,013,763,000
Total Biaya/unit Rp 546
Volume Produksi 33,000,000
Price/Liter Rp 805
BEP 772
Berdasarkan BEP, proyek ini layak untuk dijalankan karena volume produksi masih d
PERIODE OPERASI
2019 2020 2021
70% 80% 80% 60000000
42,000,000 48,000,000 48,000,000
Rp 805 Rp 805 Rp 805
Rp 33,810,000,000 Rp 38,640,000,000 Rp 38,640,000,000

Rp 20,741,000 Rp 23,744,000 Rp 24,113,000


Rp 20,741,000 Rp 23,744,000 Rp 24,113,000

Rp 33,789,259,000 Rp 38,616,256,000 Rp 38,615,887,000

Rp 4,426,000 Rp 4,962,000 Rp 5,074,000


Rp 21,210,000,000 Rp 24,240,000,000 Rp 24,240,000,000
Rp 185,000 Rp 175,000 Rp 70,000
Rp 1,690,500,000 Rp 1,932,000,000 Rp 1,932,000,000
Rp 22,905,111,000 Rp 26,177,137,000 Rp 26,177,144,000
Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000
Rp 22,905,311,000 Rp 26,177,337,000 Rp 26,177,344,000
Rp 10,883,948,000 Rp 12,438,919,000 Rp 12,438,543,000
Rp 3,265,184,400 Rp 3,731,675,700 Rp 3,731,562,900
Rp 7,618,763,600 Rp 8,707,243,300 Rp 8,706,980,100

Rp 200,000
PROCEEDS
Rp 5,986,125,900
Rp 6,530,476,000
Rp 7,619,163,600
Rp 8,707,643,300
Rp 8,707,380,100

NILAI SEKARANG
Rp 5,701,072,286 0.05
Rp 5,923,334,240
Rp 6,581,719,987
Rp 7,163,799,693
Rp 6,822,460,150
Rp 32,192,386,355
Rp 17,997,339,000 -
Rp 14,195,047,355
12

1 Tahun 8 Bulan

kan karena DPP < 5 tahun.

dijalankan karena PI > 1

NILAI SEKARANG
Rp 5,701,072,286
Rp 5,923,334,240
Rp 6,581,719,469
Rp 7,163,799,693
Rp 6,822,460,150
Rp 32,192,385,837
Rp 17,997,339,000
Rp 14,195,046,837

ankan karena IRR bernilai positif

NILAI SEKARANG
Rp 4,988,438,250 0.2
Rp 4,534,762,534
Rp 4,411,495,377
Rp 4,197,084,071
Rp 3,500,366,800
Rp 21,632,147,032
Rp 17,997,339,000
Rp 3,634,808,032

21.34 %

Penghitungan BEP Unit


Fixed Cost
P/U - VC/U

2018 2019 2020 2021

Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000


Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000

2018 2019 2020 2021

Rp 17,925,000 Rp 20,741,000 Rp 23,744,000 Rp 24,113,000


Rp 19,633,195,000 Rp 22,925,852,000 Rp 26,177,137,000 Rp 70,000
Rp 19,651,120,000 Rp 22,946,593,000 Rp 26,200,881,000 Rp 26,201,257,000
Rp 546 Rp 546 Rp 546 Rp 546
36,000,000 42,000,000 48,000,000 48,000,000
Rp 805 Rp 805 Rp 805 Rp 805
772 772 772 772
karena volume produksi masih diatas BEP pada masing-masing tahun.

Anda mungkin juga menyukai