Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 METODE KUANTITATIF

NAMA : ARUM PANGESTUTI


NIM : 045100546
PRODI : SOSIOLOGI

PUBLIK-PRIVAT PARTNERSHIP (PPP) DAN PENGENTASAN KEMISKINAN


Tahun 2007 ditandai dengan meningkatnya pendapatan per kapita. Perekonomian naik
6.3%, demikian juga angka kemiskinan berkurang dari 17,8% menjadi 16,6% (diukur
berdasarkan garis kemiskinan nasional) sedangkan tingkat pengangguran turun dari 10,3%
menjadi 9,1%. Meskipun demikian, masih banyak penduduk Indonesia yang rentan terhadap
kemiskinan, dimana hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia (110 juta orang)
“nyaris miskin” (hanya sedikit di atas garis kemiskinan) atau hidup dengan pendapatan
kurang dari 2 Dolar US sehari . Data ini didapat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sukadi Peluk pada bulan Juni 2008 dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sejumlah
responden di seluruh daerah di Indonesia. Sukadi Peluk diminta oleh pemerintah daerah
Jakarta untuk menemukan model pembangunan yang terbaik untuk menyiasati masalah
pembangunan kota Jakarta yang tidak pernah ada habisnya. Dalam penelitian ini ia
membuat hipotesa sistem pemerintahan berpengaruh pada model pembangunan yang bisa
dilakukan. Dalam sistem pemerintahan yang sentralistik, maka model pembangunan yang
dilakukan adalah public initiatives, dalam pemerintahan yang desentralistik model
pembangunan yang dilakukan adalah private initiatives, sedangkan dalam sistem
pemerintahan yang otonom maka model pembangunan yang dilakukan adalah public-privat
partnership.

Sukadi Peluk mendasarkan penelitian ini pada teori yang dikembangkan oleh Enggan Kulia
yang mengatakan bahwa model pembangunan nasional berada pada dua kubu – terpusat
pada pemerintah (public initiatives) atau memberikannya pada swasta (private initiatives).
Model pertama dikenal sebagai lambat dalam pengambilan keputusan dan banyaknya
kebijakan yang tidak efisien sedangkan model kedua dikenal sangat progresif dan berisiko
tinggi. Mempelajari kelemahan dan keunggulan kedua model tersebut, kemudian muncullah
model ketiga yaitu public-privat partnership (public and private partnership). Model ini lebih
akomodatif terhadap keadaan transisi yang terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.
Akan tetapi tentunya implementasi model ini harus didukung oleh prasyarat-prasyarat
seperti pemerintahan yang baik dan bersih, sumber daya manusia yang memadai dan
sistem hukum yang konsisten dan berorientasi pada pembangunan ekonomi.

Soal

1. Jelaskan 4 asumsi dasar seperti ontologi, epistemologi, hakikat dasar manusia serta
aksiologi yang digunakan untuk menjelaskan bahwa Sukadi Peluk menggunakan
pendekatan kuantitatif dari artikel tersebut
Jawaban :

Dari kutipan tersebut, kita dapat mencoba mengidentifikasi asumsi dasar berdasarkan
empat elemen utama dalam paradigma penelitian kualitatif: ontologi, epistemologi, hakikat
dasar manusia, dan aksiologi. Namun, terdapat beberapa kendala dalam mengidentifikasi
asumsi-asumsi ini secara eksplisit. Berdasarkan kutipan tersebut dapat dibuat beberapa
asumsi berikut:
a) Ontologi (Hakikat Realitas)
Ontologi (Hakikat Realitas) merupakan representasi pengetahuan formal dengan
seperangkap konsep dalam suatu gejala dan hubungan antara konsep-konsep yang
ada dalam gejala tersebut. Dalam ilmu sosial, gejala merupakan gejala sosial yang
lihat sebagai sesuatu yang nyata. Dalam Kutipan tersebut mencerminkan asumsi
bahwa realitas (kemiskinan, perekonomian, dan pengangguran) dapat diukur dan
dianalisis secara objektif melalui data kuantitatif. Terdapat keyakinan bahwa data-
data statistik mencerminkan realitas yang dapat diamati dan diukur dengan tepat.
b) Epistemologi (Hakikat Pengetahuan)
Epistemologi (Hakikat Pengetahuan)
merupakan studi tentang pengetahuan dan pembenaran. Terdapat asumsi bahwa
pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian ini bersifat obyektif, karena didasarkan
pada data kuantitatif yang dapat diukur dan diinterpretasikan dengan cara yang
konsisten. Pengetahuan ini mungkin dianggap lebih kuat karena mengandalkan bukti
statistik.
c) Aksiologi (Hakikat Nilai)
Aksiologi (Hakikat Nilai) merupakan ilmu tentang nilai. Dalam melakukan penelitian
dengan pendekatan kuantitatif didasarkan oleh nilai. Tujuan melakukan penelitian
adalah menjelaskan sebuah gejala dan menemukan sebuah hukum yang universal.
Meskipun informasi yang ada dalam kutipan tersebut tidak secara eksplisit menyoroti
nilai-nilai yang mendasari penelitian ini, kita dapat mengasumsikan bahwa penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan data yang digunakan untuk membuat keputusan
kebijakan yang lebih baik. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai seperti efektivitas,
efisiensi, dan perbaikan ekonomi sangat penting dalam penelitian ini.

2. Buatlah tabel yang berisi konsep, variabel, kategori, indikator dalam penelitian kuantitatif
berdasarkan artikel berikut ini
Jawaban:
Berdasarkan kutipan yang diberikan, kita dapat membuat tabel berisi konsep, variabel,
kategori, dan indikator potensial dalam penelitian kuantitatif. Namun, perlu dicatat bahwa
kutipan tersebut lebih bersifat deskriptif dan teoritis daripada memberikan informasi yang
sangat terperinci tentang konsep, variabel, kategori, dan indikator. Tabel ini mencoba
merangkum elemen-elemen utama yang mungkin relevan dalam penelitian kuantitatif yang
dilakukan oleh Sukadi Peluk berdasarkan informasi yang tersedia dalam kutipan. Lebih
banyak detail tentang variabel, kategori, dan indikator yang tepat akan diperlukan untuk
merinci desain penelitian dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tersebut. Berikut adalah tabel yang mungkin mencakup elemen-elemen tersebut :
Konsep Variabel Kategori Indikator
Pertumbuhan Angka
Perekonomian Tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007.
ekonomi pertumbuhan
Tingkat Angka Angka kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan
Kemiskinan
kemiskinan kemiskinan nasional pada tahun 2007.
Tingkat Angka
Pengangguran Tingkat pengangguran pada tahun 2007.
pengangguran pengangguran
Penduduk Jumlah Jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan
Penduduk
miskin penduduk kurang dari 2 Dolar AS sehari.
Daerah Daerah atau lokasi di seluruh Indonesia di mana survei
Lokasi Daerah survei
penelitian dilakukan.
Sistem Model Model Tipe sistem pemerintahan (sentralistik, desentralistik,
Pemerintahan pembangunan pemerintahan otonom) dan model pembangunan yang sesuai.
Pemerintahan, Faktor-faktor yang mendukung implementasi PPP:
Sumber Daya Kriteria pemerintahan yang baik dan bersih, sumber daya
Prasyarat
Manusia, prasyarat manusia yang memadai, sistem hukum yang konsisten
Sistem Hukum dan berorientasi pada pembangunan ekonomi.

3. Rumuskan hipotesa penelitiannya

JAWABAN :
Penelitian kuantitatif yang berfokus pada pengujian hipotesis ini dapat menggunakan data
ekonomi, sosial, dan politik untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang
dijelaskan dalam hipotesis.Berikut adalah hipotesa penelitian kuantitatif yang mungkin
dapat dirumuskan berdasarkan informasi dalam artikel "PUBLIK-PRIVAT PARTNERSHIP
(PPP) DAN PENGENTASAN KEMISKINAN":
Hipotesis Penelitian:
a. “Sistem pemerintahan berpengaruh pada model pembangunan yang melibatkan
kerjasama antara sektor publik dan swasta (public-private partnership) memiliki
dampak positif pada pengentasan kemiskinan. Dalam sistem pemerintahan yang
sentralistik, maka model pembangunan yang dilakukan adalah public initiatives,
dalam pemerintahan yang desentralistik model pembangunan yang dilakukan
adalah private initiatives, sedangkan dalam sistem pemerintahan yang otonom maka
model pembangunan yang dilakukan adalah public-privat partnership.”
b. "Terdapat korelasi signifikan antara sistem pemerintahan (sentralistik, desentralistik,
dan otonom) dan tingkat kemiskinan di Indonesia. Lebih khusus lagi, model
pembangunan yang melibatkan kerjasama antara sektor publik dan swasta (public-
private partnership) memiliki dampak positif pada pengentasan kemiskinan di negara
berkembang seperti Indonesia, terutama ketika didukung oleh prasyarat-prasyarat
seperti pemerintahan yang baik dan bersih, sumber daya manusia yang memadai,
serta sistem hukum yang konsisten dan berorientasi pada pembangunan ekonomi."

Hipotesis ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Sukadi Peluk dan teori yang
dikembangkan oleh Enggan Kulia, yang mengemukakan perbandingan antara model
pembangunan yang terpusat pada pemerintah (public initiatives), model yang melibatkan
sektor swasta (private initiatives), dan model public-private partnership. Hipotesis tersebut
menyarankan bahwa perubahan dalam sistem pemerintahan dan implementasi model
public-private partnership dapat berperan dalam mengurangi tingkat kemiskinan di
Indonesia.

Sumber referensi :

 Prasetyo, Bambang. (2021). BMP Pengantar Statistik Sosial ISIP4215. Tangerang


Selatan, Universitas Terbuka.
 Djollong, A. F. (2014). Tehnik Pelaksanaan Penelitian Kuantitatif. Istiqra: Jurnal
Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 2(1).
 Utami, D. A. P. (2020). Tinjauan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dalam
Penelitian Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP
NEGERI 9 YOGYAKARTA. Jurnal Filsafat Indonesia, 3(2), 63-71.

Anda mungkin juga menyukai