Indikator Penilaian:
Penilaian
Indikator
85-100 75-84 65-74 0 - 64
1. Menjabarkan Artikel Hanya 2 Hanya 1 Tidak ada indicator
teori-teori yang memuat indikator indikator yang yang jelas, lengkap
relevan tentang secara yang jelas, tepat, jelas dan dan tepat
keadilan sosial lengkap, jelas tepat dan lengkap
2. Menjabarkan dan tepat lengkap
teori-teori yang indicator 1, 2,
relevan tentang 3 dan 4
kewajiban
membayar pajak
3. Menjabarkan
hubungan antara
kinerja
pembangunan
sosial-ekonomi
dan nilai-nilai
keadilan sosial
4. Memberikan
contoh terkait
point 3
Hal ini dikarenakan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negara, atau lebih
spesifiknya pemerintah, memiliki dampak terbesar terhadap perkembangan struktur-struktur
yang relevan bagi proses politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ideologis suatu negara.
Oleh karena itu, negaralah yang bertanggung jawab untuk berusaha dan mewujudkan
keadilan bagi seluruh rakyatnya. Namun, pengakuan ini bersifat teoretis belaka, karena
kenyataannya negara tidak selalu berusaha untuk mencapai hal tersebut. Hal ini disebabkan
oleh fakta bahwa pembongkaran ketidakadilan struktural akan bertentangan dengan
kepentingan golongan yang berkuasa. Golongan-golongan yang berkuasa cenderung merasa
diuntungkan dengan kondisi seperti itu, karena dengan demikian golongan yang lemah tidak
akan dapat mengambil bagian dari hak-hak yang sebenarnya menjadi milik mereka. Ada
beberapa teori yang relevan tentang keadilan sosial yang telah dikemukakan oleh berbagai
filosof dan teoretikus, salah satunya adalah sebagai Berikut.
Teori Keadilan John Rawls: Dalam bukunya yang terkenal, "A Theory of Justice"
(1971), John Rawls mengusulkan teori keadilan sebagai kesetaraan. Ia berpendapat bahwa
keadilan sosial harus didasarkan pada dua prinsip utama: pertama, prinsip kesetaraan dasar
yang menjamin hak dan kebebasan dasar yang sama bagi semua individu, dan kedua, prinsip
perbedaan yang memungkinkan ketidaksetaraan asalkan memberikan keuntungan bagi yang
paling kurang beruntung dalam masyarakat.
Referensi:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16633/05.2%20bab%202.pdf?sequ
ence=7&isAllowed=y
Menurut Prof Dr P.J.A Adriani, pajak adalah iuran pada Negara yang terutang oleh
yang wajib membayarnya berdasarkan peraturn - peraturan yang langsung dapat ditunjuk dan
dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran umum yang berhubungan dengan
pemerintahan. Semua warga negara perlu mempunyai kesadaran untuk melaksanakan
tanggunggjawab dalam membayar pajak dan memberikan kontribusi dana unutk pelaksanaan
fungsi perpajakan. Terdapat beberapa teori perpajakan seperti berikut:
b. Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan bahwa seseorang mempercayai adanya sebab-akibat yang
disebabkan oleh perilaku seseorang dengan melaksanakan kewajiban membayar pajak.
Seseorang akan memahami peraturan perpajakan yang telah ditetapkan serta menilai
manfaat dari melaksanakan wajib pajak.
Referensi:
S. Khayati, “Tinjauan Hukum Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi
Dan Bangunan,” Arus J. Sos. dan Hum., vol. 1, no. 2, pp. 1–10, 2021.
Keadilan sosial senantiasa harus keterkaitan dengan kinerja pembangunan sosial dan
ekonomi. Misalnya, menghormati budaya, kebangsaan dan agama kepedulian berbasis
identitas dalam paradigma politik telah diabaikan tekanan dan pengecualian potensial yang
dipengaruhi oleh nilai-nilai ini anggota kelompok atau masyarakat tertentu. Alih-alih
berpolitik, kepedulian identitas sebenarnya menimbulkan kemungkinan bentuk-bentuk
penindasan baru atas nama nilai-nilai etika tertentu identitas budaya tertentu. Fenomena ini
sekarang sering terlihat secara mendalam salah satu bentuk ekspresi kebangkitan agama akhir-
akhir ini sebagai ekspresi politik identitas. Sebagian besar ekspresi kebangkitan Islam politik,
Kebangkitan Politik Hindu di India dan Gerakan Politik Kristen menunjukkan kecenderungan
ini dalam beberapa cara. Di mana bagian atas nama agama atau keyakinan tertentu, tindakan
penindasan, perampasan hak sifat manusia dan kekerasan dibenarkan.
Referensi:
Zeinuddin, M., & Novita, D. (2016). “MEMBUKA LANSKAP KEADILAN SOSIAL DI ERA
GLOBALISASI”. Prosiding Univeritas Wiraraja.
Arfah, A., & Arif, M. (2021). Pembangunan Ekonomi, Keadilan Sosial dan Ekonomi
Berkelanjutan dalam Perspektif Islam. SEIKO: Journal of Management &
Business, 4(1), 566-581.
Keadilan sosial dan kinerja pembangunan sosial-ekonomi adalah dua aspek krusial
dalam mencapai masyarakat yang berkelanjutan dan inklusif. Hubungan antara keduanya
saling terkait erat, di mana kinerja pembangunan sosial-ekonomi yang adil harus
mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial yang merata bagi seluruh anggota masyarakat. Dalam
essay ini, kami akan menggambarkan bagaimana teori-teori keadilan sosial dan kewajiban
membayar pajak berperan dalam memahami hubungan tersebut dan mengatasi tantangan yang
dihadapi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang adil.
Referensi: