Anda di halaman 1dari 97

Universitas

Kristen
Maranatha

Genetika Dasar
Demes Chornelia Martantiningtyas S.Si., M.Sc

Departemen Biokimia
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Outline
Pengantar Genetika
Sejarah Perkembangan Ilmu Genetika
Genetika Mendelian
Dasar Kromosomal Pewarisan Sifat

Dasar Molekular Pewarisan Sifat

Replikasi DNA

Mutasi & DNA Repair

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pengantar 1

Genetika didefinisikan sebagai ilmu yang


berhubungan dengan pewarisan sifat (hereditas)
dan variasi dari organisme.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pengantar 2

Informasi genetik memungkinkan organisme untuk


mengubah oksigen dan mencerna makanan menjadi
produksi energi, mengatur sintesis dan pengangkutan
molekul penting secara biologis, melindungi dari patogen,
seperti bakteri, jamur, dan virus melalui sistem pertahanan
kekebalan yang rumit, dan memelihara bentuk dan mobilitas
tulang, otot, dan kulit.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pengantar 3
Aplikasi Ilmu Genetik dalam Kehidupan

Pengobatan penyakit
Gene Therapy.
An example of in vivo gene therapy is the treatment of vision
loss caused by loss-of-function variants in RPE65, which
encodes an enzyme that converts all-trans-retinyl ester to 11-
cis-retinol, part of the visual cycle that takes place in the retinal
pigment epithelium. The gene is delivered within an adeno-
associated viral (AAV) vector by injection beneath the neural
retina, through vitrectomy followed by direct injection in an
operative procedure.

High & Roncarolo., 2019 https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1706910

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pengantar 4

Aplikasi Ilmu Genetik dalam Kehidupan

Pengembangan
Produk Pangan

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pengantar 5

Aplikasi Ilmu Genetik dalam Kehidupan

Konseling Genetik

Contoh Konseling
Genetik yang dilakukan
di Indonesia

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pengantar 6
Ruang Lingkup Ilmu Genetika

1. Genetika Klasik
Genetika klasik mempelajari
tentang gen dan fenotip.

Contoh : Analisis tentang


pewarisan sifat pada genetik
manusia

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pengantar 7
Ruang Lingkup Ilmu Genetika

2. Genetika Molekuler
Genetika Molekuler mempelajari struktur,
replikasi, ekspresi material genetic, dan
protein yang diekspresikan.

Contoh : DNA Rekombinan,


Cloning, terapi gen

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pengantar 8
Ruang Lingkup Ilmu Genetika

2. Genetika Populasi dan Evolusi


Genetika populasi dan evolusi mempelajari
mekanisme yang menyebabkan perubahan
frekuensi alel di suatu populasi pada waktu
tertentu, dan konsekuensinya terhadap
perubahan tersebut.
Contoh : Polimorfisme DNA,
Mutasi

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Sejarah Perkembangan Ilmu Genetika 9

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Genetika Mendelian

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Genetika Mendelian 10
▪ Mendel mengawinkan tanaman berbunga
ungu dan berbunga putih.
▪ Perkawinan/persilangan (Crossing) dari
dua varietas galur murni disebut
hibridisasi.
▪ Induk galur murni disebut generasi P (P
atau Parental generation)
▪ Dan Keturunannya yang bersifat hybrid
merupakan generasi F1 (Filial pertama,
kata filial dari Bahasa Latin, yang artinya Mendel menemukan prinsip-prinsip dasar tentang
pewarisan-sifat dengan cara membiakkan tanaman Ercis
putra)
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Genetika Mendelian 11

Model Mendel
Mendel mengembangkan suatu model
untuk menjelaskan pola pewarisan sifat
3:1. Ia mendeskripsikan empat konsep
yaitu:

1. Versi alternative gen menyebabkan


variasi dalam karakter yang
diwarisi.
2. Untuk setiap karakter, organisme
mewarisi dua alel, satu dari
masing-masing induk.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Genetika Mendelian 12
Model Mendel

3. Jika dua alel pada suatu lokus berbeda, maka salah


satunya, alel dominan (dominant allele), menentukan
kemampuan organisme; yang satu lagi, alel resesif
(recessive allele), tidak memiliki efek tampak pada
kenampakan organisme.
4. Hukum Segregasi (the Law of Segregation), dua alel
untuk suatu karakter terwariskan bersegregasi (memisah)
selama pembentukan gamet dan akhirnya berada dalam
gamet-gamet yang berbeda.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Genetika Mendelian 13

Model Mendel

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Genetika Mendelian 14
Hukum Segregasi
▪ Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif/ alel
▪ Dalam organisme diploid, kedua gen bersegregasi (memisah)
selama pembentukan gamet.
▪ Setiap sperma atau sel telur hanya mengandung satu alel dari
setiap pasangan.
▪ Hukum ini menjelaskan rasio fenotipe F2 3:1
▪ Setiap organisme mewarisi satu alel untuk setiap gen dari
masing-masing induk.
▪ Dalam heterozigot, kedua alel berbeda, dan ekspresi salah satu
alel (yang dominan) menutupi efek fenotipik alel yang satu lagi
(alel resesif).
▪ Homozigot memiliki alel identic dari gen tertentu, dan
merupakan galur murni.
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Genetika Mendelian 15
Hukum Pemilahan Bebas Kesimpulan :
Hanya hipotesis
▪ Setiap pasangan alel (untuk suatu pemilahan bebaslah
yang memprediksi
gen) bersegregasi secara independent kenampakan dua
ke dalam gamet terhadap pasangan fenotipe yang teramati.
alel gen-gen lain mana pun. Alel untuk warna biji
dan bentuk biji
▪ Dalam Persilangan dihybrid memilah menjadi
(Individu yang heterozigot untuk dua gamet secara saling
alel gen), keturunan memiliki empat bebas.
fenotipe, rasio 9:3:3:1

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Dasar Kromosomal Pewarisan Sifat

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pewarisan Sifat Mendelian dan Kromosom 16

• Tahun 1902, Walter S.Sutton,


Theodore Boveri dan ahli lainnya
menyadari tentang teori kromosom
tentang pewarisan sifat (chromosome
theory of inheritance).
• Menurut teori ini, gen-gen Mendelian
memiliki lokus (posisi) yang spesifik di
sepanjang kromosom, kromosomlah
yang mengalami segregasi serta
pemilahan bebas.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Pewarisan Sifat Mendelian dan Kromosom 17

Bukti Percobaan Morgan

Penelitian Thomas Hunt Morgan


di awal abad Ke-20 membuktikan
bahwa ada asosiasi yang kuat
antara gen dan kromosom.
Mutan pertama Morgan. Lalat Drosophila wild type memiliki mata merah.
Di antara lalat-lalatnya, Morgan menemukan seekor jantan mutan
dengan mata putih. Variasi ini memungkinkan Morgan melacak gen
warna mata ke suatu kromosom spesifik.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Gen tertaut Sex dan Pewarisan Sifat 18

Dasar Kromosomal Jenis Kelamin

Manusia dan mamalia memiliki


dua macam kromosom seks,
disimbolkan X dan Y.

XX = Perempuan
XY = Laki-Laki

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Gen tertaut Sex dan Pewarisan Sifat 19

Pewarisan Sifat pada Gen tertaut seks


Kelaian yang tertaut seks pada manusia : buta warna, distrofi otot Duchennne ( DMD),
Hemofilia

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Perubahan Jumlah atau struktur Kromosom 20

Perubahan jumlah atau struktur kromosom dapat menyebabkan


kelainan genetik

• Perubahan kromosom yang berskala besar bisa memengaruhi fenotipe


organisme.
• Gangguan fisik dan kimiawi, serta kesalagan saat meiosis dapat merusak
kromosom atau mengubah jumlah kromosom dalam sel.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Perubahan Jumlah atau struktur Kromosom 21

Jumlah Kromosom Abnormal

Gagal Berpisah (nondisjunction): anggota pasangan


homolog tidak terpisah dengan benar saat meiosis I.
Kemungkinan lain, kromatid-kromatid bersaudara
gagal berpisah pada meiosis II.

Satu gamet akan menerima dua kromosom dari tipe


yang sama, sedangkan gamet yang satu tidak
menerima Salinan kromosom dari tipe tersebut.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Perubahan Jumlah atau struktur Kromosom 22
Jumlah Kromosom Abnormal
Salah satu gamet yang cacat menyatu dengan
gamet normal = aneuploidi (bisa melibatkan
lebih dari satu kromosom)
Fertilisasi yang melibatkan gamet tanpa Salinan
kromosom tertentu menyebabkan gamet
kekurangan satu keromosom ( Sel memiliki
kromosom 2n-1).
Zigot aneuploidi :
1. Monosomik = kekurangan 1 kromosom
(2n-1)
2. Trisomik kromosom terdapat sebagai
triplikat ( 2n+1)
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Perubahan Jumlah atau struktur Kromosom 23
Jumlah Kromosom
Abnormal

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Perubahan Jumlah atau struktur Kromosom 24
Perubahan Struktur Kromosom
Kesalahan saat meiosis atau agen perusak seperti radiasi
dapat menyebabkan patahnya kromosom yang
mengakibatkan empat jenis perubahan struktur kromosom.

Sindrom Down (Trisomi 21)

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Dasar Molekular Pewarisan Sifat

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


DNA adalah Materi Genetik 25
Studi Asam Nukleat

Studi mengenai eksistensi asam nukleat pertama kali


dilakukan oleh Friedrich Miescher dari Jerman.
Friedrich Miescher mengisolasi inti dari sel darah putih
tahun 1869. Miescher menemukan bahwa di dalam inti sel
terdapat senyawa yang mengandung fosfat yang kemudian
dinamakan nuklein.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


DNA adalah Materi Genetik 26
Studi Asam Nukleat

Akhir abad ke-19 DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid ) berhasil
dipisahkan

Pada awal tahun 1930-an P. Levene, W


Jacobs, dkk menunjukkan bahwa RNA
tersusun atas satu gugus gula ribose dan
empat basa yang mengandung nitrogen.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


DNA adalah Materi Genetik 27
Pencarian Materi Genetik : Penelitian Ilmiah

Bukti DNA dapat


mentransformasi Bakteri
Dalam percobaannya Frederick
Griffith menyimpulkan bahwa bakteri
R yang hidup telah ditransformasi
menjadi bakteri S patogenik oleh suatu
zat terwariskan yang belum diketahui
dari sel-sel S yang mati yang
memungkin sel-sel R membuat kapsul.
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
DNA adalah Materi Genetik 28
Pencarian Materi Genetik : Penelitian Ilmiah
Bukti DNA dapat
mentransformasi Bakteri
• Penelitian Griffith meletakkan dasar bagi
Oswald Avery untuk menemukan
identitas zat pentransformasi itu.
• Avery memusatkan perhatiannya pada
tiga kandidat utama DNA, RNA, dan
Protein.
• Percobaan Avery menunjukkan bahwa
agen pentranformasi itu adalah DNA

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


DNA Adalah Materi Genetik 29
Pencarian Materi Genetik : Penelitian Ilmiah
Bukti DNA dapat
mentransformasi Bakteri
• Alfred Hersey dan Martha Chase melakukan
beberapa percobaan yang menunjukkan bahwa
DNA adalah materi genetic fag yang dikenal sebagai
T2. Percobaan Hersey dan Chase
• Dalam percobaan mereka Hersey dan Chase merupakan penelitian
menggunakan isotop radioaktif sulfur untuk terobosan karena memberikan
melabeli protein pada salah satu kelompok T2 dan bukti kuat bahwa asam nukleat,
isotop radioaktif fosfor untuk melabeli DNA pada bukan protein yang merupakan
kelompok 2. materi genetic, setidaknya
• Hersey dan chase menemukan bahwa DNA fag untuk virus.
memasuki sel inang, namun protein tidak.
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
DNA Adalah Materi Genetik 30
Pencarian Materi Genetik : Penelitian Ilmiah

Bukti lebih lanjut bahwa DNA adalah materi


genetic dikemukakan oleh ahli biokimia
Erwin Chargaff.

Chargaff menemukan bahwa pada susunan


basa DNA terdapat keteraturan. Kesamaan
antara jumlah basa A dan T serta jumlah
basa G dan C dalam spesies apapun dikenal
sebagai aturan chargaff (Chargaff’s rules).

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


DNA Adalah Materi Genetik 31
Model Struktur DNA

James Watson and Francis Crick dari Inggris


menemukan struktur DNA
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
DNA Adalah Materi Genetik 32

Pencarian Materi Genetik : Penelitian Ilmiah

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Asam Nukleat 33

Asam Nukleat (DNA dan RNA) adalah


suatu polimer nukleotida yang berperan
dalam penyimpanan serta pemindahan
informasi Genetik. Satu Nukleotida
terdiri atas 3 bagian:

1. Basa Nitrogen : Cincin


Purin atau Pirimidin
2. Molekul Ganda dengan 5
atom C (pentose)
3. Gugus Fosfat

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Asam Nukleat 34

Basa Nitrogen : Cincin


Purin atau Pirimidin
Basa Nitrogen terikat pada atom C no 1
suatu molekul gula (ribose atau deoksiribosa
melalui ikatan N-glukosidik.
Basa Nitrogen Penyusun DNA : Adenin(A),
Guanine (G), Cytosine ( C ), Thymine ( T )

Basa Nitrogen Penyusun RNA : Adenin(A),


Guanine (G), Cytosine ( C ), Uracil ( U )

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Asam Nukleat 35

Molekul Gula dengan 5


atom C (Pentosa)

Perbedaan gula ribose dan


deoxyribose terletak pada atom C
no 2.
DNA : gulanya Deoxyribose

RNA : gulanya Ribose

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Asam Nukleat 36

Gugus Fosfat

Gugus fosfat terikat pada atom C


no 5 melalui ikatan fosfodiester.
Gugus fosfat inilah yang
meyebabkan asam nukleat (DNA
dan RNA) bermuatan negative.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Asam Nukleat 37

• Suatu basa yang terikat pada satu


gugus gula disebut nukleosida,
• Nukelotida adalah satu nukleosida
yang berikatan dengan gugus
fosfat.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Asam Nukleat 38

Pada RNA dan DNA nukleotida


akan berikatan dengan
nukleotida lainnya melalui
ikatan fosfodiester

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Asam Nukleat 39

• Hydrogen bonds between bases


• Three hydrogen-bond bridges form between
cytosine (C) and guanine (G).
• Two hydrogen bonds form between adenine (A)
and thymine (T).
• Therefore, either guanine and cytosine or adenine
and thymine are posed opposite each other,
forming complementary base pairs G–C and A–T.
• Other spatial relationships are not possible. The
distance between two bases is 2.90 or 3.00 Å

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Asam Nukleat 40

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Struktur DNA 41

• DNA berbentuk heliks ganda/double helix.


• Kerangka gula deoksiribosa dan fosfat yang
menyusun DNA terletak di bagian luar
molekul, sedangkan basa pirin dan pirimidin
terletak dibagian dalam.
• Basa-basa purin dan pirimidin terletak pada
bidang datar yang sama dan tegak lurus
terhadap aksis untaian DNA.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Struktur DNA 42

• Diameter untaian DNA adalah


20Ǻ (angstrom)
• Pasangan-Pasangan basa yang
berurutan berjaran 3,4Ǻ .

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Struktur DNA 43

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Struktur DNA 44

Urutan Nukelotida, Protein, Gene


dapat diakses di NCBI

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Struktur DNA 45

• Struktur untaian berulang


setiap 10 basa.
• Untaian DNA mempunyai
dua lekukan eksternal yaitu
lekukan besar (major groove)
dan lekukan kecil (minor
groove)

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Tiga Bentuk DNA 46

Model
Watson
Crick

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Perbandingan Struktur RNA dan DNA 47

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Organisasi Genome 48

Gen adalah unit molekul DNA atau RNA dengan panjang minimum tertentu yang membawa informasi
mengenai urutan asam amino lengkap suatu protein, atau yang menentukan suatu molekul lengkap suatu
molekul rRNA (RNA ribosom) atau tRNA (transfer RNA).

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Organisasi Genome 49

Genome adalah satu


kesatuan gen yang secara
alami dimiliki oleh satu sel
atau virus, atau satu
kesatuan kromosom jasad
eukaryote dalam fase
haploid.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Organisasi Genome 50

Pengemasan DNA pada Sel Eukariot

Ukuran DNA manusia dalam satu


sel apabila disambung secara linier
DNA perlu dikemas
dapat mencapai panjang 1,7m, dengan system yang
sedangkan ukuran sel manusia efisien dan kompak
hanya beberapa mikron.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Organisasi Genome 51
Pengemasan DNA pada Sel Eukariot

DNA pada sel Eukariot dikemas dengan menggunakan protein Histon

Protein Histon terdiri dari 5 macam : H1, H2A, H2B, H3, dan H4. H1
berfungsi untuk mengunci DNA dalam struktur nukelosom
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Organisasi Genome 52

Pengemasan DNA pada Sel Eukariot

Satu Kompleks DNA dan Protein Histon disebut sebagai Nukelosom

Dalam satu komplek histon DNA digulung kurang lebih dua kali. Antara Nukleosom satu dengan
Nukleosom yang lain dihubungkan oleh molekul DNA yang tidak berikatan dengan histon yang
disebut DNA penghubung (linker DNA)
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Organisasi Genome 53

Pengemasan DNA pada Sel Eukariot

• Rangkaian Nukleosom membentuk


struktur yang disebut kromatin.
• Kromatin membentuk struktur
solenoid.
• Struktur Solenoid terkondesasi
membentuk struktur khas
kromosom

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Organisasi Genome 54

Silahkan klik link berikut : https://youtu.be/OjPcT1uUZiE


dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Organisasi Genome 55

Kromosom dapat diamati dibawah mirkoskop pada fase metaphase, dengan pengecatan
menggunakan giemsa.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Organisasi Genome 56

Struktur Kromosom terdiri dari


1. Lengan kromosom
2. Sentromer
3. Telomer
Lengan kromosom terdiri atas dua bagian yaitu p arm (petite arm,
lengan pendek) dan q arm (long arm, lengan panjang).

Sentromer berikatan dengan suatu protein yang disebut kinetokor.


Telomer adalah bagian ujung kromosom. Urutan nukleotida pada telomer
kromosom manusia berupa ulangan urutan nukelotida TTAGGG.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Replikasi DNA

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


57

Silahkan klik link berikut : https://youtu.be/TNKWgcFPHqw


dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Replikasi DNA 58

Replikasi = Proses perbanyakan bahan genetic

Secara umum replikasi bahan genetic merupakan


proses pengkopian rangkaian molekul bahan
genetic sehingga dihasilkan molekuk anakan yang
sangat identik

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Model Replikasi DNA 59

Ada tiga hipotesis yang berkembang mengenai


replikasi DNA.
1. Konservatif= Setiap molekul untai ganda DNA
anakan terdiri atas satu untai tunggal DNA induk
dan satu untai tunggal DNA hasil sintesis baru
2. Semi konservatif= molekul DNA untai ganda
induk tetap bergabung sedangkan kedua untaian
DNA anakan terdiri atas molekul hasil sintesis
baru
3. Dispersif= DNA induk mengalami fragmentasi
sehingga DNA anakan terdiri atas campuran
molekul lama dan molekul hasil sintesis baru.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Model Replikasi DNA 60

Tahun 1958 Matthew Meselson dan Franklin Stahl berhasil


menunjukkan secara empiris bahwa replikasi DNA berlangsung
dengan mekanisme semikonservatif

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 61
Komponen-Kompenen Penting dalam Replikasi:

1. DNA Cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi
2. Molekul deoksi ribunokleotida yaitu dATP, dTTP, dCTP, dGTP
3. Enzim DNA Polimerase, yaitu enzim utama yang mengkatalis proses polimerisasi nukelotida menjadi
untaian DNA
4. Enzim Primase, yaitu enzim yang mengkatalis sintesis primer untuk memulai replikasi DNA. Primase
mensintesis primer RNA menggunakan DNA induk sebagai cetakan.
5. Helikase, Enzim yang membuka ikatan untaian DNA, dan enzim lain yang membantu proses tersebut
adalah gyrase
6. Molekul Protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka, yaitu protein SSB (Single
strand binding protein)
7. Enzim DNA ligase, enzim yang berfungi untuk menyambung fragmen-fragmen DNA.
dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Mekanisme Replikasi DNA 62

Replikasi DNA berlangsung dalam beberapa tahap yaitu:


1. Denaturasi
2. Peng-awal-an (Initiation, Insiasi) Sintesis DNA
3. Pemanjangan Untaian DNA
4. Ligase fragmen-fragmen DNA
5. Pen-akhir-an (termination, terminasi) Sintesis DNA

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 63
Tahapan Replikasi DNA

1. Denaturasi
• Denaturasi awal terjadi pada
bagian DNA yang dikenal
sebagai ori (origin of
replication) atau titik awal
replikasi. DOI: 10.18632/oncotarget.11975

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 64
Tahapan Replikasi DNA

Lanjutan….
1. Denaturasi
• Ikatan hydrogen antara A-T dan G-C
akan terputus diikuti dengan
pembukaan untaian DNA.
• Untaian DNA membuka membentuk
struktur yang disebut garpu replikasi
(replication work).

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 65
Tahapan Replikasi DNA
2. Inisiasi sintesis DNA

Pemisahan untaian DNA


induk yang akan
direplikasi dilakan oleh
enzim DNA Helikase

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 66

2. Inisiasi, sintesis DNA


• Polimerisasi DNA (replikasi DNA)
dapat dimulai jika tersedia molekul
primer, yaitu molekul yang digunakan
untuk mengawali proses polimerisasi
untaian DNA.

• Fungsi Primer adalah menyediakan


ujung 3’-OH yang akan digunakan
untuk menempelkan molekul DNA
pertama dalam proses polimerisasi.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 67

2. Pemanjangan Untaian DNA (Elongasi)

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 68

2. Pemanjangan Untaian DNA (Elongasi)

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Replikasi DNA 69

Proses Replikasi DNA berlangsung dua arah yang berlawanan, yaitu dikenal sebagai
replikasi dua ara (bidirectional replication): Untai Maju (leading strand) dan Untai lambat
(Lagging strand).
Selama replikasi dua arah akan terbentuk garpu replikasi yang bergerak ke arah yang
berlawanan.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 70

3. Ligase Fragmen DNA

Proses ligase fragmen DNA


digunakan untuk
menggabbungkan tulang
ppunggung gula fosfat dari
semua fragmen okazaki
menjadi untai DNA tak
terputus.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 71

4. Terminasi
Proses terminasi adalah proses pengakhiran replikasi.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 72

Sintesis DNA
berlangsung
dengan
orientasi 5’-P
→ 3’-OH

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Replikasi DNA 73

• Setelah primer menempel (anneal) pada DNA cetakan, kemudian dilakukan sintesis
DNA baru.
• Molekul Primer digunakan untuk menempelkan nukelotida pertama pada untaian DNA
baru.
• Sintesis DNA lambat (lagging strand) memerlkukan lebih dari 1 primer.
• Jika pada untaian DNA cetakan ada nukleotida A maka akan diikatkan nuklotida T pada
ujung 3’-OH primer, kalau C maka diikatkan nukleotida G

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Replikasi DNA 74

Protein-Protein Replikasi DNA beserta Fungsinya


Protein Fungsi

Helikase Membuka uliran heliks ganda induk pada garpu replikasi


SSB (Single strand binding) Menjaga agar DNA yang sudah terbuka tidak tertutup lagi

Topoisomerase/ DNA girase Mengurangi tegangan ‘pembukaan berlebihan’ didepan garpu repilkasi
melalui pematahan, pemuntiran, dan penggabungan kembali untai
DNA
Primase Mennyintesis Primer RNA di ujung 5’ untai maju dan masing-masing
fragmen okazaki dari untai lambat

DNA Polimerase α Mengawali replikasi pada kedua untaian


DNA Polimerase β Reparasi DNA

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Replikasi DNA 75

Protein-Protein Replikasi DNA beserta Fungsinya

Protein Fungsi
DNA Polimerase δ Pemanjangan kedua untaian

DNA Polimerase ε Reparasi DNA

DNA Polimerase γ Replikasi DNA Mitokondria

DNA Ligase Menggabungkan ujung 3’ dari DNA yang menggantikan primer ke


bagian lain dari untai maju dan menggabungkan fragmen-fragmen
okazaki untai lamban

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 76

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mekanisme Replikasi DNA 77

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 78

• Sel memiliki berbagai mekanisme untuk mencegah mutasi, atau perubahan


permanen pada urutan DNA.
• Selama sintesis DNA, kebanyakan DNA polimerase "memeriksa pekerjaannya",
memperbaiki sebagian besar basa yang salah pasangan dalam proses yang disebut
proofreading.
• Segera setelah sintesis DNA, basa yang salah pasangan yang tersisa dapat
dideteksi dan diganti dalam proses yang disebut mismatch repair.
• Jika DNA rusak, dapat diperbaiki dengan berbagai mekanisme.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 79

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 80

Mutasi, yang mungkin timbul selama replikasi dan / atau rekombinasi, adalah perubahan
permanen dalam urutan nukleotida DNA.
Mutasi diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada bahan genetik baik pada taraf
tingkatan gen maupun pada tingkat kromosom.

Mutasi yang terjadi dapat diteruskan ke sel anak. Kanker, berkembang hanya
ketika beberapa mutasi pada gen yang berhubungan dengan pembelahan
terakumulasi dalam sel yang sama.

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 81

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 82

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 83

Frame-shift Mutation adalah mutasi


yang terjadi karena adanya
penambahan atau hilangnya basa
DNA yang menggeser urutan basa
DNA dan menyebabkan penggesaran
penerjemah kodon RNA

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 84

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 85

β-Thalassemia

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 86

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 87

Proofreading

Selama replikasi DNA, sebagian besar DNA


polimerase dapat melakukan proses
proofreading. Jika polimerase mendeteksi
bahwa nukleotida yang salah (pasangannya
salah) telah ditambahkan, polymerase akan
segera melepaskan dan mengganti nukleotida,
sebelum melanjutkan dengan sintesis DNA.

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Mutasi & DNA Repair 88

Mismatch repair

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


DNA Repair 89
Mekanisme perbaikan kerusakan DNA

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


Terimakasih

dchornelia@yahoo.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Anda mungkin juga menyukai