Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH, FUNGSI, DAN KEDUDUKAN BAHASA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen pengampu : Muhammad Yazidul Ulum,S.Pd.M.Pd

Disusun oleh :

Darmin (2008105050)

Dede Mashlahatul Ummah (2008105058)

Halimahtus Sa’diyah (2008105037)

KELAS 1B

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
‘’Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa". Tidak lupa pula, kami ucapkan
terimakasih kepada Bapak Muhammad Yaziul Ulum,S.Pd.M.Pd yang telah
memberi tugas serta membimbing kami.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan


mengenai sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa terhadap kami dan para
pembaca. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kami agar dapat memperbaikinya di kemudian hari.

Demikian kata pengantar ini kami sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wr.wb

Cirebon, 04 Oktober 2020

Penyusun.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................5
2.1 Sejarah Bahasa Indonsia..........................................................................................5
2.2 Fungsi Bahasa Indonesia.........................................................................................8
2.3 Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional................................................9
2.4 Kedudukan Bahasa Indonesia...............................................................................10
BAB III...............................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................11
3.2 SARAN....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang luas, di dalamnya tersebar banyak


pulau yang membentang, yang dipisahkan oleh hamparan laut yang luas.
Beragam suku, etnis, budaya, ras, agama, dan bahasa, menyebabkan
bangsa Indonesia kesulitan berinteraksi dengan masyarakat yang berbeda
suku dan budaya. Oleh karena itu, muncul bahasa Melayu sebagai bahasa
pemersatu Nusantara/bahasa perhubungan (lingua franca)
Seiring perkembangan zaman dan perjalanan sejarah yang panjang, bangsa
Indonesia memperoleh kemerdekaannya dengan usaha dan perjuangan
bangsa Indonesia sendiri, terlepas dari pemberian kemerdekaan oleh
penjajah. Sehari seusai pembacaan proklamasi kemerekaan Indonesia,
pada tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa
negara, bersamaan dengan disahkannya UUD 1945 sebagai Undang-
Undang Dasar RI yang di dalamnya memuat pernyataan bahwa bahasa
negara ialah bahasa Indonesia.
Berbagai lembaga pendidikan telah menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar perkuliahan, dalam penulisannya juga harus
benar menurut KBBI dan PUEBI.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia?


2. Apa fungsi Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sejarah bahasa Indonesia


2. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia
3. Mengetahui kedudukan bahasa Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonsia

Bahasa Melayu adalah cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia. Dalam


perkembangannya, bahasa Melayu kuno melahirkan beberapa dialek sosial
dan dialek regional yang tersebar di wilayah Asia Tenggara. Menurut para
pakar (Bluss 1983, Nothofer 1996, dan Collins 2005) menyatakan bahwa
bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu di Kalimantan barat, yang
melahirkan dialek ragam politis, yaitu bahasa Melayu Malaysia dan Indonesia
serta bahasa Melayu Brunei Darussalam dan Singapura.
1. Bahasa Indonesia Prakemerdekaan
Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu digunakan sebagai
bahasa perhubungan perdagangan (lingua franca) dan bahasa perhubungan
antarsuku masyarakat Nusantara. Perkembangan bahasa Indonesia
mengalami proses yang lama serta menghabiskan waktu berabad-abad.
Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perhubungan, karena bahasa
Melayu mudah dipahami, mudah digunakan dalam kegiatan sehari-hari,
telah dikenal oleh masyarakat Asia Tenggara, struktur bahasa yang
sederhana, tidak menunjukan adanya tingkatan nasional (kasta), sehingga
tidak menimbulkan pertikaian. Dan adanya kemauan masyarakat dalam
menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa perhubungan (lingua
franca).
a. Zaman Prakolonial
Pada pertengahan abad ke-7 M, bahasa melayu telah digunakan oleh
kerajaan Sriwijaya. Terdapat bukti-bukti yang dapat memperkuat hal
tersebut, di antaranya ditemukannya Prasasti Talang Tuwo (684 M),
prasasti Kedukan Bukit (683 M), prasasti Karang Brahi Berangka (688
M), dan prasasti Kota Kapur (686 M).
Meski, bukti tertulis hampir tidak ditemukan, berbagai macam dialek
Melayu tersebar di wilayah Nusantara, seperti dialek Melayu Kupang,
Manado, Larantuka, dan Melayu Ambon. Dalam kesusastraan
Tiongkok juga didapatkan beberapa berita mengenai musafir Cina
yang menetap di wilayah Nusantara. Mereka menggunakan bahasa
kwu’u lun. I Tsing yang belajar kepada Sriwijaya pada abad ke-7 M.
b. Masa Kolonial
Pada abad ke-16, bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan
dalam perhubungan perdagangan (lingua franca). Hal ini diperkuat
dengan sebuah fakta yang menyatakan bahwa Pigafetta, seorang
berkebangsaan Portugis menyusun daftar kata pada tahun 1521, artinya
bahasa Melayu sudah tersebar di wilayah Maluku.
Bangsa Eropa yang menjajah Indonesia, seperti Portugis dan Belanda
yang mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia, mereka terbentur pada
bahasa pengantar pembelajaran. Danokaerts seorang berkebangsaan
Belanda mengakui bahwa kebanyakan sekolah di Maluku
menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Hal tersebut
membuat pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan surat keputusan
KB 1871 No. 104 yang menyatakan bahwa pembelajaran di sekolah
Bumi Putera, jika tidak menggunakan bahasa melayu, maka akan
menggunakan bahasa daerah.
c. Masa Pergerakan Kemerdekaan
Rakyat kesulitan dalam memahami bahasa daerah lain, ketika
berinteraksi dengan berbagai ragam masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, organisasi Budi Utomo lahir sebagai organisasi pergerakan
kemerdekaan untuk mengikat berbagai macam suku bangsa Indonesia.
Pada tahun 1926, Jong Java perlu mengakui bahasa daerah sebagai
media penghubung pemuda-pemudi Indonesia. Bahasa pengantarnya
menggunakan bahasa Melayu. Jong Java menyatakan hasratnya bahwa
mereka menginginkan agar bahasa Riau/Melayu tinggi dapat disebut
sebagai bahasa persatuan.
Meski Jong Sumatra Bond menyatakan hal tersebut, mereka masih
menggunakan bahasa Belanda dalam penulisan majalah. Oleh karena
itu, pada tanggal 28 Oktober 1928 diadakanlah Kongres Pemuda
Indonesia di Jakarta.
2. Bahasa Indonesia Pasca Kemerdekaan
Tanggal 18 Agustus 1945, UUD 1945 disahkan sebagai UUD RI, yang
di dalamnya memuat pernyataan bahwa bahasa negara adalah bahasa
Indonesia (termuat pada bab XV pasal 36 UUD 1945) serta pada tanggal
19 Agustus 1947 penggunaan ejaan republik (ejaan Suwandi) resmi
menggantikan ejaan van Ophuysen yang berlaku sejak tahun 1901.
Ejaan republik sering disebut dengan ejaan Suwandi, karena diambil dari
nama tokoh yang memprakarsai ejaan tersebut. Ejaa terakhir yang berlaku
adalah ejaan yang disempurnakan (EYD), yang diresmikan pada tahun
1972, sebagaimana keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada
tanggal 27 Agustus 1975, No. 0296/V/1975 yang menyatakan
pemberlakuan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia serta pedoman
umum pembentukan istilah.

2.2 Fungsi Bahasa Indonesia

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki


fungsi sebagai berikut :

1. Lambang Kebanggaan Nasional

Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional, artinya bahasa


Indonesia memiliki nilai-nilai sosial budaya serta ciri khasnya. Bahasa
Indonesia mencerminkan budaya Indonesia, dengan gaya bahasa yang
berbeda dengan bahasa negara lain. Bahasa Indonesia akan terjaga dan
terpelihara dengan baik, apabila bangsa Indonesia mau menjaga dan
memelihara bahasa Indonesia dengan baik serta tidak mencampurkannya
ke dalam bahasa asing.

2. Lambang Identitas Negara


Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional, maksudnya
adalah bahasa Indonesia digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai
bahasa sehari-hari, yang mencirikan bahwa kita adalah warga Indonesia.
Bahasa Indonesia juga digunakan dalam penulisan Dasar Negara, lagu
kebangsaan Indonesia, serta UUD 1945.

3. Alat Komunikasi

Di Indonesia terdapat keberagaman, di antaranya keberagaman budaya,


suku, agama, ras, dan adat. Keberagaman tersebut mengakibatkan
masyarakat Indonesia kesulitan dalam berinteraksi dengan masyarakat lain
yang berbeda suku dan budaya. Oleh karena itu, lahir bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan.

4. Sebagai Bahasa Pengantar Perkuliahan

Di dalam pembelajaran perkuliahan, Bahasa Indonesia digolongkan ke


dalam suatu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh setiap program
studi. Dalam proses pembelajarannya pun, Bahasa Indonesia digunakan
dalam proses diskusi, presentai, serta proses penjelasan materi oleh dosen
pengampu setiap mata kuliah. Selain itu, fungsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar perkuliahan adalah sebagai bahasa yang harus digunakan
dalam penulisan karya ilmiah, makalah, dan skripsi.

5. Sebagai Alat Pengembangan Kebudayaan

Indonesia memiliki berbagai kebudayaan, adat, dan tradisi yang


memiliki ciri khas dan makna tersendiri. Keberagaman budaya Indonesia
yang memiliki nilai-nilai dan fungsi secara khusus. Terlepas dari seorang
antropologi budaya yang mengenalkan kebudayaan Indonesia dengan
menggunakan bahasa Indonesia kepada masyarakat Indonesia agar mudah
diketahui dan dipahami dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
2.3 Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional

1.Sebagai lambang kebangsaaan nasional

Bahasa Indonesia erat kaitannya dengan nilai-nilai sosial budaya yang


mendasari rasa kebangsaan. Hal tersebut nampak pada tetap digunakannya
bahasa Indonesia hingga saat ini. Berbeda dengan negara-negara yang
pernah dijajah oleh negara lain, mereka harus belajar lagi bahasa negara
yang dahulu menjajahnya. Malaysia misalnya, yang harus belajar lagi
bahasa Inggris dimana dahulu Malaysia pernah dijajah oleh Inggris.

2.Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional

Dapat dikatakan sebagai jati diri bangsa. Identitas bangsa


Indonesiasendiri, selain ditunjukkan dengan bahasa, juga ditunjukkan
dengan bendera merah putih dan lambang negara burung garuda. Bahasa
Indonesia dapat dikatakan sebagai identitas nasional karena apabila
berbicara dengan orang, mereka akan paham kalau kita berasal dari
Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa Indonesia mampu
menjadi identitas bangsa dengan kerakternya.

3. Fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi

Ditunjukkan dengan digunakanya bahasa Indonesia untuk melakukan


komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Adanya bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi dapat mengatasi kesalahpahaman yang mungkin
terjadi. Seperti kita tahu bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman yang
luas mulai dari budaya hingga bahasa. Sehingga masyarakat yang berasal
dari daerah yang berbeda dengan bahasa yang berbeda dapat
menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi secara jelas dan
paham. Dengan kata lain, masyarakat dapat bepergian keseluruh pelosok
Indonesia dengan berbekal bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
tanpa perlu khawatir.Berdasarkan penjelasan sebelumnya telah disebutkan
bahwa Indonesia memiliki keragaman bahasa yang luas. Mulai dari
Sabang hingga Merauke, hampir disetiap daerah memiliki bahasa yang
berbeda-beda untuk berkomunikasi. Untuk dapat menyatukan perbedaan
tersebut dibutuhkan suatu alat pemersatu. Bahasa Indonesia sepanjang
sejarahnya dapat digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dengan
keragaman bahasa yang berbeda. Dalam hal ini, bahasa Indonesia juga
berperan sebagai alat pemersatu suku dan budaya nusantara tanpa harus
menghilangkan identitas kesukuan dan kebudayaan daerah tersebut.

2.4 Kedudukan Bahasa Indonesia

Ikrar ketiga dalam Sumpah Pemuda tahun 1928 menyatakan bahwa “Kami
putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia.
Artinya, kedudukan bahasa Indonesia sangat penting, karena bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional dan kedudukannya paling tinggi di antara bahasa-
bahasa daerah. Sehingga, sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya untuk
menjaga, memelihara, serta melestarikan bahasa Indonesia melalui berbagai
upaya.
Bahasa Indonesia juga dijelaskan kedudukannya di dalam UUD RI tahun
1945 pada bab XV, pasal 36 yang menyatakan bahwa bahasa negara Indonesia
adalah bahasa Indonesia. Berbagai kepentingan kepemerintahan, kenegaraan,
serta kepentingan kemasyarakatan bahasa Indonesia sangat diperlukan agar
mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
a. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia menjadi jantung bangsa dan


Negara sehingga kita sebagai penerus bangsa memiliki suatu keharusan untuk
menjaga serta mengembangkannnya. Selain itu, sebagai bangsa yang sudah
terbiasa dengan bahasa Indoensia, kita juga harus tetap mempelajarinya supaya
dapat menggunakannya dengan baik dan benar. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional memiliki fungsi sebagai lambang kebangsaan nasional, lambang
identitas nasional, alat komunikasi, dan alat pemersatu bang

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi Indonesia, seperti yang telah
dimuat pada bab XV pasal 36 UUD RI tahun 1945 yang disahkan pada tanggal 18
Agustus 1945. Cikal bakal bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yakni
pada abad ke-7 M bahasa melayu digunakan sebagai bahasa perhubungan
perdagangan di Asia Tenggara (lingua franca).

Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia :

1. lambang kebanggaan nasional


2. Lambang identitas Negara
3. Alat komunikasi
4. Sebagai bahasa pengantar perkuliahan
5. Sebagai alat pengembangan kebudayaan

3.2 SARAN

1. Kita harus memahami fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia

2. Penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya

3. Kita harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar


DAFTAR PUSTAKA

Pamungkas, Sri. 2012. Bahasa Indonesia dalam Berbagi Prrespektif


Yogyakarta : Penerbit Andi
Chaer, Abdul. 2013. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineke Cipta
Sukesti, Restu. 2015. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Puspitasari, Indah. 2015. Pentingnya Pemahaman Kedudukan dan Fungsi
Bahasa sebagai Pemersatu NKRI
Undang-Undang Dasar 1945. Surabaya : CH. Cahaya Agency

Anda mungkin juga menyukai