MAKALAH
MA Persis 60 Katapang
Kelompok 3 :
1. Arif Purnawan
2. Muhammad Hasbi
3. Nabila Salma Salsabila
4. Vani Nurizki
5. Wini Martiani
Bandung
2022 M/ 1444 H
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena izin dan
kasih sayang-Nyalah yang telah memudahkan kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah sosiologi yang berjudul “Permasalahan Partikularisme
di Ranah Publik ”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Pelajaran Sosiologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang partikularisme danberbagai permasalahan publik.
Kelompok 3
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
Permasalahan Partikularisme di Ranah Publik.................................................2
A. Pengertian Kelompok Sosial.........................................................................2
B. Pengertian Partikularisme Kelompok dan Dilema Pembentukan
Kepentingan Publik............................................................................................3
C. Berbagai Permasalahan Sosial di Ranah Publik........................................7
1. Kemiskinan................................................................................................7
2. Ketidakadilan Sebagai Masalah Sosial....................................................11
3. Kriminalitas.............................................................................................13
4. Kesenjangan Sosial Ekonomi..................................................................17
5. Ekslusi Sosial..........................................................................................21
6. Kenakalan Remaja...................................................................................23
7. Pengangguran..........................................................................................27
BAB III..................................................................................................................29
PENUTUP.............................................................................................................29
A. Simpulan....................................................................................................29
B. Saran..........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan bermasyarakat tak jarang kita dihadapkan pada sikap tak
acuh baik dari individu maupun kelompok terlebih dalam masyarakat di kota
besar maupun negara-negara besar yang dalam ilmu sosiologi dikenal sebagai
partikularisme.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian kelompok sosial
2. Apa itu partikularisme dan dilemma pembentukan kepentingan publik?
3. Apa saja jenis permasalahan sosial di ranah publik?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kelompok sosial
2. Mengetahui pengertian partikularisme dan dilema pembentukan publik?
3. Mengetahui apa saja jenis permasalahan sosial di ranah publik?
1
BAB II
1. Burhan Bungin
Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau
kesatuan yang bersifat guyub atau pun formal. (dalam bungin,2008)
3. J. P. Chaplin
Kelompok adalah sekelompok individu yang memiliki kesamaan dalam
sejumlah karakteristik tertentu atau memiliki tujuan yang sama antara orang-
orang tersebut saling berinteraksi, walaupun interaksi tidak perlu langsung
dan tatap muka. (dalam Walgito, 2008)
2
3
4. Paul B.Horton
Menurut Paul B.Horton kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara
fisik. Contohnya adalah Sekelompok orang yang sedang menunggu bus.
5. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto kelompok sosial adalah himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling
berhubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi.
Contohnya seperti keluarga.
6. Mayor Polak
Menurut Mayor Polak kelompok sosial adalah sejumlah orang yang
memiliki hubungan satu sama lain sebagai sebuah struktur untuk
memenuhi kepentingan bersama. Contohnya seperti karang taruna.
mementingkan orang-orang yang ada di dekatnya dan tidak perduli dengan orang
lain.Peter Salim, partikular apabila dilihat dari makna sifat adalah individu,
pribadi, khusus, istimewa, luar biasa, pemilih, tertentu, dan sangat hati-hati.
Partikular dapat dianggap sebagai kualitas tertentu yang memiliki anggapan lain
dari pada yang lain.
1. Sejarah
Artinya, Masyarakat yang saat ini terbentuk dan ada di sekitar kita
merupakan masyarakat yang dipengaruhi oleh masa lalu. Manusia dalam
perkembangannya terbentuk dari jalur yang berbeda sesuai dengan keadaan
masing-masing individu.
2. Multikultural
Hal ini berkaitan dengan keyakinan yang dimiliki bahwa tidak ada arti
budaya yang dapat diakui secara bersama-sama. Budaya hanya berlaku untuk
sekelompok orang. Perbedaan berbagai sifat budaya sangat tidak mungkin
untuk menjadi satu.
3. Agama (Monoteisme)
langit. Hal yang berkaitan dengan ketuhanan dapat didekati dengan cara ibadah
dan berdoa.
1. Kelompok Eksklusivisme
Perasaan yang timbul dari diri seseorang yang merasa dirinya adalah
orang yang tidak membutuhkan orang lain. Rasa tersebut yang terlalu besar
kadang membuat seseorang merasa istimewa dibanding dengan lain dan tidak
peduli dengan lingkungan disekitarnya. Hal ini membuat seseorang menjauh
dari kelompok sosial yang dianggap tidak sama dengannya. Akan banyak
pembatas antara masyarakat dengan individu yang merasa ekslusif.
Yaitu kelompok yang terdiri dari kumpulan orang yang telah memiliki
kedudukan tertentu dalam masyarakat dan biasanya bersikap mendukung
kebijakan penguasa untuk mempertahankan statusnya.
memandang. Jika dilihat dari sudut pandang individu yang berada di dalam
kelompok, sifat partikularisme sangat baik dan sangat dianggap positif, sebab
dengan adanya sifat ini maka kesatuan dan persatuan antar individu di dalam
kelompok ini dapat lebih terjaga dan terjamin dimana setiap individu ini siap
bersedia melakukan apa saja demi terwujudnya cita – cita atau tujuan suatu
kelompok.
1. Kemiskinan
a. Pengertian kemiskinan
b. Bentuk-bentuk Kemiskinan
Menurut Baswi dan Sumodiningrat, secara sosioekonomis, ada dua bentuk
kemiskinan, yaitu sebagai berikut :
1) Kemiskinan absolut, yaitu keadaan orang-orang miskin memiliki
tingkat pendapatan dibawah garis kemungkinan/ jumlah
mendapatkannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
minimum. Atau bisa juga diartikan sebagai seperti keadaan individu
yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
primernya.
2) Kemiskinan relatif, yaitu kemiskinan yang dilihat berdasarkan
perbandingan antara tingkat pendapatan dan tingkat pendapatan lainnya.
Kemiskinan relative juga bisa diartikan seperti kemiskinan yang berasal
dari perbandingan antara penduduk dan lingkungannya.
2) Faktor geografis
a) Iklim dan cuaca yang kurang baik dapat menyebabkan
produktivitas menurun.
b) Tidak adanya sumber daya alam yang memadai
10
3) Faktor ekonomi
a) Sebab-sebab pertanian, seperti pupuk yng tidak cukup, perbaikan
peralatan dan mesin yang tidak mutakhir, tidak adanya sarana
yang memadai untuk melindungi ladang dari hama dan hewan,
takhayul, serta eksploitasi petani oleh tuan tanah.
b) Distribusi kekayaan yang tidak merata.
c) Depresi ekonomi yang dapat menyebabkan penurunan dalam
perdagangan, pernutupan pabrik, dan berhenti kerjanya buruh serta
pedagang kecil.
d) Pengangguran adalah penyebab kemiskinan yang paling serius.
e) Penimbunan kekayaan yang tidak produktif, seperti pemelian
perhiasan.
4) Faktor sosial
a) System Pendidikan yang kurang baik dapat menyebabkan orang
yang berpendidikan menganggur dan menjalani kemiskinan.
b) Perumahan yang tidak cukup dapat membuat orang terpaksa
tinggal di permukiman kumuh yang kotor dan tidak sehat.
c) Salah Kelola rumah tangga juga dapat menyebabkan kemiskinan.
a. Stereotip
Stereotip adalah pemberian sifat tertentu secara subjektif terhadap
seseorang berdasarkan kategori kelompoknya. Stereotip merupakan salah satu
bentuk prasangka antarras berdasarkan kategori ras, jenis kelamin,
kebangsaaan, dan tampilan komunikasi verbal maupun nonverbal. Stereotip
menunjukan kategori “kami” dengan “mereka”. Kami selalu dikaitkan
suporiotas kelompok in group dan mereka sebagai kelompok yang interior atau
kelompok out group.
Stereotip dapat bersifat positif dan bersifat negatif. Contoh stereotip positif
terdapat dalam ungkapan bahwa “Indonesia adalah bangsa yang ramah”
sementara itu, contoh stereotip yang negatif terdapat dalam ungkapan “orang-
orang dipulau itu malas.”
12
b. Marginalisasi
c. Subordinasi
Suburdinasi atau penomorduaan adalah pembedaan perlakuan terhdap
identitas sosial terentu. Umumnya yang menjadi kelompok subordinasi adalah
kelompok minoritas. Menurut Lois Wirth, kelompok minoritas secara explisit
dibedakan dengan kelompok mayoritas anggota kelompok mayoritas dan
anggota kelompok minoritas diperlakukan secara seimbang.
Sementara itu, kelompok minoritas adalah kelompok yang kurang
beruntung karena secara fisik maupun kultural merupakan subjek yang
diperlakukan tidak seimbang. Perlakuan diskriminasi sering diberi kepada
mereka.
d. Dominasi
Dominasi harus dipahami sebagai suatu kondisi yang dialami oleh orang-
orang atau kelompok untuk sejauh bahwa mereka bergantung pada hubungan
sosial dimana beberapa orang atau kelompok lain memegang kekuasaan
sewenang-wenang atas mereka. Ada berbagai bentuk dominasi. Diantaranya
adalah perbudakan, rezim politik, kolonial, despostisme, totalitarianisme,
kapitalisme, dan feodalisme. Ketidakadilan bertentangan dengan pancasila dan
13
UUD 1945. Sila kelima Pancasila berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Secara keseluruhan, pasal-pasal UUD 1945 menekankan
pentingnya keadilan dalam segala aspek kehidupan.
3. Kriminalitas
a. Pengertian kriminalitas
1) Emile Durkheim
Kriminalitas atau kejahatan adalah suatu perbuatan yang dianggap
sebagai kejahatan, melanggar aturan atau hukum yang berlaku dalam
masyarakat, dan mendapat reaksi dari lembaga yang bertugas
menegakkan hukum (dalam Susanto, 2011).
2) Huge D. Barlow
Kriminalitas merupakan tindakan manusia yang melanggar hukum
negara (Santoso, 2008)
3) Paul W. Tappan
Kriminalitas adalah suatu tindakan yang tidak bisa dibenarkan atau
diterima, dan dinyatakan sebagai pelanggaran hukum atau perbuatan tak
patut oleh negara (Santoso, 2008)
4) W. A Bonger
14
1) Teori Anomie
Teori ini dijelaskan oleh Robert K. Merton yang berpendapat bahwa
kriminal merupakan akibat dari berbagai ketegangan dalam struktur
sosial, mungkin terjadi jika terdapat ketidaksesuaian antara niat baik
dengan cara-cara yang dipakai untuk mecapai niat tersebut. Merton
mendeskripsikan bahwa struktur sosial menghasilkan anomi, sebagai
berikut :
a) Masyarakat modern kebih mementingkan kesuksesan dalam bentuk
kekayaan, kemakmuran , ataupun pendidikan tinggi.
b) Apabila seseorang berhasil suksesmaka mereka dianggap orang yang
telah mencapai tujuan-tujuan budaya (culture goals) dalam
masyarakat
c) Akses kelembagaan tersebut tidak dapat dinikmati oleh seluruh
lapisan masyarakat, terutama lepisan bawah
15
Contohnya jika ingin menjadi orang yang kaya atau sukses. Cara
untuk menggapai cita-cita tersebut masyarakat biasanya belajar dengan
tekun dan bekerja dengan keras, tetapi ada orang yang menggapai cita-
cita tersebut dengan cara mencuri atau merampok tanpa belajar dengan
tekun dan bekerja dengan keras. Menurut Robert K. Merton ini termasuk
penyimpangan
3) Teori Labelling
Menurut Edwim M. Lemert (dalam Sunarto, 2008), penyimpangan
sosial bisa terjadi karen masyarakta yang memberikan cap atau label
negatif pada orang yang telah melakukan penyimpangan primer. Dan
orang yang telah di cap sebagai penjahat akan cenderung melakukan
perbuatannya lagi, karena masyarakat tidak percaya lagi terhadap dirinya
bahwa dirinya itu orang yang baik-baik.
Contohnya, awalnya orang itu hanya mencuri sepotong roti di meja
makan di rumahnya. Namun ketika ada makanan ataupun barang yang
hilang semua anggota keluarga selalu menuduhnya sebagai pencurinya.
Lalu ia berpikir jika dirinya diam saja tidak mencuri dituduh sebagai
pencuri, jadi lebih baik dia mencuri saja, karena sudah terlanjur dicap
sebagai pencuri.
Sosiolog Gresham Sykes dan David Matza (dalam, Henslin, 2008)
mengemukakan bahwa orang yang berhasil menentang cap negative,
umumnya menggunakan Teknik netralisasi (technique of neutralization),
dilakukan sebagai berikut :
a) Penyangkalan tanggung jawab
b) Penyangkalan cedera
c) Penyangkalan terhadap korban
d) Mengutuk balik para pengutuk
e) Mengangkat tinggi niali kesetiaan
17
c. Bentuk-bentuk kriminalitas
Light, Keller, dan Calhoun (dalam Sunarto, 2008) menjelaskan bahwa ada
beberapa tipe kejahatan, sebagai berikut :
1) Kejahatan tanpa korban (victimless crimes) merupakan kejahatan yang
menajadikan pelaku sebagai korban tindakannya sendiri. Contoh berjudi
dan penyalahgunaan narkoba.
2) Kejahatan terorganisasi (organized crimes) meupakan kejahatan secara
berkomplot dan berkesinambungan serta memiliki jaringan dan kekuasaan
untuk memperoleh uang dengan melanggar hukum. Contoh penjualan
barang hasil kejahatan dan perjudian gelap.
3) Kejahatan terorganisasi transnasional (transnational organized crimes)
merupakan kejahatan terorganisasi yang terorganisasi melampaui batas
negara, yang dilakukan organisasi kejahatan yang punya jaringan global.
Contoh penyeludupan senjata, pencucian uang, dan perdagangan manusia
lintas negara.
4) Kejahatan kerah putih merupakan kejahatan yang dilakukan orang-orang
terpandang dan puny astatus sosial tinggi, contohnya korupsi.
5) Kejahatan perusahaan (corporate crimes) merupakan kejahatan dengan
menaikkan keuntungan dan menekan kerugian yan dilakukan atas nama
perusahaan. Contoh, kejahatan terhadap konsumen dan kejahatan pada
karyawan
6) Violent offens merupakan kejahatan disertai kekerasan
7) Property offenses merupakan kejahatan menyangkut hak milik
Didalam masyarakat secara alami ada beberapa orang yang lebih kuat,
belajar lebih cepat, memiliki fisik yang lemah, suara merdu/ indah, atau
memiliki sesuatu yang lebih dan dianggap lebih penting di masyarakat. Namun
ada juga kesenjangan yang ditentukan manusia misalnya, kesenjangan sosial
berdasarkan harta kekayaan yang dimiliki. Contoh lain, adanya perbedaan
karakteristik biologis, keterampilan sosial, maupun uang, mengakibatkan
sistem pengelompokan individu-individu dalam berbagai kelompok sesuai apa
yang dimiliki.
seperti pola konsumsi, gaya hidup, dan dinamika identitas. Hal ini
mengakibatkan peningkatan heterogenitas dalam studi stratifikasi sosial.
Aset adalah salah satu bentuk kekayaan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan atau perseorangan. Sampai sekarang, aset yang dimiliki oleh
badan usaha masih sangat berpusat di usaha dengan skala yang besar.
Padahal, tenaga kerja yang tersedia di Indonesia lebih banyak bekerja di
usaha mikro kecil hingga menengah. Hal tersebut akan menyebabkan
usaha kecil dan menengah menjadi sulit berkembang. Bahkan, ada
banyak usaha-usaha mikro yang akhirnya bangkrut karena minimnya
modal dan juga asset.
5. Ekslusi Sosial
Setiap golongan masyarakat (ras, suku, agama, lapisan sosial) harus pula
dilibatkan dalam pengambilan kebijakan pemerintah,agar semua aspirasi
dapat diketahui dan tidak timbul benih kecemburuan yang mengarah pada
konflik sosial
6. Kenakalan Remaja
2) Lingkungan Sekolah
Menurut Sudarsono (2012) bahwa sekolah merupakan ajang pendidikan
yang kedua setelah lingkungan keluarga bagi anak remaja. Sedangkan
menurut Ary (2010) bahwa Setiap pendidikan menyiratkan sebagai proses
sosialisasi anak dalam lingkungan sosialnya. selain itu Kultur/budaya
akademis, kritis dan kreatif, serta sportif juga harus terbina dengan baik
demi terbentuknya kestabilan emosi sehingga tidak mudah goncangan dan
menimbulkan akses-akses yang mengarah kepada perbuatan-perbuatan
27
3) Lingkungan Masyarakat
Menurut Sudarsono (2011) anak remaja sebagai anggota masyarakat selalu
mendapat pengaruh dari keadaan masyarakat dan lingkungannya baik
langsung maupun tidak langsung.
7. Pengangguran
Kemudian besaran upah yang ditawarkan pemberi kerja tidak sesuai dengan
keinginan tenaga kerja. Sebab, pemberi kerja tidak mampu dan tidak bersedia
memperkerjakan tenaga kerja dengan tingkat upah yang sesuai.
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan
dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan rasa
kebersamaan dan rasa yang saling memiliki.Contoh keluarga.
b. Multikultural
Hal ini berkaitan dengan keyakinan yang dimiliki bahwa tidak ada arti
budaya yang dapat diakui secara bersama-sama. Budaya hanya berlaku
untuk sekelompok orang. Perbedaan berbagai sifat budaya sangat tidak
mungkin untuk menjadi satu.
c. Agama (Monoteisme)
Partikularisme ini berkaitan dengan ketuhanan, yang berasal dari dua
kata yaitu mono dan theos. Ajaran ini mengajarkan bahwa tuhan itu
hanya satu dan sempurna. Tuhan merupakan pengendali segala hal yang
29
30
ada di bumi dan langit. Hal yang berkaitan dengan ketuhanan dapat
didekati dengan cara ibadah dan berdoa.
Adapun beberapa contoh partikularisme yang ada di masyarakat.
Antara lain;
1. Mementingkan orang yang dia kenal dari pada orang lain
2. Mempekerjakan karyawan yang berasal dari daerahnya
3. Adat yang mengharuskan pernikahan satu suku
a. Faktor pribadi
b. Faktor geografis
c. Faktor ekonomi
d. Faktor social
1) Stereotip
2) Marginalisasi
3) Subordinasi
4) Dominasi
c. Kriminalitas
1) Teori AnomieTeori
2) Different Asssociaton
3) Teori Labelling
e. Ekslusi Sosial
f. Kenakalan Remaja
Istilah kenakalan remaja merupakan kata lain dari istilah kenakalan anak
sebagai terjemahan dari juvenile delinquency. Menurut Simanjuntak (1984)
pengertian juvenile delinquency ialah jika perbuatan-perbuatan yang
dilakukan anak tersebut bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam
masyarakat di lingkungannya.
g. Pengangguran
B. Saran
Sehubung dengan pembahasan diatas, maka kami menyadari bahwa di
dalam penulisan tidak seharusnya banyak kata sambung dan kata yang diulang,
namun dengan kata yang seefisien mungkin tanpa penghamburan kata dan
dengan pemilihan kata yang lebih tepat lagi sehingga jelas, dapat dipahami
dengan mudah sistematis kalimatnya terjaga tanpa berbelit-belit dengan kata
yang kurang efisien.
Menyadari penulis jauh dari kata sempurna maka kedepannya peuis akan
lebih baik lagi dalam mengolah kata.
DAFTAR PUSTAKA
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2016. Sosiologi: untuk SMA dan MA Kelas XI
Kurikulum 2013. Esis, sebuah imprint dari Penerbit Erlangga
Suhardi, Sri Sunarti. 2009. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS.
Jakarta: Pusat Perbukuan Dapartemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
Sumber Internet
https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/18/070000369/10-pengertian-
kelompok-sosial-menurut-para-ahli?page=all (diunduh 6 Agustus 2022)
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/25/100000169/cyber-crime--
definisi-jenis-dan-contohnya (diunduh 7 Agustus 2022)
https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/
kesenjangan-sosial/amp/?
amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#Pengertian_Kesenjangan_Sosial_Menurut_Para_Ahli=&share=https
%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fkesenjangan-sosial%2F
(diunduh 7 Agustus 2022)
https://money.kompas.com/read/2022/02/07/063800426/pengertian-penyebab-
dan-cara-mengatasi-pengangguran?page=all (diunduh 7 Agustus 2022)
34
35
https://www.google.com/url?q=https://katadata.co.id/safrezi/berita/
61b826a47ec59/pengertian-penyebab-dan-dampak-kesenjangan-sosial-
ekonomi&usg=AOvVaw2goOIifs-6r78OeoWx4lUw (diunduh 8 Agustus 2022)
https://www.google.com/url?q=https://tirto.id/mengenal-4-teori-penyimpangan-
sosial-penyebab-perilaku-menyimpang-gaBX&usg=AOvVaw0K-
jbgHO2MMubUURsFEwed (diunduh 8 Agustus 2022)