PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh :
Sri Rahayu
1337424520107
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
atau tidak formal yang dilakukan dibawah usia 18 tahun (Desiyanti, 2015).
sikap terhadap pernikahan usia dini dapat di cegah atau semakin kecil
resiko (ods ratio) 4,259 kali untuk menikah dini daripada remaja muda yang
anak yang pertama dan utama (Nandang, 2007). Remaja yang memiliki latar
belakang orang tua berpendidikan rendah maka memiliki resiko lebih besar
untuk menikah dini daripada remaja yang memiliki latarbelakang orang tua
pihak orang tua terhadap anaknya salah satunya yang menonjol adalah faktor
(Desiyanti, 2015).
bagi laki-laki dan 16 tahun bagi wanita sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 7
yang berbunyi “Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai
al., 2015). Usia ideal menikah pada perempuan yaitu 21-25 tahun dan pada
laki-laki 25-28 tahun karena di usia itu organ reproduksi perempuan secara
psikologis sudah berkembang secara baik dan kuat serta siap melahirkan
begitu pula pada laki-laki pada umur 25-28 akan siap untuk menopang
Pada tahun 2010, terdapat 158 negara dengan usia legal minimum menikah
adalah 18 tahun ke atas, dan Indonesia masih diluar itu (BKKBN, 2012).
Diantara perempuan usia 10-54 tahun, sebanyak 2,6% menikah pertama kali
pada umur kurang dari 15 tahun dan 23,9 % menikah pada umur 15-19 tahun.
sangat tinggi, karena pada masa ini, alat reproduksi seorang remaja belum
siap atau cukup matang melakukan fungsinya, karena rahim atau uterus akan
siap melakukan fungsi hormonal jika telah melewati waktu kerjanya yang
14 tahun yang telah ditandai dengan menstruasi. Rahim yang matang dapat
dilihat pada perubahan ukuran rahim. Ukuran rahim pada seorang wanita,
(Heni & Suharno, 2017). Kehamilan pada perempuan usia 15-19 tahun
hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang hamil pada usia
lebih dari 20 tahun. Demikian pula dengan resiko kematian bayi, 30% lebih
tinggi pada usia muda, dibandingkan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu usia
20 tahun atau lebih. Kehamilan pada usia dini dan menjadi orang tua
Angka Kematian Bayi Indonesia pada tahun 2002 adalah sebesar 43 per 1000
kelahiran hidup dan pada tahun 2012 menjadi 34 kematian bayi per 1000
kelahiran hidup, dan Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Kematian maternal pada wanita hamil dan
melahirkan pada usia di bawah 20 tahun 25 kali lebih tinggi dari pada
kematian maternal pada usia 20 sampai 29 tahun dan meningkat kembali pada
yang belum hamil. Program pemerintah saat ini yang terkait perencanaan
Herizasyam, 2016).
sebelum terjadinya kehamilan untuk pasangan usia subur. Peran calon suami
sangat penting untuk mengikuti konseling pra konsepsi, karena suami adalah
kesehatan istri selama hamil dan tidak mengetahui apakah kehamilan istrinya
termasuk resiko tinggi atau tidak. Langkah awal yang dapat dilakukan laki-
(Sari, 2018).
dari Ibu Kota Kabupaten. Secara Astronomi terletak diantara 70.12’ – 70.31’
denganluas wilayah kurang lebih 529 Km2 dari Luas Wilayah Kabupaten
9 Desa. Daerah yang terluas adalah desa Punggelan dengan luas 89,90 Km2
Sawangan merupakan wilayah paling kecil yaitu hanya seluas 43,60 Km2.
tahun 2018, dengan jumlah penduduk total sebesar 46.856 jiwa, yang terdiri
Kesehatan masyarakat.
(catin) usia dini yang dilakukan setiap 1 tahun 2 kali. Kegiatan ini dilakukan
Kecamatan Punggelan pada tahun 2017 adalah 314 calon pengantin usia dini
dari 877 total calon pengantin, data tahun 2018 adalah 298 calon pengantin
usia dini dari 846 total calon pengantin, dan data tahun 2019 adalah 230 calon
pengantin usia dini dari 835 total calon pengantin. Angka terjadinya
Banjarnegara.
B. RUMUSAN MASALAH
Banjarnegara?”
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Kabupaten Banjarnegara.
2. Tujuan Khusus
Banjarnegara.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
selanjutnya.
3. Bagi Masyarakat
E. KEASLIAN PENELITIAN