Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RAISSA ATHALIA PUTRI

NIM : 13030122140140
KELAS : PENGANTAR ARKEOLOGI /A

Ruang Lingkup Kerja dan Institusi Arkeologi

Ruang Lingkup Kerja

Arkeologi adalah disiplin ilmu yang berfokus pada studi materi dan bukti-bukti budaya masa
lalu dengan tujuan untuk memahami sejarah manusia, perkembangan masyarakat, dan
perubahan lingkungan. Ruang lingkup arkeologi mencakup studi tentang warisan budaya
masa lalu melalui analisis sistematis terhadap sisa-sisa material, termasuk artefak, ekofak,
dan fitur. Metode utama yang digunakan dalam penelitian arkeologi adalah identifikasi,
survei, pemetaan, dokumentasi, penggalian, dan pengambilan sampel.

Ruang lingkup arkeologi mencakup berbagai aspek dan subdisiplin, termasuk:

1. Arkeologi Prasejarah: Mempelajari masa prasejarah manusia sebelum perkembangan


sistem penulisan. Ini mencakup periode Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum.
2. Arkeologi Klasik: Fokus pada peradaban kuno seperti Yunani, Romawi, Mesir, dan
Mesopotamia.
3. Arkeologi Historis: Memeriksa masa lalu yang lebih baru dan mencakup periode
sejarah yang didokumentasikan.
4. Arkeologi Bawah Air: Mengkaji situs-situs bawah air seperti kapal karam, pelabuhan
purba, dan permukiman bawah air.
5. Arkeologi Maritim: Meneliti peran perairan dan pantai dalam sejarah manusia, seperti
pelabuhan dan navigasi.
6. Arkeologi Industri: Mempelajari jejak-jejak aktivitas industri masa lalu, seperti
tambang, pabrik, dan kereta api.
7. Arkeologi Lingkungan: Mengeksplorasi hubungan antara manusia dan lingkungan
serta dampaknya pada perubahan iklim dan ekosistem.
8. Arkeologi Etnik: Meneliti budaya dan sejarah kelompok etnik tertentu, termasuk
pengaruh, migrasi, dan perubahan budaya.
9. Arkeologi Hewan: Memahami hubungan manusia dengan hewan dalam sejarah,
termasuk domestikasi dan perburuan.
10. Arkeologi Medis: Meneliti bukti-bukti praktik medis dan kesehatan dalam sejarah
manusia.
11. Arkeologi Digital: Menggunakan teknologi komputer dan pemodelan 3D untuk
merekam, menganalisis, dan merekonstruksi situs arkeologi.
12. Arkeologi Bawah Tanah: Mencari situs arkeologi yang terkubur di bawah tanah,
seperti gua-gua dan kota yang terlupakan.
13. Arkeologi Konservasi: Memelihara dan merawat artefak, situs, dan warisan budaya
agar tetap ada untuk generasi mendatang.

Ruang lingkup arkeologi merujuk pada wilayah atau cakupan subjek yang dijelajahi dan
diteliti oleh para ahli arkeologi. Ini mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan
penelitian, pemahaman, dan interpretasi masa lalu manusia.

Ruang lingkup arkeologi mencakup:


1. Penemuan dan Pemugaran Situs Arkeologi: Arkeolog mencari, menggali, dan
memahami situs-situs arkeologi, seperti kota kuno, gua prasejarah, makam, atau
reruntuhan bangunan bersejarah. Mereka juga terlibat dalam pemugaran dan
pelestarian situs-situs ini.
2. Analisis Artefak dan Benda Kuno: Arkeolog mempelajari dan menganalisis artefak,
benda-benda kuno, seperti alat-alat, seni, keramik, dan perhiasan, untuk memahami
budaya dan teknologi masa lalu.
3. Rekonstruksi Budaya Masa Lalu: Mereka berusaha untuk merekonstruksi budaya,
sosial, ekonomi, dan politik masyarakat masa lalu berdasarkan bukti-bukti yang
ditemukan.
4. Evolusi dan Sejarah Manusia: Arkeologi prasejarah mempelajari perkembangan
manusia dan peradabannya sejak zaman kuno hingga masa modern.
5. Arkeologi Maritim dan Bawah Air: Ini melibatkan penelitian dan eksplorasi situs-
situs bawah air seperti kapal karam, pelabuhan kuno, dan permukiman submersi.
6. Arkeologi Industri: Mempelajari jejak-jejak aktivitas industri dan teknologi masa
lalu, seperti tambang, pabrik, dan infrastruktur.
7. Konservasi dan Pelestarian: Arkeologi melibatkan upaya pelestarian dan
pemeliharaan situs dan artefak bersejarah agar tetap ada untuk generasi mendatang.
8. Kajian Lingkungan dan Perubahan Iklim: Beberapa arkeologi memeriksa dampak
peradaban manusia terhadap lingkungan dan perubahan iklim sepanjang sejarah.
9. Kajian Etnik dan Hubungan Antarbudaya: Meneliti migrasi, interaksi, dan
perubahan budaya di antara kelompok-kelompok etnik.

Ruang lingkup arkeologi sangat luas dan terus berkembang seiring dengan kemajuan
teknologi dan metodologi baru. Tujuannya adalah untuk merunut sejarah manusia, menggali
pengetahuan tentang budaya masa lalu, dan memahami dampaknya pada dunia saat ini.

Institusi Arkeologi

Dalam konteks arkeologi, istilah "institusi" mengacu pada organisasi atau badan yang terlibat
dalam studi, penelitian, dan pelestarian peninggalan arkeologi serta dalam mengatur kegiatan
dan standar di bidang arkeologi. Institusi arkeologi memiliki peran penting dalam
memfasilitasi studi dan pemahaman terhadap sejarah, budaya, dan warisan masa lalu.

Beberapa contoh institusi arkeologi meliputi:

1. Museum Arkeologi: Museum arkeologi adalah institusi yang menyimpan,


memamerkan, dan mendokumentasikan artefak dan temuan arkeologi. Mereka
memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk melihat dan mempelajari
peninggalan masa lalu.
2. Lembaga Penelitian Arkeologi: Lembaga ini mendukung penelitian arkeologi, baik
melalui pembiayaan, fasilitas, atau dukungan logistik. Mereka dapat mengorganisir
proyek penelitian dan mengoordinasikan upaya penelitian arkeologi.
3. Lembaga Pendidikan: Universitas dan perguruan tinggi yang memiliki program
arkeologi termasuk dalam kategori ini. Mereka melatih calon arkeolog dan berperan
dalam menyebarkan pengetahuan tentang arkeologi.
4. Badan Pelestarian Warisan: Badan pemerintah dan organisasi nirlaba yang bertugas
melindungi dan melestarikan situs-situs arkeologi serta mengatur aktivitas ekskavasi
dan restorasi.
5. Asosiasi Arkeologi: Asosiasi profesional arkeologi adalah institusi yang
menghubungkan arkeolog, memfasilitasi pertukaran pengetahuan, dan menyediakan
platform untuk kolaborasi dalam penelitian.

Institusi arkeologi bekerja secara berkelanjutan untuk mendukung pemahaman lebih lanjut
tentang sejarah dan warisan budaya manusia. Mereka juga berperan dalam mengelola sumber
daya arkeologi yang berharga dan mengambil tindakan untuk melindungi peninggalan masa
lalu dari kerusakan atau perusakan.

Anda mungkin juga menyukai