Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI GOUT

Artritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada
jaringan disekitar sendi. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga
dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit
tertentu. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Penderita asam urat disarankan agar mengontrol makanan
yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.
Penyakit gout merupakan penyakit degeneratif yang sering terjadi pada lansia. Gout arthritis
adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan kronis konsentrasi asam urat di dalam
plasma. Asam urat terjadi karena adanya penumpukan asam urat dalam tubuh dan rusaknya
metabolisme purin. Penyakit ini merupakan kondisi yang sering terjadi pada pria yang berusia
30-40 tahun dan pada wanita sering terjadi di usia 55-70 tahun, dimana pada wanita banyak
terjadi setelah memasuki fase menopause.
Artritis gout merupakan salah satu penyakit metabolic (metabolic syndrome) yang terkait dengan
pola makan diet tinggi purin dan minuman beralkohol. Penimbunan Kristal Monosodium Urat
(MSU) pada sendi dan jaringan lunak merupakan pemicu utama terjadinya keradangan atau
inflamasi pada gout artritis.

PATOLOGI GOUT
Pemeriksaan histopatologis menunjukan granuloma tofus dikelilingi kristal monosodium urat
(MSU). Respon inflamasi disekitar kristal terutama berasal dari sel mononuklir dan sel giant.
Terkikisnya kartilago dan korteks tulang terjadi disekitar tofus. Kapsul fibrosa biasanya
menonjol disekeliling tofus, kemudian kristal dalam tofus berbentuk jarum (needle shape) dan
sering membentuk kelompok kecil secara radier.
Komponen penting lainnya dari tofus adalah lipid glikosaminoglikan dan protein plasma. Pada
gout arthritis akut cairan juga mengandung kristal monosodium urat monohidrat 95% kasus.
Banyak kristal ditemukan dalam leukosit pada aspirasi cairan sinovial yang diambil segera pada
saat inflamasi akut. Kondisi ini disebabkan karena adanya terjadi proses pathogenesis.

ETIOLOGI GOUT
Penyebab gout arthritis bisa disebabkan karena faktor primer dan faktor sekunder, dimana faktor
primer 99% idiopatik atau belum diketahui penyebabnya. Berkaitan dengan faktor genetik dan
faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan produksi asam urat yang juga disebabkan oleh kurangnya pengeluaran asam urat
dari tubuh. Pada faktor sekunder terjadi peningkatan produksi asam urat yang berujung pada
terhentinya proses eksresi asam urat dan kombinasi dari kedua penyebab tersebut.
Gout arthritis banyak menyerang pada pria, pada wanita persentase gout arthritis lebih kecil dan
umumnya akan muncul setelah memasuki masa menopause. Pada laki-laki banyak terjadi pada
umur 40-50 tahun. Di beberapa negara, prevalensi gout arthritis diatas umur 80 tahun dapat
meningkat 10% pada pria dan 6% pada wanita. Insiden gout arthritis diseluruh dunia dapat
mengalami peningkatan secara bertahap akibat kebiasaan diet yang buruk, kurang olahraga,
konsumsi makanan cepat saji, obesitas dan gangguan metabolik
Etiologi artritis gout meliputi usia, jenis kelamin, riwayat medikasi, obesitas, konsumsi purin dan
alkohol. Pria memiliki tingkat serum asam urat lebih tinggi daripada wanita, yang meningkatkan
risiko mereka terserang artritis gout. Perkembangan artritis gout sebelum usia 30 tahun lebih
banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Namun angka kejadian artritis gout menjadi sama
antara kedua jenis kelamin setelah usia 60 tahun. Prevalensi artritis gout pada pria meningkat
dengan bertambahnya usia dan mencapai puncak antara usia 75 dan 84 tahun.

TANDA DAN GEJALA GOUT


Adapun tanda dan gejala yang ditemukan pada gout arthritis adalah :
1. Akut
Pada fase akut serangan awal pada gout arthritis berupa nyeri yang berat, adanya oedem dan
berlangsung dengan cepat. Gejala ini banyak dijumpai pada ibu jari kaki dan biasanya
disertai dengan kelelahan, sakit kepala bahkan demam.
2. Interkritikal
Pada fase atau stadium ini gejala yang ada berupa lanjutan dari gejala pada fase akut, dimana
pada fase ini terjadi interkritikal asimtomatik. Secara klinik pada fase ini tidak dapat
ditemukan tanda-tanda radang akut.
3. Kronis
Pada fase kronis terjadi penumpukan tofi (monosodium urat) dalam jaringan yang
ditemukan pada telinga, pangkal jari dan ibu jari kaki.

Secara umum penderita gout arthritis akan merasakan gejala nyeri, sendi terasa sakit
Ketika digerakan, jari-jari terasa kaku, oedem, yang membuat seseorang merasa tidak nyaman
dan sulit untuk beraktifitas. Pada kasus yang parah terdapat berupa benjolan-benjolan pada
tubuh, dimana benjolan tersebut dapat meletus dan membuat luka yang besar dan
mengakibatkan adanya rasa nyeri yang hebat. Oleh sebab itu penyakit gout arthritis dapat
digolongkan penyakit yang berbahaya dimana dalam penanganan yang kurang tepat dapat
menyebabkan bahaya yang lebih besar sehingga dibutuhkan penanganan farmakologi dan non
farmakologi.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GOUT


Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk membantu menegakan diagnosa gout
arthritis yaitu:
1. Pemeriksaan cairan pada sendi
2. Ekskresi atau keluarnya kadar asam urat dalam urin 24 jam
3. Kadar arthritis gout darah (serum)
4. Pemeriksaan rontgen
REFERENSI
Fandinata,Selly dan Ernawati,Iin.2020.Management Terapi Pada Penyakit degeneratif.Baru
Driyorejo:Graniti,

Prihanto,Eko dkk.2022.Patofisiologi untuk fisioterapi.Sumatera Barat:Global eksekutif teknologi

Hinonaung,Jelita dan Tinungki,Yeannere.2023.Monograf Asurat di Perbatasan Kepulauan


Indonesia-Filipina.Jambi:Sonpedia Publishing Indonesia

Anda mungkin juga menyukai