Anda di halaman 1dari 5

RPM

( Rencana Pelaksanaan Microleading )


Praktek Pelaksanaan Rapat

Dosen Pengampu : Faridatus Shofiyah, M.Pd

Di Susun Oleh :
Azahro Isyfa’anna Salamah
NIM. 2320.101.004

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-MUHAMMAD CEPU


JURUSAN TARBIYAH
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN 2023
A. Pembagian Peran

1. Kepala Sekolah : Hatifah Putri N.H


2. Ketua Pelaksana : Imas Aulia R
3. Sekretaris Pelaksana : Putri Syafrida R
4. Bendahara Pelaksana : Ahmad Suwandi

B. Setting

“ Rapat persiapan penilaian akhir semester di SDIT Nurul Iman ”

C. Skenario Rapat

Rapat dibuka oleh Sekretaris Pelaksana :

Imas : Assalamu’alaikum wr wb

Alhamdulillah kita dapat berkumpul di kantor ini dengan keadaan sehat wal
afiat untuk dapat melaksanakan rapat persiapan penilaian akhir semester /
PTS. Latar belakang kita mengadakan rapat ini adalah karena menurut
kalender pendidikan, sebentar lagi adalah waktunya anak-anak untuk
melakukan penilaian akhir semester / PTS yaitu tanggal 30 November – 7
Desember 2023. Oleh karena itulah, dalam rapat ini akan kita bahas mengenai
beberapa persiapan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan penilaian akhir
semester / PAS. Untuk berlangsungnya rapat, akan dipimpin oleh Bapak
Ketua Pelaksana. Kepada beliau, saya persilahkan.

Hatifah: Terima kasih Ibu Imas.

Assalamu’alaikum wr wb

Alhamdulillahhirobbil ‘alamin, saat ini kita masih diberi nikmat, rohmat, dan
barokah dari Allah swt karena masih dapat menghadiri rapat untuk membahas
persiapan PAS ini dalam keadaan sehat wal afiat. Tak lupa pula sholawat
serta salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Baiklah, langsung saja. Saya di sini akan menyampaikan susunan kepanitiaan


PAS semester 1.

Yang pertama, Penanggung jawab yaitu Bu Indah selaku Kepala Sekolah,


yang kedua ketua pelaksana yaitu saya sendiri, sekertaris 1 yaitu Bu Adel,
sekertaris 2 Pak Dewa, Bendahara Bu Tasya, selanjutnya sie penggandaan
soal Bu Andin, sie dokumentasi Bu Bila, sie perlengkapan semua guru kelas

Untuk tugas sie penggandaan soal adalah memfotocopy soal yang telah
diberikan oleh para dewan guru sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Tugas
sie dokumentasi adalah mengumpulkan soal-soal yang sudah diberikan oleh
para dewan guru untuk disimpan sebagai arsip dan dijilid. Tugas sie
perlengkapan adalah menyiapkan ruang kelas masing-masing yang akan
digunakan untuk pelaksanaan PAS dan menempelkan kartu meja di kelas
masing-masing.
Untuk selanjutnya, batas pengumpulan soal adalah tanggal 14 Oktober 2023,
penggandaan soal tanggal 15 Oktober 2023. Baik itu saja yang bisa saya
sampaikan, sampai sini ada yang ditanyakan ?

Putri : Baik Pak.

Begini pak, banyak dari mahasiswa kita yang ketika melakukan konsultasi
akademik melontarkan unek-uneknya selama perkuliahan berlangsung. Saya
di sini bukan tidak setuju dengan metode pembelajaran kerja kelompk ini, tapi
saya hanya ingin mengutarakan permasalahan anak-anak, sehingga saya dan
beberapa rekan turut mempertanyakan keefektifan metode ini. Agar kita
semua mengetahui masalah ini dan dapat menindaklanjuti dengan mengambil
keputusan terbaik demi meningkatnya kualitas mahasiswa kita pula.

Hatifah: Baik, silahkan ibu utarakan keluhan-keluhan dari para mahasiswa.

Putri : Baik bu, terima kasih.

Jadi begini, banyak mahasiswa yang mengeluhkan mengenai kerja kelompok


yang ternyata berlangsung menjadi sistem kerja secara individu dengan atas
nama kelompok. Mereka hanya membagi tugas menjadi beberapa bab, dan
dibagi kepada masing-masing anak untuk dikerjakan secara individu,
kemudian di akhir disatukan dengan hasil kerja yang lain. Beban kerjanya pun
tidak sepadan, ada yang benar-benar mengerjakan, ada yang bertugas
membuat ppt, dan bahkan ada pula yang tidak bertanggungjawab hanya titip
nama.

Hatifah : Ooo.. Jadi ternyata begitu proses kerja kelompok di mahasiswa kita.

Kemudian, dari paparan tersebut, apakah ada yang ingin menanggapi dari
bapak ibu dosen yang lain?

Ahmad: Masuk Bu.

Jika kita melihat dari paparan Ibu Putri tadi, terlihat bahwa yang dikeluhkan
adalah dari sudut pandang mahasiswa dalam bekerja. Tapi kita tidak bisa
memungkiri bahwa metode ini memiliki banyak dampak positif bagi
mahasiswa. Ketika mereka bekerja dengan sistem kerja kelmpok yang
sebenarnya, dari sini dapat melatih keberanian, kejujuran, pengetahuan,
kerjasama tim, keaktifan, public speaking skill, dan melatih leadership
mereka.

Hatifah : Saya sangat setuju dengan Bapak Ahmad.

Tapi permasalahan di sini adalah pola kerja mahasiswa kita yang masih belum
sesuai dengan yang kita harapkan pak. Jadi, apakah ada usulan dari bapak ibu
mengenai tindakan yang harus kita ambil?

Imas : Masuk Bu.

Saya rasa, yang menjadi penyebab tidak meratanya jobdesc tersebut bisa dari
faktor terlalu banyaknya jumlah anggota kelompok. Semakin banyak anggota,
semakin tidak rata pula beban jobdesc masing-masing mahasiswa. Jadi,
bagaimana apabila kita membatasi jumlah maksimal 5 mahasiswa untuk satu
kelompok. Serta memberitahukan kepada mahasiswa untuk berani
melaporkan siapa yang tidak berkontribusi dalam kerja kelompok secara
tertutup atau terbuka kepada dosen. Bagaimana?

Hatifah : Usulan yang sangat baik dari Bu Sekjur.

Adakah tanggapan mengenai usulan ini?

Putri : Saya rasa jumlah tersebut sudah sangat umum kita terapkan bu.

Dan ternyata justru muncul kasus-kasus seperti itu. Apakah sebaiknya kita
mengurangi jumlahnya lagi. Bagaimana apabila dalam satu kelompok hanya 2
orang. Saya yakin, pasti keduanya akan bekerja. Kemudian, untuk tindak
wajib lapor kepada dosen, saya rasa akan lebih etis apabila dilakukan secara
tertutup, karena mahasiswa saat ini banyak yang pekewuh terhadap temannya,
sehingga akan lebih baik apabila yang dilaporkan langsung kita bina antara
dosen dan mahasiswa.

Ahmad : Maaf, saya kurang setuju dengan usulan dari Bu Putri.

Jumlah anggota kelompok yang hanya 2 orang menurut saya menjadi terlalu
sedikit dan akan kurang representative. Lebih baik apabila jumlahnya
ditambah namun tidak sampai lima orang seperti yang telah kita berlakukan
selama ini. Dan untuk wajib lapor, langsung saja secara terbuka jika memang
ingin menyadarkan mahasiswa kita. Sekarang kan jamannya open minded,
tidak usah ditutup-tutupi.

Hatifah : Saya lebih cenderung kepada Pak Ahmad mengenai jumlah anggota.

Saya sendiri mengusulkan untuk membatasi jumlah anggota menjadi 3


sampai 4 mahasiswa untuk setiap kelompok. Karena saya yakin jumlah
tersebut merupakan jumlah ideal agar jobdesc masing-masing mahasiswa
menjadi rata. Bagaimana?

Semua : Kami setuju dengan keputusan ibu.

Hatifah : Baiklah.

Tapi kemudian, mungkin sebelumnya bu sekjur dapat memberikan penjelasan


mengenai sistem pelaporan terbuka dan tertutup yang dimaksud. Agar tidak
terjadi kesalahpahaman di sini.

Imas : Sistem tertutup di sini adalah ketika mahasiswa hanya melaporkan mereka
yang

tidak bekerja atau berkontribusi kepada dosen pengampu untuk kemudian


memanggil yang bersangkutan untuk diberikan pembinaan. Sedangkan sistem
terbuka berarti di sini para mahasiswa dapat terang-terangan melaporkan yang
tidak bekerja dan bahkan memberlakukan sistem pengurangan nilai. Saya rasa
bapak ibu dapat memahami yang saya maksudkan.

Hatifah : Menurut bapak ibu, sistem mana yang cocok untuk diterapkan di sini?

Putri : Sesuai pemaparan saya sebelumnya, dengan budaya pekewuh akan lebih
cocok apabila kita menerapkan sistem pelaporan secara tertutup saja bu.
Ditambah lagi kurang etis apabila melaporkan secara blak-blakan di depan
umum, mahasiswa akan merasa malu dan justru tertekan nantinya.
Ahmad : Masuk bu, namun menurut saya, saya tetap setuju dengan sistem terbuka.
Terutama dengan sistem pengurangan nilai tersebut. Dengan menerapkan
sistem terbuka, secara tidak langsung kita menerapkan sistem preventif, atau
pencegahan. Apabila mahasiswa tidak ingin merasa dipermalukan di depan
teman-teman yang lain, maka mereka akan ikut bekerja dengan baik agar
tidak dilaporkan.

Imas : Tapi memang apabila dilihat dari budaya dan kepribadian mahasiswa-
mahasiswa kita, mereka cenderung pemalu, pekewuh, dan tidak tegaan bu
orangnya.

Hatifah : Memang iya, apabila dilihat dari karakteristik mahasiswa kita ya seperti itu.
Tapi mereka butuh pembelajaran untuk lebih jujur dan berani. Di sini, saya
tidak mewajibkan bapak ibu dosen untuk menerapkan sistem tertutup atau
sistem terbuka. Saya hanya menganjurkan bapak ibu dosen untuk menerapkan
sistem mana yang dirasa sesuai. Silahkan menerapkan salah satu sistem
tersebut, dengan catatan tetap pada tujuan awal kita, yaitu memberikan
pembelajaran bagaimana sistem kerja kelompok yang seharusnya untuk
membawa mereka menjadi sumber daya yang lebih berkualitas lagi. Dan
tentunya, sistem yang diterapkan diusahakan untuk tidak menyakiti yang
bersangkutan terutama secara batin sehingga merasa seperti humiliated.
Bagaimana bapak ibu sekalian?

Semua: Setuju bu.

Hatifah : Alhamdulillah. Tapi saya berharap, bapak ibu sekalian tetap


bertanggungjawab dan mengontrol mahasiswa apabila benar-benar ingin
menerapkan metode pembelajaran ini. Saya tidak ingin mendengar ada
keluhan-keluhan semacam ini lagi untuk semester mendatang. Saya rasa rapat
hari ini cukup. Saya kembalikan kepada Ibu Sekjur yang telah membuka rapat
hari ini. Terima kasih, Wassalamu’alaikum wr wb

Imas : Terima kasih Ibu Hatifah. Setelah melalui diskusi yang panjang, keputusan
yang kita dapat hari ini adalah dianjurkan membentuk kelompok dengan
jumlah 3 sampai 4 mahasiswa untuk setiap kelompok. Dan dipersilahkan
menggunakan sistem wajib lapor terbuka maupun tertutup namun tetap
bertanggungjawab untuk mengontrol mahasiswa dalam setiap perkuliahan.
Terima kasih atas perhatian dan partisipasi bapak ibu sekalian. Setelah ini
dapat melanjutkan aktifitas bapak ibu sekalian. Wassalamu’alaikum wr wb2

Anda mungkin juga menyukai