Anda di halaman 1dari 11

PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN

DEMOKRASI YANG BERADAB

TUGAS 2

Oleh:
PUTRI RAHAYU
050980558

PROGRAM STUDI ADMINSTRASI BISNIS


FAKULTAS FHISIP
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
Daftar Isi
I. Pendahuluan ........................................................................................................................ 3

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 3

1. Pengenalan konsep demokrasi : .............................................................................................. 3

2. Pentingnya keluarga sebagai unit Masyarakat dahuluan ........................................................ 3

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4

3. Bagaimana peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab? ............................ 4

4. Mengapa penting melibatkan keluarga dalam pembangunan demokrasi? ............................. 5

C. Tujuan..................................................................................................................................... 6

5. Menganalisis peran keluarga dalam konteks pembangunan demokrasi ................................. 6

6. Menyoroti faktor-faktor yang mendukung demokrasi yang beradab ..................................... 7

II. Landasan Teori ....................................................................................................................... 7

A. Landasan Demokrasi ...................................................................................................... 7

1. Pengertian demokrasi.............................................................................................................. 8

2. Ciri-ciri demokrasi yang beradab ........................................................................................... 8

B. Peran Keluarga dalam Masyarakat......................................................................................... 8

III. Peran Keluarga dalam Membangun Demokrasi yang Beradab ............................................ 9

A. Pembentukan Nilai-Nilai Demokratis .................................................................................... 9

Pemahaman Anak-Anak Tentang Dunia Politik. ...................................................................... 10

IV. Faktor Pendukung Peran Keluarga dalam Membangun Demokrasi ................................... 10

V. Tantangan dan Hambatan ..................................................................................................... 11

VII. Kesimpulan ....................................................................................................................... 11

IX. Daftar Pustaka .................................................................................................................... 11


I. Pendahuluan

A. Latar Belakang
Demokrasi yang beradab bukan hanya tentang sistem pemerintahan, tetapi juga tentang
bagaimana individu terlibat dalam proses politik secara sadar dan bertanggung jawab. Dalam
upaya membangun demokrasi yang berakar kuat, peran keluarga menjadi landasan yang tak
tergantikan dalam membentuk sikap, nilai, dan pemahaman anggota keluarga terhadap
demokrasi.

1. Pengenalan konsep demokrasi :


a) Kedaulatan Rakyat
b) Kesetaraan
c) Keadilan dan Hak Asasi Manusia
d) Pemerintahan Hukum (Rule of Law
e) Partisipasi Warga
f) Pilihan Bebas (Free and Fair Elections)
g) Sistem Multipelbagai (Pluralism)

2. Pentingnya keluarga sebagai unit Masyarakat dahuluan


Pentingnya keluarga sebagai unit masyarakat dapat dipahami dari beberapa aspek yang
melibatkan fungsi dan peran kunci keluarga dalam membentuk dasar sosial suatu masyarakat.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa keluarga dianggap sebagai unit masyarakat yang
sangat penting:

1. Pembentukan Individu dan Karakter:


- Keluarga adalah tempat pertama di mana individu mengalami pertumbuhan dan
pembentukan karakter.
- Nilai-nilai, norma, dan etika ditanamkan dalam diri seseorang melalui interaksi di dalam
keluarga.
- Pembentukan karakter yang baik di tingkat individu memberikan kontribusi positif terhadap
moral dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
2. Pendidikan Awal dan Keterampilan Sosial:
- Keluarga adalah lembaga pertama di mana individu belajar keterampilan sosial dasar seperti
komunikasi, kerjasama, dan resolusi konflik.
- Anak-anak belajar nilai-nilai sosial, norma, dan kebiasaan yang membantu mereka
beradaptasi dengan masyarakat luas.
3. Keberlanjutan Budaya dan Identitas:
- Keluarga berperan dalam melestarikan dan meneruskan warisan budaya, tradisi, dan nilai-
nilai keluarga dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Identitas keluarga dan budaya membantu menciptakan keberagaman dalam masyarakat
secara keseluruhan.
4. Pemberian Dukungan Emosional:
- Keluarga memberikan dukungan emosional yang sangat penting bagi individu dalam
menghadapi tantangan hidup.
- Hubungan yang baik di dalam keluarga dapat memberikan kekuatan psikologis yang
mendukung ketahanan mental individu.
5. Pengasuhan dan Perkembangan Anak:
- Keluarga adalah lembaga utama untuk pengasuhan anak-anak, dan lingkungan keluarga
yang sehat mendukung perkembangan fisik, kognitif, dan emosional anak.
- Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang stabil cenderung memiliki peluang lebih baik
untuk sukses dalam kehidupan dewasa.
6. Pertukaran Materi dan Sumber Daya:
- Keluarga seringkali merupakan unit pertama di mana sumber daya materi, seperti uang dan
barang-barang, dibagi dan dikelola.
- Saling ketergantungan antaranggota keluarga menciptakan jaringan dukungan ekonomi.
7. Kohesi Sosial dan Stabilitas Masyarakat:
- Keluarga yang sehat dan berfungsi dengan baik membantu menciptakan stabilitas sosial di
tingkat mikro, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada stabilitas masyarakat secara
keseluruhan.
- Hubungan positif dalam keluarga dapat memberikan kontribusi pada kohesi sosial dan
solidaritas di dalam masyarakat.

Dengan memahami peran integral keluarga sebagai unit masyarakat, kita dapat mengakui
pentingnya mendukung dan memperkuat institusi keluarga untuk menciptakan masyarakat yang
lebih seimbang dan berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah

3. Bagaimana peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab?

Peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab sangat penting, karena keluarga
dapat menjadi fondasi pembentukan nilai-nilai, sikap, dan keterampilan yang mendukung
prinsip-prinsip demokratis. Berikut adalah beberapa cara di mana keluarga dapat berperan
dalam membangun demokrasi yang beradab:

1. Pendidikan Nilai-Nilai Demokratis:


- Keluarga dapat menjadi lingkungan pertama di mana individu belajar dan menginternalisasi
nilai-nilai demokratis seperti kebebasan, persamaan, dan keadilan.
- Mendidik anak-anak tentang hak dan tanggung jawab sebagai warga negara yang
demokratis.
2. Partisipasi dalam Keputusan Keluarga:
- Mendorong partisipasi dan keterlibatan aktif semua anggota keluarga dalam pengambilan
keputusan keluarga.
- Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menyuarakan pendapat mereka dan
merasakan bahwa suara mereka dihargai.
3. Model Perilaku Demokratis:
- Orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua dapat menjadi model perilaku demokratis
dengan menunjukkan sikap saling menghormati, mendengarkan, dan berdiskusi secara terbuka.
- Menyajikan konflik secara sehat dan memberikan contoh penyelesaian masalah yang
demokratis.
4. Pendidikan Politik di Lingkungan Keluarga:
- Membahas isu-isu politik dan sosial dengan keluarga untuk meningkatkan pemahaman
tentang sistem politik dan mendorong ketertarikan pada partisipasi politik.
- Menjelaskan hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.
5. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis:
- Memberikan peluang bagi anggota keluarga untuk mengembangkan keterampilan berpikir
kritis melalui diskusi terbuka dan refleksi.
- Mendorong pertanyaan dan evaluasi terhadap informasi yang diterima.
6. Pentingnya Komunikasi Terbuka:
- Membangun komunikasi terbuka di antara anggota keluarga untuk memungkinkan ekspresi
ide, perasaan, dan pandangan tanpa takut atau hambatan.
- Mengajarkan cara berkomunikasi yang efektif dan menghormati.
7. Pendidikan Inklusivitas dan Keanekaragaman:
- Mendidik tentang pentingnya inklusivitas, penghargaan terhadap perbedaan, dan
menghargai keragaman di dalam masyarakat.
- Menyediakan buku, film, dan sumber daya lain yang mencerminkan keberagaman
masyarakat.
8. Pembentukan Etika dan Moral Demokratis:
- Membantu anggota keluarga mengembangkan etika dan moral yang sesuai dengan prinsip-
prinsip demokrasi, seperti kejujuran, integritas, dan rasa tanggung jawab.
9. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepemimpinan:
- Memberikan kesempatan bagi anggota keluarga, terutama anak-anak, untuk belajar dan
mengalami kewarganegaraan yang aktif dan tanggung jawab.
- Mendukung pengembangan keterampilan kepemimpinan dan kolaborasi.
Dengan demikian, melalui peran aktif keluarga dalam membentuk nilai-nilai, sikap, dan
keterampilan demokratis, keluarga dapat berkontribusi signifikan dalam membangun
masyarakat yang demokratis dan beradab.

4. Mengapa penting melibatkan keluarga dalam pembangunan demokrasi?

Melibatkan keluarga dalam pembangunan demokrasi memiliki dampak positif yang signifikan
pada perkembangan dan pemeliharaan sistem demokratis. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa melibatkan keluarga dalam pembangunan demokrasi sangat penting:

1. Pendidikan Nilai-Nilai Demokratis:


- Keluarga adalah lembaga pertama di mana individu memperoleh pemahaman tentang nilai-
nilai demokratis, seperti kebebasan, persamaan, dan keadilan.
- Dengan melibatkan keluarga, kita dapat membentuk dasar nilai-nilai yang mendukung
sistem demokratis.
2. Pengembangan Keterampilan Kewarganegaraan:
- Melibatkan keluarga membantu dalam pengembangan keterampilan kewarganegaraan,
seperti partisipasi aktif dalam proses pemilihan, pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai
warga negara, dan kepedulian terhadap masalah sosial.
3. Partisipasi Aktif Anggota Keluarga:
- Mendorong partisipasi aktif anggota keluarga dalam kehidupan politik dan sosial
menciptakan budaya partisipasi yang membantu membangun demokrasi yang dinamis.
- Keluarga yang terlibat akan lebih mungkin memperhatikan isu-isu sosial dan politik.
4. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis:
- Melalui dialog dan diskusi di dalam keluarga, anggota keluarga dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kritis terkait dengan isu-isu yang memengaruhi masyarakat.
- Keterampilan berpikir kritis merupakan aset berharga dalam menghadapi tantangan dan
membuat keputusan yang informan dalam konteks demokrasi.
5. Membentuk Pemahaman yang Holistik tentang Demokrasi:
- Libatkan keluarga untuk membantu anak-anak memahami demokrasi tidak hanya sebagai
struktur pemerintahan, tetapi juga sebagai cara hidup yang mendorong partisipasi, dialog, dan
keterbukaan.

C. Tujuan

5. Menganalisis peran keluarga dalam konteks pembangunan demokrasi

Peran keluarga dalam konteks pembangunan demokrasi sangatlah penting, karena keluarga
berfungsi sebagai lembaga pertama di mana individu memperoleh pemahaman tentang nilai-
nilai, norma, dan keterampilan yang penting untuk partisipasi dalam sistem demokratis. Berikut
adalah beberapa peran kunci keluarga dalam konteks pembangunan demokrasi:

1. Pendidikan Nilai-Nilai Demokratis:


- Keluarga berperan sebagai agen pendidikan pertama di mana individu mempelajari nilai-
nilai demokratis seperti kebebasan, persamaan, toleransi, dan keadilan.
- Memberikan pemahaman tentang pentingnya hak asasi manusia, partisipasi warga negara,
dan pemahaman tentang demokrasi sebagai bentuk pemerintahan.
2. Partisipasi dalam Keputusan Keluarga:
- Mengajarkan partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan keluarga.
- Memberikan anggota keluarga, terutama anak-anak, kesempatan untuk menyuarakan
pendapat mereka dan memahami konsep tanggung jawab terhadap keputusan bersama.
3. Model Perilaku Demokratis:
- Menjadi model perilaku demokratis dengan menunjukkan sikap saling menghormati,
mendengarkan dengan baik, dan menghargai perbedaan pendapat.
- Membangun budaya dialog dan diskusi terbuka di dalam keluarga.
4. Pendidikan Politik di Lingkungan Keluarga:
- Memberikan pemahaman tentang sistem politik, proses pemilihan, dan peran masyarakat
dalam pembangunan demokrasi.
- Mendorong ketertarikan anak-anak pada isu-isu sosial dan politik.
5. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis:
- Membantu dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis dengan mendorong diskusi
keluarga tentang isu-isu kontemporer.
- Mengajarkan kemampuan menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat
keputusan berdasarkan informasi yang akurat.
- Memberikan pemahaman tentang pentingnya hak asasi manusia, partisipasi warga negara,
dan pemahaman tentang demokrasi sebagai bentuk pemerintahan.
2. Partisipasi dalam Keputusan Keluarga:
- Mengajarkan partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan keluarga.
- Memberikan anggota keluarga, terutama anak-anak, kesempatan untuk menyuarakan
pendapat mereka dan memahami konsep tanggung jawab terhadap keputusan bersama.
3. Model Perilaku Demokratis:
- Menjadi model perilaku demokratis dengan menunjukkan sikap saling menghormati,
mendengarkan dengan baik, dan menghargai perbedaan pendapat.
- Membangun budaya dialog dan diskusi terbuka di dalam keluarga.
4. Pendidikan Politik di Lingkungan Keluarga:
- Memberikan pemahaman tentang sistem politik, proses pemilihan, dan peran masyarakat
dalam pembangunan demokrasi.
- Mendorong ketertarikan anak-anak pada isu-isu sosial dan politik.
5. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis:
- Membantu dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis dengan mendorong diskusi
keluarga tentang isu-isu kontemporer.
- Mengajarkan kemampuan menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat
keputusan berdasarkan informasi yang akurat.

6. Menyoroti faktor-faktor yang mendukung demokrasi yang beradab

Demokrasi yang beradab didukung oleh sejumlah faktor yang menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk pengembangan sistem politik yang demokratis dan inklusif. Berikut adalah
beberapa faktor kunci yang mendukung demokrasi yang beradab:

1. Pendidikan yang Berkualitas


2. Kebebasan Media
3. Partisipasi Warga yang Aktif
4. Hukum dan Keadilan yang Berfungsi
5.Kesejahteraan Ekonomi
6.Keterbukaan dan Akuntabilitas Pemerintah
7.Kebudayaan Politik yang Berorientasi pada Dialog
8. Perlindungan Hak-hak Minoritas
9. Komitmen terhadap Nilai-nilai Demokratis
10. Konteks Sejarah dan Budaya

Demokrasi yang beradab adalah hasil dari kombinasi faktor-faktor ini, dan keberhasilannya
bergantung pada interaksi yang kompleks antara mereka. Perkembangan demokrasi yang
berlanjut memerlukan komitmen jangka panjang dan upaya berkelanjutan dari masyarakat,
pemerintah, dan lembaga-lembaga terkait.

II. Landasan Teori

A. Landasan Demokrasi

Landasan demokrasi mencakup seperangkat prinsip dasar yang membentuk dasar filosofis dan
praktis dari sistem pemerintahan demokratis. Beberapa landasan demokrasi yang penting
melibatkan prinsip-prinsip berikut:

1. Kedaulatan Rakyat
3. Keadilan dan Pemerintahan Hukum
4. Partisipasi Warga
5. Pemilihan Umum yang Bebas dan Adil
6. Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah
7. Perlindungan Minoritas
8. Pembagian Kekuasaan
9. Pertanggungjawaban Politik
10. Kebudayaan Politik Demokratis

Landasan demokrasi ini menciptakan struktur pemerintahan dan masyarakat yang mendukung
partisipasi, keadilan, dan kebebasan individu. Meskipun demokrasi dapat bervariasi di seluruh
dunia, prinsip-prinsip ini tetap menjadi fondasi yang penting bagi setiap sistem demokratis.

1. Pengertian demokrasi

Demokrasi adalah suatu bentuk sistem pemerintahan di mana kekuasaan dan otoritas
pemerintah berasal dari rakyat atau warga negara. Dalam demokrasi, keputusan politik diambil
melalui partisipasi aktif warga negara, baik secara langsung atau melalui pemilihan umum
untuk memilih perwakilan. Prinsip dasar demokrasi adalah pemberian hak suara kepada rakyat
untuk mempengaruhi pembuatan keputusan politik, serta perlindungan hak asasi manusia dan
kebebasan individu.

Ada dua bentuk utama demokrasi:

1. Demokrasi Langsung (Direct Democracy): Dalam demokrasi langsung, warga negara secara
langsung terlibat dalam pembuatan keputusan politik. Mereka memiliki hak untuk memberikan
suara pada keputusan tertentu tanpa melalui perwakilan. Sistem ini umumnya cocok untuk
komunitas atau negara dengan jumlah penduduk yang relatif kecil.

2. Demokrasi Representatif (Representative Democracy): Dalam demokrasi representatif,


warga memilih perwakilan mereka melalui pemilihan umum, dan perwakilan ini kemudian
bertanggung jawab untuk membuat keputusan politik atas nama rakyat. Sebagian besar negara
demokratis di dunia menerapkan bentuk demokrasi representatif.

2. Ciri-ciri demokrasi yang beradab

Adapun ciri-ciri sebagai berikut :


1. Partisipasi Aktif
2. Kedaulatan Hukum (Rule of Law
3. Hak Asasi Manusia Dijamin
4. Keseimbangan Kekuasaan
5. Media yang Bebas
6. Pemilihan Umum yang Adil
7. Keterbukaan Pemerintahan
8. Pertanggungjawaban Pemerintah
9. Perlindungan Minoritas
10. Budaya Politik yang Beradab
11. Pembangunan Ekonomi yang Adil

B. Peran Keluarga dalam Masyarakat

1. Fungsi keluarga sebagai unit sosial


Keluarga memiliki berbagai fungsi sebagai unit sosial yang sangat penting dalam masyarakat.
Fungsi-fungsi tersebut mencakup aspek-emotif, ekonomi, sosialisasi, dan perlindungan.
Berikut adalah beberapa fungsi utama keluarga sebagai unit sosial:
1. Reproduksi dan Pemeliharaan Keturunan
2. Sosialisasi
3. Perawatan dan Dukungan Emosional
4. Kesejahteraan Ekonomi
5. Penjagaan Nilai dan Tradisi
6. Pemberian Identitas dan Kepribadian
7. Perlindungan dan Keamanan
8. Komunikasi dan Interaksi

2. Hubungan antara keluarga dan masyarakat


Demokrasi memiliki implikasi yang signifikan dalam konteks hubungan antara keluarga dan
masyarakat. Meskipun demokrasi secara khusus merujuk pada bentuk sistem pemerintahan di
tingkat nasional atau pemerintahan umum, prinsip-prinsip demokrasi dapat mempengaruhi
dinamika dan nilai-nilai dalam keluarga dan masyarakat pada tingkat yang lebih mikro. Berikut
adalah beberapa cara di mana demokrasi dapat berdampak pada hubungan antara keluarga dan
masyarakat:

1. Partisipasi dan Keterlibatan


2. Sosialisasi Demokratis
3.Keadilan dan Kesetaraan
4. Pembagian Kekuasaan
5. Hak Asasi Manusia di Tingkat Keluarga
6. Keterlibatan dalam Masyarakat
7. Pentingnya Dialog dan Komunikasi
8. Pentingnya Keterbukaan dan Akuntabilitas
Penting untuk diingat bahwa pengaruh demokrasi terhadap keluarga dan masyarakat dapat
bervariasi tergantung pada konteks budaya, nilai-nilai keluarga tertentu, dan implementasi
prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, nilai-nilai
demokratis umumnya mempromosikan keterlibatan aktif, keadilan, dan keseimbangan
kekuasaan, yang dapat menciptakan dinamika positif dalam hubungan antara keluarga dan
masyarakat.

III. Peran Keluarga dalam Membangun Demokrasi yang Beradab

A. Pembentukan Nilai-Nilai Demokratis

1. Peran keluarga dalam membentuk nilai-nilai demokrasi


Peran keluarga dalam membentuk nilai-nilai demokrasi sangat penting karena keluarga
merupakan agen sosialisasi utama yang membawa dampak jangka panjang terhadap pandangan
dan perilaku individu terhadap demokrasi. Berikut adalah beberapa cara di mana keluarga
berperan dalam membentuk nilai-nilai demokrasi:

1. Sosialisasi Politik Awal


2. Model Perilaku Demokratis
3. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis
4. Penanaman Nilai Keadilan dan Kesetaraan
5. Pentingnya Hak Asasi Manusia
6. Pembelajaran Melalui Partisipasi
7. Pengajaran Tentang Tanggung Jawab dan Akuntabilitas
8. Berkomunikasi secara Terbuka
9. Pentingnya Pendidikan Politik
10. Peran Model Perilaku Pemimpin

Melalui peran ini, keluarga dapat membantu membentuk dasar yang kuat bagi pemahaman dan
praktik nilai-nilai demokrasi oleh anggota keluarga. Peran keluarga ini memiliki dampak jangka
panjang dalam membentuk kewarganegaraan dan partisipasi dalam masyarakat yang
demokratis.

2. Pendidikan politik di lingkungan keluarga


Pendidikan politik di lingkungan keluarga merujuk pada proses di mana nilai-nilai politik,
pengetahuan tentang sistem politik, dan keterlibatan politik diajarkan dan ditanamkan pada
anggota keluarga. Lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat signifikan dalam
membentuk pemahaman anak-anak tentang politik dan mempersiapkan mereka untuk menjadi
warga yang terinformasi dan partisipatif. Berikut adalah beberapa aspek penting pendidikan
politik di lingkungan keluarga:

1. Pendidikan Nilai Politi


2. Pengetahuan tentang Sistem Politik
3. Diskusi Terbuka
4. Pendidikan Pemilu dan Hak Suara
5. Pendekatan Praktis
6.Mengajarkan Keterampilan Berpikir Kritis
7. Model Perilaku Positif
8. Menghormati Perbedaan Pendapat
9. Pendidikan Tanggung Jawab Sosial
10. Pendidikan Kritis terhadap Media

Melalui pendidikan politik di lingkungan keluarga, anak-anak dapat mengembangkan landasan


nilai-nilai demokrasi, pengetahuan politik, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi
warga negara yang sadar dan terlibat dalam masyarakat. Pendekatan yang terbuka, responsif,
dan mendukung dari keluarga dapat memiliki dampak yang positif dalam membentuk

Pemahaman Anak-Anak Tentang Dunia Politik.

B. Partisipasi Aktif Anggota Keluarga


1. Mendorong partisipasi dalam kehidupan sosial dan politik
2. Pelibatan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan keluarga

C. Pendidikan Kritis dan Keterampilan Berpikir


1. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
2. Mempromosikan pendidikan politik di keluarga

IV. Faktor Pendukung Peran Keluarga dalam Membangun Demokrasi

A. Komunikasi Terbuka
1. Pentingnya komunikasi terbuka dalam keluarga
2. Dampak positif terhadap pemahaman demokrasi

B. Keterlibatan Orang Tua


1. Peran orang tua sebagai model peran dalam demokrasi
2. Dukungan orang tua terhadap partisipasi anak dalam kegiatan politik

V. Tantangan dan Hambatan

A. Kurangnya Kesadaran Keluarga


1. Tantangan dalam meningkatkan kesadaran akan peran demokratis keluarga
2. Strategi mengatasi kurangnya kesadaran

B. Faktor Eksternal
1. Pengaruh media terhadap nilai-nilai demokratis dalam keluarga
2. Peran sekolah dan lingkungan sosial dalam mendukung keluarga

VII. Kesimpulan

Keluarga memainkan peran sentral dalam membentuk nilai-nilai demokrasi pada anggota
keluarga. Nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, keterbukaan, dan partisipasi aktif diajarkan
dan ditanamkan melalui interaksi sehari-hari.
Pendidikan politik di lingkungan keluarga merupakan landasan awal yang membekali individu
dengan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Keluarga memberikan konteks di mana anak-anak dapat memahami pentingnya partisipasi
dalam proses politik dan hak mereka untuk menyuarakan pendapat.
Model perilaku positif dari anggota keluarga, terutama orangtua, memainkan peran besar dalam
membentuk keterlibatan masyarakat. Anak-anak yang melihat orangtua terlibat dalam kegiatan
sosial, pemilihan umum, atau proyek-proyek kemanusiaan, lebih cenderung mengembangkan
minat dan tanggung jawab sosial. Diskusi terbuka tentang isu-isu politik dan partisipasi dalam
keputusan keluarga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan
memahami bahwa setiap individu memiliki suara yang berharga.
Pendidikan politik di lingkungan keluarga juga melibatkan pengajaran tentang hak asasi
manusia, tanggung jawab sosial, dan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dalam
interaksi sehari-hari. Dalam totalitasnya, peran keluarga dalam membentuk nilai-nilai
demokrasi bukan hanya menciptakan individu yang terinformasi dan terlibat secara politik,
tetapi juga menyumbang pada pembentukan masyarakat yang demokratis. Keterlibatan
keluarga dalam membentuk kewarganegaraan demokratis adalah langkah krusial menuju
masyarakat yang adil, inklusif, dan berdasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi.

IX. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai