Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MEKANISME HIBAH TERKAIT DANA PEMILU DAN


PILKADA SERENTAK TA 2024
BERSUMBER DARI APBD

Oleh:

Dr. Drs. Horas Maurits Panjaitan, M.Ec.Dev


Sekretaris Ditjen Bina Keuangan Daerah

1
DASAR HUKUM

1 UNDANG-UNDANG DASAR 1945

2 UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TETANG PEMERINTAHAN DAERAH


3
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH BEBERAPA KALI TERAKHIR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
4 PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALI KOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

5 UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2022 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7
6 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DALAM BENTUK
7 UANG UNTUK PILKADA

8 PERMENDAGRI NOMOR 54 TAHUN 2019 TENTANG PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN GUB, BUP DAN WALIKOTA YG BERSUMBER DARI APBD,
SBGMN DIUBAH DENGAN PERMENDAGRI NOMOR 41 TAHUN 2020

9 PERMENDAGRI 84 TAHUN 2022 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN 2023

2
UU 7 TAHUN 2017

Pasal 451 Ayat (2)

Dana penyelenggaraan dan pengawasan


Pemilu wajib dianggarkan dalam APBN

3
4
5

HURUF G.40 LAMPIRAN PERMENDAGRI NO. 84 TAHUN 2022 TTG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2023 (1)

a. Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak pada tahun 2024 menganggarkan dukungan
pendanaan kegiatan pemilu dan pilkada serentak sesuai dengan tahapan, jadwal, dan program kegiatan pemilihan yang dimulai
tahun 2022 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, antara lain: Pemerintah Daerah menyediakan alokasi
anggaran yang memadai TA 2022-2025 pada Perangkat Daerah Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol) yang
melaksanakan unsur Pemerintahan Umum di Daerah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dan memelihara stabilitas
politik dalam negeri.
Adapun program, kegiatan dan sub kegiatan dimaksud, antara lain:
1. Pendidikan politik bagi partai politik dan masyarakat;
2. Pembinaan forum kerukunan umat beragama;
3. Gerakan kemitraan bersama organisasi kemasyarakatan sipil dan perguruan tinggi mensukseskan pemilu serentak tahun
2024;
4. Pembinaan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) dan Forum Koordinasi Pimpinan di Tingkat
Kecamatan (FORKOPIMCAM) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2022 tentang Forum Koordinasi
Pimpinan di Daerah;
5. Pembumian nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan bagi masyarakat mendukung pemilu serentak dan pilkada
serentak tahun 2024;
6. Forum komunikasi sosial politik dalam rangka sukses pemilu dan pilkada serentak 2024;
6

HURUF G.40 LAMPIRAN PERMENDAGRI NO. 84 TAHUN 2022 TTG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2023 (2)

7. Pembentukan dan operasionalisasi tim pemantauan, dan monitoring serta evaluasi penyelenggaraan dan tahapan pemilu
dan pilkada serentak 2024;
8. Penguatan iklan layanan pendidikan politik;
9. Pembinaan karya seni dan budaya sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa dalam mendukung pelaksanaan pemilu
dan pilkada serentak 2024;
10. Pembentukan dan pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dalam mendukung pelaksanaan pemilu dan pilkada
serentak tahun 2024;
11. Gerakan Indonesia Bersatu dalam ke-Bhineka Tunggal Ika-an mendukung pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak
tahun 2024; dan
12. Peningkatan kapasitas ASN dan anggota FKDM dalam rangka deteksi dini potensi ancaman tantangan hambatan dan
gangguan (ATHG) penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak Tahun 2024 sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 46 Tahun 2019 tentang perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2018 tentang
kewaspadaan dini.
c. Penganggaran dukungan anggaran biaya pengamanan (TNI, Polri dan Satpol PP) dalam bentuk sub kegiatan pada
SKPD terkait atau Belanja Hibah pada SKPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan umum (Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik).
7

SURAT MENDAGRI NOMOR 900.1.9/9095/SJ TANGGAL 30 DESEMBER 2022 HAL DUKUNGAN


DAN FASILITASI PEMERINTAH DAERAH DALAM TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU 2024
Point Penting:
Pemerintah daerah agar memberikan
dukungan:
• fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana
untuk Sekretariat PPK dan PPS.
• Penugasan personil pada Pemerintah
Daerah, yg akan dilakukan pembentukan:
- Sekretariat PPK: plg lambat 10 Jan 2023
- Sekretariat PPS: plg lambat 24 Jan 2023
• Pemberian ijin bagi ASN utk mendaftar sbg
PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih khususnya
dalam hal tdk tersedia dari masyarakat
umum.
• Penugasan Satlinmas utk ketentraman,
ketertiban dan ketertiban umum
• Fasilitasi pemeriksaan Kesehatan dan
penertiban surat keterangan sehat jasmani.
• Sosialisasi kpd masyarakat
8

Proses Pengelolaan Keuangan Daerah


KEBUTUHAN INFORMASI TAHAPAN
• URUSAN TAHAPAN PERENCANAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN
• BIDANG • RPJMD – Renstra 2
• RKPD – Renja • DPA-SKPD
URUSAN
• KUA – PPAS • Anggaran Kas & SPD
• PROGRAM PELAKSANAAN
• RKA-SKPD • Transaksi Penerimaan
• KEGIATAN
• Rancangan Perda • Transaksi Pengeluaran
• SUB 3 (SPP-SPM-SP2D-SPJ)
KEGIATAN APBD
PERENCANAAN • Transaksi Akuntansi berbasis
• FUNGSI • Rancangan Perkada PELAPORAN
Penjabaran APBD Akrual
• ORGANISASI
1
• SUMBER
DANA
TAHAPAN PENGAWASAN & PENGAWASAN &
• LOKASI
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN TAHAPAN PERTANGGUNGJAWABAN &
• AKUN • Evaluasi
• KELOMPOK 4 PELAPORAN
• Reviu • Laporan Keuangan SKPD &
• JENIS • Audit
• OBJEK Pemda
• Statistik • Laporan Kinerja
• RINCIAN
“kebutuhan informasi tersaji secara utuh dan konsisten dan terintegrasi dalam SIPD”
OBJEK
9
Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 & pemutahirannya (Kepmendagri 050-5889/2021)
BERSIFAT NOMENK BERSIFAT
Road Map Organisasi KODE
BAKU LATUR DINAMIS
✔ Penyajian rumpunan
organisasi berdasarkan Urusan Wajib Pelayanan Dasar 1 Menyesuaikan
kondisi di pemerintah daerah PENAMAAN/NOMENKLATUR
baik provinsi maupun Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar 2 Perangkat Daerah Dalam
kabupaten/kota. PERDA Masing-Masing PEMDA
Sesuai Peraturan
✔ Menyediakan klasifikasi dan Urusan Pilihan 3 Perundang-undangan
kodefikasi Organisasi yang
bersifat baku berdasarkan Unsur Pendukung 4
urusan pemerintahan dan
unsur-unsur yang Unsur Penunjang 5 Badan/Dinas/Kantor
melaksanakan urusan
pemerintahan. Unsur Pengawas 6 Sekretariat
Daerah/DPRD
✔ Nomenklatur organisasi Unsur Kewilayahan 7
menyesuaikan perumpunan Kecamatan/
sebagaimana telah diatur Kelurahan
Unsur Pemerintahan Umum 8
dalam ketentuan peraturan
Unit Kerja/UPTD
perundang-undangan. Unsur Kekhususan 9
SIPD
Persetujuan : 30
PERENCANAAN PENGANGGARAN November
(1 Bulan sebelum TA
Rancangan Perda
dimulai)
PEMD RPJMD RKPD Tentang APBD
A KUA

RKA-SKP Rancangan Perkada


Tentang Penjabaran
PPAS D APBD
SKPD RENSTRA RENJA
Penyerahan : Minggu ke-II Bulan
Juli
Kesepakatan : Minggu ke-II Bulan
DPA
Agustus
SKPD
• Impact Sasaran • Lokasi • Pendapata
• Outcome • Sumber n
Program Pendanaan • Belanja
• Output Kegiatan • Pembiayaa
n
10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TAHUNAN


Pembahasan & Kesepakaan
KUA antara KDH dgn DPRD
6 Pembahasan dan Kesepakatan PPAS
Penetapan RKPD antara KDH dgn DPRD (JuLi)
(akhir Mei) 5 7
Penyusunan RKA-SKPD &
Musrenbang Kab/Kota
4 8 RAPBD (Agustus September) REVIU APIP
(Maret)

Forum SKPD Pembahasan dan persetujuan


Penyusunan Renja 3 9 Rancangan APBD dgn DPRD
SKPD Kab/Kota (M 2 Sept-November)
(Maret)

Musrenbang Kecamatan 2 1 Evaluasi Rancangan


(Februari) 0 Perda APBD (Desember)

Musrenbang Desa Penetapan Perda APBD


1 1
(Januari) (Desember)
1
1 12 Penyusunan DPA
Pelaksanaan APBD
3 SKPD
Januari thn berikutnya
(Desember)
11
PERMENDAGRI NO 54/2019

Penganggaran untuk Pendanaan Kegiatan Pemilihan gubernur dan


wakil gubernur diusulkan oleh KPU Provinsi dan Bawaslu Provinsi
1 kepada gubernur berdasarkan standar kebutuhan setelah
berkoordinasi dengan Menteri Keuangan

Penganggaran untuk Pendanaan Kegiatan Pemilihan Bupati/Wali Kota


dan wakil Bupati/Wali Kota diusulkan oleh KPU Kab/Kota dan Bawaslu
2 Kab/Kota kepada Bupati/Wali Kota berdasarkan standar kebutuhan
setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan

Standar harga kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan, berpedoman


3 pada ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan
APBN.

12
13

MEKANISME DAN TAHAPAN DANA HIBAH


UNTUK PENGAMANAN (1)
1. Pemda mengambil langkah tindak lanjut sebagai berikut:
• Memastikan anggaran Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024 dalam APBD.
• berkoordinasi dengan pihak Satker (POLDA/POLRES), untuk segera menyampaikan
usulan kebutuhan anggaran pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024.
• Besaran Dana Hibah akan dibahas dan disepakati bersama antara TAPD dengan Satker
(POLRI) yang dituangkan dalam Berita Acara.
• Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 89/PMK.05/2016 tentang
Tata Cara Pengelolaan Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota mewajibkan dana hibah yang diterima dalam rangka pemilihan kepala daerah
dikelola menggunakan mekanisme APBN.
2. Dalam hal sampai dengan berakhirnya Kegiatan Pemilihan masih terdapat sisa dana
Hibah wajib mengembalikan sisa dana Hibah dimaksud paling lama 3 (tiga) bulan
terhitung setelah tahapan pelaksanaan berakhir atau pengusulan pengesahan
pengangkatan calon terpilih sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
14

LANGKAH PENCAIRAN DANA HIBAH


UNTUK PENGAMANAN

1. Belanja Hibah kepada Unit Kerja POLRI ditetapkan dalam APBD dan dituangkan dalam
NPHD.
2. NPHD cukup ditandatangani 1 kali, apabila diperlukan penambahan atau perubahan dapat
dilakukan addendum terhadap NPHD. (Adendum sesuai dengan Kesepakatan Bersama).
3. Untuk pelaksanaan, maka Kepala Badan Kesbangpol selaku Pengguna Anggaran (PA)
menerbitkan SPM-LS Hibah berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
(DPA-SKPD) dan Surat Penyediaan Dana (SPD).
4. Berdasarkan SPM-LS Hibah Pilkada, Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD)
menerbitkan SP2D-LS Hibah kepada Unit Kerja POLRI.
Pemerintah Provinsi/Kab/Kota melakukan transfer dana hibah ke rekening Unit Kerja POLRI (RPDHL)
untuk pengamanan Pilkada Serentak, yang telah mendapatkan izin pembukaan RPDHL oleh Kementerian
Keuangan sesuai ketentuan PMK Nomor 89/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan Hibah
Langsung Dalam Bentuk Uang untuk Kegiatan Pilkada dan PMK Nomor 99/PMK.05/2017 tentang
Administrasi Pengelolaan Hibah.
15

MEKANISME DAN TAHAPAN


PENGELOLAAN DANA HIBAH (1)
1. Registrasi NPHD
Setelah NPHD telah ditandatangani, maka KPA (Unit Kerja POLRI) segera mengajukan
nomor register kepada Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan.
2. Pembukaan Rekening
Pembukaan Rekening untuk menampung dan menyalurkan dana hibah dari Pemda, sebagai Rekening
Penampung Dana Hibah langsung (RPDHL) yang dibuka pada Bank Umum yang sama, yang diterbitkan
oleh Kuasa BUN di Daerah.
3. Revisi DIPA
Untuk mengakomodasi dana hibah langsung tsb dilakukan Revisi DIPA. Revisi diajukan di Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan setempat, setelah memperoleh Nomor Register hibah langsung dan
izin pembukaan rekening tahun berkenaan sesuai dengan mekanisme dan peraturan
perundang-undangan yang mengatur Revisi Anggaran (APBN).
Untuk mempermudah pengendalian terhadap pengelolaan dana hibah, yang mengakibatkan
penambahan pagu DIPA yang berasal dari dana hibah langsung, diinput dalam struktur anggaran
pada aplikasi SAKTI yang telah ditentukan oleh unit kerja perencanaan di POLDA/POLRES (POLRI).
16

MEKANISME DAN TAHAPAN


PENGELOLAAN DANA HIBAH (2)

Persyaratan pengajuan revisi DIPA atas hibah langsung dalam bentuk uang sebagai berikut :
a. Surat usulan revisi anggaran yang dilampiri matriks perubahan (Semula - Menjadi);
b. Copy DIPA petikan terakhir; dan
c. Ringkasan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).
Revisi DIPA diajukan (1) sebesar yang direncanakan akan digunakan sampai akhir tahun anggaran
berjalan atau sebesar realisasi penerimaan hibah; dan (2) Segera paling lambat 2 (dua) bulan setelah
dana hibah diterima di RPDHL serta memperhatikan batas akhir pengajuan revisi ke Kanwil Ditjen
Perbendaharaan.
Unit kerja POLRI (POLDA/POLRES) dapat langsung menggunakan uang yang berasal dari hibah
langsung dalam bentuk uang tanpa menunggu terbitnya revisi anggaran.
Pengesahan Hibah Langsung (SPHL)
Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL) adalah surat yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN
untuk mengesahkan pendapatan hibah yang penarikan dananya tidak melalui Kuasa BUN.
17

MEKANISME DAN TAHAPAN


PENGELOLAAN DANA HIBAH (3)

4. Pencairan Dana Hibah:


a. Pencairan belanja hibah untuk pengamanan dapat dilakukan sekaligus atau bertahap sesuai
dengan kemampuan daerah;
b. Dalam hal pencairan dilakukan bertahap, pencairan tahap kedua dan ketiga dilakukan tanpa
menyampaikan laporan penggunaan terlebih dahulu kepada Pemerintah Daerah.
c. Mekanisme belanja di Unit Kerja POLRI
1) Dalam rangka penggunaan dana hibah, KPA/PPK memerintahkan pembayaran kepada
BP/BPP
dengan menerbitkan Surat Perintah Bayar (SPBy);
2) Pembayaran dilakukan terhadap kegiatan yang telah ditetapkan sesuai RAB dengan
memperhatikan ketersediaan alokasi dana hibah. Selanjutnya, pembayaran tersebut
dibebankan sesuai dengan akun belanja Barang (52xxxx);
3) Pencatatan terhadap belanja pada akhir tahun memperhatikan waktu pembayaran.
TERIMA KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai