Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PRINSIP DESAIN NEO-VERNAKULAR PADA RIVER

HOUSE, GREEN VILLAGE BALI

Abstrak

Pola bentuk yang monoton sekarang sudah mulai terasa membosankan,


bangunan yang hanya memiliki bentuk persegi dan lingkaran sudah kurang
diminati dan tidak menarik perhatian. Hal itu menyebabkan adanya ketidak
puasan bagi penghuni rumah ataupun arsiteknya sendiri. neo memiliki arti baru
atau diperbaharui, sedangkan vernakular sendiri bentuk yang biasa dipakai oleh
masyarakat atau golongan dalam kehidupan sehari hari. Maka arsitektur neo-
vernakular adalah suatu bentuk baru yang masih berkaitan dengan elemen orisinal
atau budaya yang berasal dari suatu masyarakat atau golongan. Green village
adalah merupakan salah satu perwujudan dari arsitektur neo-vernakular, dari
sumber informasi mengatakan bahwa bentuk green village sendiri terinovasi dari
elemen alam dan budaya masyarakat tertentu. Dapat dilihat dari bahan dasarnya
yang menggunakan bambu dan interiornya yang banyak menyerupai hewan atau
alam.

Kata Kunci : Neo-Vernakular, Arsitektur, Bambu, Interior

Abstract

Monotonous shape patterns are now starting to feel boring, buildings that
only have square and circle shapes are less desirable and do not attract attention. It
causes dissatisfaction for the occupants of the house or the architect himself. neo
has the meaning of new or renewed, while the vernacular itself is a form
commonly used by people or groups in everyday life. So neo-vernacular
architecture is a new form that is still related to the original elements or culture
that comes from a society or group. Green village is one of the manifestations of
neo-vernacular architecture, from the source of information said that the form of
green village itself is innovated from natural elements and culture of certain
communities. It can be seen from the basic material that uses bamboo and the
interior that resembles many animals or nature.
Keywords : Neo-Vernacular, Architecture, Bamboo, Interior

Pendahuluan

Arsitektur adalah sebuah rancangan yang akan dibangun berdasarkan suatu


kondisi yang ada, baik itu hanya bersifat fungsional atau refleksi dari politik,
sosial, ekonomi dan budaya. Didasari dengan kondisi tersebut manusia selalu
ingin memiliki inovasi yang baru, cenderung bosan dengan gaya yang monoton
dan itu itu saja. Namun untuk tidak menghilangkan adat budaya dan ikut
melestarikannya maka terbentuklah gaya arsitektur neo-vernakular. Penerapan
elemen orisinal dari suatu budaya ataupun pengambilan elemen hewan dan
tumbuhan.

Neo-vernakular sendiri telah lahir diantara masa modern dan post modern
yaitu pada awal tahun 1900-an hingga awal abad ke-20. Namun pada dasarnya
gaya arsitektur neo-vernakular memang berawal dari masa post modern yang
memiliki dasar untuk memberikan suatu makna pada sebuah karya arsitektur,
tidak hanya memberikan fungsi namun dapat 'berbahasa'. Arsitektur neo-
vernakular memiliki prinsip yang mempertimbangkan kaidah normatif,
kosmologis, peran serta budaya lokal dalam masyarakat serta keselarasan dalam
bangunan, alam dan lingkungan. Unsur itupun yang terdapat dalam arsitektur river
house, green village bali.
BAB II

Kajian Pustaka

A. Data Spasial

Data spasial merupakan data-data yang memiliki referensi dari ruang


kebumian yang memuat mengenai informasi geografisnya. Data ini diambil dari
pengamatan secara langsung di lokasi dan dibantu dengan peta wilayah yang ada.

a. Peta Lokasi

Kompleks Green Village ini terletak di Jl. Tanah Ayu, Sibang Gede,
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Dibangun di tepi sungai ayung
di ubud. Dikeilingi oleh hutan bambu dan taman.

Gambar 1. Peta Kawasan Green Village Bali (Source : greenvillagebali.com)


Keterangan :

1. Garden House 5. Villa Kelapa 9. Palm House 13. Eclipse House


2. Cacao House 6. River House 10. Sunrise House 14. Ecco House
3. Pondok Naga 7. Temple House 11. Aura House 15. Ananda House
4. Leaf House 8. Sharma Spring 12. Tower House

b. Denah Bangunan

Terdapat lima lantai pada River House Green Village Bali ini, tiga kamar
tidur dengan kamar mandi di setiap kamarnya. Dapur utama yang terletak di ruang
tengah beserta dengan ruang keluarga. Bentuk tiap ruangan yang meliuk liuk
mencerminkan gaya neo vernacular itu sendiri.

Gam
bar 2. Denah Ruang Tengah River House
c. Waktu

Green Village mulai pertama kali didirikan tahun 2008 dan pada akhirnya
mulai dibuka untuk umum pada tahun 2011. Dan sampai sekarang tetap menjadi
tempat tujuan bagi para pelancong yang ingin melepas penat untuk sekedar
berkunjung ataupun bermalam dan tinggal disana.

B. Data Textual

a. Arsitektur Neo-Vernakular

Aliran gaya Arsitektur Neo-Vernakular ini lahir pada pertengahan tahun


1960-an, yaitu saat era Post-Modern berkembang. Gaya Neo-Vernakular sendiri
memadu-padankan dua gaya yaitu gaya Vernakular atau tradisional dengan gaya
modern dalam satu bentuk. Tujuan dari konsep gaya ini adalah memunculkan
bangunan baru yang modern tanpa menghilangkan unsur tradisi atau budayanya
dan bahkan untuk melestarikan unsur budaya yang telah lama terbentuk.

Dalam konsep bangunan Neo-Vernakular, akan banyak dijumpai bentuk-


bentuk yang baru dan modern yang dikemas pula secara modern dengan tetap
menggunakan konsep lama atau tradisional dimana bangunannya akan
menampilkan image dari daerah setempat. Yang mana, dalam hal ini Green
Village bisa menjadi contoh bangunan Neo-Vernakular yang unik. Material yang
digunakan 80% berasal dari bambu tanpa bata maupun semen.

Dilihat dari bentuknya, hampir keseluruhan bangunan yang ada di Green


Village ini mempunyai bentuk lengkung bebas yang dinamis. Untuk salah satu
bangunannya yang bernama River House, bentuk yang digunakan yaitu bentuk
yang terinspirasi dari alam seperti bentuk lengkungan daun, bulatan telur, tetesan
air hujan, dan bentuk lengkung alami lainnya. River House dibangun di tepi
sungai Ayung dan dikelilingi oleh hutan bambu.
Gambar 3. Arsitektur Neo-Vernakular River House

b. Budaya

Berada di kawasan pedesaan yang tenang di pinggiran Bali, dikelilingi


dengan kekayaan alam berupa bambu yang melimpah serta kawasan lahan yang
tidak datar yang dilintasi sungai, mendasari pembuatan konsep bangunan Green
Village. Sudah disebutkan bahwa hampir semua material yang membentuk
bangunan adalah bambu, hal ini pun perhubungan langsung dengan keadaan
sekitarnya. Demi melestarikan konsep tradisional yaitu penggunaan material
bambu, tiap rumah di Green Village dirancang secara khusus oleh tim
perancangnya agar sesuai kebutuhan dan terlihat indah.
c. Konsep dan Pola Arsitektur Interior

Desain ramah lingkungan menjadi semakin penting dalam dunia arsitektur


dan konstruksi, karena orang menjadi lebih sadar akan dampak bangunan terhadap
lingkungan. Salah satu contoh utama desain ramah lingkungan adalah Bangunan
Bambu Neo Vernakular Green Village Bali. Bangunan ini tidak hanya cantik,
tetapi juga menggabungkan elemen desain berkelanjutan yang menjadikannya
contoh cemerlang dari arsitektur sadar lingkungan.

River House mengusung konsep banguanan nyaman di tepi sungai.


Tempat yang bisa dijadikan sebagai penghilang penat, yang berarti River House
sangat memerhatikan kenyamanan bagi penggunanya. Bentuk-bentuk yang
digunakan adalah murni bentuk yang terinspirasi dari alam yang diolah secara
modern. Bentuk lengkung meliuk bebas, dinamis, dan tidak kaku menjadi ciri
khasnya.

Baik interior maupun interior, material yang digunakan adalah bambu.


Mengolah berbagai jenis bambu lokal menjadi susunan bangunan yang kokoh.
Ada beberapa jenis bambu yang paling banyak digunakan , diantaranya yaitu
bambu bethung (bambu yang paling besar dan kuat), bambu duri (bentuknya
melengkung), bambu pancing, bambu tali dan bambu jajang.

Di lingkup interior dari River House ini, sulit ditemukan bentuk yang kaku
atau bentuk pabrikan, kebanyakan dibuat secara khusus dan custom. Bahkan untuk
furnitur yang ada didalamnya harus dibuat menyesuaikan dengan bentuk
rumahnya. (Salain, 2017)dan batu untuk bagian permukaan atasnya (digunakan
untuk area lembab seperti washtafel).
Gambar 4. Tempat Tidur Satu River House

Gambar 5. Dapur River House


DAFTAR PUSTAKA
Hanifah. (2021, April 21). Mengenal Konsep Arsitektur Neo Vernakular Yang Bergaya
Konvensional Tapi Modern! Retrieved from berita.99.co:
https://berita.99.co/arsitektur-neo-vernakular/

Salain, N. R. (2017, Oktober). Paham Arsitektur Neo Vernakular di Era Post Modern.
Retrieved from simdos.unud.ac.id: simdos.unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai