Anda di halaman 1dari 19

PELAKSANAAN PELATIHAN CAPACITY BUILDING DALAM

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH


( UMKM ) DI KABUPATEN BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2022

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :

Muhammad Syahroni
NIM.182119331

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)


BENGKALIS
2022
PELAKSANAAN PELATIHAN CAPACITY BUILDING DALAM
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
( UMKM ) DI KABUPATEN BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2022

Oleh :

Muhammad Syahroni
NIM.182119331

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini telah diperiksa oleh Pembimbing
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan telah disetujui untuk diseminarkan

Bengkalis, 2022

Telah disetujui oleh :

Pamong,

Suparman, S.Sos

NIP. 19670823 198902 1 002


LEMBAR PENGESAHAN

HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIKUM PENGALAMAN


LAPANGAN (PPL)

PELAKSANAAN PELATIHAN CAPACITY BUILDING DALAM


PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
( UMKM ) DI KABUPATEN BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2022

Oleh :

Risma Wati
NIM.182119308

Laporan Praktikum Pengalaman Lapangan (PPL) ini diperiksa oleh Pembimbing


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan telah disetujui untuk diseminarkan.

Bengkalis, 30 November 2022

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Lapangan Pamong

Roinah, M.Pd Suparman, S.Sos


NIP. 2018068502 NIP. 19670823 198902 1 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kita

nikmat, baik itu nikmat islam maupun nikmat iman.Kedua kalinya tak lupa kita

haturkan salawat serta salam kepada junjungan alam Nabi besar

Muhamamad SAW.Yang telah menunjukkan kita jalan yang menuju kebenaran,

seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Tidak lupa pula kami aturkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis sadar bahwa

laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun untuk

dijadikan pelajaran ke depannya.

Akhir kata penulis sebagai penyusun mengucapkan, Semoga laporan ini

bermanfaat untuk kita semua.

Bengkalis, Desember 2022

Penulis

Muhammad Syahroni

NIM. 182119331
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kegiatan Praktik Pengalaman Kerja (PPL) merupakan salah satu tugas yang
harus diikuti setiap mahasiswa selain perkuliahan, untuk meningkatkan
kompetensi dan keunggulan lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Bengkalis. Setiap mahasiswa haru memiliki kesiapan dalam menghadapi
profesionalitas pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang digeluti. Kegiatan
Praktik Pengalaman Kerja (PPL) adalah suatu proses pembelajarang dengan cara
mengenal langsung ruang lingkup dunia pekerjaan yang sesungguhnya dengan
serangkaian kegiatan yang meliputi pemahaman teori ilmu yang diaplikasikan
dalam pekerjaan sesuai profesi bidang studi.
Setiap mahasiswa diwajibkan untuk turun langsung ke dunia pekerjaan yang
menjadi bidangnya masing-masing, dengan begitu setiap mahasiswa diharapkan
bisa menerapkan secara langsung ilmu-ilmu yang telah dipelajari sebelumnya
kedalam dunia kerja. Selain itu, dengan pengalaman kerja mahasiswa bisa
menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya dalam bekerja yang
nantinya bisa diterapkan didalam dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Kerja (PPL) selama 45 hari,
mahasiswa PPL harus mengikuti ketentuan dan peraturan di institusi seluruh
kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta harus seizin dan sepengetahuan
pimpinan/pembimbing lapangan. Melalui aktivitas ini mahasiswa juga dapat
meneliti tugas akhir/skripsi serta sarana untuk mengembangkan pengetahuan ke
dunia kerja.
Kegiatan Prakrik Pengalaman Kerja (PPL) telah dilaksanakan pada kantor
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis, di Bidang
Pemberdayaan Usaha Mikro selama 45 hari terhitung pada tanggal 03 Oktober s/d
02 Desember 2022
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis melakukan
penelitiaan dengan judul “ Pelaksanaan Pelatihan Capacity Building Dalam
Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah ( UMKM ) Di Kabupaten
Bengkalis Tahun Anggaran 2022 ”

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT


1.2.1 Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan bagi
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis untuk
menyelesaikan study belajarnya. Tujuan dan manfaat untuk diadakan PPL
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan skill/keahlian dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Untuk meningkatkan pengalaman kerja sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilan program studinya.
3. Menerapakan disiplin dan tanggung jawab dalam pelaksanaan PPL di
lapangan kerja.
4. Dapat membentuk kepribadian yang mampu menghadapi tantangan
dimasa yang akan datang.

1.2.2 Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Manfaat Praktik Pengalaman Kerja (PPL) antara lain :
1. Mahasiswa bisa memperoleh peluang kerja dan penempatan ditempat
Lapangan kerja
2. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilan program studinya.
3. Mahasiswa dapat menjalin hubungan dan menghasilkan kerja sama yang
baik didalam dunia kerja sesungguhnya.
4. Mahasiswa dapat menjadi sumber daya manusia yang kreatif, disiplin dan
mempunyai keterampilan.

1.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penugasan dan aktivitas yang dilakukan oleh penulis selama
melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Kerja (PPL) yaitu Bidang
Pemberdayaan Usaha Mikro,Adapun kegiatan dibidang Pemberdayaan Usaha
Mikro adalah mengadakan pelatihan dan pembekalan untuk pelaku usaha baik itu
di bidang kuliner dan kerajinan. Serta berbagai kegiatan lainnya yang dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pelatihan
Pelatihan adalah kegiatan melatih atau mengembangkan suatu
keterampilan dan pengetahuan kepada diri sendiri atau orang lain, yang
terkait dengan kompetensi tertentu yang dianggap berguna.
Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur profesi
tertentu yang disesuaikan dengan teknologi dan organisasi tempat bekerja,
dan membantu peserta memperbaiki kecakapan dalam kegiatannya terutama
mengenai pengertian dan keterampilan.1
Menurut Bernardin dan Russell (1998:172), Training is defined as any
attempt to improve employee performance on a currently held job or one
related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills,
attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a learning
experience, be a planned organizational activity, and be designed in response
to identified needs. Jadi, pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha
1
Rolf P. Lynton dan Udai Pareek—Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Pustaka Binaman
Jakarta 1998
pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang
dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya
berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang
khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam
pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman,
pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan
dirancang di dalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
Pelatihan dapat diartikan sebagai proses terencana untuk memodifikasi
sikap atau perilaku pengetahuan, keterampilan melalui pengalaman belajar.
Tujuannya adalah untuk mencapai kinerja yang efektif dalam setiap kegiatan
atau berbagai kegiatan. Dalam hal pekerjaan, tujuan pelatihan adalah untuk
mengembangkan kemampuan individu dan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja saat ini dan masa depan organisasi
Untuk mencapai tujuan tersebut, pelatihan berusaha memberikan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diperlukan untuk melakukan tugas-
tugas terkait pekerjaan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pekerjaan
secara langsung.2
Pelatihan UMKM adalah pelatihan yang diberikan kepada pelaku usaha
kecil. Jenis pelatihan yang diberikan tentunya disesuaikan dengan bidang
usaha. Semisal usaha adalah kuliner, pelatihan yang diberikan bisa terkait
kemasan produk, resep baru, memilih bahan makanan terbaik, dan lain-lain.
Pelatihan juga merupakan sebuah sistem yang terbuka. Pada dasarnya
sebuah sistem diartikan sebagai suatu unit yang saling terhubung dengan unit
lainnya, di mana satu unit dengan unit lainnya tidak dapat dipisahkan demi
terwujudnya suatu tujuan. Sedangkan sistem terbuka berarto sistem tersebut
berinteraksi dengan lingkungan. Cunningham (1987) menjelaskan bahwa
pendidikan dengan sistem terbuka dapat disebut juga dengan self-managed
learning atau proses belajar yang dikelola sendiri.
Dalam proses pelatihan terdiri dari tiga komponen yang saling
berinteraksi, yaitu :

2
Manpower Services Commission (MSC), U.K., 1981: 62 dalam Masadeh, 2012
1. Training
Training atau yang sering disebut pelatihan adalah proses
membantu para tenaga kerja untuk memperoleh efektivitas dalam
pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui
pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan,
pengetahuan, dan sikap yang layak. Atau training adalah cakupan
dari pengembangan serta memfokuskan individu untuk mencapai
kemampuan yang baru yang berguna baik bagi pekerjaannya
sekarang ini ataupun di masa mendatang.
2. Trainer
Trainer didefinisikan sebagai pelatihan kepada calon pelatih
lain di dalam sebuah perusahaan atau instansi tertentu. Hal ini
dilakukan demi meningkatkan kinerja sistem.
Tugas dari trainer adalah melakukan pelatihan di luar atau
menggunakan jasa yang menyediakan pelatihan ini. Hal tersebut
dilakukan agar karyawan perusahaan memiliki kemampuan
mumpuni dalam berkerja.
3. peserta.
rainer melakukan pelatihan di luar atau menggunakan jasa
yang menyediakan pelatihan ini. Hal tersebut dilakukan agar
karyawan perusahaan memiliki kemampuan mumpuni dalam
berkerja.
Peserta pelatihan adalah orang yang datang ke program
pendidikan dan pelatihan (Diklat) dengan tujuan untuk mendapatkan
nilai tambah berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan atau
kompetensi.
Interaksi tersbeut memberikan pengaruh antara satu komponen dengan
komponen lainnya.

2.2 Pengertian Capacity Building


Capacity building adalah pembangunan keterampilan (skills) dan
kemampuan (capabilities), seperti kepemimpinan, manajemen, keuangan dan
pencarian dana, program dan evaluasi, supaya pembangunan organisasi
efektif dan berkelanjutan.
Secara umum capacity building adalah proses atau kegiatan memperbaiki
kemampuan seseorang, kelompok, organisasi atau sistem untuk mencapai
tujuan atau kinerja yang lebih baik. Capacity Building merupakan proses
membantu individu atau kelompok untuk mengidentifikasi dan menemukan
permasalahan dan menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan melakukan perubahan.3
Salah satu contoh penerapan Capacity building adalah membangun
keberdayaan ekonomi rakyat yang mencakup :
1. Kelembagaan
2. Pendanaan
3. pelayanan.
Di samping itu masalah internal yang harus dihadapi adalah masalah
efisiensi, keterbatasan SDM dan teknologi.
Capacity Building secara umum bertujuan untuk pengembangan
kapasitas tentu agar individu, organisasi, maupun system yang ada di
pergunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari individu
maupun organisasi tersebut.4 Jika di sepesifikan lagi. Tujuan Capacity
Building adalah peningkatan kemampuan, keterampilan, dan attitude pegawai
sehingga lebih efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran / target
kinerja organisasi.
Maksud Capacity Building secara umum adalah proses atau kegiatan
untuk memperbaiki kemampuan seseorang, kelompok, organisasi atau system
untuk memecahkan masalah dan melakukan pembahasan.
Bentuk dari kegiatan Capacity Building adalah kegiatan yang diadakan di
alam terbuka (outbond) yang mana di dalam acara tersebut para peserta akan
3
Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan (J-3P), Vol. 6, No. 1, Juni 2021
4
Laporan kegiatan capacity building Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah, tahun anggaran
2021
dilatih fisik, mental dan disiplin untuk dapat mengahadapi berbagai rintangan
dan dilatih untuk mencari solusinya serta dilatih agar bisa bekerjasama
dengan team (team work). Adapun rintangan-rintangan itu sebenarnya adalah
merupakan suatu latihan untuk dapat mengantisipasi berbagai persoalan-
persoalan yang mana di dalam kehidupan kita juga sering terjadi, jadi pada
intinya kita dilatih untuk dapat mencari jalan keluar apabila diri kita
mengalami berbagai persoalan.

2.3 Pengertian Pemberdayaan


2.4 Pengertian UMKM
Input adalah perangkat keras yang digunakan untuk memasukkan data
serta perintah kedalam computer.1
Berikut merupakan alat masukan atau input ke komputer :
a. Keyboard
Keyboard adalah papan berisikan tombol huruf dan angka. Keyboard
sering digunakan untuk memberi perintah kepada computer, mengetik
dokumen atau menjalankan proses input lainnya.2
b. Mouse
Mouse adalah alat yang bisa digunakan untuk mengendalikan pergerakan
kursor yang ada di layar monitor. Mouse memiliki dua bagian tombol yang
Ketika di klik bisa menghasilkan perintah tertentu. Fungsi utama mouse
adalah menggerakkan kursor, membuka dan menutup program dan lain
sebagainya.
Penginputan adalah unit luar berupa catatan yang digunakan untuk
memasukkan data dari luar kedalam komputer,1 contohnya data yang wajib di
inputkan kedalam computer atau kedalam sebuah aplikasi yang digunakan dalam
sebuah organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta.
Sedangkan data adalah sekumpulan catatan atau laporan yang berupa
symbol, angka, kata-kata yang didapatkan melalui proses pengamatan atau sesuatu
berupa file.2
Pada dasarnya data merupakan sekumpulan informasi atau juga
keterangan-keterangan dari suatu hal yang diperoleh dengan melalui pengamatan
atau juga picarian ke sumber-sumber tertentu. Data yang diperoleh belum dikelola
lebih lanjut dapat menjadi sebuah fakta atau anggapan. Sebagai contoh, data dapat
diperoleh dari sebuah penelitian dengan menggunakan metode-metode tertentu,
dapat menjadi lebih kompleks untuk menyajikan sebuah informasi baru atau
bahkan solusi untuk menyelesaikan masalah tertentu.
Pada umumnya data dikelompokkan berdasarkan jenis dan sumbernya, ini
akan dijelaskan lebih lanjut :
a. Jenis data
Adapun jenis data yang seringkali digunakan dalam suatu penelitian
yakni data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk verbal
(lisan/kata) bukan dalam bentuk angka.3 contoh : wawancara.
2. Data kuantitatif yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung
secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang
dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. 4 contoh : hasil
survey, olahan data statistik.
b. Sumber data
Sumber data dapat diperoleh berdasarkan sumber, dapat
dikelompokan menjadi dua yakni data primer dan data sekunder.
1. Data primer atau data asli merupakan data yang dikumpulkan dan
berasal dari sumber asli atau tangan pertama. Data ini harus dicari
melalui narasumber atau responden yaitu orang yang kita jadikan
objek penelitian atau orang yang kita jadkan sebagai sarana
mendapatkan informasi atau pun data. Contoh data primer yakni
hasil wawancara.
2. Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang
dikumpulkan dari sumber yang telah diolah.5 contoh data
sekunder antara lain catatan atau dokumentasi perusahaan,
publikasi pemerintahan seperti buku, laporan, berita, Analisa oleh
media, situasi web, jurnal, dan lainnya.

Jadi Penginputan Data adalah proses pemindahan data dari fisik menjadi
digital yang mana data tersebut akan diketik dan dimasukkan kedalam komputer.6

BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Instuisi Praktik Pengalaman Lapangan

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dahulunya bernama Dapartemen


Perdagangan dan Koperasi yang berdiri pada tahun 1970. Pada tahun 1996
Depertemen Koperasi berubah nama lagi yaitu Departemen Koperasi dan PPK
dan pada tahun 1998 Koperasi tidak lagi berbentuk Departemen karena dipegang
Menteri Koperasi. Setelah dikeluarkan Undang-undang No. 25 Tahun 1999 dan
perimbangan keuangan daerah tahun 1999 serta Perda No. 15 Tahun 2000 Dinas
Koperasi dikelola oleh daerah dan pegawai pusat menjadi pegawai daerah. Dalam
rangka pelaksanaan otonomi daerah pembangunan koperasi Kabupaten Bengkalis
tetap memperhatikan aspirasi masyarakat didaerah dan dinamika sosial ekonomi
yang berkembang setiap tahunnya.

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis dalam


pembangunan terhadap Koperasi Usaha Kecil dan Menengah di 13 Kecamatan
mulai tahun 2000 s/d 2004 diarahkan kepada pembangunan baik berupa
kelembagaan, usaha, manajemen maupun perkuatan modal koperasi usaha kecil
dan menengah pada sektor simpan pinjam, pertanian dan perkebunan, alih
teknologi, perikanan, industri dan lain-lain, sehingga dengan demikian
keberhasilan koperasi uasah kecil dan menengah kedepan diharapkan mampu
untuk memberi manfaat bagi anggota dan msyarakat mampu berdaya saing dalam
skala bisnis yang lebih besar.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), koperasi adalah perserikatan
yang bertujuan memenuhi keperluan para anggotanya dengan cara menjual barang
keperluan sehari-hari dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung).

Dinas Koperasi merupakan suatu dinas yang membantu pemerintah dalam


bidang Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis yang
terdiri dari 8 (Delapan) Kecamatan.

3.2 Struktur Organisasi Instuisi

Dalam melaksanakan tugas-tugas pokok Dinas Koperasi dan UKM


Kabupaten Bengkalis, agar berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya serta
memudahkan dalam melaksanakan pengawasan maka dibentuk sturuktur orgnisasi
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bengkalis. Stuktur organisasi merupakan
pencerminan lalu lintas wewenang dan tangung jawab dalam organisasi secara
vertikal dan pencerminan hubungan antar bagian secara horizontal, sehingga
mekanisme kegiatan menjadi jelas dan pekerjaan lancer sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai. Oleh karena itu, agar tugas-tugas tersebut dilaksanakan
efektif harus diadakan pembagian kerja dan tangung jawab yang jelas.

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis


merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dibidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta tugas pembantuan.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis dipimpin oleh
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.

Adapun struktur organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada Gambar 3.1:
Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kabupaten Bengkalis

KEPALA DINAS

Drs. SUFANDI, MP
NIP. 19660723 199710 1 001

SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL BURHANUDDIN, SH
NIP. 19680121 198903 1 008

JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PERENCANA AHLI MUDA UMUM DAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
Ir. RUSI EVANITA MASUSWATI,M.SI JONNAIDI, SH.MH RITA SOFINA, SE
19680531 199803 2 005 NIP. 19671002 199703 1 003 NIP. 19840829 201001 2 002

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PERIZINAN DAN KELEMBAGAAN PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO PEMBERDAYAAN KOPERASI
DARWISSAM, SE, M.IP HAMIDAH S, SH SUPARMAN, S.Sos EDY PURNAMA, SH
NIP. 19660416 199303 2 004 NIP. 19680714 198903 2 004 NIP. 19670823 199002 1 002 NIP. 19740506 200701 1 002

PENGAWAS JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL


KOPERASI AHLI MUDA ANALISIS KEBIJAKAN PENGAWAS KOPERASI AHLI MUDA PENGAWAS KOPERASI AHLI MUDA
J U F R I, AN H. ZULKARNAIN, SH. MH SRI WULAN KOMALASARI, SE SUSI NELDA, SE,Sy
NIP. 19651218 199403 1 002 NIP. 19650411 199003 1 006 NIP. 19850603 201102 2 003 NIP. 19781219 200901 2 005

PERANCANG PERATURAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL


PERUNDANG-UNDANGAN PENGAWAS KOPERASI AHLI MUDA PENGAWAS KOPERASI AHLI MUDA PENGAWAS KOPERASI AHLI MUDA
SYAMSIDAR, SH DARNITAWATI,S.Sos SARRITA, S.Sos MUNIRA,SE,Sy
NIP. 19651115 199309 2 001 NIP. 19660420 199209 2 001 NIP. 19660606 199603 2 001 NIP. 19800301 200701 2 002

Ka.UPT PEMBERDAYAAN DAN Ka.UPT PEMBERDAYAAN DAN Ka.UPT PEMBERDAYAAN DAN Ka.UPT PEMBERDAYAAN DAN Ka.UPT PEMBERDAYAAN DAN
PENGMBNGN KOP. KEC. BUKIT BATU PENGMBNGN KOP. KEC. MANDAU PENGMBNGN KOP. KEC. BANTAN PENGMBNGN KOP. KEC. PINGGIR PENGMBNGN KOP. KEC. RUPAT
YUDI SISWOYO, SE LISA MARDIANI,S.Sos. MM HENDRIC, SH H. DEDI RICARDO,S.Sos.MIP MAZNUN, SE
NIP. 19810206 200701 1 003 NIP. 19670701 198903 2 004 NIP. 19800615 200801 2 013 NIP.19760215 201001 1 012 NIP. 19710119 200701 2 005

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan


Menengah Kab. Bengkalis
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis
Dinas Koperasi Usaha Mikro di Kabupaten Bengkalis terdapat 4 bidang, yaitu
bidang Pemberdayaan Koperasi, bidang Pemeberdayaan Usaha Mikro, bidang
Pengawasan dan Pemeriksaan dan bidang Perizinan dan kelembagaan.

Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah terdiri atas:
1. Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. Memimpin dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi
UMKM sebagaimana dimaksud pada ketentuan Pasal 13 Peraturan
Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bengkalis.
b. Memimpin dan Membina bawahannya dalam rangka pelaksanaan
tugas dan pencapaian tujuan organisasi.
c. Melakukan pembinaan terhadap Unit pelaksanaan Teknis Dinas
(UPTD) d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Sekretariat, mencangkup :
a. Sub Bagian Penyusunan Program;
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Pemberdayaan Koperasi, mencangkup. :
a. Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi;
b. Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Koperasi;
c. Seksi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi
4. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro, mencangkup :
a. Seksi Fasilitasi Usaha Mikro;
b. Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlinclungan Usaha Mikro;
c. Seksi. Peningkatan Kualitas Kewirausahaan.
5. Bidang Pengawasan Dan Pemeriksaan
a. Seksi Penilaian. Kesehatan KSP/USP;
b. Seksi. Pemeriksaan Kelembagaan. dan Usaha Koperasi;
c. Seksi Penerapan Peraturan dan Sanksi.
6. Bidang Perizinian dan Kelembagaan
a. Seksi Perizinan;
b. Seksi Kelembagaan;
c. Seksi Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data Koperasi.
3.3 Struktur Organisasi Bidang

Bidang Pemberdayaan Mikro adalah bidang yang menyangkut kegiatan


usaha usaha kecil seperti kuliner, kerajinan dan usaha-usaha kecil lainnya.adapun
struktur organisasi bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi, Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada gambar 3.2 :

Struktur Organisasi Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi,


Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis

BIDANG
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO
SUPARMAN,S.Sos
NIP. 19670823 198902 1 002

JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL


PENGAWAS KOPERASI AHLI MUDA PENGAWAS KOPERASI AHLI MUDA
SARRITA, S.Sos SRI WULAN KOMALASARI,SE
NIP. 19660606 199603 2 001 NIP. 19850603 201102 2 003

BENDAHARA

SRI ANDAYANI
NIP. 19790303 200801 2 020

TENAGA HONORER TENAGA HONORER TENAGA HONORER

ERPINAH RESI ANJELI ANANDA PUTRI MUHAMMAD RAE FIKRIANSYAH

TENAGA HONORER

MUTIA ANANDA PUTRI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro


Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kab. Bengkalis
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bengkalis

3.4 Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

Selama melakukan Peraktek Perkuliahan Lapangan selama 45 hari yang


dilaksanakan mulai tanggal 04 Oktober s/d 03 Desember 2021 di Bidang
Pemberdayaan Usaha Mikro pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah. Di
bagian ini penulis ditugaskan untuk membantu kegiatan yang dilakukan bidang
Pemberdayaan Usaha Mikro sangat banyak pengetahuan yang penulis dapatkan.
Pada saat melakukan pekerjaan pada bidang Pemeberdayaan Usaha Mikro penulis
juga membantu kasi juga staf yang ada di bidang lainnya.

Pekerjaan yang dilakukan penulis ialah seputar membantu dari hal-hal


seperti pengetikan data pelaku usaha, merekap surat perjalanan dinas, ngprint
surat, fotocopy surat perjalanan dinas dan surat lainnya, serta juga membantu
Menyusun SPJ di bidang Pemberdayaan Usaha Mikro.

3.5 Kegiatan/Permasalahan/Program Fokus Praktik Pengalaman Lapangan


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 PERENCANAAN
4.2 PENGORGANISASIAN
4.3 PELAKSANAAN
4.4 MONITORING DAN EVALUASI

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai