Wawancara Kepala Sekolah Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Guru Penggerak
Wawancara Kepala Sekolah Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Guru Penggerak
M.Aini (Kepala Sekolah) : " Sebagai Kepala sekolah dalam mengambil sebuah keputusan
saya mempertimbangkan berbagai masukan, berupa informasi faktual. Dan segala
keputusan yang saya ambil mengacu berdasarkan aturan dari pemerintah, dan aturan yang
dibuat oleh sekolah yang bersinergis untuk menciptakan suasana sekolah yang nyaman,
aman dan sesuai dengan visi sekolah." Riduannor (CGP) : " Selama ini, bagaimana Bapak
menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus dimana
ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai
kebaikan?." M.Aini (Kepala Sekolah) : " Saya dalam membuat sebuah keputusan, selalu
mempertimbangkan masukan dari teman sejawat yang bisa dikatakan di tuakan di sekolah.
Misalnya guru yang dianggap senior atau wakil Kepala sekolah. Walaupun di SD itu tidak
ada istilah wakepsek, tapi biasa Kepala sekolah menunjuk untuk membantu tugas-tugas
seorang Kepala Sekolah. Pada kondisi tertentu, yang saya tidak bisa memecahkan suatu
masalah, meminta pendapat dan masukan dari Pengawas Sekolah untuk mencari solusi
yang terbaik." Riduannor (CGP) : " Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa
Bapak lakukan selama ini?." M. Aini (Kepala Sekolah) : " Biasa saya mencari informasi dulu
dari berbagai pihak. Baik dari teman sejawat, komite sekolah, orang tua siswa bergantung
permasalahannya berkenaan dengan apa. Lalu setelah didapatkan berbagai informasi
tersebut, saya melakukan analisis dalam mengambil keputusan yang terbaik."
Riduannor (CGP) : " Langkah-langkah apa saja yang selama ini Bapak anggap efektif dalam
pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?" M. Aini (Kepala Sekolah) : "
Sebuah keputusan yang diambil bisa saya anggap efektif, bila masalah yang di selesaikan
bisa berjalan secara objektif, tidak memihak, dan dapat diselesaikan secara bijaksana tanpa
menyakiti perasaan di salah satu pihak yang sedang bermasalah. Baik itu guru dengan
teman sejawat atau guru dengan orang tua siswa. Dan juga guru dengan siswa itu sendiri."
Riduannor (CGP) : " Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam
pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?." M.Aini (Kepala Sekolah) : "
Tantangannya, sebuah keputusan yang diambil oleh seorang Kepala Sekolah terkadang
tidak memuaskan semua pihak, atau sebagian pihak. Tentunya saya bisa memberikan
pengertian kepada sebagian pihak lainnya yang bermasalah atau sebuah keputusan
bersama yang diambil. Misalnya dalam rapat musyawarah guru saat pembagian kelas. Ada
guru A ingin dikelas 3, sedangkan guru B ingin juga disana. Atau guru C ingin dikelas 4
tidak mau ditaruh dikelas 6. Perbedaan pendapat biasa terjadi. Namun bagaimana
keputusan yang saya ambil bisa dinilai bijaksana oleh semua pihak dan dirasakan adil."
Riduannor (CGP) : " Apakah Bapak memiliki sebuah tatkala atau jadwal tertentu dalam
sebuah penyelesaian kasus dilema etika. Apakah Anda langsung menyelesaikan ditempat,
atau memiliki jadwal untuk menyelesaikannya. Bentuk atau prosedur seperti apa yang
Anda jalankan?." M.Aini (Kepala Sekolah) : " Biasa saya melakukan penjadwalan dalam
menyelesaikan kasus dilema etika. Dengan memanggil secara bergantian yang
bersangkutan. Setelah didapatkan jalan penyelesaiannya, saya akan menemukan kedua
pihak yang bermasalah dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik dan
bijaksana." Riduannor (CGP) : " Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini
mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus
dilema etika?.
Riduannor (CGP) : " Apakah Bapak memiliki sebuah tatkala atau jadwal tertentu dalam
sebuah penyelesaian kasus dilema etika. Apakah Anda langsung menyelesaikan ditempat,
atau memiliki jadwal untuk menyelesaikannya. Bentuk atau prosedur seperti apa yang
Anda jalankan?." M.Aini (Kepala Sekolah) : " Biasa saya melakukan penjadwalan dalam
menyelesaikan kasus dilema etika. Dengan memanggil secara bergantian yang
bersangkutan. Setelah didapatkan jalan penyelesaiannya, saya akan menemukan kedua
pihak yang bermasalah dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik dan
bijaksana." Riduannor (CGP) : " Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini
mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus
dilema etika?.
Dari beberapa pertanyaan yang digali selama wawancara oleh penulis, pada tiga kepala
sekolah yang di wawancarai mempunyai pengalaman berbeda dari berbagai kasus yang
mereka selesaikan.
Dari sana saya sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) dapat mengetahui maupun belajar
sebagai penguatan dalam pengambilan keputusan yang mereka lakukan pada kasus dilema
etika dan bujukan moral.