Anda di halaman 1dari 4

41.

kemukakan apa yang dimaksud masyrakat melayu taat pada pimpinan dan mengormati
pimpinan

Masyarakat Melayu menghormati pimpinan sebagai bentuk penghargaan terhadap otoritas dan
kedudukan mereka. Pimpinan dianggap sebagai sosok yang bijaksana, berpengalaman, dan
memiliki keahlian yang dapat membimbing masyarakat. Masyarakat Melayu meyakini bahwa
menghormati pimpinan adalah salah satu cara untuk menjaga keharmonisan dan keseimbangan
dalam masyarakat.

Ketaatan pada pimpinan juga merupakan prinsip yang sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat
Melayu. Masyarakat Melayu meyakini bahwa ketaatan pada pimpinan adalah kewajiban moral
yang harus dipatuhi oleh setiap individu. Ketaatan ini mencakup mengikuti perintah dan
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan serta menaati aturan-aturan yang berlaku.

Penghormatan dan ketaatan pada pimpinan dalam masyarakat Melayu juga sering kali
didasarkan pada prinsip kekeluargaan dan gotong royong. Masyarakat Melayu memiliki konsep
"musyawarah" yang berarti pengambilan keputusan bersama melalui diskusi dan konsensus.
Dalam konteks ini, pimpinan dianggap sebagai "ketua keluarga" atau "ketua adat" yang memiliki
tanggung jawab untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan bersama.

42. kemukakan kejayaan keemasan peradaban maritim

Kejayaan keemasan peradaban maritim mengacu pada masa di mana suatu peradaban memiliki
pengaruh dan dominasi yang kuat di bidang maritim. Peradaban-peradaban maritim yang sukses
memiliki kemampuan yang unggul dalam navigasi, penjelajahan, perdagangan, dan
kekuatan angkatan laut.

43. kemukakan peradaban/adat isitiadat melayu masyarakat Melayu Riau Juhor Lingga

Peradaban dan adat istiadat Melayu masyarakat Melayu Riau Juhor Lingga memiliki ciri khas
yang mencerminkan warisan budaya dan sejarah mereka. Berikut adalah beberapa ciri penting
dari peradaban/adat istiadat Melayu di wilayah tersebut:

 Adat Istiadat dan Budaya: Masyarakat Melayu Riau Juhor Lingga memegang teguh nilai-
nilai adat istiadat yang turun-temurun. Mereka memiliki sistem adat yang kompleks yang
mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk pernikahan, pemakaman, upacara
keagamaan, serta norma dan etika sosial. Adat istiadat ini dijunjung tinggi dan dianggap
sebagai penjaga keharmonisan dan keselarasan dalam masyarakat.
 Kebudayaan Melayu: Masyarakat Melayu Riau Juhor Lingga memiliki warisan budaya
Melayu yang kaya. Mereka terkenal dengan seni dan budaya seperti tarian, musik, seni
ukir, seni pahat, seni sulam, dan seni anyaman. Seni dan budaya ini sering kali
memperlihatkan unsur-unsur keindahan alam, kehidupan laut, dan cerita-cerita
epik tradisional.
 Bahasa Melayu Riau: Bahasa Melayu Riau merupakan bahasa utama yang digunakan
dalam komunikasi sehari-hari di masyarakat Melayu Riau Juhor Lingga. Bahasa ini
memiliki dialek dan variasi tersendiri yang khas. Bahasa Melayu Riau juga sering
digunakan dalam kesenian, sastra, dan musik tradisional Melayu di wilayah tersebut.
 Kehidupan Maritim: Sebagai masyarakat yang hidup di wilayah pesisir, masyarakat
Melayu Riau Juhor Lingga memiliki kehidupan yang erat kaitannya dengan laut dan
maritim. Mereka memiliki tradisi nelayan, perahu tradisional (seperti perahu layar), dan
pengetahuan tentang navigasi dan penjelajahan maritim. Kehidupan maritim ini juga
tercermin dalam seni dan budaya mereka.
 Adat Perkawinan: Sistem perkawinan dalam masyarakat Melayu Riau Juhor Lingga
memiliki ciri khas. Mereka menerapkan pola perkawinan bilateral, di mana pasangan
suami-istri mempertahankan ikatan dengan keluarga masing-masing. Upacara
perkawinan dihiasi dengan berbagai adat istiadat, seperti upacara merisik, pertunangan,
dan akad nikah.
 Adat Penghormatan dan Kelembutan: Masyarakat Melayu Riau Juhor Lingga menghargai
etika sopan santun, kesopanan, dan adat penghormatan. Mereka menekankan nilai-nilai
seperti hormat kepada orang tua, penghormatan terhadap orang yang lebih tua, serta sikap
lembut dan sabar dalam berinteraksi dengan sesama.

44. Kenapa Lingga dijadikan bunda tanah Melayu

Lingga dijadikan bunda tanah Melayu karena memiliki sejarah dan peran penting dalam
perkembangan dan penyebaran budaya Melayu di wilayah tersebut. Beberapa faktor yang
menjadikan Lingga dianggap sebagai bunda tanah Melayu antara lain:
 Pusat Kerajaan Melayu: Lingga merupakan salah satu pusat kerajaan Melayu yang
penting pada masa lampau. Kerajaan Lingga memiliki pengaruh yang kuat dalam
menjaga kestabilan politik dan memperluas wilayah kekuasaan Melayu di sekitarnya.
Kekuatan politik dan pengaruh budaya dari Kerajaan Lingga menjadi faktor penting
dalam penyebaran budaya Melayu di wilayah tersebut.
 Warisan Budaya Melayu: Lingga memiliki warisan budaya Melayu yang kaya dan
beragam. Adat istiadat, bahasa, seni, dan budaya Melayu di Lingga memiliki karakteristik
yang khas dan menjadi cerminan dari budaya Melayu secara lebih luas. Perkembangan
dan pelestarian budaya Melayu di Lingga telah menjadikannya sebagai pusat penyebaran
dan pemeliharaan tradisi Melayu.
 Letak Geografis yang Strategis: Lingga terletak di perairan yang strategis, sehingga
menjadi pusat perdagangan dan pertukaran budaya di wilayah tersebut. Kehadiran
pedagang, pelaut, dan penjelajah dari berbagai bangsa di Lingga mempengaruhi
pertukaran budaya dan penyebaran budaya Melayu. Hal ini membuat Lingga menjadi
titik penting dalam penyebaran kebudayaan Melayu ke wilayah-wilayah sekitarnya.
 Kehadiran Tokoh-Tokoh Melayu Terkemuka: Lingga juga dianggap sebagai bunda tanah
Melayu karena merupakan tempat kelahiran atau tempat tinggal beberapa tokoh Melayu
terkemuka. Misalnya, Raja Ali Haji, seorang tokoh sastra dan intelektual Melayu
terkenal, berasal dari Lingga. Keberadaan tokoh-tokoh seperti ini memberikan kontribusi
besar dalam pengembangan dan penyebaran budaya Melayu di wilayah tersebut.

45. Sebutkan adab makan pada masyarakat melayu

Berikut adalah beberapa adab makan yang umum diamalkan dalam masyarakat Melayu:

 Mencuci Tangan: Sebelum makan, penting untuk mencuci tangan secara bersih sebagai
tanda kebersihan dan persiapan untuk menyantap hidangan. Hal ini juga mencerminkan
nilai kebersihan dan kesehatan.
 Makan Bersama: Masyarakat Melayu cenderung makan bersama-sama sebagai tanda
persaudaraan dan kebersamaan. Biasanya, hidangan diletakkan di tengah meja dan semua
anggota keluarga atau tamu duduk bersama untuk menyantap makanan.
 Menggunakan Tangan: Makan dengan menggunakan tangan merupakan tradisi yang
umum dalam masyarakat Melayu. Namun, perlu diperhatikan adab dan etika dalam
penggunaan tangan. Jari-jari tangan yang digunakan harus bersih, dan tangan yang tidak
digunakan untuk makan sebaiknya ditempatkan di sisi meja.
 Berbagi Makanan: Dalam budaya Melayu, berbagi makanan dengan orang lain
merupakan tanda keramahan dan kebaikan hati. Orang Melayu sering kali menawarkan
makanan kepada tamu atau anggota keluarga sebagai bentuk penghormatan dan
keakraban.
 Menghormati Tuan Rumah: Jika diundang makan di rumah orang lain, penting untuk
menghormati tuan rumah dengan mengikuti aturan dan kebiasaan mereka. Mengucapkan
terima kasih kepada tuan rumah, menunggu hingga tuan rumah memulai makan, dan
tidak melampaui batas dalam mengambil hidangan adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan.
 Mengunyah dengan Tertib: Saat makan, dihormati untuk mengunyah dengan tertib dan
tidak berbicara dengan mulut penuh. Ini menunjukkan etika dan rasa sopan santun dalam
makan.
 Menghormati Makanan: Masyarakat Melayu menghargai makanan sebagai anugerah dan
nikmat yang diberikan oleh Allah. Oleh karena itu, menghormati makanan dengan tidak
berlebihan dalam porsi, menghindari pemborosan, dan tidak membuang-buang makanan
adalah sikap yang dianjurkan.
 Menjaga Sikap dan Perilaku: Selama makan, dihormati untuk menjaga sikap yang sopan
dan tidak melakukan tindakan yang tidak pantas, seperti bersendawa atau mengunyah
dengan suara yang keras. Hal ini mencerminkan nilai-nilai etika dan sopan santun dalam
masyarakat Melayu.

Anda mungkin juga menyukai