Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHASA ARAB

BERDIALOG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA ARAB

Dosen Pengampu : MUTTAKI, M.Hum

Disusun Oleh : Kelompok 6

1. Putra Angga Pratama Pohan ( 404230038 )

2. Okta Ramadani ( 404230021 )

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2023
Materi :

1. Memahami dan mampu berdialog tentang tentang berbelanja

2. Memiliki ketrampilan berdialog dengan menggunakan kosa-kata maupun grammar tentang


‫فعل المضارع وعالمته‬

Fi'il Mudhori

Fi'il Mudhori ( ‫ ) الِفْع ُل الُمَض اِر غ‬adalah bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang berfungsi
menjelaskan suatu keadaan. Fi'il mudhari menerangkan suatu kejadian atau tindakan yang
tengah berlangsung atau akan terjadi di masa depan. Misalnya yaji’u-yajtahidu-yata’allamu.
Berdasarkan strukturnya, perubahan kata dalam fiil mudhari selalu disesuaikan dengan enam
kata ganti, yakni ‫ نحن‬،‫ هي‬،‫ ه و‬،‫ أنِ ت‬،‫ أنَ ت‬،‫أن ا‬. Dalam tata bahasa Arab, fi'il mudhari sering
digunakan untuk mengungkapkan suatu aktivitas yang sesuai dengan waktu tertentu. Lalu,
memberikan gambaran nyata tentang situasi atau rencana.

 Ciri-ciri Fi'il Mudhori


Ciri khas yang dimiliki oleh fi'il mudhari yang dijelaskan oleh Heni Zumaroh adalah pada
penggunaan huruf-huruf awal tertentu. Fi'il mudhari dimulai dengan salah satu dari
empat huruf istimewa. Seperti hamzah (‫)ء‬, nun (‫)ن‬, ya',atau ta' (‫)ت‬. Sebagai contoh,
dalam kalimat " ‫( "َنْح ُن َنْد ُرُس‬Nahnu nadrusu). Artinya "Kami belajar," huruf nun di awal
menandakan bahwa subjek kalimat ini, yaitu "kami," sedang melakukan tindakan
belajar.
Fi'il mudhari dapat mengandung dua waktu, yaitu "hal" (yang sedang dikerjakan) atau
"istiqbal" (akan dikerjakan). Selain, penggunaan huruf-huruf istiqbal seperti sin dan
saufa memberikan informasi tambahan mengenai waktu peristiwa terjadi.
Jika fi'il mudhari digunakan untuk pelaku perempuan, maka sin dan saufa digunakan
sebagai huruf istiqbal. Keduanya memiliki makna yang serupa, yaitu menunjukkan suatu
peristiwa akan terjadi. Bilamana pada fi'il mudhari kamu memasukkan huruf sin ( ‫)َس‬
atau ‫سوف‬: seperti ucapanmu ‫( َسَيْفَع ُل‬sayaf'alu) atau (saufa yafalu) maka tertentu pada
zaman istiqbal. Dan bilamana pada fi'il mudhari kamu memasukkan huruf lam (J) maka
tertentu pada hal. Sin artinya peristiwa akan terjadi dalam waktu dekat, sementara
saufa menandakan peristiwa akan terjadi dalam jangka waktu lebih panjang.
 Hamzah untuk Kata Ganti Orang Pertama Tunggal
Hamzah adalah huruf awal yang menunjukkan pelaku dari orang pertama tunggal dalam
fi'il mudhari. Misalnya, kata kerja " ‫( "َأَن ا آٍت‬ana atin) yang berarti "saya datang."
Penggunaan hamzah di awal kata menandakan bahwa pelaku dalam kalimat tersebut
adalah "saya," yaitu orang pertama tunggal.
 Nun untuk Kata Ganti Orang Pertama Jamak
Pada fi'il mudhari, penggunaan huruf nun di awal kata menandakan kata kerja yang
mengacu pada pelaku yang merupakan orang pertama dalam bentuk jamak. Contohnya
adalah kata kerja " ‫( "َنْح ُن َنْذ َهُب‬nahnu nadhabu) yang berarti "kami pergi." Huruf nun ini
mengidentifikasi bahwa pelaku dalam kalimat tersebut adalah "kami," yaitu orang
pertama jamak.
 Ta untuk Kata Ganti Orang Kedua Laki-Laki dan Perempuan, dan Kata Ganti Orang Ketiga
Perempuan Tunggal dan Tatsniyah
Penggunaan huruf ta di awal kata menunjukkan bahwa pelaku dalam kalimat adalah
orang kedua laki-laki atau perempuan, baik dalam bentuk tunggal, tatsniyah (dual), atau
jamak. Sebagai contoh, kata kerja " ‫( "َأْنَت َتْذ َهُب‬anta tadhabu) berarti "kamu pergi." Di sini,
huruf ta mengidentifikasi bahwa pelaku dalam kalimat adalah "kamu," yaitu orang
kedua tunggal.
 Ya untuk Kata Ganti Orang Ketiga Laki-Laki dan Perempuan dalam Bentuk Tunggal,
Tatsniyah, maupun Jamak, dan Kata Ganti Orang Ketiga Perempuan dalam Bentuk Jamak
Penggunaan huruf ya di awal kata menandakan bahwa pelaku dalam kalimat adalah
orang ketiga laki-laki atau perempuan, dalam berbagai bentuk (tunggal, tatsniyah, atau
jamak). Sebagai contoh, kata kerja " ‫( "ُهْم َيْع َم ُلوَن‬hum ya'maluna) berarti "mereka bekerja."
Di sini, huruf ya mengindikasikan bahwa pelaku dalam kalimat adalah "mereka," yaitu
orang ketiga dalam bentuk jamak.

 Contoh penggunaan fi'il mudhari yang benar


 " ‫("َنْح ُن َنِبْيُع ِكَتاًب ِفى اْلَم ْد َرَسِة‬Nahnu nabi'u kitaban fil madrasah)
Artinya "Kami membeli buku di sekolah." Di sini, fi'il mudhari " ‫( "َنِبْي ُع‬nabi'u)
menunjukkan bahwa tindakan membeli (jual) buku sedang berlangsung atau akan
terjadi. Huruf nun (‫ )ن‬pada awal kata mengidentifikasi pelaku sebagai orang pertama
jamak (kami).
 " ‫("َاَنا َاْكُتُب ِفى اْلَفْص ِل‬Ana aktubu fil fasli)
Artinya "Saya menulis di kelas." Dalam kalimat ini, fi'il mudhari " ‫( "َاْكُتُب‬aktubu)
menunjukkan tindakan menulis yang dilakukan oleh pelaku, yang dalam hal ini
adalah orang pertama tunggal (saya).
 " ‫("َاْنَت َتْقَر ُأ اْلُقْر آَن ِفى اْلَم ْس ِج ِد‬Anta taqra'u al-Qur'ana fil masjid)
Artinya "Kamu membaca Alquran di masjid." Fi'il mudhari " ‫( "َتْق َر ُأ‬taqra'u)
menunjukkan tindakan membaca Alquran oleh pelaku, yang merupakan orang kedua
tunggal (kamu).
 " ‫("ُهَو َيْذ َهُب ِاَلى اْلَم ِد ْيَنِة‬Huwa yadhhabu ila al-madīnah)
Artinya "Dia laki-laki pergi ke kota." Fi'il mudhari " ‫( "َيْذ َهُب‬yadhhabu) merujuk pada
tindakan pergi yang dilakukan oleh pelaku, yang adalah orang ketiga laki-laki (dia).
 "‫("َنْح ُن َنْر َض ى َزْيًدا‬Nahnu narḍā Zaidan)
Artinya "Kami meridhoi Zaid." Dalam kalimat ini, fi'il mudhari "‫( "َنْر َض ى‬narḍā)
menunjukkan bahwa pelaku (kami) meridhoi atau menyetujui tindakan atau situasi
tertentu.
 " ‫("ِهَي َتْغ َنى ِفي اْلَح ْفِل‬Hiya taghnā fi al-ḥafl)
Artinya "Dia perempuan bernyanyi di acara." Fi'il mudhari "‫( "َتْغ َنى‬taghnā)
menunjukkan tindakan bernyanyi yang dilakukan oleh pelaku, yang dalam hal ini
adalah orang ketiga perempuan (dia).

 " ‫("َاْنُتْم َتْع َم ُلْو َن ِبِج ٍّد‬Antum ta'malūna bi jiddin)


Artinya "Kalian bekerja dengan tekun." Fi'il mudhari " ‫( "َتْع َم ُل ْو َن‬ta'malūna)
menunjukkan tindakan bekerja yang dilakukan oleh pelaku, yang dalam hal ini
adalah orang kedua jamak (kalian).
 " ‫("َاَنا َاْج ِلُس ِفي اْلَم ْك َتِب‬Ana ajlisu fī al-maktab)
Artinya "Saya duduk di meja kerja." Dalam kalimat ini, fi'il mudhari " ‫( "َاْج ِلُس‬ajlisu)
menunjukkan tindakan duduk yang dilakukan oleh pelaku, yang merupakan orang
pertama tunggal (saya).
‫في المكتبات‬

di Toko Buku

Angga :

‫ َأُّي ِخ ْد َم ٍة ؟‬, ‫َأْهاًل َو َس ْهاًل‬

(ahlan wasahlan, 'ayyu khidma ?)

Selamat datang, ada yang bisa saya bantu ?

Okta :

‫ُأِرْيُد ُم ْع َجًم ا ِم ْن َفْض ِلَك‬

(uridu muhjaman min fadlika)

Permisi, aku ingin (membeli) kamus.

Angga :

‫َأَّي ُم ْع َج ٍم ُتِرْيُد ُ؟‬

('ayya muhjamin turidu ?)

Kamus apa yang kamu inginkan?

Okta :

‫ُأِرْيُد الُم ْع َج َم الَعَر ِبَّي‬

('uridul muhjamal arabia)

Kamus bahasa Arab

Angga :

‫َتَفَّض ِل الُم ْع َج َم الَعَر ِبَّي‬

‫َو َم اَذ ا ُتِرْيِد ْيَن َأْيًضا ؟‬

(tafaddal lil muhjamal arabia)

(wamadha turidina 'aydan ‫)؟‬

Silahkan (ambil) kamus bahasa Arab (ini). Apa lagi yang Anda inginkan?
Okta :

‫ُأِرْيُد ِكَتاَب الِقَر اَء ة َوِكَتاَب الَقَو اِعِد‬

('uridu kitabal qira'ati wakitabal qawaeid)

Aku ingin buku Qira'ah dan buku Qawaid.

Angga :

‫ِكَتاُب الِقَر اَءِة‬,

‫َو َهَذ ا ِكَتاُب الَقَو اِعِد‬

(kitabul qira'ati, wahadha kitabul qawaeid)

Ini buku Qira'ah dan ini buku Qawaid

Okta :

‫ُأِرْيُد َد ْفَتًرا َو َقَلًم ا‬

(uridu daftaran waqalaman)

Aku ingin buku tulis dan pena (ballpoint).

Angga :

‫َهَذ ا ِكَتاُب الِقَر اَءِة‬

‫َو َهَذ ا ِكَتاُب الَقَو اِعِد‬

(hadha kitabul qira'ati wahadha kitabul qawaeid)

Silahkan (ambil) buku tulis dan pena (ini). Apakah kamu ingin yang lain?

Okta :

‫ َو ُشْك ًرا‬، ‫َل‬

(laa, washukran)

Tidak, terima kasih


Angga :

‫الَم ْطُلْو ُب َثاَل ُثْو َن ًلاَيِر‬.

(almatlubu shalashuna rial)

(Jumlah) yang harus dibayar adalah 30 real.

Okta :

‫! َم اَذ ا َتُقْو ُل ؟ َثاَل ُثْو َن ًلاَيِر‬

(mazha taqulu ? Shalashuna rial !)

Apa yang kamu bilang? 30 real?!

Angga :

‫ َثاَل ُثْو َن ًلاَيِر‬، ‫َنَعْم‬.

(naam , shalashuna rial)

Iya, tiga puluh real.

Okta :

‫ َهِذِه َثاَل ُثْو َن ًلاَيِر‬، ‫َتَفَّضْل‬.

(tafaddal , hadhihi shalashuna rial)

Silahkan (ambil), ini tiga puluh real.

Angga :

‫شكرا لك أراك‬

(shukran lak 'araka)

Terima kasih, sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai