Anda di halaman 1dari 13

Milk Ring Test

pada Brucellosis
Kelompok A2 IPBJ
Anggota Kelompok 02 :
Ni Kadek Dea Purnami (2209511046)

?? Weni Fahdatul Ilhami


Shakila Rifani Putri Lubis
(2209511049)
(2209511055)
Rahma Seti Zuliyanda (2209511060)
Ni Putu Lieoni Revalina Wintara (2209511064)
Amalia Nurwahdaniah (2209511065)
Nathania Viany (2209511066)
Manuela Waya Salangka (2209511069)
Mia Kosasih (2209511072)
I Putu Gde Pradnya Nolan Toli (2209511073)
Kadek Revalina Putri Subagia (2209511074)
Nicholas Timothy Gunanta (2209511075)
Uji MRT (Milk Ring Test)
Uji Milk Ring Test (MRT) adalah uji reaksi aglutinasi
yang digunakan untuk menentukan keberadaan brucellosis
dalam susu. Tes ini menunjukkan adanya aglutinin
(antibodi) dalam susu setelah inkubasi dengan penambahan
Brucella inaktif yang diwarnai ke dalam sampel susu.

MRT digunakan untuk memantau tingkat infeksi


brucellosis dalam populasi ternak dan memastikan bahwa
susu yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Uji ini relatif
sederhana dan tidak memerlukan biaya yang mahal karena
bahan pokok yang digunakan pada uji ini adalah susu, serta
tidak menggunakan alat laboratorium yang rumit. Uji ini
menggunakan serangkaian tabung atau gelas yang berisi
susu dan reagen spesifik. Jika susu mengandung antibodi
yang mengindikasikan infeksi Brucella, maka akan
terbentuk "ring" (cincin) pada antarmuka susu dan reagen.
ALAT

Gelas bening Susu yang akan Milk Ring


diuji Tester
BAHAN

Cairan pencampur Larutan air sabun Air Bersih


( biasanya etanol)
Langkah-langkah
tambahkan 30 μl antigen MRT (BBlitvet)
kedalam tabung 1ml susu yang disimpan
sekurang-kurangnya 24 jam
inkubasi tabung pada suhu 37° C selama
1 jam
Uji MRT dinyatakan negatif jika lapisan
krim di bagian atas berwarna putih dan
bagian susu pada bagian bawah
berwarna biru semua.
Reaksi positif MRT ditandai dengan
cincin krim berwarna biru dan susu
bagian bawah berwarna putih.

Hasil Positif : terlihat cincin berwarna biru


Hasil negatif : susu berwarna biru homogen sumber : Noor, Susan M., et al. "Deteksi Brucelosis pada susu sapi dengan uji polymerase chain
reaction (PCR)." Jurnal Kedokteran Hewan-Indonesian Journal of Veterinary Sciences 9.1 (2015).
Hasil dan Pembahasan
Pembahasan :
Uji MRT dapat digunakan untuk uji
penyaringan brucelosis pada sampel susu
bulk maupun sampel susu dari individual
sapi
Reaksi positif MRT pada bulk sampel susu
menunjukkan bahwa terdapat satu atau
lebih sapi yang terinfeksi brucelosis pada
satu populasi.
Uji MRT pada individual sapi jika positif
tidak perlu dikonfirmasi lebih lanjut dengan
uji serologis. Tetapi, hasil positif MRT dari
individual sapi sampel susu perlu diencerkan
10 kali, jika hasil MRT positif
mengindikasikan adanya infeksi brucelosis
Hasil Positif : terlihat cincin berwarna biru pada sapi tersebut.
Hasil negatif : susu berwarna biru homogen sumber : Noor, Susan M., et al. "Deteksi Brucelosis pada susu sapi dengan uji polymerase chain
reaction (PCR)." Jurnal Kedokteran Hewan-Indonesian Journal of Veterinary Sciences 9.1 (2015).
Kekurangan Milk Ring Test
Dilutasi Hasil False-Positive
Tes MRT membutuhkan Hasil positif dapat muncul saat adanya
proses pengenceran kandungan colostrum dan saat sapi
yang membutuhkan mengalami mastitis atau gangguan hormon
jumlah susu dari sapi
perah terinfeksi yang
Air rals li
Sun ght
berjumlah besar ine

M
ma
Ani ls
ns Bacte
ma r
Hu

ia

Water S oil

Plants i
Fung
Kekurangan Milk Ring Test

Sensitivitas rendah Waktu


Milk Ring Test memerlukan waktu yang agak
Milk Ring Test tidak selalu sensitif
lama untuk memproses dan mendapatkan
dalam mendeteksi Brucellosis pada
hasil. Sehingga jika kita menginginkan hasil
ternak.
yang lebih akurat dan cepat, kita dapat
menggunakan alternatif modern lainnya
Infeksi awal atau infeksi dengan
seperti uji serologis dan tes PCR
tingkat rendah Brucellosis
(Polymerase Chain Reaction), yang lebih
terkadang bisa saja tidak terdeteksi
sensitif dan spesifik dalam mendeteksi
dengan baik melalui metode ini
Brucellosis pada ternak.
Kelebihan Milk Ring Test
Indikasi Awal Kontaminasi Cepat dan Mudah:
Milk Ring Test dapat memberikan Metode ini dapat dilakukan dengan
indikasi awal tentang kemungkinan cepat dan mudah. Peternak atau
adanya kontaminasi pada susu. produsen susu hanya perlu
Perubahan warna atau tekstur dalam meneteskan susu ke dalam lingkaran
lingkaran dapat mengindikasikan dan mengamati perubahan yang
adanya kotoran, bakteri, atau bahan terjadi. serta tidak memerlukan
lain yang dapat mempengaruhi proses yang rumit atau waktu yang
kualitas susu. lama.
Kelebihan Milk Ring Test

Peka terhadap deteksi Brucellosis Sensitifitas yang tinggi


Deteksi terhadap Brucellosis Berdasarkan uji yang dilakukan
masih tetap dapat diperoleh terbukti bahwa uji MRT memiliki
walaupun susu yang positif sensitifitas yang tinggi dalam
berasal dari sapi perah mendiagnosis Brucellosis pada
penderita Brucellosis sampel susu.

ma
Ani ls
ns Bacte
ma r

Hu

ia
Plants i
Fung
Kesimpulan
Milk Ring Test (MRT) merupakan uji skrining (uji cepat untuk menyeleksi yang positif)
dengan menggunakan susu sapi. Antigen MRT adalah sel B. abortus yang sudah mati
diwarnai dengan hematoksilin, yang ditambahkan 0,5% phenol sebagai pengawet. MRT
dapat menghasilkan reaksi positif tergantung pada Fat Globule Agglutinin yang ada pada
bagian permukaan susu membentuk lapisan krim. Antigen Brucella akan beraglutinasi bila
ada antibodi dalam susu. Sel antigen akan menempel pada permukaan globulus lemak (fat
globule) dan membentuk lapisan krim yang berwarna biru.

Cara uji cincin susu (BMRT) adalah dengan mengisikan sampel


air susu ke dalam tabung reaksi berdiameter 10 mm agar tinggi
air susu 2 cm, menambahkan antigen BMRT sebanyak 30 uL
kemudian mengocok isi tabung dengan hati-hati hingga
tercampur selama satu menit dan menyimpannya di rak tabung,
lalu menginkubasikannya selama satu jam pada suhu 37°C
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai