Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anna Tiara Puteri

Rombel : MPLB XII-2

DISTRIBUSI BISNIS DAN HAKI

Pengertian Distibusi Bisnis


Distribusi bisnis merujuk pada cara suatu produk atau layanan didistribusikan dari produsen ke
konsumen. Ini melibatkan seluruh rantai pasokan, termasuk distributor, pedagang, dan pengecer
yang membantu produk mencapai target pasar.
Fungsi Distribusi Bisnis
1. Penyediaan Akses
Distribusi memastikan bahwa produk atau layanan dapat diakses oleh konsumen di berbagai
lokasi. Ini mencakup distribusi ke toko ritel, pusat perbelanjaan, atau bahkan penjualan online
untuk mencapai pasar yang lebih luas.
2. Pemenuhan Permintaan
Fungsi distribusi mencakup manajemen persediaan untuk memastikan bahwa permintaan
pelanggan dapat dipenuhi dengan menyediakan produk atau layanan secara tepat waktu.
Ini melibatkan koordinasi antara produsen, distributor, dan pengecer.
3. Optimalisasi Stok
Distribusi membantu perusahaan mengelola stok dengan efisien. Dengan pemilihan
saluran distribusi yang tepat dan perencanaan persediaan yang baik, perusahaan dapat
menghindari kelebihan persediaan atau kekurangan stok yang dapat merugikan bisnis.
4. Pemeliharaan Saluran Distribusi
Distribusi membantu perusahaan memilih saluran distribusi yang sesuai dengan
karakteristik produk dan preferensi konsumen. Keputusan ini memengaruhi bagaimana
produk sampai ke tangan konsumen, apakah melalui pengecer, distributor, atau saluran
online.
5. Pemasaran dan Promosi di Tempat
Distribusi memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pemasaran
dan promosi di tempat, termasuk penataan produk di rak, pameran toko, dan materi
promosi di lokasi penjualan.
Jenis-Jenis Distribusi Bisnis
1. Distribusi Langsung
• Produsen menjual produk langsung ke konsumen tanpa perantara.
• Contoh: Penjualan online langsung dari produsen ke konsumen.
2. Distribusi Tidak Langsung
• Melibatkan satu atau lebih perantara seperti distributor, agen, atau pedagang.
• Contoh: Produk makanan yang dijual melalui rantai supermarket.
3. Distribusi Intensif
• Produk dijual melalui sebanyak mungkin toko dan lokasi.
• Contoh: Minuman ringan yang tersedia di banyak toko dan warung.
4. Distribusi Selectif
• Terlibat dengan pemilihan toko atau saluran distribusi tertentu.
• Contoh: Elektronik yang dijual melalui toko-toko khusus elektronik.
5. Distribusi Intensif
• Hanya melibatkan saluran distribusi tertentu atau bahkan satu toko saja.
• Contoh: Produk barang mewah yang hanya dijual di toko eksklusif.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Strategi Bisnis
1. Lokasi
2. Lokasi Target Pasar
3. Ketersediaan Stok
4. Gudang
5. Trasportasi dan Logistik

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)


HAKI adalah hak hukum yang diberikan kepada pemilik atas karya-karya intelektual mereka. Ini
mencakup hak cipta, paten, merek dagang, desain industri, dan hak terkait lainnya.
Jenis-Jenis Haki
1. Hak Cipta
• Melindungi karya-karya seni, musik, tulisan, dan perangkat lunak.
• Contoh: Buku, lagu, dan program komputer.
2. Patent
• Melindungi penemuan dan inovasi teknologi.
• Contoh: Produk teknologi baru atau metode produksi.
3. Merek Dagang
• Melindungi merek dan nama bisnis.
• Contoh: Logo dan merek terkenal.

4. Desain Industri
• Melindungi desain estetika produk.
• Contoh: Desain tata letak produk elektronik.
Contoh Perlindungan HAKI
1. Merek dagang seperti Coca-Cola atau Nike.
2. Hak cipta pada lagu atau film terkenal.
3. Paten pada teknologi inovatif seperti smartphone.
Pentingnya HAKI
• Memberikan insentif bagi inovasi dan kreativitas.
• Melindungi pemilik dari penggunaan tidak sah oleh pihak lain.
Kedua konsep ini berperan penting dalam mengelola bisnis dan memastikan perlindungan atas
inovasi dan karya intelektual. Perusahaan harus mempertimbangkan strategi distribusi yang
sesuai dan memahami pentingnya melindungi HAKI mereka untuk mencapai keberhasilan jangka
panjang.
Peraturan Perundang-undangan
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (UU Perdagangan)
UU ini mengatur tentang berbagai aspek perdagangan, termasuk perdagangan dalam
negeri, perdagangan internasional, perlindungan konsumen, dan persaingan usaha.
Undang-undang ini juga memberikan landasan hukum untuk kegiatan bisnis di Indonesia.
2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat (UU Persaingan Usaha)
UU ini dirancang untuk mencegah praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat,
memastikan adanya persaingan yang sehat di pasar.

Anda mungkin juga menyukai