Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bagoes Alvin Wijaya

Nim : 26050122120035
Kelas : Oseanografi A
PJ : Kak Ghina
Shift :4
Oseanografi Kimia
Tugas Pembahasan Klorofil-a
1. Hasil
1.1 Nilai Absorbansi Hasil Spektofotometer
Tabel 1. Nilai Absorbansi Sampel pada Stasiun 4
Spektofotometer Stasiun 4 Average
Pengulangan-1 Pengulangan-2 Pengulangan-3
630 nm 0.076 0.075 0.075 0.07533
647 nm 0.076 0.076 0.076 0.076
664 nm 0.085 0.084 0.084 0.08433
750 nm 0.067 0.066 0.066 0.06633

Tabel 2. Nilai Absorbansi Sampel dan Larutan Blank pada Stasiun 4


Stasiun 4
630 nm 647 nm 664 nm 750 nm
Sampel 0.075333333 0.076 0.084333333 0.066333333
Blank 0.04 0.04 0.04 0.038
Absorbansi Akhir Sampel 0.035333333 0.036 0.044333333 0.028333333

1.2 Hasil Perhitungan Klorofil-a


(Rumus Perhitungan klorofil-a sampai hasil perhitungan)
ca=¿
ca=¿
ca=( 11.85× 0.015¿ )− (1.54 ×0.006666667 )−(0 .85 ×−(0.006))

ca=( 0.17775 )−( 0.010266667 ) −(0.0051)


ca=¿ 0.162383333 μm/ml

v
ch l−a ( mg m )=ca ×
−3
V
10
¿ 0.162383333 ×
1
¿ 1.623833333 μg/L
¿ 16 . 23833333 mg/m³
2. Pembahasan
Pantai Tirang terletak di Semarang, Jawa Tengah, dan dulunya merupakan sebuah
pulau kecil bernama Pulau Tirang. Pulau ini pernah menjadi pusat studi para peneliti dari
Belanda dan Jepang yang ingin mempelajari tentang budidaya ikan bandeng dan pengelolaan
pohon bakau. Namun akibat abrasi yang parah, Pulau Tirang perlahan terkikis hingga hanya
tersisa garis pantainya saja. Pantai Tirang memiliki pasir hitam dengan suara deburan ombak
dan pemandangan khas pantai. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang tenang sehingga
menjadi tempat favorit untuk berenang dan memancing. Pantai ini terletak di kawasan
Tugurejo Semarang dan berbatasan dengan Pantai Maron. Kedua pantai tersebut dipisahkan
oleh muara sungai Silandak. Kondisi Pantai Tirang di Semarang tercemar ekosistemnya,
airnya juga keruh dan terdapat rerumputan liar di sekitar kawasan mangrove yang dijadikan
tempat tambak ikan dan udang. Pengambilan sampel dilakukan di Stasiun 4, yang terletak di
antara pinggir pantai dan laut lepas, untuk menguji kandungan klorofil-a. Kondisi perairan di
daerah penelitian yaitu Stasiun 4, memiliki karakteristik yang mencerminkan dampak dari
abrasi dan aktivitas manusia. Airnya keruh dan terdapat rerumputan liar di sekitar kawasan
mangrove yang digunakan untuk tambak ikan dan udang.
Menurut Nuzapril et al. (2017), klorofil-a merupakan pigmen fitoplankton yang
menjadi indikator kelimpahan fitoplankton di perairan yang berperan dalam proses
fotosintesis. Fitoplankton berkontribusi secara besar untuk mengetahui produktivitas primer di
perairan. Produksi karbon organik selama proses fotosintesis didefinisikan sebagai
produktivitas primer atau produktivitas primer bersih (Net Primary Productivity). Pendugaan
nilai produktivitas primer dapat dicari menggunakan informasi nilai konsentrasi klorofil-a.
Sampel air diambil menggunakan botol yang tidak tembus cahaya kemudian disaring
menggunakan kertas saring dan menggunakan alat saring (hand vacum pump). Hasil
penyaringan kemudian disimpan dalam wadah bersuhu dan terhindar dari sinar cahaya. Hasil
penyaringan kemudian dianalisis di laboratorium. Sampel dihancurkan menggunakan tissue
grinder dan diberi larutan aseton 90% untuk melarutkan pigmen klorofil-a. Pigmen yang telah
diekstrak kemudian diletakkan pada kuvet. Setelah itu diukur dengan menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm, 647 nm, 664 nm dan 750 nm. Untuk
mendapatkan nilai konsentrasi klorofil-a dihitung menggunakan rumus
v
ch l−a ( mg m )=ca ×
−3
. Chl-a adalah konsentrasi klorofil-a (mg/m3), Ca adalah perhitungan
V
nilai absorbansi (11.85 x E664) - (1.54 x E647) - (0.08 x E630), v adalah volume aseton (ml),
V adalah volume sampel air yang disaring, dan E merupakan absorbansi pada panjang
gelombang yang berbeda (yang dikoreksi dengan panjang gelombang 750 nm).
Dari hasil analisis spektrofotometer, kita dapat melihat nilai absorbansi sampel pada
berbagai panjang gelombang, yaitu 630 nm, 647 nm, 664 nm, dan 750 nm. Nilai absorbansi
akhir sampel adalah 0.035333333 (pada 630 nm), 0.036 (pada 647 nm), 0.044333333 (pada
664 nm), dan 0.028333333 (pada 750 nm). Dalam penelitian ini, konsentrasi klorofil-a di
Pantai Tirang adalah 16.23833333 mg/m³. Diperlukan data penelitian sebelumnya di Pantai
Tirang untuk membandingkan apakah nilai ini dalam batas normal atau mengalami
perubahan. Kisaran normal kandungan klorofil a dapat berbeda-beda tergantung lokasi dan
jenis badan air yang diukur. Studi menunjukkan bahwa kandungan klorofil a dapat berkisar
antara 0,34 µg/l hingga 4,86 mg/m3 di berbagai perairan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
klorofil-a di Pantai Tirang seperti Proses abrasi yang mengakibatkan pengikisan pantai dapat
memengaruhi kualitas air dan ekosistem perairan. Praktik tambak ikan dan udang di kawasan
mangrove dapat memengaruhi kualitas air dan nutrien yang masuk ke perairan. Muara sungai
Silandak, yang berdekatan dengan Pantai Tirang, dapat membawa nutrien dan polutan ke
perairan. Diperlukan data penelitian sebelumnya di Pantai Tirang untuk membandingkan
apakah nilai ini dalam batas normal atau mengalami perubahan.
DAFTAR PUSTAKA

Nuzapril, M., Susilo, S. B., dan Panjaitan, J. P. 2017. Hubungan antara konsentrasi klorofil-a
dengan tingkat produktivitas primer menggunakan citra satelit landsat-8. Jurnal
Teknologi Perikanan dan Kelautan, 8(1): 105-114.
Putra, E., Gaol, J. L. dan Siregar, V. P. 2012. Hubungan konsentrasi klorofil-a dan suhu
permukaan laut dengan hasil tangkapan ikan pelagis utama di perairan Laut Jawa dari
citra satelit MODIS. Jurnal teknologi perikanan dan kelautan, 3(2): 1-10.

Anda mungkin juga menyukai