Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANASTESI LOKAL DAN

SEDASI DI KLINIK

No. Dokumen :
SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman 1/1
POLIKLINIK
KESEHATAN Safruddin Suraidin
17.09.05 SERUI Letda Ckm
Jl. Maluku NRP.3910733680769

1. Pengertian 1. Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa


sakit atau nyeri secara lokal tanpa disertai hlangnya kesadaran.

2. Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat


hantaran saraf bila dikenakan secara lokal. Anestesi lokal
idealnya adalah yang tidak mengiritasi atau merusak jaringan
secara permanen,batas keamanan lebar,mula kerja
singkat,masa kerja cukup lama,larut dalam air,stabil dalam
larutan,dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan
efeknya reversibel.

3. Pemberian anestesi lokal dan sedasi dapat dengan tehnik:


3.1 Anestesi permukaan adalah pengolesan atau
penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti
mata,hidung,faring.
3.2 Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik
lokal langsung diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau
insisi.cara infiltrasi yang serng digunakan adalah blokade lingkar
dan larutan obat disuntikan intradermal atau subcutan.
3.3 Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal
langsung ke saraf utama atau pleksus saraf.
3.4 Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan
analgetik lokal intravena.
3.5 Sedasi (diazepam) diberikan secara suppositoria dengan
dosis 5 mg dan 10 mg tergantung berat badan anak

4. Contoh obat anestesi lokal dan sedasi


4.1 Lidokain (xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang
digunakan secara topikal dan suntikan. Efek anestesi lebih
kuat,cepat,ekstensif dibanding prokain
. 4.2 Pehakain adalah anastesi lokal yang berisi lidokain dan
adrenalin.

2. Tujuan Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika dilakukan melakukan


tindakan bedah minor
3. Kebijakan SK Kepala Polkes 17.09.05 Serui No /PKP/I/2023 Tentang Jenis-Jenis
Anaestesi local dan Sedasi yang dapat dilakukan di Polkes 17.09.05
Serui
4. Referensi 1.UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No.290/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
5. Prosedur  Petugas mengidentifikasi pasien, mencocokkan identitas pasien
dengan rekam medis.
 Petugas menganamnesa pasien
 Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
 Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan,memposisikan
luka yang akan dilakukan anestesi terlihat kasat mata
 Petugas memberikan informed consent pada pasien dan
keluarga tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
 Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi
informed consent oleh petugas
 Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan
tindakan anestesi
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Semua unit terkait

8. Riwayat Perubahan Dokumen

Isi Perubahan
No Yang Dirubah Tanggal Terbit

Anda mungkin juga menyukai