TESIS
Oleh:
DEWI NURLINA
1303195056
TESIS
Oleh:
DEWI NURLINA
1303195056
Menyetujui,
Medan, Maret 2018
Komisi Pembimbing :
Pembimbing I Pembimbing II
1. Tesis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
magister, baik di Institut Kesehatan Helvetia maupun di perguruan tinggi lain.
2. Tesis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihaklain, kecuali arahan tim pembimbing dan masukkan tim penelaah / tim penguji.
3. Dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara sendiri dengan jelas dicantumkan sebagai acuan
dalam naskah dengan sebutan nama pengarang dan dicantumkan dalam bentuk pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini,
serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang belaku di perguruan tinggi ini.
Dewi Nurlina
1303195056
ABSTRACT
DEWI NURLINA
1303195056
i
ABSTRAK
DEWI NURLINA
1303195056
ii
KATA PENGANTAR
iii
8. Bapak dr. Jamaludin, MARS, Selaku Dosen Pembingan II yang telah meluangkan
waktu dalam memberi bimbingan dan tenaga selama penyusun tesis ini.
9. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan Intitusi Kesehatan Helvetia Medan yang
telah memberikan bimbingan selama saya menempuh pendidikan di institusi ini.
10. Orang tua tercinta atas pengorbananya dan kasih sayangnya yang selalu
mendoakan dan memberikan motivasi dari kecil hingga peneliti menempuh
pendidikan program S2 ini.
Hanya Tuhan YME yang senantiasa dapat memberikan balasan atas
kebaikan yang telah diperbuat. Peneliti menyadari bahwa dalam tesis ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan tesis ini.
Dewi Nurlina
1303195056
iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis bernama Dewi Nurlina yang lahir pada tanggal 30 April 1991 di
Lampung Selatan dari orang tua bapak Nurdin dan ibu Marlina. Penulis beragama
islam dan merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Saat ini penulis tinggal di jln.
Raya Suban No. 05 , RT.002 RW.011, Kelurahan Tanjung Baru Kecamatan
Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PANITIA PENGUJI TESIS
HALAMAN PERNYATAAN
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP PENULIS .......................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
vi
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 47
3.1.Desain Penelitian .............................................................................. 47
3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 47
3.2.1. Lokasi Penelitian ................................................................ 47
3.2.2. Waktu Penelitian ................................................................. 47
3.3.Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 47
3.3.1. Populasi Penelitian ............................................................ 47
3.3.2 Sampel Penelitian ............................................................... 47
3.4.Metode Pengumpulan Data .............................................................. 49
3.4.1. Cara Pengumpulan Data .................................................... 49
3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 49
3.5.Variabel dan Definisi Oprasional .................................................... 52
3.5.1. Variabel Penelitian ............................................................. 52
3.5.2. Definisi Oprasional ............................................................ 52
3.6.Metode Analisa Data ........................................................................ 53
3.6.1. Teknik Pengolahan Data ................................................... 53
3.6.2. Teknik Analisa Data ........................................................... 54
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 4.11. Distribusi responden berdasarkan kepuasaan pasien di
IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung
Tahun 2017 66
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
rumah sakit yang memberikan pertolongan pertama dan sebagai jalan pertama
masuknya pasien dengan kondisi gawat darurat. Keadaan gawat darurat adalah
suatu keadaan klinis dimana pasien membutuhkan pertolongan medis yang cepat
untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Unit ini
1
dan pasien dengan tingkat kegawatan tertentu.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit yang sangat penting dan
paling sibuk di rumah sakit. Sebagai unit pertama yang menangani pasien dalam
unit lainya baik dalam hal ketersediaan tenaga medis maupun ketersediaan
penting di negara - negara seluruh dunia. Hasil studi dari National Health Service
3
perawatan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien.
1
2
memiliki 46 rumah sakit swasta. Cakupan rawat jalan dan rawat inap selama tahun
kunjungan rawat jalan di rumah sakit (pemerintah dan swasta) tahun 2015 sebesar
19,60% dan rawat inap sebesar 5,556%. Bila dilihat berdasarkan kunjungan di
rumah sakit (pemerintah dan swasta) terhadap 100.000 penduduk selama tahun
pada tahun 2011 menjadi 13.389, kemudian meningkat menjadi 17.641 tahun
4
2013, dan 18.304 pada tahun 2014 dan tahun 2015 menjadi 25.168.
dari sisi sosial ekonomi, kultur, pendidikan dan pengalaman membuat persepsi
perawat di IGD apabila harapan pasien terpenuhi, seperti pelayanan yang cepat,
kenyamanan ruang dan bangunan itu sendiri. Namun pasien atau masyarakat
sering menilai kinerja perawat kurang mandiri dan kurang cepat dalam
penanganan pasien di IGD. Penilaian itu karena beberapa hal, salah satu
5
penatalaksanaan pasien oleh perawat di ruang IGD.
umumnya di tandai dengan gejala nafas pendek, nadi dan tekanan darah
meningkat, muka berkerut, terlihat tidak tenang dan juga sukar tidur. Kondisi
6
terjadinya kecemasan.
pasien dengan cepat dan tepat sesuai prioritas bukan berdasarkan nomor antrian.
Tindakan perawat dalam melakukan perawatan pasien harus bertindak cepat dan
7
perawatan yang kurang mendesak.
“C” non pendidikan yang berada di Kota Bandar Lampung yang juga dikenal
dengan nama Rumah Sakit Dukungan Kesehatan Tentara (RS DKT). Rumah Sakit
pelayanan kesehatan yang paripurna dan terpadu bagi Personel TNI AD, PNS dan
terdiri dari pelayanan rawat jalan (Poliklinik umum dan Poliklinik Spesialis),
8
intensif.
4
pelayanan keperawatan baik rawat inap maupun rawat jalan yang minimal harus
9
setiap jenis layanan.
Lampung dalam Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa adalah
70%, Kematian pasien 24 jam digawat darurat ≤ 0.2 (2/1000), Tidak adanya
8
keharusan membayar uang muka 100%.
yang baik. Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang merupakan suatu unit di dalam
rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit
dan cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Sebagai lini pertama
di rumah sakit yang menerima pasien, Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga bisa
menjadi cerminan dari pelayanan rumah sakit pada umumnya yang menerima
pasien dengan sifat yang membutuhkan pertolongan cepat dan tepat, sehingga
mengharuskan petugas melakukan tindakan yang segera namun harus tetap fokus
8
pada pasien, agar kualitas pelayanan rumah sakit tetap terjaga.
5
Pada Tahun 2016 lebih kurang sebanyak 16.000 pasien per tahun dan jumlah
terjadi di dalam rumah sakit) untuk menghindari kepadatan pasien di IGD dan
Lampung. Salah satu indikator untuk menilai kualitas layanan IGD adalah waktu
pasien datang sampai keluar meninggalkan IGD menuju ruang rawat inap. .
8
IGD.
Bandar Lampung pada tahun 2016 yaitu rata-rata sebanyak 40 sampai 45 orang
perhari, menyebabkan IGD menjadi semakin padat dan seringkali pasien atau
keluarga harus menunggu lama di antara satu proses dengan proses lainnya di
IGD. Data keluhan pasien yang diperoleh pada bulan April 2017 menyebutkan
bahwa terdapat 65 dari 443 orang (14,7%) pasien yang dirawat inap melalui IGD
8
mengeluhkan lamanya pelayanan IGD.
kepuasan pasien yang optimal terutama di IGD. Berdasarkan hal di atas peneliti
Instalasi Gawat Darurat Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun
2017.
6
tahun 2016 yaitu rata-rata sebanyak 40 orang perhari, menyebabkan IGD menjadi
semakin padat dan seringkali pasien atau keluarga harus menunggu lama di antara
satu proses dengan proses lainnya di IGD, maka rumusan masalah dalam
1.3. TujuanPenelitian
Lampung.
pelayanan dan kenyamanan lingkungan di IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar
Lampung.
prosedur pelayanan dan kenyamanan lingkungan dengan kepuasan pasien di IGDRumkit TNI
1. Teoritis
waktu pelayanan.
pelayanan IGD.
2. Praktis
standar kepuasan pasien di IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung.
menjadi informasi bagaimana kepuasan pasien terhadap pelayanan di IGD sehinga dapat
terhadap perencanaan dan pembuatan kebijakan program guna meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit.
masukan dan informasi mengenai kepuasan pasien di IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04
Bandar Lampung.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan melaporkan nilai akhir IKM sebesar
11
72,42. Penelitian Nilaika tentang Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepuasan
yang paling sering dikemukakan adalah sikap dan perilaku petugas rumah sakit,
dokter yang kurang komunikatif dan informatif, dan lamanya proses layanan.
12
Studi yang dilakukan Lestari di RS PKU Muhammadiyah Bantul
melaporkan bahwa faktor penentu tingkat kepuasan pasien untuk IGD diurutkan
13
asurance dan emphaty. Penelitian Lestari di Kabupaten Buleleng melaporkan
bahwa Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien rawat inap adalah faktor
manfaat, interaksi personal, kepribadian, dan lokasi. Faktor yang paling dominan
pelaksanaan triage di IGD adalah faktor kinerja, faktor pasien dan faktor
15
ketenagaan.Penelitian Widodo di RS Panti Waluyo Tahun 2015 melaporkan
response time perawat di IGD sangat cepat. Ada hubungan antara response
8
9
RS Panti Waluyo.
16
Penelitian Sabriyati di IGD RS Wahidin melaporkan waktu tanggap
17
berhubungan dengan kepuasan pasien di IGD. Penelitian Kaban menunjukkan
ada hubungan yang signifikans antara variabel kehandalan, daya tanggap, dan
18
Prof.Dr.R.Kandou Manado adalah faktor kehandalan. Penelitian Septiyani di
pemeriksaan medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi orang
tersebut. Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah sakit yang
19
akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar.
IGD adalah suatu unit integral dalam satu rumah sakit dimana semua
pengalaman pasien yang pernah datang ke IGD tersebut akan dapat menjadi
pengaruh yang besar bagi masyarakat tentang bagaimana gambaran Rumah Sakit
pasien yang menunjukan gejala yang bervariasi dan gawat serta kondisi-kondisi
10
yang sifatnya tidak gawat. IGD juga menyediakan sarana penerimaan untuk
penatalaksanaan pasien dalam keadaan bencana, hal ini merupakan bagian dari
19
perannya di dalam membantu keadaan bencana yang terjadi di tiap daerah.
Ruang IGD, selain sebagai area klinis, IGD juga memerlukan fasilitas yang
yang ada di dalam kegiatan pelayanan kesehatan bagi pasien di IGD adalah :(1) Area
(4) Area Perawat Akut (pasien yang tidak menggunakan ambulan), (5) Area
Konsultasi (untuk pasien yang menggunakan ambulan), (6) Staff work stations,
(7) Area Khusus, misalnya: Ruang wawancara untuk keluarga pasien, Ruang
Penyimpanan, Perlengkapan bersih dan kotor, Kamar mandi, Ruang Staff, Tempat Troli
Mobile X-Ray equipment bay, (10) Ruang alat kebersihan. (11) Area tempat
makanan dan minuman, (12) Kantor Dan Area Administrasi, (13) Area diagnostik
untuk sementara/ bangsal observasi jangka pendek/ singkat (opsional), (15) Ruang
19
Sirkulasi.
Ukuran Total IGD dimana total area internal IGD, tidak termasuk bangsal
pengamatan dan area internal imaging sekarang ini sebaiknya, harus sedikitnya 50
2 2
m /1000 kehadiran tahunan atau 145 m /1000 jumlah pasien yang masuk setahun,
11
ukuran yang manapun boleh dipakai tetapi lebih baik dipilih yang lebih besar.
2
Ukuran yang minimum suatu IGD akan lebih fungsional apabila seluas 700 m .
Total ukuran dan jumlah area perawatan akan dipengaruhi oleh faktor-faktor
19
struktur.
seminggu.
Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus
gawat darurat.
Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah
sampai di IGD.
fungsional yang terdiri dari unsur pimpinan dan unsur pelaksana , yang
12
21
pengguna, yaitu rasa nyaman.
(teritori).
22
masukan dalam merancang bangunan dengan fungsi yang sama.
13
keadaan dan fungsi dari prasarana dan sarananya, terlebih pada rumah sakit
modern yang menggunakan teknologi maju. Banyak manajemen rumah sakit yang
kurang memperhatikan hal ini. Seperti diketahui sebuah bangunan bukan hanya
komponen lain yaitu komponen servis. Komponen servis ini terdiri atas
perlengkapan elektrikal dan mekanikal dan perabotan yang jenis dan jumlah serta
Dengan demikian ada 2 faktor penting, yaitu manusia sebagai pengguna dan
23
mengakomodasi kegiatan manusia.
dalam rangka peningkatan fungsi dan pelayanan rumah sakit selalu berdasarkan
keadaan sebenarnya saat ini, untuk mencapai kondisi yang lebih baik di saat
mendatang. Untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari prasarana dan sarana fisik
saat ini perlu dilakukan evaluasi, yaitu evaluasi pasca huni (post occupancy
23
evaluation).
merupakan dasar peningkatan fungsi dan pelayanan rumah sakit. Pengertian dari
22
Evaluasi Pasca Huni adalah :
1. Merupakan sebuah proses evaluasi bangunan dalam suatu cara yang ketat dan
kebutuhannya.
hari.
5. Kegunaan
a. Jangka pendek :
b. Jangka menengah :
c. Jangka Panjang
sama.
23
Tiga tingkatan EPH, yaitu :
1. Indikatif EPH
yang sangat singkat (kurang lebih 3 jam). Biasanya evaluator sudah sangat
kuesioner, wawancara.
2. InvestigatifEPH
3. Diagnostik
a. Bunyi
sound).
sekitar 20 sampai 20.000 Hz. Gelombang bunyi yang merambat dari sumbernya
25
berdampingan, tergantung pada sifat akustik dindingnya.
berbahaya bagi kegiatan sehari-hari. Dengan kata lain tiap bunyi yang tidak
diinginkan oleh penerima dianggap sebagai bising. Jadi pembicaraan atau music
mengabaikan bising bila bising itu secara wajar menyertai pekerjaan, seperti
17
mesin ketik atau mesin di pabrik. Sumber bising dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: (1) bising interior bisa dari alat-alat seperti mobil, motor, kipas angin,
AC, televisi, radio, penghisap debu, mesin bor, dan (2) outdoor, seperti bunyi air
hujan, angin, air mengalir. Bising berfrekuensi tinggi lebih mengganggu dari pada
bising frekuensi rendah. Secara umum bising bisa menghasilkan gangguan yang
26
jauh lebih besar pada malam hari dari pada siang hari.
dipengaruhi oleh bising. Karena itu pemilihan lokasi yang sesuai harus
26
dalam rumah sakit disebabkan oleh:
permanen dapat terjadi, juga penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan luka
27
perut.
Pengaruh bising dapat menurunkan produktivitas dari pekerja. Hal ini telah
akan membuat lebih banyak kesalahan. Bila dipengaruhi oleh bising di atas 80 dB
untuk waktu yang lama. Sebaliknya, juga terbukti bahwa hal yang sama dapat
terjadi bila pekerja bekerja di tempat yang terlalu sunyi. Ini dibuktikan bahwa
bising dalam jumlah tertentu dapat ditolerir dan sebenarnya sejumlah bising
acoustical deodorant. Misalnya musik latar belakang yang dipilih secara tepat dan
26
didistribusikan dengan baik, seperti di ruang tunggu, hotel dan restoran.
dihindari dengan menggunakan penahan pintu karet. Lantai dapat ditutup dengan
penutup elastik (tegel karet, tegel gabus, tegel vinyl atau linoleum) untuk
mengurangi bising benturan. Selain itu petugas rumah sakit juga dilatih untuk
berbicara dengan sopan dan menghargai orang lain, seperti tidak berbicara atau
25
tertawa keras-keras.
b. Suhu Udara
Usia sebagai bangunan dapat mencapai 50-100 tahun, karena itu penting
sekali dipikirkan mengenai pemakaian energi dalam tahap disain. Apabila kita
ditanggung selama gedung ini berdiri. Misalnya kalau kita lebih banyak
menggunakan AC, padahal bisa dihemat dengan membuka jendela, lubang angin,
28
(uang) juga merusak lingkungan dan menghabiskan energi yang tidak perlu.
kelembaban, radiant temperatur, arus udara, dan hal yang berpengaruh di dalam
19
comfort zone adalah temperatur udara dan kelembaban. Comfort Zone tidak
absolut tetapi tergantung dari kultur, musim, kesehatan, lapisan lemak seseorang,
tebalnya baju pakaian, kegiatan fisik. Kalau banyak kegiatan fisik maka comfort
28
zone turun kearah bawah.
29
Lingkungan Rumah Sakit :
khusus. Bila menggunakan sistem pendingin, hendaknya dipelihara dan dioperasikan sesuai
buku petunjuk. Sehingga dapat menghasilkan suhu, aliran udara, dan kelembaban nyaman
bagi pasien dan karyawan. Untuk rumah sakit yang menggunakan pengatur udara sentral
harus diperhatikan cooling tower-nya agar tidak menjadi perindukan bakteri legionella dan
untuk AHU (Air Handling Unit) filter udara harus dibersihkan dari debu dan bakteri atau
jamur.
4. Pengambilan suplai udara dari luar, kecuali unit ruang individual, hendaknya
diletakkan sejauh mungkin, minimal 7,50 Meter dari exhauster atau perlengkapan
pembakaran
20
7. Suplai udara untuk daerah sensitif : ruang operasi, perawatan bayi, diambil
dekat langit-langit dan exhaust dekat lantai, hendaknya disediakan 2 (dua) buah exhaust fan
9. Suplai udara koridor atau buangan exhaust fan dari tiap ruang hendaknya
tidak digunakan sebagai suplai udara kecuali untuk suplai udara ke WC, toilet, gudang.
Saringan I pasang di bagian penerimaan udara dari luar dengan efisiensi 30% dan saringan II
(filter bakteri) dipasang 90%. Untuk mempelajari sistem ventilasi sentral dalam gedung
12. Penghawaan ruang operasi harus dijaga agar tekanannya lebih tinggi
dibandingkan ruang-ruang yang lain dan menggunakan cara mekanis (air conditioner).
13. Penghawaan mekanis dengan menggunakan exhaust fan atau air conditioner
dipasang pada ketinggian minimum 2,00 meter di atas lantai atau minimum 0,20 meter dari
langit-langit.
21
14. Untuk mengurangi kadar kuman dalam udara ruang (indoor) 1 (satu) kali
glikol) atau disaring dengan electron presipitator atau menggunakan penyinaran ultraviolet.
15. Pemantauan kualitas udara ruang minimum 2 (dua) kali setahun dilakukan
pengambilan sampel dan pemeriksaan parameter kualitas udara (kuman, debu, dan gas).
c. Pencahayaan
30
Pencahayaan bertujuan :
Cahaya sendiri dapat dibagi dua, yaitu cahaya alam (matahari) dan cahaya
Lingkungan Rumah Sakit bahwa tata laksana pencahayaan adalah sebagai berikut
:29
1. Lingkungan rumah sakit baik dalam maupun luar ruangan harus mendapat
2. Semua ruang yang digunakan baik untuk bekerja ataupun untuk menyimpan
malam hari dan disediakan saklar dekat pintu masuk, saklar individu ditempatkan pada titik
cahaya perlu mempunyai suatu tenaga 30,000 lux, untuk menerangi suatu ukuran
lain sebaiknya area klinis juga tetap harus diberikan pencahayaan walaupun dalam
keadaan siang karena hal ini dapat mengurangi efek disorientasi bagi para staff
30
dan pasien.
kenyataan para pelanggan atas layanan yang mereka terima. Service Quality dapat
Kualitas pelayanan menjadi hal utama yang diperhatikan serius oleh perusahaan,
23
yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Jadi kesimpulan
31
membandingkan kinerja perusahaan dengan harapan pelanggan itu sendiri.
antara lain :
menunjukan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari
pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Ini meliputi fasilitas fisik (banguanan gedung,
gudang dan lainya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan), serta
penampilan pegawainya. Secara singkat dapat diartikan sebagai penampilan fasilitas fisik,
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Harus sesuai dengan harapan
pelanggan berarti kinerja yang tepat waktu, pelayanan tanpa kesalahan, sikap simpatik
dengan akurasi tingggi. Secara singkat dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
memberikan layanan yang dijanjikan secara akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya.
24
memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan
penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa alasan yang jelas
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelaynana. Secara singkat dapat diartikan
sebagai kemauan untuk membantu pelanggan dengan memberikan layanan yang baik dan
cepat.
santunana, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya
pelanggan kepada perusahaan. Dimensi assurance terdiri dari empat subdimensi yaitu :
a. Competence (kompetensi)
b. Credibility (kredibilitas)
c. Courtesy (kesopanan)
d. Security (keamanan/keselamatan)
25
Rasa aman, perasaan bebas dari rasa takutserta bebas dari keragu-
raguan akan jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak penyedia jasa
kepada pelangganya.
5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen
diamana suatu peruasahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan pengetahuan tentang
pengoperasian yang nyaman bagi pelangan. Dimensi empathy terdiri dari tiga subdimensi,
yaitu :
a. Access (Akses)
kepada pelangganya.
b. Communication (Komunikasi)
dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh pihak pelanggan dan pihak
pelanggan.
21
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan antara lain :
yang dibeli, Dalam pelayanan kesehatan pasien terhadap karakteristik dari pelayanan inti
yang telah diterima sangat berpengaruh pada kepuasan yang dirasakan. Wujud dari kinerja ini
jasa pengobatan terutama keperawatan pada waktu penyembuhan yang relatif cepat,
kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pasien dan kenyamanan yang diberikan yaitu dengan
atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound
system, door lock system, power steering, dan sebagainya. Dalam pelayanan kesehatan ciri-
pelengkap yang dimiliki jasa pelayananan misalnya kelengkapan anterior dan eksterior
atau gagal dipakai. Dalam pelayanan kesehatan keandalan dapat merupakan sejauhmana
kemungkinan kecil akan mengalami ketidakpuasan atau ketidaksesuaian atas pelayanan yang
diberikan. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh perawat di dalam memberikan
jasa
27
sakit.
mana karakteristik disain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan
ditetapkan sebelumnya misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi seperti peralatan
pengobatan.
5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan.Dalam pelayanan kesehatan daya tahan berkaitan dengan beberapa lama
produk tersebut digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis
dalam penggunaan peralatan rumah sakit, misalnya : peralatan bedah, alat transportasi, dan
sebagainya.
direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak
terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual,
yang juga mencakup pelayanan reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan. Dalam
keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan oleh perawat dengan memberikan
penanganan yang cepat dan kompetensi yang tinggi terhadap keluhan pasien sewaktu-waktu.
28
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, Dalam pelayanan
kesehatan estetika merupakan daya tarik rumah sakit yang dapat ditangkap oleh panca indera.
Misalnya : keramahan perawat, peralatan rumah sakit yang lengkap dan modern, disain
arsitektur rumah sakit, dekorasi kamar, kenyamanan ruang tunggu, taman yang indah dan
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Dalam pelayanan kesehatan kualitas
yang dipersepsikan, citra dan reputasi rumah sakit serta tanggung jawab rumah sakit.
Bagaimana kesan yang diterima pasien terhadap rumah sakit tersebut terhadap prestasi dan
keunggulan rumah sakit daripada rumah sakit lainnya dan tanggung jawab rumah sakit
selama
proses penyembuhan baik dari pasien masuk sampai pasien keluar rumah
bersifat fisik antara lain gedung dan dekorasi. Karakteristik produk rumah sakit meliputi
penampilan bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan beserta
kelengkapannya.
b. Harga, yang termasuk didalamnya adalah harga produk atau jasa. Harga
merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan kualitas guna mencapai
mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.
pelayanan. Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih
memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain yang berkunjung di rumah sakit.
Kepuasan muncul dari kesan pertama masuk pasien terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan. Misalnya : pelayanan yang cepat, tanggap dan keramahan dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
Merupakan salah satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam memilih rumah sakit.
Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat perkotaan atau yang mudah dijangkau,
mudalnya transportasi dan lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien
kepuasan pasien, misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, tempat parkir, ruang
tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap. Walaupun hal ini tidak vital menentukan
penilaian kepausan pasien, namun rumah sakit perlu memberikan perhatian pada fasilitas
f. Image, yaitu cara reputasi dan kepedulian rumah sakit terhadap lingkungan.
rumah sakit berawal dari cara pandang melalui panca indera dari
terhadap rumah sakit tersebut, meskipun dengan harga yang tinggi. Pasien
akan tetap setia menggunakan jasa rumah sakit tersebut dengan harapan-
g. Disain visual, meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan disain jalan yang
tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan kenyamanan suatu rumah
sakit, oleh karena itu disain dan visual harus diikutsertakan dalam penyusunan strategi
h. Suasana, meliputi keamanan, keakraban dan tata lampu. Suasana rumah sakit
yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan sangat memengaruhi kepausan pasien dalam
proses penyembuhannya. Selain itu tidak hanya bagi pasien saja yang menikmati itu akan
tetapi orang lain yang berkunjung ke rumah sakit akan sangat senang dan memberikan
pendapat yang positif sehingga akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit tersebut.
i. Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan
keluhan-keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan cepat diterima
oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan bantuan terhadap keluhan pasien.
sakit.
lokasi, fasilitas, komunikasi, suasana dan disain visual. Terdapat enam langkah
22
pengukuran kepuasan pelanggan:
1. Penetapan tujuan
krusial, seperti : siapa saja yang dimaksud pasien, apa yang akan dicapai
melalui survei ini, keuntungan apa yang didapat oleh pasien dari penelitian
2. Seleksi metode
kebutuhan dari pasien atau bahan konflik yang sering terjadi diantara para
staf professional.
merujuk jelas dan lengkap mengenai arah untuk menuju rumah sakit, apakah petunjuk arah di
diperlukan, penjelasan dokter yang sangat informatif, penjelasan dari staf lainnya, perilaku
petugas, kelancaran atau efektifitas proses pelayanan, serta kebutuhan pribadi seperti :
g. Fakta pelayanan mengenai diri pasien : bagian apa di rumah sakit yang
telah memberikan pelayanan, pukul berapa datang ke rumah sakit, apakah pasien pria atau
wanita dll.
yang telah didapat disimpan dalam CIS (Customer Information System) database.
2.2. Kepuasan
Kepuasan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah puas merasa senang
perihal (hal yang bersifat puas, senang, kelegaan dan kenyamanan). Kepuasan dapat
diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan serta kenyaman
31
jasa. Kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
atau hasil yang dirasakan dengan harapan tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
perbedaan antar kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah
harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, maka
pelanggan akan sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan
sangat puas harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau,
berbagai media. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif
32
terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan tersebut.
kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapan. Jadi kepuasan
pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan. Upaya untuk
mewujudkan kepuasan pelanggan total bukanlah hal yang mudah, Mudie dan
22
sekalipun hanya untuk sementara waktu. Berdasarkan uraian dari beberapa ahli
tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang,
puas individu karena antara harapan dan kenyataan dalam memakai dan pelayanan
33
yang diberikan terpenuhi.
pasien. Merupakan hal penting yang memengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang
puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka
akan memakai terus-menerus terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa
tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain
perusahaan atau rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk
pelanggan. Kepuasan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan
konsumen atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih tinggi dari harapan
22
konsumen maka konsumen akan mengalami kepuasan.
Hal yang hampir serupa yang menyebutkan adanya tiga macam kondisi
antara harapan dan kenyataan, yaitu jika harapan atau kebutuhan sama dengan
layanan yang diberikan maka konsumen akan merasa puas. Jika layanan yang
diberikan pada konsumen dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen pada
15
masyarakat, konsumen instansi dan konsumen individu.
bahwa pasien adalah mereka yang diobati di rumah sakit. Berdasarkan definisi di
atas, maka dapat disimpulkan kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas
16
pelayanan kesehatan.
mulut dan terjadi pemberian ulang (repeat order) serta loyalitas. Kepuasan
22
dalam memori untuk menafsirkan dunia di luar dirinya.
17
kejengkelan, netralitas, kegembiraan, atau kesenangan.
Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan
34
kedalam bentuk tindakan. Keterampilan membutuhkan pelatihan dan
kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih membantu menghasikan
sesuatu yang lebih bernilai dengan lebih cepat. Keterampilan dibagi menjadi 4
35
kategori, yaitu :
1. Basic Literacy Skill : Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh
dalam bidang teknik seperti mengoperasikan kompter dan alat digital lainnya.
37
sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan bekerja secara tim.
kesopanan dan sifat dapat dipercaya dari petugas. Selain itu, bebas dari bahaya
saat pelayanan merupakan jaminan bagi pasien. Suatu organisasi kerja sangat
integritas kerja, etos kerja, dan budaya kerja yang sesuai dengan visi, misi suatu
pelayanan sesuai dengan prilaku yang ditunjukkan, agar orang yakin sesuai
36
dengan prilaku yang dilihatnya.
2.2.3.2.Prosedur Pelayanan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada
9
penyelenggaraan standar pelayanan minimal Rumah Sakit.
Standar pelayanan minimal pelayanan gawat darurat rumah sakit antara lain:
e. waktu tanggap pelayanan dokter dan perawat instalasi gawat darurat, standar
standar 100%
9
i. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka, standar 100%.
yang harus diberikan perhatian penting oleh setiap orang. Kecepatan dan
dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat
39
dan penanganan yang tepat. Hal ini dapat di capai dengan peningkatan sarana,
9
standar.
2.2.3.3.Kenyamanan Lingkungan
pelayanan dalam menggunakan alat dan perlengkapan kerja secara efisien dan
2.2.3.4.Waktu Tanggap
mencapai indikator hasil yaitu kelangsungan hidup. Response time adalah waktu
tanggap) pada sistem realtime, didefinisikan sebagai waktu dari saat kejadian
(internal atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud
dieksekusi, disebut dengan event response time. Sasaran dari penjadwalan ini
40
Waktu tanggap dapat dihitung dengan hitungan menit dan sangat dipengaruhi
oleh berbagai hal baik mengenai jumlah tenaga maupun komponen – komponen lain
Waktu Tanggap dikatakan tepat waktu atau tidak terlambat apabila waktu yang
16
diperlukan tidak melebihi waktu rata –rata standar yang ada.
penderitagawat darurat baik pada keadaan rutin sehari-hari atau sewaktu bencana.
Keberhasilan waktu tanggap sangat tergantung pada kecepatan yang tersedia serta
2.2.3.5.Klasifikasi Kepuasan
a. Sangat memuaskan
sesuai keinginan atau kebutuhan klien, seperti sangat bersih dan desain
antara petugas kesehatan atau petugas kesehatan dengan klien), dan sangat
b. Memuaskan
sesuai kebutuhan atau keinginan seperti tidak terlalu bersih, kurang cepat
kategori sedang.
c. Tidak memuaskan
keinganan seperti tidak terlalu bersih, agak lambat, atau tidak ramah.
keinginan seperti tidak bersih, lambat dan tidak ramah. Seluruh hal ini
saran, pendapat dan keluhan. Informasi yang diperoleh dari pelanggan ini
tanggapan dan umpan balik yang positif bagi perusahaan, karena dengan
survei secara langsung ini bagi pelanggan akan memberikan nilai tersendiri
2. Derived Dissatisfaction
pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang telah mereka
3. Problem Analysis
penawaran dari manjemen perusahaan dalam hal ini rumah sakit dan
4. Importance-Performance Analysis
c. Ghost Shopping
Salah satu cara unik yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui
pemasok yang dulu pernah diajak kerja sama untuk mengetahui dari mereka,
kenapa mereka berhenti atau pindah perusahaan dan evaluasi semacam itu
bagi setiap organisasi bisnis, peneliti pemasaran, eksekutif bisnis, bahkan politisi.
37
konsumendan akan memberikan berbagai manfaat seperti :
e. Menekan volatilitas dan risiko berkenaan dengan prediksi aliran kas masa
depan.
membayar harga premium dan pelanggan cenderung tidak mudah tergoda untuk beralih
pemasok.
Kenyamanan Lingkungan
(Tangibles)
Prosedur Pelayanan
Waktu TanggapPelayanan
(Responsiveness)
Kenyamanan Lingkungan
(Tangibles)
Prosedur Pelayanan
(Reliability)
Kepuasan Pasien
IGD
Waktu Pelayanan
(Responsiveness)
2.5. Hipotesis
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
3. Ada hubungan waktu tanggap dengan kepuasan pasien di IGD Rumkit TNI
METODOLOGI PENELITIAN
38
belakang tentang riwayat status paparan penderita yang dialami oleh obyek.
3.2.1. LokasiPenelitian
2017.
yang menjadi tanggungjawabnya saat melayani perawatan di IGD. Oleh karena itu
47
48
kuliatas pelayanan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat
39
mewakili populasi. Adapun kriteria inklusi pengambilan sampel dalam
memberikan jawaban yang baik dalam memberikan penilaian atas kualitas dan kinerja
pelayanan IGD.
n = besaran sampel
= 96.04
49
terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat tentang pengisian kuesioner yang telah
disediakan.Pengisiankuesionerdilakukansetelahpasienataukeluargapasienb erada di
ruangrawatinap.
2. Data skunder yaitu data yang diperoleh dari IGD Rumkit TNI AD Tk. IV
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat
setelah penelitian merupakan data yang valid dan dapat disebarkan kepada
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti
diluar IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung, yang tidak
dengan menggunakan SPSS output dapat dilihat pada tabel Item Total Statistics.
korelasi antara item dengan skor item yang dapat digunakan untuk menguji
1. Keterampilan petugas
No r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,603 0,514 Valid
2 0,636 0,514 Valid
3 0,547 0,514 Valid
4 0,563 0,514 Valid
5 0,601 0,514 Valid
6 0,755 0,514 Valid
7 0,925 0,514 Valid
8 0,722 0,514 Valid
9 0,914 0,514 Valid
10 0,620 0,514 Valid
2. Prosedur Pelayanan
No r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,601 0,514 Valid
2 0,636 0,514 Valid
3 0,557 0,514 Valid
4 0,563 0,514 Valid
5 0,601 0,514 Valid
6 0,755 0,514 Valid
7 0,925 0,514 Valid
8 0,722 0,514 Valid
9 0,914 0,514 Valid
10 0,610 0,514 Valid
51
3. Kenyamanan Lingkungan
No r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,611 0,514 Valid
2 0,636 0,514 Valid
3 0,567 0,514 Valid
4 0,551 0,514 Valid
5 0,601 0,514 Valid
6 0,715 0,514 Valid
7 0,625 0,514 Valid
8 0,712 0,514 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitasmerupakantingkatkeandalansuatuinstrumen
berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan
2. Reliaabilitas uji coba < 0.60 berarti hasil memiliki reliabilitas kurang baik.
1. Variabel bebas
lingkungan.
2. Variabel terikat
IGD.
data terkumpul maka peneliti melakukan pengolahan data melalui beberapa tahap
yaitu:
a. Editing
b. Coding
Pada tahap ini dilakukan dengan cara mengolah hasil jawaban dari setiap
mengelola data.
Dimana pada tahap ini jawaban responden dimasukkan semua data kedalam
d. Cleaning
komputer.
1. Analisa Univariat
diteliti.
2. Analisa Bivariat
statistik akan diketahui ada tidaknya signifikan antara variabel yang diteliti
dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95%, chi square tabel maka
terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bila chi
square hitung lebih kecil dari nilai chi square tabel maka tidak terdapat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, bisa juga melihat nilai
p, bila nilai p< 0,05 berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kedua
variabel .
3. Analisa Multivariat
HASIL PENELITIAN
AD, PNS dan Keluarga serta Satuan Integrasi yang berada di wilayah Korem
043 /Gatam maupun di luar Servis Area.Sebagai salah satu Sistim Kesehatan
IV Bandar Lampung dikenal dengan nama DKT atau RS DKT yang turut
tahun 1945-1950 (tidak ada arsip atau data pasti tanggal berdirinya). Cikal bakal
KSA.Kemudian pada tahun 1958 dibangun ruang administrasi, bangsal umum dan
bangsal bersalin dan pada tahun 1974 dibangun lagi ruang perawatan perwira dan
jajaran Korem 043/Gatam maka pada tahun 1975 dibangun poliklinik umum
55
56
RSUP Tipe B (RSU Abdul Moeloek) dan di sebelah Baratdi belakang Makorem
Pada Terwujudnya Personel TNI yang Sehat Jasmani Dan Rohani Agar Prajurit,
Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna Dan Terpadu Di Rumah Sakit DKT. Visi
RS adalah "Menjadi rumah sakit pilihan utama dan kebanggaan Prajurit, PNS dan
kesehatan kepada masyarakat umum secara profesional dengan memperhatikan aspek sosial
keluarganya.
Pendidikan n %
≤ SD 27 28,1
SLTP 40 41,7
≥ SMA 29 30,2
Total 96 100
Umur (tahun) N %
≤ 30 47 48,9
>30 49 51,1
Total 96 100
tamatan SLTP (41,7 %) dan rata-rata responden berusia diatas 30 tahun yaitu
sebesar 51,1 %.
Tidak Ya
Keterampilan petugas kesehatan
n % n %
1. Pertugas selalu senyum dan ramah pada saat 5 5,2 91 94,8
pasien datang untuk mendapatkan pelayanan di
IGD.
2. Petugas memberikan petunjuk yang jelas 28 29,2 68 70,8
mengenai alur pelayanan yang benar.
3. Petugas memberikan penjelasan mengenai 87 90,6 9 9,4
fasilitas yang ada di IGD.
4. Petugas memberikan penjelasan mengenai 72 75,0 24 25,0
peraturan di IGD.
5. Petugas memberikan penjelasan setiap 57 59,4 39 40,6
tindakan yang akan dilakukan.
6. Petugas peduli dengan pasien dan tidak cuek. 55 57,3 41 42,7
7. Petugas melakukan pengkajian atau 68 70,8 28 29,2
wawancara singkat mengenai riwayat penyakit
pasien.
8. Petugas berkomunikasi dengan baik dengan 66 68,8 30 31,3
pasien dan mudah dimengerti.
9. Petugas memberikan pelayanan sesuai dengan 64 66,7 32 33,3
kebutuhan pasien.
10. Petugas menampung semua keluhan pasien dan 29 30,2 67 69,8
menyelesaikannya dengan baik.
Dari tabel 4.2. diketahui bahwa 94,8% responden di IGD Rumkit TNI AD
Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 mengatakan bahwa petugas selalu
senyum dan ramah pada saat pasien datang untuk mendapatkan pelayanan di IGD.
alur pelayanan yang benar, 90,6% atau 87 responden mengatakan petugas tidak
bahwa petugas tidak peduli dengan pasien dan cuek, 70,8% responden
kesehatan di IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017
termasuk dalam kategori mampu dan 66,7% responden termasuk dalam kategori
tidak mampu.
60
2. Prosedur pelayanan
IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 disajikan
Tidak Ya
Prosedur pelayanan
n % N %
1. Petugas memberikan salam saat pasien 13 13,5 84 86,5
masuk ke IGD.
2. Petugas melakukan pengkajian tentang 21 21,9 75 78,1
penyakit yang dialami.
3. Petugas menjelaskan pantangan- 69 71,9 27 28,1
pantanagan obat dan makanan.
4. Petugas menjelaskan tindakan yang 62 64,6 34 35,4
akan dilakukan.
5. Petugas memberikan penjelasan 62 64,6 34 35,4
mengenai dosis obat yang akan
digunakan serta fungsinya.
6. Pasien dan keluarga pasien mengetahui 55 57,3 41 42,7
petugas yang bertanggung jawab saat
pergantian jam dinas.
7. Petugas memberikan penjelasan pada 64 66,7 32 33,3
pasien saat akan pulang atau tidak perlu
dirawat.
8. Petugas memberikan penyuluhan 66 68,8 30 31,3
kesehatan untuk dirumah.
9. Petugas memberikan saran tindakan 64 66,7 32 33,3
selanjutnya untuk kesembuhan pasien.
10. Petugas memberikan penjelasan kapan 28 29,2 68 70,8
dan dimana harus kontrol.
Dari tabel 4.4. diketahui bahwa 86,5% responden di IGD Rumkit TNI AD
mengetahui petugas yang bertanggung jawab saat pergantian jam dinas, 66,7%
akan pulang atau tidak perlu dirawat, 68,8% responden mengatakan petugas tidak
Prosedur pelayanan n %
Mudah 33 34,4
Tidak mudah 63 65,6
Total 96 100
Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak mudah yaitu 63 responden atau 65,6%.
62
3. Kenyaman lingkungan
Tidak Ya
Kenyamanan lingkungan
n % n %
1. Bangunan IGD nyaman bagi pasien. 4 4,2 92 95,8
2. Sirkulasi udara IGD memberikan 21 21,9 75 78,1
kenyamanan pasien.
3. Pencahayaan di IGD baik. 70 72,9 26 27,1
4. Fasilitas di IGD lengkap. 68 70,8 28 29,2
Dari tabel 4.6. diketahui bahwa 95,8% responden di IGD Rumkit TNI AD Tk.
nyaman bagi pasien, 78,1% responden mengatakan bahwa sirkulasi udara IGD
IGD tidak lengkap, 56,3% responden mengatakan luas IGD tidak memberikan
dengan tempat parkir yang mudah, 70,8% responden mengatakan IGD tidak bebas
Kenyamanan lingkungan n %
Nyaman 36 37,5
Tidak nyaman 60 62,5
Total 96 100
4. Waktu Tanggap
distribusi waktu tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung
Tabel 4.8 Distribusi waktu tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04
Bandar Lampung Tahun 2017
Jumlah
Waktu tanggap (menit)
n %
4 menit 11 11,5
5 menit 25 26,0
6 menit 35 36,5
7 menit 20 20,0
8 menit 5 5,2
64
Dari tabel 4.8. diketahui bahwa 11,5% responden IGD Rumkit TNI AD
Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 mengatakan bahwa waktu tanggap
di IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 sekitar 4
menit, 26,0% responden mengatakan waktu tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk. IV
tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017
sekitar 7 menit dan 5,2% responden mengatakan waktu tanggap IGD Rumkit TNI
Waktu tanggap n %
Cepat 35 36,5
Tidak cepat 61 63,5
Total 96 100
02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak cepat
(63,5%).
5. Kepuasan pasien
Tabel 4.10 Distribusi kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04
Bandar Lampung Tahun 2017
Tidak Ya
Kepuasan pasien
n % n %
1. Kebersihan dan kenyaman IGD 19 19,8 77 80,2
2. Sikap petugas dalam melayani pasien baik 41 42,7 55 57,3
3. Perhatian dalam keluhan pasien yang diberikan 35 36,5 61 63,5
petugas dalam memberikan pelayanan
kesehatan baik
4. Penjelasan penyakit dan obat-obatan yang 61 63,5 35 36,5 diberikan petugas baik
5. Kecepatan pelayanan yang diberikan pasien 36 37,5 60 62,5
baik
6. Kemudahan pelayanan yang diberikan kepada 41 42,7 55 57,3
pasien
7. Kelengkapan fasilitas IGD 41 42,7 55 57,3
8. Prosedur pelayanan IGD 49 51,0 47 49,0
9. Kenyamanan lingkungan IGD 65 67,7 31 32,3
10. Keramahan dan keterampilan petugas IGD 66 68,8 30 31,3
Dari tabel 4.10. diketahui bahwa 80,2% responden IGD Rumkit TNI AD
Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 mengatakan bahwa kebersihan dan
baik, 57,3% responden mengatakan sikap petugas dalam melayani pasien baik,
IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 tidak baik,
IGD baik, 51,0% responden mengatakan bahwa prosedur pelayanan IGD baik,
baik.
Kepuasan pasien N %
Puas 31 32,3
Tidak puas 65 67,7
Total 96 100
Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak
tanggap. Analisis ini menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan atau
p-value ≤0,05 (CI 95%). Jika nilai p-value ≤0,05 maka disimpulkan bahwa ada
AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.12.
67
Variabel dependent
Kepuasan
Variabel Kepuasan pasien Total
pasien p-Value
independent ( Puas)
(Tidak puas)
n % n % n %
Keterampilan petugas kesehatan
Mempu 23 71,9 9 28,1 32 100 0,000
Tidak mampu 8 12,5 56 87,5 64 100
Dari hasil tabulasi silang uji chi square diketahui bahwa nilai signifikansi
Lampung Tahun 2017, kurang dari 0,05 yang artinya ada hubungan signifikans
hubungan prosedur pelayanan dan kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk. IV
02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.13.
Variabel dependent
Kepuasan
Variabel Kepuasan pasien Total
pasien p-Value
independent (Puas)
(Tidak puas)
n % n % n %
Prosedur pelayanan
Mudah 22 66,7 11 33,3 33 100 0,000
Tidak Mudah 9 14,3 54 85,7 63 100
68
Dari hasil tabulasi silang uji chi square diketahui bahwa nilai signifikansi
Tahun 2017, kurang dari 0,05 yang artinya ada prosedur pelayanan dengan
kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun
2017.
hubungan kenyamanan lingkungan dan kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk.
IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.14.
Variabel dependent
Kepuasan
Kepuasan pasien Total p-
Variabel independent pasien
(Puas) Value
(Tidak puas)
n % n % n %
Kenyamanan lingkungan
Nyaman 25 69,4 11 30,6 36 100 0,000
Tidak Nyaman 6 10,0 54 90,0 60 100
Dari hasil tabulasi silang uji chi square diketahui bahwa nilai signifikansi
Tahun 2017 kurang dari 0,05 yang artinya ada hubungan signifikans kenyamanan
hubungan waktu tanggap dan kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk. IV
02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15. Analisa bivariat hubungan waktu tanggap dan kepuasan pasien
IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun
2017
Variabel dependent
Kepuasan
Variabel Kepuasan pasien Total
pasien (Tidak p-Value
independent (Puas)
puas)
n % n % n %
Waktu tanggap
Cepat 27 77,1 8 22,9 35 100 0,000
Tidak cepat 4 6,6 57 93,4 61 100
Dari hasil tabulasi silang uji chi square diketahui bahwa nilai signifikansi
waktu tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun
2017 kurang dari 0,05 yang artinya ada hubungan signifikans waktu tanggap
dengan kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung
Tahun 2017.
digunakan adalah analisis regresi logistik ganda model prediksi karena variabel
Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 secara lengkap
Dari tabel 4.16 diketahui bahwa seluruh varibel memiliki nilai p-value
uji regresi logistik berganda model prediksi. Secara lengkap hasil pemodelan
regeresi logistik berganda dalam penelitian ini disajikan pada tabel 4.17.
dari 0,05 dan nilai tertinggi Exp (B) yang signifikansadalah waktu tanggapyaitu
44.134, artinya waktu tanggap di Instalasi Gawat Darurat Rumkit TNI AD Tk. IV
71
Tahun 2017.
BAB V
PEMBAHASAN
responden tamatan SLTP (41,7 %) dan rata-rata responden berusia diatas 30 tahun
yaitu sebesar 51,1 %. Faktor - faktor yang memengaruhi kepuasan pasien pada
dasarnya dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu faktor yang berasal dari individu/pasien
dan faktor yang berada di luar individu. Faktor yang berasal dari individu
41
kepada pasien.
oleh pasien. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi
berpendidikan SD, SLTP, SLTA dan PT. Beberapa penelitian ini menjelaskan
bahwa pasien yang berpendidikan SD memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi
42
mendapatkan kepuasan.
72
73
orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan
apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan yang didasarkan kepada
pengetahuan yang lebih tinggi dibanding orang dengan tingkat pendidikan formal
yang lebih rendah, karena akan lebih mampu dan mudah memahami arti dan
43
pentingnya kesehatan serta pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Umur adalah masa hidup pasien yang didasarkan pada tanggal lahir atau
pernyataan pasien, dan biasanya dinyatakan dalam tahun. Segmen umur yang
berbeda mempunyai selera dan minat yang berbeda pada suatu produk termasuk
pelayanan IGD. Semakin tua usia, harapan terhadap pelayanan semakin rendah,
sehingga mereka cenderung lebih mudah puas dibanding mereka yang berusia
relatif muda. Pasien muda umumnya memiliki harapan lebih tinggi sehinggaperlu
44
pelayanan yang lebih untuk mencapai kepuasan.
kesehatan di IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017
Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan
dimiliki setiap orang dapat lebih membantu menghasikan sesuatu yang lebih
Selain itu, bebas dari bahaya saat pelayanan merupakan jaminan bagi pasien.
dalam pelayanan yaitu memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah, lancar,
dengan bentuk-bentuk integritas kerja, etos kerja, dan budaya kerja yang sesuai
35
agar orang yakin sesuai dengan prilaku yang dilihatnya.
dan kesiapan perannya sebagai pusat rujukan penderita dari pra rumah sakit
75
tercermin dari kemampuan instalasi gawat darurat. Kejadian gawat darurat juga
segera karena apabila tidak mendapat pertolongan dengan segera maka dapat
kesehatan IGD harus mampu bekerja di IGD dalam menanggulangi semua kasus
gawat darurat, maka dari itu dengan adanya pelatihan dan pengalaman
45
berobat ke IGD.
dalam melakukan pemilahan saat triase sehingga dalam penanganan pasien bisa
lebih optimal dan terarah. IGD merupakan ruangan tempat pasien rujukan dan
pasien gawat darurat dirawat. Kondisi pasien yang dominan gawat inilah yang
yang cepat dan tepat. Anamnesa merupakan langkah awal tindakan keperawatan
Beberapa kasus gawat darurat seperti cedera otak, penyakit jantung, dan stroke
merupakan kasus-kasus penyakit yang memiliki golden period agar nyawa pasien
hitungan detik dan menit, sehingga anamnesa yang cepat dan tepat sangatlah
46
diperlukan.
Anamnesa yang cepat dan tepat tentu saja akan mengarahkan pasien untuk
terselamatkan. Anamnesa haruslah cepat dan tepat. Tidak bisa hanya cepat tetapi
kurang tepat, atau sebaliknya, tepat tetapi kurang cepat. Karena hampir seluruh
anamnesa yang harus dikuasai di luar kepala oleh perawat IGD adalah anamnesa
46
berdasarkan ABC (Airway-Breathing-Circulation).
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh petugas kesehatan IGD
IGD, karena sebagian besar pasien yang masuk ke ruangan IGD merupakan
pasien dengan kondisi gawat dan sering diikuti dengan gejala penurunan
kesadaran. Salah satu cara menilai kesadaran pasien adalah menggunakan GCS
(Glasgow Coma Scale). GCS merupakan skala yang digunakan untuk menentukan
kesadaran seseorang ditinjau dari respon mata ( eye), cara berbicara (verbal), dan
30
gerakan tubuh (motion) atau lebih dikenal dengan singkatan EVM.
terapi cairan pada pasien syok, pemasangan intubasi bersama dokter anestesi,
pemasangan ventilator atau alat bantu nafas, RJP (Resusitasi Jantung Paru) dan
77
nyawa haruslah dilakukan dengan cekatan dan cepat, mengingat pasien yang
menjahit luka dengan cepat merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki
oleh seorang perawat IGD. Salah satu kasus terbanyak di ruang IGD adalah kasus
menderita luka di bagian tubuhnya. Oleh karena itu, petugas kesehatan IGD harus
mampu menjahit luka dengan cepat. Teknik menjahit luka pada area kepala akan
berbeda dengan luka di daerah lengan atau kaki. Hal ini juga menyebabkan
perawat IGD dituntut untuk menguasai berbagai teknik jahitan agar bisa menjahit
47
luka pasien di bagian tubuh mana saja dengan cekatan dan rapi.
IGD merupakan ruangan yang sering crowded dan hampir semua pasien
membutuhkan penanganan yang cepat. Oleh karena itu, perawat IGD dan tenaga
dan efektif. IGD sangat berbeda karakteristiknya dengan ruang perawatan lainnya.
Di ruangan lain, perawat mungkin masih bisa menjelaskan dengan santai setiap
perkembangan pasien kepada rekan sejawat atau tim medis, tetapi di IGD hal
tersebut sangatlah mustahil. Hampir tidak ada waktu untuk berbicara dengan
2. Prosedur pelayanan
Lampung Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak mudah yaitu 63 responden
atau 65,6%. IGD adalah bagian yang bertanggungjawab terhadap data dan info
rekam medis dan keperawatan gawat darurat. Biasanya pasien yang datang dalam
keadaan gawat darurat, namun sering juga pasien yang datang dalam keadaan
kerja, atau tengah malam. Pada dasarnya sifat pelayanan di sini membutuhkan
tindak lanjut dari hasil pemeriksaan, apakah di rawat inap, rujuk, kontrol, atau
dinyatakan sembuh/ sehat, membuat surat rujukan dan jawaban rujukan (Aplikasi
P-Care), membuat dokumentasi rekam medis di status rawat inap bila pasien
dirawat inap, membuat dokumentasi lengkap di status unit gawat darurat pasien
yang diperbolehkan pulang, dari mulai diagnosa hingga terapi yang didapat
79
termasuk jam pasien pulang, bersama dengan kasir melakukan kontrol pendapatan
jasa pelayanan rawat jalan. Dokumen dan catatan yang digunakan di IGD : surat
repertum, buku register pasien gawat darurat, SHGD (Sensus Harian Gawat
45
Darurat), resep, buku catatan pembayaran atau bukti tindakan, buku ekspedisi.
dokumen Rekam Medis/ Status UGD, dokter dan perawat mencatat hasil
dalam dokumen Rekam Medis GD/ Status UGD, bila ada tindakan, sebelumnya
pasien dan kelurga diberi cukup informasi, dan dimintakan inform Concent
(Persetujuan Tindakan Medis) dalam hal ini dapat tertulis atau tidak bergantung
dirawat inap atau tidak, bila dinyatakan rawat inap, buatkan Status Rawat inap
atau keterangan sehat, mencatat kegiatan di register rawat pasien GD, membuat
49
pengantarnya untuk dibayar ke bagian kasir.
80
3. Kenyamanan Lingkungan
Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak nyaman yaitu 62,5%. Suatu kondisi
21
nyaman. Kenyamanan bersifat teknis: dalam hal ini ditunjukkan melalui unsur-
unsur seperti suhu, pencahayaan, sanitasi, dan suara. Kenyamanan bersifat fungsi:
terasa dalam menggunakan ruang/ bangunan, melalui unsur efektif dan efisien
prilaku: kepuasan dalam hal privasi, pengungkapan jati diri (melalui ungkapan
36
symbol), interaksi social, density territoriality (teritori).
Usia sebagai bangunan dapat mencapai 50-100 tahun, karena itu penting
sekali dipikirkan mengenai pemakaian energi dalam tahap disain. Apabila kita
ditanggung selama gedung ini berdiri. Misalnya kalau kita lebih banyak
menggunakan AC, padahal bisa dihemat dengan membuka jendela, lubang angin,
26
(uang) juga merusak lingkungan dan menghabiskan energi yang tidak perlu.
kelembaban, radiant temperatur, arus udara, dan hal yang berpengaruh di dalam
comfort zone adalah temperatur udara dan kelembaban. Comfort Zone tidak
absolut tetapi tergantung dari kultur, musim, kesehatan, lapisan lemak seseorang,
81
tebalnya baju pakaian, kegiatan fisik. Kalau banyak kegiatan fisik maka comfort
26
zone turun kearah bawah. Tata laksana penghawaan dan pengaturan suhu udara
29
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
dipengaruhi oleh bising. Karena itu pemilihan lokasi yang sesuai harus
26
dalam rumah sakit disebabkan oleh: Peralatan mekanik ( mesin diesel,
kompresor, AC, elevator), Fasilitas operasional ( unit pipa ledeng, mesin cuci,
permanen dapat terjadi, juga penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan luka
25
perut.
Pengaruh bising dapat menurunkan produktivitas dari pekerja. Hal ini telah
dibuktikan dalam bidang industri, produksi akan turun dan pekerja-pekerja akan
untuk waktu yang lama. Sebaliknya, juga terbukti bahwa hal yang sama dapat
terjadi bila pekerja bekerja di tempat yang terlalu sunyi. Ini dibuktikan bahwa
82
bising dalam jumlah tertentu dapat ditolerir dan sebenarnya sejumlah bising
25
acoustical deodorant.
4. Waktu tanggap
02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak cepat
(63,5%). Sekitar 36,5% responden IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar
Lampung Tahun 2017 mengatakan bahwa waktu tanggap di IGD Rumkit TNI AD
Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 sekitar 6 menit, 26,0% reponden
tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017
sekitar 7 menit.
pintu IGD. Response time (waktu tanggap) pada sistem realtime, didefinisikan
sebagai waktu dari saat kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama
rutin layanan yang dimaksud dieksekusi, disebut dengan event response time.
2
keterlambatan pelayanan pertama gawat darurat /emergency response time rate.
dipengaruhi oleh berbagai hal baik mengenai jumlah tenaga maupun komponen –
dan administrasi. Waktu Tanggap dikatakan tepat waktu atau tidak terlambat
47
apabila waktu yang diperlukan tidak melebihi waktu rata–rata standar yang ada.
gawat darurat baik pada keadaan rutin sehari-hari atau sewaktu bencana. Keberhasilan
waktu tanggap sangat tergantung pada kecepatan yang tersedia serta kualitas
16
tempat kejadian, dalam perjalananhingga pertolongan rumah sakit.
Waktu tanggap dikatakan tepat waktu dan tidak terlambat apabila waktu
yang diperlukan tidak melebihi waktu rata-rata standar yang ada. Salah satu
darurat baik pada keadaan sehari-hari atau sewaktu bencana. Keberhasilan waktu
untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah cacat sejak ditempat kejadian, dalam
16
perjalanan hingga pertolongan rumah sakit.
5. Kepuasan pasien
AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak
dalam hal ini adalah pasien merupakan hal penting yang memengaruhi kepuasan
pasien. Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila
pasien puas mereka akan memakai terus-menerus terhadap jasa pilihannya, tetapi
84
jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat
pasien suatu perusahaan atau rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu
sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk
kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai strategi oleh perusahaan untuk dapat
merebut pelanggan. Kepuasan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang
dirasakan konsumen atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih tinggi dari
50
harapan konsumen maka konsumen akan mengalami kepuasan.
mulut dan terjadi pemberian ulang (repeat order) serta loyalitas. Kepuasan
18
dalam memori untuk menafsirkan dunia di luar dirinya.
18
kejengkelan, netralitas, kegembiraan, atau kesenangan.
85
Dari hasil tabulasi silang uji chi square diketahui bahwa nilai signifikansi
Lampung Tahun 2017, kurang dari 0,05 yang artinya ada hubungan signifikans
Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017. Hal ini juga terlihat dari diketahui
Lampung Tahun 2017 mengatakan bahwa petugas selalu senyum dan ramah pada
petugas tidak care dengan pasien dan cuek, 70,8% responden mengatakan petugas
dengan pasien dan mudah dimengerti, 66,7% responden mengatakan petugas tidak
dengan baik.
86
10
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian Aufa tahun 2013 mengenai
instalasi gawat darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan
melaporkan nilai akhir IKM sebesar 72,42. Adapun mutu pelayanan B dengan
11
kinerja unit pelayanan baik. Penelitian Nilaika tentang faktor-faktor yang
bahwa ketidakpuasan pasien yang paling sering dikemukakan adalah sikap dan
perilaku petugas rumah sakit, dokter yang kurang komunikatif dan informatif, dan
12
Studi yang dilakukan Lestari di RS PKU Muhammadiyah Bantul
melaporkan bahwa faktor penentu tingkat kepuasan pasien untuk IGD diurutkan
13
asurance dan emphaty. Penelitian Lestari di Kabupaten Buleleng melaporkan
bahwa Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien rawat inap adalah faktor
manfaat, interaksi personal, kepribadian, dan lokasi. Faktor yang paling dominan
Dari hasil tabulasi silang uji chi square diketahui bahwa nilai signifikansi
Tahun 2017, kurang dari 0,05 yang artinya ada prosedur pelayanan dengan
kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun
2017. Hal ini sejalan dengan hasil Dari tabel 4.4. diketahui bahwa 86,5%
mengatakan petugas tidak memberikan penjelasan mengenai dosis obat yang akan
pasien tidak mengetahui petugas yang bertanggung jawab saat pergantian jam
pasien saat akan pulang atau tidak perlu dirawat, 68,8% responden mengatakan
16
Penelitian ini sejalan dengan Penelitian Sabriyati di IGD RS Wahidin
17
Penelitian Kaban menunjukkan ada hubungan yang signifikans antara variabel
kehandalan, daya tanggap, dan perhatian dengan kepuasan pasien di IGD di RSUP
18
Penelitian Septiyani di RSUD Kabupaten Sumedang melaporkan bahwa tingkat
10
Penelitian Aufa tahun 2013 mengenai gambaran kualitas dan kinerja
Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan melaporkan nilai akhir IKM sebesar
72,42. Adapun mutu pelayanan B dengan kinerja unit pelayanan baik. Penelitian
11
Nilaika tentang faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien rawat inap di
dikemukakan adalah sikap dan perilaku petugas rumah sakit, dokter yang kurang
melaporkan bahwa faktor penentu tingkat kepuasan pasien untuk IGD diurutkan
13
asurance dan emphaty. Penelitian Lestari di Kabupaten Buleleng melaporkan
bahwa Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien rawat inap adalah faktor
manfaat, interaksi personal, kepribadian, dan lokasi. Faktor yang paling dominan
Dari hasil tabulasi silang uji chi square diketahui bahwa nilai signifikansi
Tahun 2017 kurang dari 0,05 yang artinya ada hubungan signifikans kenyamanan
Bandar Lampung Tahun 2017. Hal ini terlihat juga dari tabel 4.6. diketahui
89
Lampung Tahun 2017 mengatakan bahwa bangunan IGD nyaman bagi pasien,
tidak baik, 70,8% responden mengatakan bahwa fasilitas di IGD tidak lengkap,
55,2% responden mengatakan bahwa IGD tidak dilengkapi dengan tempat parkir
yang mudah, 70,8% responden mengatakan IGD tidak bebas dari kebisingan,
64,6% responden mengatakan bangunan IGD tidak mudah ditemukan pasien, dan
10
Penelitian Aufa tahun 2013 mengenai gambaran kualitas dan kinerja
Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan melaporkan nilai akhir IKM sebesar
72,42. Adapun mutu pelayanan B dengan kinerja unit pelayanan baik. Penelitian
11
Nilaika tentang faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien rawat inap di
dikemukakan adalah sikap dan perilaku petugas rumah sakit, dokter yang kurang
Dari hasil tabulasi silang uji chi square diketahui bahwa nilai signifikansi
waktu tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun
90
2017 kurang dari 0,05 yang artinya ada hubungan siknifikans waktu tanggap
dengan kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung
Tahun 2017. Sekitar 36,5% responden IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04
Bandar Lampung Tahun 2017 mengatakan bahwa waktu tanggap di IGD Rumkit
TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 sekitar 6 menit, 26,0%
waktu tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun
Hal ini juga terlihat dari Dari tabel 4.10. diketahui bahwa 80,2%
responden IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung ahun 2017
02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 baik, 57,3% responden mengatakan sikap
penyakit dan obat-obatan yang diberikan petugas IGD Rumkit TNI AD Tk. IV
02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 tidak baik, 62.5% responden mengatakan
14
Penelitian Ainiyah menunjukkan faktor yang berhubungan dengan
pelaksanaan triage di IGD adalah faktor kinerja, faktor pasien dan faktor
15
ketenagaan. Penelitian Widodo di RS Panti Waluyo tahun 2015 melaporkan
response time perawat di IGD sangat cepat. Ada hubungan antara response time
Panti Waluyo.
16
Penelitian Sabriyati di IGD RS Wahidin melaporkan waktu tanggap
17
berhubungan dengan kepuasan pasien di IGD. Penelitian Kaban menunjukkan
ada hubungan yang signifikans antara variabel kehandalan, daya tanggap, dan
18
Prof.Dr.R.Kandou Manado adalah faktor kehandalan. Penelitian Septiyani di
total sampling, sejumlah 24 responden. Teknik analisis data menggunakan uji chi
92
square. Sebagian perawat memiliki waktu tanggap tepat sebanyak 18 (75%). Uji
statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara waktu tanggap dengan tingkat
waktu tangga dengan beban kerja (p=0,003) Waktu tanggap perawat dalam
Kebumen rata-rata tepat. Tidak terdapat hubungan antara waktu tanggap dengan
20
keterampilan dan beban kerja perawatan.
adalah analisis regresi logistik ganda model prediksi karena variabel dependent
02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 didapatkan nilai signifikansi yang kecil
dari 0,05 dan nilai tertinggi Exp (B) yang signifikans adalah waktu tanggap yaitu
44.134, artinya waktu tanggap di Instalasi Gawat Darurat Rumkit TNI AD Tk. IV
kepuasan pasien Instalasi Gawat Darurat Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar
perawat dengan keterampilan kategori terampil dan masuk kategori waktu tanggap
cukup terampil dan masuk kategori waktu tanggap tepat sebanyak 4(16,7%). Hasil
uji square menunukkan p=0007 (< 0,05) sehingga Ho ditolak yang berrti ada
perawat dengan waktu tanggap (p=0,007). Sesuai penelitian yang dilakukan oleh
tindakan keperawatan. Hasil penelitian ini menguatkan hasil penelitian Asih tahun
2014 yang menyatakan ada pengaruh keterampilan kerja terhadap kinerja sehingga
dari diri sendiri dalam bekerja diperlukan keterampilan, keuletan dan kemampuan
berfikir yang luas. Setiap individu akan memiliki tingkat keterampilan kerja.
asuhan keperawatan pada tahap pelaksanaan ini harus mengacu kepada doktrin
dasar pelayanan gawat darurat yaitu time saving is live saving. Hasil penelitian
terdahulu diketahui bahwa hanya beban kerja yang memiliki nilai p-value <0,05
maka petugas kesehatan di IGD dengan beban kerja ringan 0217x lebih kecil
masuk kategori waktu tepat dalam waktu tanggap dalam pelayanan gawat darurat.
beban kerja dengan waktu tanggap p=0,003. Semakin ringan beban kerja petugas
kesehatan semakin cepat waktu tanggap, dan semakin berat beban kerja semakin
lambat pula waktu tanggap Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Widodo P
tahun 2007 yang menyatakan ada hubungan antara beban kerja dengan waktu
95
tanggap di Instalasi Gawat Darurat RSU Pandan Arang Boyolali. Beban kerja
yang berlebihan akan menimbulkan kelelahan baik fisik maupun mental dan
marah sehingga waktu tanggap dalam pelayanan gawat darurat semakin kurang
tepat.
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Bandar Lampung Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak mampu, , prosedur pelayanan di
IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 tidak
Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak nyaman waktu tanggap IGD Rumkit TNI AD Tk.
IV 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak cepat.
waktu tanggap dan keterampilan petugas kesehatan dengan kepuasan pasien IGD Rumkit
4. Waktu tanggap adalah faktor yang paling memengaruhi kepuasan pasien IGD
96
97
6.2. Saran
1. Praktisi
pelayanan.
Perlu upaya lebih lanjut dari pihak Rumah Sakit dalam meningkatkan
Rumah Sakit.
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
(2) Aprianti, R.W, Mulyadi & Reginus, T.M . 2015. Hubungan Faktor-Faktor
Eksternal Dengan Response Time Perawat Dalam Penanganan Pasien Gawat Darurat di IGD
RSUP Prof. Dr. R. D Kandau Manado. diakses tanggal: 8 April 2017 jam: 11.15 WIB
http://ejurnal.unsrat.ac.id/index.php/article/5209
(3) Kemenkes RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta: Kemenkes RI.
(4) Dinkes Bandar Lampung. 2016. Profil Kesehatan Bandar Lampung 2016.
Bandar Lampung: Dinkes.
(7) Ardiyani, V.M., Andri, M.T., dan Eko, R. 2015. Analisis Peran Perawat
Triase Terhadap Waiting Time dan Length of Stay Pada Ruang Triage di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit dr.Saiful Anwar Malang. Jurnal CARE 3 (1): 3950.
(8) Rumkit TNI AD TK IV. 2016. Profil Rumkit TNI AD TK IV tahun 2016.
Bandar Lampung. RUMKIT TNI AD.
(10) Aufa. 2013. Gambaran Kualitas dan Kinerja Berdasarkan Indeks Kepuasan
Masyarakat pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang
Selatan. Surakarta: STIKes Kusuma Husada.
(12) Lestari. 2016. Analisa Faktor Penentu Tingkat Kepuasaan Pasien di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. JKKI-Jurnal Kesehatan dan Kedoktetan Indonesia.
99
(14) Ainiyah. 2015. Analisis Faktor Triage Di Instalsi Gawat Darurat. Jurnal
Ners.Nol. 10. No.1 April 2015. 147-157.
(19) Astuti, E. 2016. Kebijakan Standar Layanan dan Fasilitas IGD. Pelatihan
Triase Keperawatan Gawat Darurat di Rumah Sakit. Optimalisasi Pelaksanaan Triase
Keperawatan Gawat Darurat Sebagai Upaya Efisiensi dan Efektifitas Pelayanan Pasien di
IGD Untuk Mendukung Pelayanan yang Berkualitas Serta Menunjang Akreditasi KARS-JCI.
13-15 Mei 2016. Yogyakarta.
(21) Depkes RI. 2017. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Tipe C
Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan tahun.
(22) Mukhlis. 2011 Hubungan Desain Fisik Dengan Kepuasan Pengguna Instalasi
Gawat Darurat di BPK RSUD Kota Langsa. Universitas Sumatera Utara.
(24) Paul A Tipler. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1 (Terj).
Erlangga : Jakarta; 1998.
(26) Ismiyati, Feni. 2013. Pengaruh Kebisingan Terhadap Kadar Glukosa Darah
Mencit (Mus.Musculus L.) Jantan. Universitas Lampung.
(27) Yunita Murni Rambe, Andrina, dr. Gangguan Pendengaran Akibat Bising.
Digital USU Libraray. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2003.
(28) Putri, A.W. 2015. Analisis Pengaruh Suhu Udara dan Kelembaban Ruangan
dengan Air Conditioning Terhadap Respon Subyektif dan Kenyamanan Termal pada
Perempuan. Universitas Gajah Mada.
(30) Sudiharto, Sartono. Basic Trauma Cardiac Life Support. Sagung Seto: Jakarta;
2011.
(31) Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. Service Quality dan Statisfaction
edisi 3. ANDI: Yogyakarta; 2011.
(32) Philip kotler & kevine Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Penerbit
Erlangga: Jakarta; 2009.
(36) Adi Sasmiko W, Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit, Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada: Jakarta; 2007.
(40) Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J & Lwanga, S.K. Besar Sampel Dalam
Peneltitian Kesehatan. Universitas Gajah Mada: Yogjakarta; 1997.
(42) Kustiati etik. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan pasien
memilih kelas rawat inap (Studi di Rumah Sakit Roemani Muhamadiyah Semarang). Tesis.
Semarang:Universitas Muhamadiyah Semarang.
(43) Aidha, S. 2010. Kinerja Petugas Posyandu dan Kepuasan Ibu Pengguna
Posyandu di Desa Sei Semayang Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara.
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian:
1. Isilah daftar pernyataanberikut sesuai dengan kondisi anda sebenarnya dengan
memberi tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih.
2. Hasil survei ini tidak akan dipublikasikan, hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian.
3. Identitas maupun jawaban yang anda pilih, kami jamin kerahasiannya.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama responden :
Alamat :
Jenis kelamin :
Umur :
Pendidikan responden :
Waktu tanggap di IGD :
NO PERNYATAAN Ya Tidak
1 Petugas selalu senyum dan ramah pada saat pasien
datang untuk mendapatkan pelayanan di IGD.
2 Petugas memberikan petunjuk yang jelas mengenai alur
pelayanan yang benar.
3 Petugas memberikan penjelasan mengenai fasilitas yang
ada di IGD.
4 Petugas memberikan penjelasan mengenai peraturan di
IGD.
5 Petugas memberikan penjelasan setiap tindakan yang
akan dilakukan.
6 Petugas pedulidengan pasien dan tidak cuek.
7 Petugas menanyakanataumelakukanwawancara singkat
mengenai riwayat penyakit pasien.
8 Petugas berkomunikasi dengan baik kepadapasien dan
mudah dimengerti.
9 Petugas memberikan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
10 Petugas menampung semua keluhan pasien dan
menyelesaikannya dengan baik.
103
KENYAMANAN LINGKUNGAN
NO PERNYATAAN Ya Tidak
1 Bangunan IGD nyaman bagi pasien.
2 Sirkulasi udara IGD memberikan kenyamanan pasien.
3 Pencahayaan di IGD baik.
4 Fasilitas di IGD lengkap.
5 Luas IGD memberikan kenyamanan pasien.
6 IGD dilengkapi dengan tempat parkir yang mudah.
7 IGD bebas dari kebisingan.
8 Suhu IGD memberikan kenyamanan pasien
9 Bangunan IGD mudah ditemukan pasien.
10 Bangunan IGD dilengkapi dengan fasiilitas yang
membuat pasien nyaman
PROSEDUR PELAYANAN
NO PERNYATAAN Ya Tidak
1 Petugas memberikan salam saat pasien masuk ke IGD.
2 Petugas melakukan pengkajian tentang penyakit yang
dialami.
3 Petugas menjelaskanpantangan-pantanagan obat dan
makanan.
4 Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.
5 Petugas memberikan penjelasan mengenai dosis obat
yang akan digunakan serta fungsinya.
6 Pasien dan keluarga pasien mengetahui petugas yang
bertanggung jawab saat pergantian jam dinas.
7 Petugas memberikan penjelasan pada pasien saat akan
pulang atau tidak perlu dirawat.
8 Petugas memberikan penyuluhan kesehatan untuk
dirumah.
9 Petugas memberikan saran tindakan selanjutnya untuk
kesembuhan pasien.
10 Petugas memberikan penjelasan kapan dan dimana
harus kontrol.
104
KEPUASAN PASIEN
No KPK1 KPK2 KPK3 KPK4 KPK5 KPK6 KPK7 KPK8 KPK9 KPK10 TTL Coding PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 PP6 PP7 PP8 PP9 PP10 TTL Coding
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 1
2 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 1
3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 1
4 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 1
5 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1
7 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1
8 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 1
9 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1
10 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1
11 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1
12 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 1
13 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1
14 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 1
15 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1
16 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 2
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
18 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 6 1
19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
20 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
21 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 4 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
24 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
26 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2
27 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
105
106
28 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
29 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
30 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
31 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
32 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
33 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
34 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
35 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
36 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
37 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2
38 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
39 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
40 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
41 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
42 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
43 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
44 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2
45 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
46 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
47 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
48 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
49 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
50 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
51 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2
52 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
53 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
54 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
55 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
56 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
107
57 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
58 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2
59 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
60 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
61 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
62 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
63 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
64 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
65 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2
66 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
67 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
68 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
69 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
70 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
71 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
72 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2
73 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
74 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
75 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
76 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
77 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
78 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
79 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2
80 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
81 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
82 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
83 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
84 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
85 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
108
86 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2
87 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
88 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2
89 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
90 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
91 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 1
92 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
93 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1
94 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1
95 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
96 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 1
109
No KL1 KL2 KL3 KL4 KL5 KL6 KL7 KL8 KL9 KL10 TTL Coding KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 TTL Coding WT
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1 4 1
2 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 4 2 5 1
3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 4 1
4 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 1 5 1
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 1 5 1
6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 1 5 1
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 5 1
8 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 1 5 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 4 1
10 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 4 1
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1 4 1
12 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 5 1
13 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 5 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 4 2 5 1
15 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 1 5 1
16 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1 5 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 8 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1 7 2
19 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 1 7 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 5 2
21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 5 1
22 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 5 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 5 1
24 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1 4 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 4 1
26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 4 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 5 1
28 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 1 4 1
110
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 5 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 5 1
31 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1 4 1
32 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 4 1
33 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 5 1
34 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 5 1
35 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 1 5 1
36 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 2 8 2
37 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 7 2
38 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 2 6 2
39 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 5 1
40 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 2 5 1
41 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 4 2 5 1
42 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 2 5 1
43 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 2 6 2
44 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 2 6 2
45 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 2 6 2
46 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 2 6 2
47 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 6 2
48 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 2 7 2
49 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 7 2
50 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 2 7 2
51 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 4 2 6 2
52 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 2 6 2
53 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 2 7 2
54 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 2 7 2
55 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 2 6 2
56 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 2 6 2
57 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 6 2
111
58 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 2 6 2
59 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 6 2
60 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 2 7 2
61 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 4 2 7 2
62 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 2 7 2
63 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 2 7 2
64 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 2 8 2
65 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 2 6 2
66 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 2 6 2
67 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 6 2
68 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 2 6 2
69 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 6 2
70 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 2 6 2
71 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 4 2 7 2
72 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 2 7 2
73 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 2 6 2
74 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 2 6 2
75 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 2 7 2
76 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 2 7 2
77 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 8 2
78 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 2 7 2
79 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 6 2
80 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 2 6 2
81 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 4 2 7 2
82 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 2 8 2
83 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 2 6 2
84 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 2 6 2
85 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 2 6 2
86 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 2 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 2 6 2
112
87 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 6 2
88 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 2 6 2
89 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 7 2
90 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 2 7 2
91 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 4 2 6 2
92 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 2 6 2
93 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 2 6 2
94 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 2 6 2
95 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 2 6 2
96 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 2 6 2
Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data SPSS Penelitian
Statistics
KPK PP KL KP WT
N Valid 96 96 96 96 96
Missing 0 0 0 0 0
KPK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid mampu 32 33,3 33,3 33,3
tidak mampu 64 66,7 66,7 100,0
Total 96 100,0 100,0
PP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid mudah 33 34,4 34,4 34,4
tidak
63 65,6 65,6 100,0
mudah
Total 96 100,0 100,0
KL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid nyaman 36 37,5 37,5 37,5
tidak
60 62,5 62,5 100,0
nyaman
Total 96 100,0 100,0
KP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid puas 31 32,3 32,3 32,3
tidak puas 65 67,7 67,7 100,0
Total 96 100,0 100,0
113
114
WT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cepat 35 36,5 36,5 36,5
tidak cepat 61 63,5 63,5 100,0
Total 96 100,0 100,0
Crosstabs
KPK * KP Crosstabulation
KP
puas tidak puas Total
KPK mampu Count 23 9 32
Expected Count 10,3 21,7 32,0
% within KPK 71,9% 28,1% 100,0%
tidak mampu Count 8 56 64
Expected Count 20,7 43,3 64,0
% within KPK 12,5% 87,5% 100,0%
Total Count 31 65 96
Expected Count 31,0 65,0 96,0
% within KPK 32,3% 67,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Exact
Sig. (2- Exact Sig. Sig. (1-
Value df sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square 34,398a 1 ,000
b
Continuity Correction 31,736 1 ,000
Likelihood Ratio 34,526 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
34,040 1 ,000
Association
b
N of Valid Cases 96
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 10,33.
b. Computed only for a 2x2 table
115
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for KPK
17,889 6,143 52,098
(mampu / tidak mampu)
For cohort KP = puas 5,750 2,903 11,389
For cohort KP = tidak puas ,321 ,183 ,564
N of Valid Cases 96
Crosstabs
PP * KP Crosstabulation
KP
puas tidak puas Total
PP mudah Count 22 11 33
Expected Count 10,7 22,3 33,0
% within PP 66,7% 33,3% 100,0%
tidak mudah Count 9 54 63
Expected Count 20,3 42,7 63,0
% within PP 14,3% 85,7% 100,0%
Total Count 31 65 96
Expected Count 31,0 65,0 96,0
% within PP 32,3% 67,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Exact Exact
Sig. (2- Sig. (2- Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 27,177 1 ,000
b
Continuity Correction 24,834 1 ,000
Likelihood Ratio 27,093 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
26,894 1 ,000
Association
b
N of Valid Cases 96
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
10,66.
116
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for PP (mudah /
12,000 4,367 32,975
tidak mudah)
For cohort KP = puas 4,667 2,433 8,950
For cohort KP = tidak puas ,389 ,238 ,637
N of Valid Cases 96
Crosstabs
KL * KP Crosstabulation
KP
puas tidak puas Total
KL nyaman Count 25 11 36
Expected Count 11,6 24,4 36,0
% within KL 69,4% 30,6% 100,0%
tidak Count 6 54 60
nyaman Expected Count 19,4 40,6 60,0
% within KL 10,0% 90,0% 100,0%
Total Count 31 65 96
Expected Count 31,0 65,0 96,0
% within KL 32,3% 67,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Exact Exact
Sig. (2- Sig. (2- Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 36,364 1 ,000
b
Continuity Correction 33,696 1 ,000
Likelihood Ratio 37,451 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
117
Linear-by-Linear
35,985 1 ,000
Association
b
N of Valid Cases 96
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
11,63.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for KL
20,455 6,796 61,568
(nyaman / tidak nyaman)
For cohort KP = puas 6,944 3,154 15,292
For cohort KP = tidak puas ,340 ,206 ,560
N of Valid Cases 96
Crosstabs
WT * KP Crosstabulation
KP
puas tidak puas Total
WT Cepat Count 27 8 35
Expected Count 11,3 23,7 35,0
% within WT 77,1% 22,9% 100,0%
tidak cepat Count 4 57 61
Expected Count 19,7 41,3 61,0
% within WT 6,6% 93,4% 100,0%
Total Count 31 65 96
Expected Count 31,0 65,0 96,0
% within WT 32,3% 67,7% 100,0%
118
Chi-Square Tests
Asymp. Exact
Sig. (2- Sig. (2- Exact Sig.
Value df sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 50,679 1 ,000
b
Continuity Correction 47,502 1 ,000
Likelihood Ratio 53,621 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
50,151 1 ,000
Association
b
N of Valid Cases 96
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
11,30.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for WT (Cepat
48,094 13,310 173,775
/ tidak cepat)
For cohort KP = puas 11,764 4,485 30,858
For cohort KP = tidak puas ,245 ,133 ,451
N of Valid Cases 96
Logistic Regression
Model Summary
-2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
Step likelihood Square Square
a
1 48,472 ,529 ,739
a. Estimation terminated at iteration number 20 because
maximum iterations has been reached. Final solution cannot
be found.
120
a
Classification Table
Predicted
KP Percentage
Observed puas tidak puas Correct
Step 1 KP puas 20 11 64,5
tidak puas 2 63 96,9
Overall Percentage 86,5
a. The cut value is ,500
Logistic Regression
Model Summary
-2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
Step likelihood Square Square
a
1 49,934 ,522 ,729
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than ,001.
122
a
Classification Table
Predicted
KP Percentage
Observed puas tidak puas Correct
Step 1 KP puas 22 9 71,0
tidak puas 4 61 93,8
Overall Percentage 86,5
a. The cut value is ,500
Logistic Regression
Model Summary
-2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
Step likelihood Square Square
a
1 50,146 ,521 ,728
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than ,001.
124
a
Classification Table
Predicted
KP Percentage
Observed puas tidak puas Correct
Step 1 KP puas 27 4 87,1
tidak puas 8 57 87,7
Overall Percentage 87,5
a. The cut value is ,500
Lampiran 4
126
Lampiran 5
127
Lampiran 6
128
Lampiran 7
129
Lampiran 8
130
131
Lampiran 9 Dokumentasi
Gambar 10. Tampilan ners station dan meja dokter jaga IGD RUMKIT TNI AD
Tk.IV Bandar Lampung.
136
Gambar 11. Bed pasien yang di susun berdasarkan Triage tanda hijau dan kuning
Gambar 12. Bed untuk garis triage merah dilengkapi dengan Monitor dan EKG.
137
Gambar 13. Bed triage tanda merah dilengkapi monitor untuk observasi pasien