Oleh
SILFIA AULIA
1810105030
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skripsi saya
yang berjudul :
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Silfia Aulia
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PERNYATAAN PENGUJI
DEWAN PENGUJI
Pembimbing I
(Dr. Ns. Asmawati, S.Kep, M.Kep) (....................................)
Pembimbing II
(Ns. Syalvia Oresti, M.Kep) (....................................)
Penguji I
(Ns. Dorismita, S. Kep, M.Kep, FISQua) (....................................)
Penguji II
(Ns. Rebbi Permata Sari, M.Kep) (....................................)
iv
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
Skripsi, Agustus 2022
Silfia Aulia
Faktor-Faktor yang Berhubungan Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Five
Moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2022
ABSTRAK
v
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
Scription, August 2022
Silfia Aulia
Factors Related to Nurse Compliance in the Implementation of Five Moments in
Tk Hospital. III Dr. Reksodiwiryo Padang in 2022
ABSTRACT
The prevalence of HAIs (Healthcare Associated Infection) in world
hospitals reaches 9%, while in Indonesia it is 6.1% - 16.0%. Tk Hospital PPIRS
data. III Dr. Reksodiwiryo Padang found that the incidence of infection in
January-March 2020 was 0.92%. This study aims to determine the factors related
to nurse compliance in the application of five moments in Tk Hospital. III Dr.
Reksodiwiryo Padang in 2022.
This research is analytic with a cross sectional design that has been
carried out from February to August 2022. The population of all inpatient nurses
is 48 people with total sampling technique. Data were collected using a
questionnaire. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis with
Chi-Square statistical test.
The results showed that 52.1% of nurses were not obedient in applying the
five moments. 45.8% of nurses have low motivation. As many as 43.7% nurses
have a negative attitude. As many as 31.2% of nurses with a new length of work.
There is a relationship between motivation (p = 0.019), attitude (p = 0.038), and
length of work of nurses (p = 0.022) with nurses' compliance in the application of
five moments.
Based on the results of the study, it is hoped that the hospital will continue
to pay attention to the implementation of work procedures, especially in the
implementation of five moment hand hygiene, especially the fingers and nails so
that its implementation can be carried out optimally in an effort to prevent
hospital infections and as an effort to implement patient safety as a work culture.
The motivation, attitude, and compliance of nurses can be improved by paying
attention to the complaints of nurses who have excessive workloads.
vi
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Riwayat Pendidikan
1. TK Syatariah Lawang Agung Kerinci Sungai Penuh : 2004 – 2005
2. SDN 28 Karang Pauh : 2005 – 2011
3. SMPN 19 Padang : 2012 – 2015
4. SMAN 11 Padang : 2015 – 2018
5. STIKes Alifah Padang : 2018 – Sekarang
6.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
dalam Penerapan Five Moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2022”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
bimbingan, masukan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan
1. Ibu Dr. Ns. Asmawati, S.Kep, M.Kep pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini serta sekaligus Ketua
2. Ibu Ns. Syalvia Oresti, M.Kep selaku pembimbing II yang telah membimbing
4. Bapak/Ibu dosen dan staf Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Alifah
Padang.
5. Pimpinan Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang beserta staf rumah
viii
6. Teristimewa untuk kedua orang tua (Alm) saya yang telah banyak
moril maupun materil serta doa yang tulus sehingga peneliti dapat
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
x
G. Kerangka Konsep................................................................................44
H. Definisi Operasional............................................................................45
I. Hipotesis Penelitian.............................................................................46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian.................................................................47
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................47
C. Populasi dan Sampel...........................................................................47
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................................48
E. Teknik Pengolahan Data.....................................................................49
F. Teknik Analisis Data...........................................................................51
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian..................................................52
B. Karakteristik Responden.....................................................................53
C. Hasil Penelitian...................................................................................53
BAB V PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian.......................................................................59
B. Analisis Univariat................................................................................60
C. Analisis Bivariat..................................................................................68
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.........................................................................................76
B. Saran....................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1. Permohonan Kepada Responden
2. Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)
3. Lembar Observasi dan Kuesioner Penelitian
4. Gant Chart
5. Master Tabel
6. Hasil Analisis Data
7. Surat Izin Pengambilan Data Awal dari STIKes Alifah Padang
8. Surat Izin Pengambilan Data Awal dari Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
Padang
9. Surat Izin Penelitian dari STIKes Alifah Padang
10. Surat Balasan Penelitian dari Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
11. Dokumentasi Penelitian
12. Lembar Konsultasi
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Kemenkes
kesehatan. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit tersebut harus
bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
2019).
1
2
secara langsung pada ekonomi negara. Prevalensi HAIs di rumah sakit dunia
mencapai 9% atau kurang lebih 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit
di 14 negara yang berada di Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik
Timur dan Asia Tenggara yaitu sebesar 11,80% dan 10% sedangkan di Eropa
variasi kejadian infeksi sebesar 6,1% - 16,0%. Angka kejadian HAIs di rumah
sakit pemerintah adalah 55,1% dan rumah sakit swasta 35,7% (Kemenkes,
maupun petugas rumah sakit, salah satunya adalah menerapkan cuci tangan di
lima momen mencuci tangan (five moment hand hygiene) oleh tenaga
perawat memiliki peluang yang besar dalam implementasi five moment cuci
yang dicetuskan WHO patient safety, yaitu melakukan cuci tangan oleh
3
bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setelah
tangan menggunakan teknik yang tepat dan sesuai dengan instruksi "5 momen
menggunakan toilet (WHO, 2020). Hal ini bertujuan agar dapat mengontrol
2021).
cuci tangan tenaga kesehatan saat Covid-19 adalah sebesar 79,4%, tertinggi
pada saat sebelum memakai dan melepas alat pelindung diri (APD),
Padahal cuci tangan adalah langkah yang paling mudah dan sangat penting
itu, standar akreditasi rumah sakit sudah menetapkan bahwa setiap rumah sakit
diterima secara umum serta menerapkan program hand hygiene yang efektif.
4
yang besar berada pada five moment penting tersebut, sehingga kepatuhan
sebelum kontak dengan pasien yaitu untuk menghindarkan pasien dari paparan
kotoran dan kuman yang dibawa oleh tenaga kesehatan lain dari pasien lain
sehingga pasien dapat terhindar dari kuman yang dibawa oleh tenaga
kesehatan lain dari kuman yang dapat memperparah penyakit yang diderita
(Anugrahwati, 2019).
Banyak perawat yang tidak patuh dalam mencuci tangan sesuai dengan
karena alasan sibuk, tangan tidak terlihat kotor, sudah menggunakan sarung
tangan, menghabiskan waktu, dan kulit iritasi bila terlalu sering mencuci
tangan (Sitorus, 2020). Kepatuhan adalah sikap disiplin atau perilaku taat
(Abadi, et. al., 2021). Hasil penelitian Agustin, dkk (2020) tentang hubungan
moments cuci tangan hal ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan
perawat yang tidak patuh menerapkan five moments cuci tangan sebesar
21,7%. Masih adanya perawat yang tidak patuh dalam penelitian tersebut
fasilitas cuci tangan, seperti: wastafel, handuk kertas, pengering tangan dan
5
cairan antiseptik. Namun ketika sudah ada fasilitas, kendala berikutnya adalah
lingkungan sosial, interaksi petugas kesehatan dengan klien, dan lama kerja.
dengan motivasi yang dimiliki oleh perawat dalam menerapkan five moment
hand hygiene (Sitorus dan Prabawati, 2021). Sesuai dengan penelitian yang
baik sebesar 25,00%. Menurut penelitian Ayu (2020), motivasi perawat dalam
keseimbangan antara apa yang mereka miliki dan apa yang mereka harapkan.
Setiap perawat pasti memiliki harapan bahwa setiap pasien yang dirawat akan
menjadi sembuh dari penyakitnya setelah dirawat tetapi apa yang perawat
peran yang sangat penting. Hal ini dikarenakan motivasi yang tinggi akan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zainaro dan Laila (2020) dengan
hand hygiene kurang baik sebesar 50,0%, dan sikap perawat dalam hand
hygiene baik sebesar 50,0%. Sikap individu akan bertanggung jawab dan siap
menanggung segala risiko atas segala sesuatu yang telah dipilihnya. Sikap
tertentu. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat secara langsung, namun hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup. Perubahan sikap dapat
informasi tentang objek tersebut, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok
berbagai masalah. Demikian juga sikap pada pelaksanaan cuci tangan, jika
cuci tangan sudah dilakukan sebagai suatu budaya kerja atau pola maka
Penelitian yang dilakukan oleh Jama dan Yuliana (2020) tentang faktor
cuci tangan di ruang Bedah dan Interna RSUD Labuang Baji Makassar,
baru bekerja sebesar 26,8% dan perawat yang lama bekerja sebesar 73,2%.
dapat meningkat sehingga performa kerja yang ditampilkan akan semakin baik
Perawat memiliki peluang yang besar berada pada five moment penting
tersebut, karena apabila perawat tidak menerapkan hal tersebut, maka pasien
akan terpapar dari kuman dan kotoran dan akan terjadinya infeksi nosokomial.
Hal tersebut juga sangat berguna bagi perawat agar tidak terkena infeksi dan
(Anugrahwati, 2019).
Sakit (PPIRS) Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang dalam laporan
2019 sebesar 19,92% dan berdasarkan hasil kejadian infeksi pada bulan
8
Januari-Maret 2020 sebesar 0,92% (Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
Padang, 2021).
Hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 16-17 Maret 2022
terhadap 8 orang perawat instalasi rawat inap (2 orang perawat Ruangan Imam
perawat Ruangan Rasuna Said dan 2 orang perawat HCU) dari 8 orang yang
orang perawat Ruangan Rasuna Said dan 2 orang perawat HCU) dari 8 orang
Ruangan Imam Bonjol, 2 orang perawat Ruangan Rasuna Said dan 1 orang
perawat HCU) dari 8 orang yang melakukan cuci tangan setelah kontak
dengan lingkungan sekitar pasien. 8 orang yang melakukan cuci tangan setelah
moment hand hygiene, ditemukan 5 orang tidak patuh dalam menerapkan five
moment hand hygiene sesuai SOP rumah sakit dan 3 orang patuh dalam
menerapkan five moment hand hygiene sesuai SOP rumah sakit. Hasil
memiliki motivasi yang tinggi dalam menerapkan five moment hand hygiene
9
dan 4 orang memiliki motivasi yang rendah dalam menerapkan five moment
berdasarkan lima momen, tetapi biasanya melakukan cuci tangan pada saat
setelah kontak dengan pasien atau kontak dengan cairan tubuh pasien dan
kadang melakukan cuci tangan pun tidak sesuai dengan langkah-langkah cuci
dan setelah kontak dengan pasien. Hasil wawancara terhadap lama kerja
perawat, ditemukan 3 orang perawat dengan lama kerja kurang dari 5 tahun
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan
kepatuhan perawat dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
2. Tujuan Khusus
moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.
moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.
moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Padang.
di pelayanan kesehatan.
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
kepatuhan perawat dalam penerapan five moment. Pada penelitian ini variabel
12
independen yaitu motivasi, sikap, dan lama kerja perawat, sedangkan variabel
dilaksanakan di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang pada bulan
Februari – Agustus 2022. Populasi adalah semua perawat yang ada di rawat
inap Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang berjumlah 48 orang
perawat ruangan rawat inap (14 orang perawat ruangan Rasuna Said, 13 orang
perawat Imam Bonjol, 10 orang perawat HCU dan 11 orang perawat ruangan
Agus Salim) dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Data
A. Kepatuhan
1. Pengertian
Kepatuhan berasal dari kata patuh, yang berarti displin dan taat.
kepatuhan adalah sikap disiplin atau perilaku taat terhadap suatu perintah
maupun aturan yang ditetapkan dengan kesadaran (Abadi, et. al., 2021).
(Swarjana, 2021).
a. Pengetahuan
13
14
2020).
oleh pengetahuan akan langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
b. Motivasi
c. Sikap
dapat bersifat positif dan negatif. Apabila sikap bersifat positif akan
Demikian juga sikap kita pada pelaksanaan cuci tangan, jika cuci
16
tangan sudah dilakukan sebagai suatu budaya kerja atau pola maka
d. Persepsi
petugas juga menjadi pemberi pelayanan yang baik dan sikap selama
proses pelayanan.
f. Dukungan Keluarga
g. Pendidikan
h. Lingkungan sosial
suatu hal penting untuk memberikan umpan balik pada klien setelah
j. Lama kerja
k. Pelatihan
yang ada perlu ditanamkan pada setiap tenaga kerja baik yang masih
baru maupun tenaga kerja yang sudah bekerja lama disuatu unit kerja.
2019).
antara lain :
19
menyebabkan kematian.
sendiri.
memiliki peluang yang besar berada pada five moment penting tersebut,
4. Pengukuran Kepatuhan
5. Kepatuhan Perawat
enam langkah dan waktu lima momen (five moments) di rawat inap
20
merupakan salah satu indikator mutu area sasaran patient safety yang ada
menjadi barier (pembawa kuman) yang menularkan kepada pasien lain dan
2021).
peran besar dalam rantaitransmisi infeksi ini.. Akan tetapi kepatuhan hand
tangan hanya sebelum dan sesudah menangani pasien saja. Penelitian yang
yaitu angka kepatuhan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien (4%),
sebelum tindakan aseptik atau invasif (27%), setelah kontak dengan cairan
tubuh pasien (26%), sesudah kontak dengan pasien (27%), setelah kontak
dengan benda lingkungan sekitar pasien (56%). Dari hasil studi tersebut
paling rendah yaitu dimana angka kepatuhan cuci tangan sebelum kontak
tangan tinggi saat perawat atau tenaga kesehatan khawatir tertular penyakit
moments for Hand hygiene. Hand hygiene adalah suatu upaya atau
pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan tujuan
22
yang digunakan dengan cara bilas (rinse) dan gosok (rub) untuk tangan
kontak atau resiko kontak dengan cairan tubuh pasien dan setelah
(2009) terdiri dari 6 langkah hand hygiene. Prinsip dari 6 langkah hand
detik.
mengunci.
Gambar 2.1
6 Langkah Hand Hygiene
Sumber: WHO (2009)
lain :
mengunci
b. Cuci tangan dengan sabun antiseptik/ cairan/ larutan dan air mengalir
(handwash)
4) Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan bilas dengan
air mengalir
siku
11) Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku
1. Pengertian
2019), hand hygiene merupakan istilah umum yang biasa digunakan untuk
for Hand hygiene. Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan
sesuai urutan, sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri yang berada pada
2. Tujuan
menghindarkan pasien dari paparan kotoran dan kuman yang dibawa oleh
tenaga kesehatan lain dari pasien lain sehingga pasien dapat terhindar dari
kuman yang dibawa oleh tenaga kesehatan lain dari kuman yang dapat
27
kesehatan lain dari kuman yang didapat ketika kontak dengan pasien
(Anugrahwati, 2019).
tangan.
Hand hygiene setelah kontak atau resiko kontak dengan cairan tubuh
Hand hygiene setelah menyentuh objek yang ada di sekitar pasien pada
Gambar 2.2
Five moment Hand hygiene
Sumber: WHO (2009)
29
yang ditetapkan, agar kuman yang terdapat pada tangan bila dihilangkan
(Segosoy, 2019).
a. Bila tangan jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
mengalir.
rutin.
b. Jangan rutin hand hygiene dengan sabun dan air segera sebelum atau
dengan pasien.
terpajan dengan kuman yang berasal dari pasien. Infeksi dapat terjadi antar
cairan tubuh lainnya. Walaupun dengan tidak mencuci tangan secara tidak
tepat dianggap sebagai penyebab utama infeksi Rumah Sakit yang menular
(Mineli, 2019).
a. Air mengalir
Sarana utama untuk cuci tangan adalah air mengalir dengan saluran
atau kimiawi saat hand hygiene dan tidak menempel lagi dipermukaan
kulit.
b. Sabun antiseptik
terlepas dari permukaan kulit dan mudah terbawa oleh air. Jumlah
cuci tangan, namun sisi lain, sabun atau detergen dapat membuat kulit
c. Larutan antiseptik
2) Efektivitas.
5) Pertumbuhan.
C. Motivasi
1. Pengertian
Motivasi pada dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu movere yang
motivation yang kata dasarnya motive artinya dorongan, sebab, atau alasan
2. Bentuk Motivasi
a. Motivasi internal
seseorang.
b. Motivasi eksternal
seseorang.
keseimbangan antara apa yang mereka miliki dan apa yang mereka
harapkan. Setiap perawat pasti memiliki harapan bahwa setiap pasien yang
dirawat akan menjadi sembuh dari penyakitnya setelah dirawat tetapi apa
untuk mencegah infeksi dengan cara cuci tangan juga menjadi terkendala
karena faktor dalam diri yang sering lupa mencuci tangan atau faktor luar
yang mendorong untuk tidak melakukan lima moment cuci tangan seperti
tidak adanya pengawasan, beban kerja yang tidak sesuai dengan tenaga
yang lebih banyak (Ningsih, et. al., 2017). Motivasi yang menjadi dasar
kesadaran diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Motivasi
mereka miliki dan apa yang mereka harapkan. Setiap perawat pasti
memiliki harapan bahwa setiap pasien yang dirawat akan menjadi sembuh
dari penyakitnya setelah dirawat tetapi apa yang perawat miliki juga
4. Pengukuran Motivasi
2 kategori, yaitu :
menyentuh pasien untuk melindungi pasien dari bakteri patogen yang ada
D. Sikap
1. Pengertian
biasanya ditunjukkan dalam derajat suka atau tidak suka, atau bisa juga
2. Tingkatan Sikap
intensitasnya adalah :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap, karena dengan
diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti
c. Menghargai (valuing)
3. Komponen Sikap
a. Komponen kognitif
kontroversial.
b. Komponen afektif
terhadap sesuatu.
c. Komponen perilaku/konatif
adalah :
a. Pengalaman pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media masa
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
f. Faktor emosional
tangan, jika cuci tangan sudah dilakukan sebagai suatu budaya kerja atau
(Nurmayunita, 2018).
40
6. Pengukuran Sikap
terhadap suatu objek dan secara tidak langsung dengan cara menyebarkan
setuju terhadap hal yang ditanyakan dalam kuesioner. Skala sikap diolah
menjadi :
a. Negatif
b. Positif
E. Lama Kerja
1. Pengertian
kerja yang lama akan cenderung membuat seseorang betah dalam sebuah
tinggi, prestasi yang tinggi di dapat dari perilaku yang baik (Saragih,
2020).
dirumah sakit dari mulai awal bekerja sampai saat selesai seorang perawat
berhenti bekerja. Semakin lama masa kerja seseorang dalam bekerja maka
Lama bekerja seseorang dapat diketahui dari mulai awal perawat bekerja
sampai saat berhenti atau masa sekarang saat masih bekerja di rumah sakit
(Putra, 2018).
kerja yang ditampilkan akan semakin baik (Jama dan Yuliana, 2020).
(Pangaribuan, 2019) :
F. Kerangka Teori
Gambar 2.3
Kerangka Teori Penelitian
Sumber : Abadi, et. al (2021), (Agustin, dkk (2020), Hidayah (2019), WHO (2009)
44
G. Kerangka Konsep
Motivasi Perawat
Gambar 2.4
Kerangka Konsep Penelitian
Hubungan Kepatuhan Perawat dengan Penerapan Five moment
di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2022
45
H. Definisi Operasional
Variabel Independen
2. Motivasi Bentuk dorongan Kuesioner Angket Rendah, jika Ordinal
perawat yang datang dari < mean
dalam ataupun (31,96)
dari luar diri
perawat untuk Tinggi, jika >
menerapkan five mean (31,96)
moment (Swarjana,
2021)
3. Sikap Suatu bentuk Kuesioner Angket Negatif jika Ordinal
perawat reaksi perasaan skor < mean
perawat terhadap (31,92)
menerapkan five
moment Positif jika
skor ≥ mean
(31,92)
(Azwar,
2016)
4. Lama Lama seorang Kuesioner Angket Baru, jika < 5 Ordinal
kerja perawat yang tahun
perawat bekerja di rumah
sakit yang Lama, jika >
dihitung dari 5 tahun
mulai awal (Pangaribuan,
bekerja sampai 2019)
saat sekarang
46
I. Hipotesis Penelitian
dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional yaitu
mengukur variabel independen (motivasi, sikap, dan lama kerja perawat) &
bersamaan.
1. Populasi
orang, Ruang Agus Salim sebanyak 14 orang, dan Ruang HCU sebanyak
orang.
2. Sampel
47
48
sampel, yaitu :
a. Kriteria inklusi:
b. Kriteria eklusi:
1) Responden yang sedang cuti, sakit, dan izin atau tidak hadir
1. Data Primer
sikap, lama kerja perawat, dan kepatuhan perawat dalam penerapan five
b. Peneliti mengajukan surat permohonan izin ke Rumah Sakit Tk. III Dr.
Reksodiwiryo Padang.
menjadi responden.
2. Data Sekunder
Rumah Sakit (PPIRS) Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang,
Rawat Inap.
berikut:
kuesioner dan mengecek kembali dan semua item kuesioner telah terisi.
50
b. Motivasi perawat
c. Sikap perawat
ada lagi kesalahan yang terjadi pada data tersebut dan semua data telah
benar.
51
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
kemaknaan 95% (α = 0,05). Jika p value < 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha
independen dengan variabel dependen, tapi jika p value > 0,05 berarti
variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
sakit tipe C yang ada di Kota Padang. Rumah sakit ini berada di bawah
terletak di Jl. Dr. Wahidin No.1 Padang Kecamatan Padang Timur. Rumah
Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang memiliki batasan yaitu sebelah utara
Parak Pisang. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Seb. Padang Sebelah
pelayanan IGD, Polk. Penyakit Dalam, Polk. Anak, Polk. Bedah, Polk.
Syakira, Polk. Syaraf, Polk. Mata, Polk. Paru, Polk. THT, Polk. Jantung,
Polk. Fisioterapi, Polk Hipertensi dan Ginjal , Polk. Gigi, Instalasi Farmasi,
dilakukan di Rawat Inap Rasuna Said, Ruang Imam Bonjol, Ruang Agus
52
53
B. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat di Rumah Sakit
Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2022
Karakteristik f %
Umur :
26-35 tahun 39 81,0
36-45 tahun 8 16,7
46-55 tahun 1 2,1
Jumlah 48 100
Pendidikan :
D3 20 41,7
S1 13 27,1
Ners 15 31,3
Jumlah 48 100
responden memiliki umur dari rentang 26-35 tahun dan kurang dari separoh
C. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Five
Moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2022
Kepatuhan f %
Tidak Patuh 25 52,1
Patuh 23 47,9
Jumlah 48 100
c. Motivasi Perawat
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Motivasi Perawat dalam Penerapan
Five Moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
Padang Tahun 2022
Motivasi f %
Rendah 22 45,8
Tinggi 26 54,2
Jumlah 48 100
five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun
2022.
55
d. Sikap Perawat
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Sikap Perawat dalam Penerapan Five
Moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
Padang Tahun 2022
Sikap f %
Negatif 21 43,7
Positif 27 56,3
Jumlah 48 100
moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Lama Kerja Perawat di Rumah Sakit
Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2022
Lama Kerja f %
Baru 15 31,2
Lama 33 68,8
Jumlah 48 100
(31,2%) responden dengan lama kerja yang baru di Rumah Sakit Tk.
1. Analisis Bivariat
Tabel 4.6
Hubungan Motivasi Perawat dengan Kepatuhan Perawat
Dalam Penerapan Five Moment di Rumah Sakit
Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2022
Kepatuhan
p
Tidak Jumlah
Motivasi Patuh value
Patuh
f % f % f %
Rendah 16 72,7 6 27,3 22 100
0,019
Tinggi 9 34,6 17 65,4 26 100
Jumlah 25 52,1 23 47,9 48 100
perawat dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr.
Five Moment
Tabel 4.7
Hubungan Sikap Perawat dengan Kepatuhan Perawat
Dalam Penerapan Five Moment di Rumah Sakit
Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2022
Kepatuhan
p
Tidak Jumlah
Sikap Patuh value
Patuh
f % f % f %
Negatif 15 71,4 6 28,6 21 100
0,038
Positif 10 37,0 17 63,0 27 100
Jumlah 25 52,1 23 47,9 48 100
Tabel 4.8
Hubungan Lama Kerja Perawat dengan Kepatuhan Perawat
Dalam Penerapan Five Moment di Rumah Sakit
Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2022
Kepatuhan
p
Tidak Jumlah
Lama Kerja Patuh value
Patuh
f % f % f %
Baru 12 80,0 3 20,0 15 100
0,022
Lama 13 39,4 20 60,6 33 100
Jumlah 25 52,1 23 47,9 48 100
dengan lama kerja (< 5 tahun) yang baru terdapat (80,0%) tidak patuh
five moment. Dari 33 responden dengan lama kerja yang lama (> 5
perawat dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr.
A. Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beberapa faktor
yang agar dapat lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang
tangan dari rumah sakit, sehingga tidak sesuai dengan 5 momen menurut
WHO.
4. Responden dalam penelitian ini masih ada yang cuti dan melanjutkan
Rasuna Said, Ruang Imam Bonjol, Ruang Agus Salim, dan Ruang HCU.
Ruangan VIP tidak mendapatkan izin dari pihak rumah sakit untuk diteliti
59
60
Ruang HCU.
yang sebenarnya.
B. Analisis Univariat
menerapkan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
tahun 2022.
(Swarjana, 2021).
memiliki peluang yang besar berada pada five moment penting tersebut,
menghindarkan pasien dari paparan kotoran dan kuman yang dibawa oleh
tenaga kesehatan lain dari pasien lain sehingga pasien dapat terhindar dari
kuman yang dibawa oleh tenaga kesehatan lain dari kuman yang dapat
terjadi sakit perut dan gatal-gatal pada kulit. Bagi tenaga kesehatan, hal
kebersihan tangan menjadi salah satu indikator upaya sebuah sistem dalam
five moment terlihat dari hasil observasi dilakukan, dimana pada five
melaksanakan hand hygiene hanya saat sesudah kontak dengan pasien dan
responden tidak menggosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
Pada item nomor 7 sebesar 54,2% responden tidak meletakkan ujung jari
scrub, pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku. Pada item nomor
disebabkan oleh kurangnya supervisi yang dilakukan oleh Tim PPI rumah
63
teguran dari Tim PPI menjadi tidak patuh terhadap prosedur. Selain itu,
2. Motivasi Perawat
rendah dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr.
Motivasi pada dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu movere yang
motivation yang kata dasarnya motive artinya dorongan, sebab, atau alasan
akan tetapi juga harus bersedia menerima kewajiban yang lebih banyak
menerapkan five moment terlihat dari hasil analisis kuesioner yaitu five
melaksanakan hand hygiene hanya saat sesudah kontak dengan pasien dan
barang-barang pasien belum tentu dapat dikatakan bersih dari bakteri atau
3. Sikap Perawat
dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
dimilki oleh individu, pandangan atau penilaian terhadap suatu objek serta
(Notoatmodjo, 2018).
66
tangan, jika cuci tangan sudah dilakukan sebagai suatu budaya kerja atau
(Nurmayunita, 2018).
dalam menerapkan five moment, terlihat dari hasil analisis kuesioner yaitu
kering, iritasi dan tidak nyaman. Pada pernyataan nomor 8 juga ditemukan
terutama dalam kebersihan tangan saat melayani pasien. Selain itu, sikap
dalam menerapkan five moment bisa menjadi suatu budaya atau kebiasaan
yang baik yang dilakukan oleh responden, maka pelaksanaan five moment
penting tentang dalam menerapkan five moment, maka hal ini dapat
menunjukkan suatu sikap yang kuat oleh responden terhadap five moment.
bahwa kurang dari separoh (31,2%) responden dengan lama kerja yang
baru di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.
oleh Jama dan Yuliana (2020) tentang faktor yang berhubungan dengan
26,8%.
tinggi, prestasi yang tinggi di dapat dari perilaku yang baik (Saragih,
2020).
dirumah sakit dari mulai awal bekerja sampai saat selesai seorang perawat
berhenti bekerja. Semakin lama masa kerja seseorang dalam bekerja maka
Lama bekerja seseorang dapat diketahui dari mulai awal perawat bekerja
sampai saat berhenti atau masa sekarang saat masih bekerja di rumah sakit
(Putra, 2018).
moment. Lain halnya dengan responden yang sudah lama bekerja akan
C. Analisis Bivariat
tidak patuh dalam menerapkan five moment dan (27,3%) patuh dalam
tinggi terdapat (34,6%) tidak patuh dalam menerapkan five moment dan
dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
kesadaran diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Motivasi
yaitu dengan cara lima momen yang tepat. Pelaksanaan cuci tangan yang
70
baik dan benar dilakukan karena adanya motivasi dari dalam dan luar dari
diri perawat itu sendiri. Motivasi kepatuhan perawat dalam five moment
prosedur yang telah ditetapkan. Motivasi dan kepatuhan itu merupakan hal
yang berbanding lurus dalam arti semakin tinggi motivasi yang ada
didalam diri perawat maka akan semakin tinggi pula tingkat kepatuhannya
yang tinggi yang dimiliki oleh responden maka akan dapat meningkatkan
tetapi tidak patuh dalam menerapkan five moment. Hal ini karena
cuci tangan sesuai SOP rumah sakit karena responden merasa tangannya
rendah tetapi patuh dalam menerapkan five moment rumah sakit. Hal
tinggi tetapi masih tidak patuh dalam menerapkan five moment rumah
sakit. Hal ini karena kurangnya dukungan dari responden lain dan kepala
tidak patuh dalam menerapkan five moment dan (28,6%) patuh dalam
terdapat (37,0%) tidak patuh dalam menerapkan five moment dan (63,0%)
dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
Zainaro dan Laila (2020) tentang hubungan motivasi dan sikap dengan
dimilki oleh individu, pandangan atau penilaian terhadap suatu objek serta
apabila didasarkan oleh pemahaman dan sikap tentang five moment cuci
five moment. Responden yang memiliki sikap positif maka dia akan patuh
pada sesuatu yang telah ditetapkan dalam penerapan five moment hand
yang memiliki sikap negatif dan tidak patuh dalam menerapkan five
dengan SOP rumah sakit tersebut. Hasil analisis juga ditemukan 37%
responden memiliki sikap positif tetapi tidak patuh dalam menerapkan five
moment rumah sakit. Hal ini karena pengaruh faktor lain seperti kurangnya
tidak menerapkan five moment sesuai dengan SOP rumah sakit. Selain itu,
bahwa dari 15 responden dengan lama kerja yang baru terdapat (80,0%)
tidak patuh dalam menerapkan five moment dan (20,0%) patuh dalam
74
menerapkan five moment. Dari 33 responden dengan lama kerja yang lama
terdapat (39,4%) tidak patuh dalam menerapkan five moment dan (60,6%)
0,05) artinya ada hubungan lama kerja perawat dengan kepatuhan perawat
dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
bekerja seseorang dapat diketahui dari mulai awal perawat bekerja sampai
saat berhenti atau masa sekarang saat masih bekerja di rumah sakit (Putra,
kepatuhan perawat dalam penerapan five moment karena lama kerja yang
A. Kesimpulan
kepatuhan perawat dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr.
1. Lebih dari separoh (52,1%) perawat tidak patuh dalam menerapkan five
moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.
dalam penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo
penerapan five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang
tahun 2022.
4. Kurang dari separoh (31,2%) perawat dengan lama kerja yang baru di
five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022
(p = 0,019).
moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022 (p =
0,038).
76
77
five moment di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022
(p = 0,022).
B. Saran
1. Bagi Peneliti
optimal dalam upaya mencegah infeksi rumah sakit dan sebagai upaya
Abadi, Yusri, et. al. 2021. Efektivitas Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan
Covid-19 pada Pekerja Informal di Kota Makasar. Jawa Timur: Uwais
Inspirasi Indonesia.
Amelia, Rahma Athifa. 2020. “Kepatuhan Cuci Tangan Petugas Rawat Inap di
Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang.” Diponegoro Medical Journal
9(3):301–12.
Ayu, Shinta Arini. 2020. “Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Perawat terhadap
Kepatuhan Melakukan Five Moment Hand Hygiene di RSUD Sayang Kab.
Cianjur.” Malahayati Nursing Journal 4(3):537–55.
Gea, Ivan Agus Yanto. 2017. "Faktor Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Hand
Hygiene di Instalasi Rawat Inap RSUD Gunung Sitoli". Jurnal Kesehatan
Global 1(3). 102-109
Jama, Fatma dan Yuliana. 2020. “Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan
Perawat dalam Melakukan 6 Langkah Cuci Tangan di Ruang Bedah dan
Interna RSUD Labuang Baji Makassar.” Jurnal Keperawatan Widya Gantari
Indonesia 4(2):96–109.
Ningsih, et. al. 2017. “Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Kebersihan Tangan oleh
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Dustira Cimahi.” Jurnal Pendidikan
Keperawatan Indonesia 3(1):5–7.
Putra, Gito Mahata. 2018. “Hubungan Pengetahuan dan Lama Kerja Perawat
dengan Penatalaksanaan Pertolongan Pertama pada Pasien Vulnus Laceratum
di IGD Puskesmas Maek Kecamatan Bukik Barisan Kabupaten Lima Puluh
Kota.” Stikes Perintis Padang.
Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 2018. Standar Prosedur
Operasional Cuci Tangan. Padang
Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang. 2021. Data Komite Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) Rumah Sakit Tk. III Dr.
Reksodiwiryo Padang. Padang.
Sari, Julita. 2017. “Pelaksanaan Five Moments for Hand Hygiene Perawat
Pelaksana di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh.” . . Jurnal Ilmiah Keperawatan 2(3):1–6.
Suhartini, Esti. 2017. “Hubungan Sikap Dengan Kepatuhan Perawat dalam Hand
Hygiene Five Moment di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Sleman.”
(Naskah Publikasi). Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Zainaro, Arifki dan Susi Laila. 2020. “Hubungan Motivasi dan Sikap dengan
Kepatuhan Perawat dalam Pelaksanaan Hand Hygiene di Ruang Rawat Inap
RSUD DR. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung.” Malahayati
Nursing Journal 2(1):68–82.
Lampiran 1
Kepada Yth,
Responden
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswi STIKes Alifah Padang
Nama : SILFIA AULIA
NIM : 1810105030
Program studi : Prodi S1 Keperawatan
Alamat : Padang
Akan melaksanakan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang
berhubungan kepatuhan perawat dalam penerapan five moment di Rumah Sakit
Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022”. Penelitian ini tidak akan
menimbulkan akibat buruk bagi Bapak/Ibu sebagai responden. Kerahasiaan semua
informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian.
Apabila Bapak/Ibu menyetujui untuk menjadi responden, maka dengan ini
saya mohon kesediaan Bapak/Ibu menandatangani lembaran persetujuan dan
menjawab pertanyaan yang saya ajukan dalam lembar kuesioner.
Atas kesedian Bapak/Ibu menjadi responden saya ucapkan terima kasih.
Silfia Aulia
Lampiran 2
( )
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
No. Sampel
A. Identitas Responden
Inisial Responden :
Umur :
Pendidikan : D3 S1 Ners
Alamat :
No. Sampel
A. Identitas Responden
Inisial Responden :
Umur :
Pendidikan : D3 S1 Ners
Alamat :
B. Motivasi
Berilah tanda cheklis (√) pada kolom sesuai dengan yang Bapak/Ibu lakukan !
Keterangan :
Sangat Setuju (SS) diberi kode 4
Setuju (S) diberi kode 3
Tidak Setuju (TS) diberi kode 2
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi kode 1
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya melakukan hand hygiene menggunakan
sabun dan air atau menggunakan alkohol
handrubbing
2. Saya tidak mencuci tangan jika tempat untuk
mencuci jauh dari jangkauan saya
3. Saya mencuci tangan sebelum menyentuh
pasien untuk melindungi pasien dari bakteri
patogen yang ada di tangan saya
4. Saya melakukan hand hygiene hanya karena
saya ingin melakukannya, jika tidak ingin
maka saya tidak melakukannya
5. Saya tidak mencuci tangan setelah saya
menyentuh barang disekitar pasien yang
terlihat bersih
6. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
aseptik saya selalu mencuci tangan
7. Saya melaksanakan hand hygiene hanya saat
sesudah kontak dengan pasien dan kontak
dengan cairan tubuh pasien
8. Saya menyadari bahwa melakukan hand
hygiene berguna untuk pencegahan infeksi
silang terhadap saya, pasien, pengunjung dan
petugas kesehatan lainnya
9. Saya mencuci tangan jika saya
mengingatnya, jika sedang banyak pekerjaan
saya sering lupa mencuci tangan
10 Saya selalu melaksanakan hand hygiene
. sesuai dengan langkah-langkah dari WHO
Sumber : Segosoy (2019)
C. Sikap
Berilah tanda cheklis (√) pada kolom sesuai dengan yang Bapak/Ibu lakukan !
Keterangan :
Sangat Setuju (SS) diberi kode 4
Setuju (S) diberi kode 3
Tidak Setuju (TS) diberi kode 2
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi kode 1
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya melakukan cuci tangan untuk
menghindari penyakit infeksi yang dapat
terjangkit dari pasien
2. Saya melakukan cuci tangan agar pasien
merasa nyaman dan tenang saat dilakukan
pelayanan kesehatan
3. Saya melakukan cuci tangan agar saat
memberikan pelayanan merasa aman
4. Saya mencuci tangan sesuai tahapan yang
telah ditetapkan
5. Walaupun saya menggunakan sarung tangan
dalam memberikan pelayanan kesehatan,
tetapi saya terlebih dahulu mencuci tangan
6. Bila saya lupa mencuci tangan sebelum
kontak dengan pasien, maka saya akan
berhenti memberikan pelayanan kesehatan
dan kemudian mencuci tangan terlebih
dahulu
7. Merasa tidak perlu terlalu sering melakukan
hand hygiene dapat membuat tangan menjadi
kering, iritasi dan tidak nyaman
8. Mematuhi hand hygiene sesuai standar
dapat membuang waktu dan menghambat
untuk segera menyelesaikan pekerjaan
9. Kesibukan yang tinggi membuat saya tidak
sempat untuk melakukan hand hygiene
sesuai standar
10 Saya melakukan cuci tangan ketika ada
. perawat lain yang mengingatkan
Sumber : Simanjuntak (2019)
D. Lama Kerja
< 5 tahun
> 5 tahun
Lampiran 4
Dr. Ns. Asmawati, S. Kep, M.Kep Ns. Syalvia Oresti, M.Kep Silfia Aulia
Lampiran 5 MASTER TABEL
No. Inisial Kepatuhan Kod Motivasi Kod Sikap Kod Lama Kod
Ruangan Umur Pddk Skor % Kategori Skor Kate gori Skor Kate gori Kate gori
Resp Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 e 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 e 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 e Kerja e
1 Ny. W Rasuna Said 28 S1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 81,8 0 Tidak Patuh 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 36 1 Tinggi 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 0 Negatif <5 0 Baru
2 Ny. R Rasuna Said 31 S1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 90,9 1 Patuh 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 33 1 Tinggi 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 32 1 Positif >5 1 Lama
3 Ny. L Rasuna Said 31 S1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 68,2 0 Tidak Patuh 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 37 1 Tinggi 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 36 1 Positif >5 1 Lama
4 Ny. H Rasuna Said 34 D3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 86,4 1 Patuh 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 1 Tinggi 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 36 1 Positif >5 1 Lama
5 Tn. A Rasuna Said 33 D3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 77,3 0 Tidak Patuh 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 1 Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 1 Positif >5 1 Lama
6 Ny. R Rasuna Said 30 S1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19 86,4 1 Patuh 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 33 1 Tinggi 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 35 1 Positif <5 0 Baru
7 Tn. D Rasuna Said 31 D3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 77,3 0 Tidak Patuh 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 36 1 Tinggi 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 34 1 Positif <5 0 Baru
8 Ny. W Rasuna Said 33 Ners 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 77,3 0 Tidak Patuh 4 3 4 3 1 4 1 4 1 3 28 0 Rendah 4 4 3 3 4 3 3 3 1 1 29 0 Negatif >5 1 Lama
9 Ny. IR Rasuna Said 35 S1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 86,4 1 Patuh 4 4 1 4 1 4 1 1 4 4 28 0 Rendah 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 37 1 Positif >5 1 Lama
10 Ny. I Rasuna Said 35 S1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 86,4 1 Patuh 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 36 1 Tinggi 4 4 3 4 4 3 2 2 2 3 31 0 Negatif >5 1 Lama
11 Ny. D Rasuna Said 38 D3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 81,8 0 Tidak Patuh 4 3 3 3 1 4 1 3 1 3 26 0 Rendah 3 2 3 4 4 3 2 3 2 2 28 0 Negatif >5 1 Lama
12 Ny. S Imam Bonjol 35 Ners 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19 86,4 1 Patuh 4 2 4 3 3 4 1 4 3 4 32 1 Tinggi 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 31 0 Negatif >5 1 Lama
13 Ny. T Imam Bonjol 31 D3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 86,4 1 Patuh 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 35 1 Tinggi 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 36 1 Positif >5 1 Lama
14 Ny. S Imam Bonjol 35 Ners 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 77,3 0 Tidak Patuh 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38 1 Tinggi 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 35 1 Positif >5 1 Lama
15 Ny. N Imam Bonjol 30 Ners 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 77,3 0 Tidak Patuh 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 35 1 Tinggi 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 31 0 Negatif <5 0 Baru
16 Ny. HPS Imam Bonjol 30 D3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 86,4 1 Patuh 3 4 3 3 1 4 3 4 3 4 32 1 Tinggi 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 33 1 Positif <5 0 Baru
17 Ny. DM Imam Bonjol 30 Ners 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 68,2 0 Tidak Patuh 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38 1 Tinggi 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 36 1 Positif <5 0 Baru
18 Ny. R Imam Bonjol 30 Ners 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 81,8 0 Tidak Patuh 4 3 3 3 1 4 1 3 3 3 28 0 Rendah 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 31 0 Negatif >5 1 Lama
19 Ny. H Imam Bonjol 30 D3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 90,9 1 Patuh 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 1 Tinggi 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 35 1 Positif >5 1 Lama
20 Ny. M Imam Bonjol 31 S1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 72,7 0 Tidak Patuh 3 3 4 3 4 4 1 3 3 3 31 0 Rendah 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 32 1 Positif <5 0 Baru
21 Ny. NR Imam Bonjol 37 D3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 90,9 1 Patuh 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 32 1 Tinggi 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 32 1 Positif >5 1 Lama
22 Ny. R Imam Bonjol 33 D3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19 86,4 1 Patuh 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 Rendah 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 1 Positif >5 1 Lama
23 Ny. DM Imam Bonjol 31 Ners 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 77,3 0 Tidak Patuh 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 30 0 Rendah 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 31 0 Negatif <5 0 Baru
24 Tn. DR Imam Bonjol 33 Ners 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 90,9 1 Patuh 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 0 Rendah 3 4 4 4 4 3 3 3 1 3 32 1 Positif >5 1 Lama
25 Ny. RY Agus Salim 33 Ners 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 72,7 0 Tidak Patuh 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 0 Rendah 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 1 Positif <5 0 Baru
26 Ny. E Agus Salim 33 D3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 81,8 0 Tidak Patuh 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 28 0 Rendah 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 29 0 Negatif <5 0 Baru
27 Ny. P Agus Salim 30 Ners 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19 86,4 1 Patuh 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 32 1 Tinggi 3 1 3 3 4 4 3 4 4 3 32 1 Positif >5 1 Lama
28 Ny. Y Agus Salim 32 Ners 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 86,4 1 Patuh 3 3 3 4 1 3 1 3 4 3 28 0 Rendah 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 26 0 Negatif <5 0 Baru
29 Ny. MN Agus Salim 27 D3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 81,8 0 Tidak Patuh 4 3 3 4 1 4 1 4 3 3 30 0 Rendah 4 2 4 3 4 4 2 1 1 2 27 0 Negatif <5 0 Baru
30 Ny. LN Agus Salim 31 S1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 77,3 0 Tidak Patuh 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 31 0 Rendah 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 33 1 Positif <5 0 Baru
31 Ny. N Agus Salim 37 D3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 90,9 1 Patuh 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 35 1 Tinggi 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 33 1 Positif >5 1 Lama
32 Ny. V Agus Salim 32 D3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 81,8 0 Tidak Patuh 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 33 1 Tinggi 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 1 Positif <5 0 Baru
33 Ny. F Agus Salim 36 Ners 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 72,7 0 Tidak Patuh 4 3 3 3 1 4 3 1 1 3 26 0 Rendah 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 26 0 Negatif >5 1 Lama
34 Ny. OW Agus Salim 33 Ners 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 72,7 0 Tidak Patuh 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 1 Tinggi 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 31 0 Negatif >5 1 Lama
35 Ny. L Agus Salim 35 S1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 86,4 1 Patuh 4 4 3 3 1 3 1 4 1 4 28 0 Rendah 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32 1 Positif >5 1 Lama
36 Ny. RT Agus Salim 41 S1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 77,3 0 Tidak Patuh 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 31 0 Rendah 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30 0 Negatif >5 1 Lama
37 Ny. N Agus Salim 34 S1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 95,5 1 Patuh 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 34 1 Tinggi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 Negatif >5 1 Lama
38 Tn. EY Agus Salim 36 D3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 95,5 1 Patuh 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 32 1 Tinggi 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 31 0 Negatif >5 1 Lama
39 Tn. N HCU 38 D3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 86,4 1 Patuh 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 32 1 Tinggi 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 33 1 Positif >5 1 Lama
40 Ny. S HCU 45 D3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 81,8 0 Tidak Patuh 4 3 4 3 1 4 1 4 1 3 28 0 Rendah 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27 0 Negatif >5 1 Lama
41 Ny. SD HCU 33 Ners 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 81,8 0 Tidak Patuh 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 Rendah 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 31 0 Negatif >5 1 Lama
42 Tn. J HCU 33 D3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 86,4 1 Patuh 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 32 1 Tinggi 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34 1 Positif >5 1 Lama
43 Ny. RR HCU 34 S1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 90,9 1 Patuh 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 34 1 Tinggi 3 2 4 3 3 4 2 2 3 3 29 0 Negatif >5 1 Lama
44 Ny. SR HCU 48 D3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 81,8 0 Tidak Patuh 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 31 0 Rendah 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 34 1 Positif >5 1 Lama
45 Ny. T HCU 34 Ners 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 90,9 1 Patuh 3 4 3 4 3 3 1 4 4 3 32 1 Tinggi 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 1 Positif >5 1 Lama
46 Tn. A HCU 32 D3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19 86,4 1 Patuh 3 3 3 3 1 4 2 3 3 4 29 0 Rendah 3 4 3 3 4 3 2 2 4 4 32 1 Positif >5 1 Lama
47 Ny. P HCU 33 S1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 68,2 0 Tidak Patuh 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 31 0 Rendah 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 31 0 Negatif >5 1 Lama
48 Ny. SC HCU 27 D3 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 81,8 0 Tidak Patuh 3 3 1 3 1 4 3 3 1 4 26 0 Rendah 3 1 3 4 4 3 2 2 3 3 28 0 Negatif <5 0 Baru
Jumlah 48 48 48 48 19 20 22 48 48 48 48 32 19 48 48 48 19 48 48 48 48 22 Jumlah Kode 1 170 155 160 159 130 179 108 162 144 167 Jumlah Kode 1 167 147 169 165 172 158 129 139 139 147
% 100 100 100 100 40 42 46 100 100 100 100 67 40 100 100 100 40 100 100 100 100 46 % Kode 1 88,5 80,7 83,3 82,8 67,7 93,2 56,3 84,4 75,0 87,0 % Kode 1 87,0 76,6 88,0 85,9 89,6 82,3 67,2 72,4 72,4 76,6
Jumlah 1534 Jumlah 1532
Mean 31,96 Mean 31,92
Lampiran 6
Explore
Descriptives
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skor motivasi ,141 48 ,018 ,955 48 ,062
skor sikap ,147 48 ,011 ,969 48 ,236
a. Lilliefors Significance Correction
Frequencies
Statistics
N Valid 48 48
Missing 0 0
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Motivasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lama Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
Crosstab
Tinggi Count 9 17 26
Total Count 25 23 48
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 48
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,54.
N of Valid Cases 48
Sikap * Kepatuhan Five Moment
Crosstab
Positif Count 10 17 27
Total Count 25 23 48
N of Valid Casesb 48
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,06.
Risk Estimate
N of Valid Cases 48
Lama Kerja * Kepatuhan Five Moment
Crosstab
Lama Count 13 20 33
Total Count 25 23 48
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 48
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,19.
N of Valid Cases 48
Ya =1
Tidak =0
pernyataan 1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 29 60,4 60,4 60,4
1 19 39,6 39,6 100,0
Total 48 100,0 100,0
pernyataan 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 28 58,3 58,3 58,3
1 20 41,7 41,7 100,0
Total 48 100,0 100,0
pernyataan 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 26 54,2 54,2 54,2
1 22 45,8 45,8 100,0
Total 48 100,0 100,0
pernyataan 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 16 33,3 33,3 33,3
1 32 66,7 66,7 100,0
Total 48 100,0 100,0
pernyataan 13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 29 60,4 60,4 60,4
1 19 39,6 39,6 100,0
Total 48 100,0 100,0
pernyataan 14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 29 60,4 60,4 60,4
1 19 39,6 39,6 100,0
Total 48 100,0 100,0
pernyataan 18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 48 100,0 100,0 100,0
pernyataan 22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 26 54,2 54,2 54,2
1 22 45,8 45,8 100,0
Total 48 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 22 45,8 45,8 45,8
4 26 54,2 54,2 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 8,3 8,3 8,3
3 29 60,4 60,4 68,8
4 15 31,3 31,3 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 2 4,2 4,2 4,2
2 1 2,1 2,1 6,3
3 24 50,0 50,0 56,3
4 21 43,8 43,8 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 33 68,8 68,8 68,8
4 15 31,3 31,3 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 13 27,1 27,1 27,1
3 23 47,9 47,9 75,0
4 12 25,0 25,0 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 13 27,1 27,1 27,1
4 35 72,9 72,9 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 12 25,0 25,0 25,0
2 15 31,3 31,3 56,3
3 18 37,5 37,5 93,8
4 3 6,3 6,3 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 2 4,2 4,2 4,2
2 1 2,1 2,1 6,3
3 22 45,8 45,8 52,1
4 23 47,9 47,9 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 6 12,5 12,5 12,5
3 30 62,5 62,5 75,0
4 12 25,0 25,0 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 25 52,1 52,1 52,1
4 23 47,9 47,9 100,0
Total 48 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 25 52,1 52,1 52,1
4 23 47,9 47,9 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 4 8,3 8,3 8,3
2 5 10,4 10,4 18,8
3 23 47,9 47,9 66,7
4 16 33,3 33,3 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 23 47,9 47,9 47,9
4 25 52,1 52,1 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 27 56,3 56,3 56,3
4 21 43,8 43,8 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 20 41,7 41,7 41,7
4 28 58,3 58,3 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 34 70,8 70,8 70,8
4 14 29,2 29,2 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 3 6,3 6,3 6,3
2 14 29,2 29,2 35,4
3 26 54,2 54,2 89,6
4 5 10,4 10,4 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 2,1 2,1 2,1
2 14 29,2 29,2 31,3
3 22 45,8 45,8 77,1
4 11 22,9 22,9 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 4 8,3 8,3 8,3
2 7 14,6 14,6 22,9
3 27 56,3 56,3 79,2
4 10 20,8 20,8 100,0
Total 48 100,0 100,0
item 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 2,1 2,1 2,1
2 4 8,3 8,3 10,4
3 34 70,8 70,8 81,3
4 9 18,8 18,8 100,0
Total 48 100,0 100,0
Lampiran 11
DOKUMENTASI PENELITIAN
HASIL OBSERVASI
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dosen Pembimbing