Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH

1. PENDAHULUAN

Laju endap darah (LED) disebut juga Erythrocyte sedimentation rate


(ESR) atau sedimentation rate (ESR) atau bloed bezinking-snelheid (BBS) adalah
kecepatan pengendapan sel-sel darah merah di dalam tabung uji yang berisi darah
yang telah diberi antikoagulan selama 1 jam.1,2,3

Pemeriksaan Laju Endap Darah adalah suatu pemeriksaan yang simpel


atau sederhana dengan biaya yang tidak mahal, pemeriksaan ini telah dilakukan
sejak zaman yunani kuno. Pemeriksaan LED pertama kali ditemukan oleh seorang
dokter Polandia bernama Edmund Biernacki pada tahun 1897. 4 Pemeriksaan Laju
Endap Darah ini merupakan indikator yang tidak spesifik dari suatu penyakit dan
sering digunakan oleh klinisi untuk membantu mendiagnosis dan memantau
berbagai penyakit infeksi,autoimun, keganasan dan berbagai macam penyakit
inflamasi.4,5

Metode yang dipakai dalam pemeriksaan laju endap darah yang saat ini
digunakan dalam laboratorium, baik metode manual maupun otomatis. Metode
pemeriksaan manual yang lazim digunakan dan direkomendasikan oleh
International Commitee for Standarization in Hematology ( ICSH ) adalah
metode Westergreen.4,6 Sedangkan pemeriksaan manual lainnya adalah metode
Wintrobe. Untuk pemeriksaan otomatis yang digunakan di laboratorium GDC
lantai 4 (RSUD DR Soetomo) adalah ALIFAX ROLLER 20 LC.

II. DEFINISI

Laju Endap Darah adalah kecepatan pengendapan sel-sel darah merah


(eritrosit) di dalam tabung uji yang berisi darah yang telah diberi antikoagulan
selama 1 jam, biasa dinyatakan dalam satuan mm/jam.1,2,3

12
III. MEKANISME LAJU ENDAP DARAH (LED)

Pada pemeriksaan Laju Endap Darah yang dinilai adalah proses


pengendapannya, dalam hal ini pengendapan sel darah merah ke dasar tabung uji.
Dimana darah yang telah dicampur dengan antikoagulan dimasukkan dalam
tabung tertentu yang diletakkan secara vertikal (tegak lurus) pada raknya, maka
sel darah merah akan bergerak ke bawah (mengendap pada dasar tabung) secara
perlahan-lahan dan lama kelamaan akan terpisah dari plasmanya.4,6,7

Gambar 1. Proses pengendapan eritrosit pada LED

Adapun tahapan dari proses pengendapan ertirosit, melalui 3 tahapan


antara lain :1,3,4,8

1. Fase pertama (pembentukan rouleaux)


Pada fase ini terjadi pembentukan rouleaux yaitu eritrosit mulai saling
menyatukan diri yang berlangsung pada 10 menit pertama. Perubahan
konsentrasi kandungan protein plasma seperti fibrinogen dan globulin yang
menyertai sebagian besar infeksi akut dan kronis cenderung akan
meningkatkan pembentukan rouleaux. Rouleaux adalah gumpalan eritrosit
yang menyerupai susunan uang koin, terjadi bukan karena antibodi atau
ikatan kovalen, tetapi karena saling tarik-menarik diantara permukaan sel.
2. Fase kedua (pengendapan cepat)
Fase ini disebut juga fase pengendapan maksimal, karena telah terjadi
agregasi atau pembentukan rouleaux atau dengan kata lain partikel-partikel

12
eritrosit menjadi lebih besar dengan permukaan yang lebih kecil sehingga
menjadi lebih cepat pengendapannya. Eritrosit mengendap secara tetap dan
lebih cepat. Fase ini berlangsung kurang lebih 40 menit.
3. Fase ketiga (pengendapan lambat/ pemadatan)
Fase ketiga ini pengendapan eritrosit mulai melambat karena terjadi proses
pemadatan eritrosit. Fase ini berlangsung dalam 15-20 menit terakhir.

12

Anda mungkin juga menyukai