Anda di halaman 1dari 22

DEMOKRASI LIBERAL

1950-1959
Farhan Fadillah
Latar Belakang
• Penerapan sistem pemerintahan Parlementer sejak tahun
1945.
• Menitik beratkan pada kebebasan individu dalam
berbagai aspek, politik, ekonomi, dan sebagainya.
• Pada masa demokrasi liberal; Kabinet dianjurkan
menggunakan Zaken Kabinet (Kabinet para ahli)
Perdana Menteri
1. Kabinet Natsir, September 1950 – Maret 1951 (Partai
Masyumi)
Program:
• Menyempurnakan sistem pemerintahan
• Menyempurnakan angkatan perang
• Memperjuangkan IRBA
Kegagalan:
• Gagal menyelesaikan masalah IRBA
• Munculnya Mosi Hadikusumo: Pencabutan PP no
39/1950
MUHAMMAD NATSIR
2. Kabinet Sukiman, April 1951-1952 (Masyumi)
Program:
• Menjamin keamanan
• Mengusahakan kemakmuran rakyat
• Mempersiapkan pemilu
• Politik LN bebas-aktif
• Memperjuangakan IRBA
Kegagalan:
• Penandatangan MSA/Mutual Security Act dengan A.S
Mendapatkan bantuan ekonomi dan militer
Sukiman
3. Kabinet Wilopo, April 1952- Juni 1953 (PNI)

Program:
• Pendidikan, keakmuran, dan keamanan rakyat
• Persiapan pemilu
• Menyelesaikan IRBA
Kegagalan:
• Peristiwa 17 Oktober 1952, Akibat intervensi parlemen
terhadap tubuh TNI
• Peristiwa Tanjung Morawa, perebutan tanah antara
pemerintah dan petani
Wilopo
4. Kabinet Ali, Juli 1953-Agustus 1955 (PNI-NU)

Program/Keberhasilan:
• Menyelenggarakan KAA di Bandung

Kegagalan:
• Berlanjutnya Konflik AD
• Korupsi dan Pemberontakan
Ali Sastroamijoyo
5. Kabinet Burhanudin, Agustus 1955-Maret 1956
(Masyumi)

Program/Keberhasilan:
• Menyelesaikan konflik AD
• Menyelenggaraka pemilu
DPR (September) dan Badan Konstituante
(Desember)
• Dianggap telah menyelesaikan tugas dan
mengembalikkan mandat kepada presiden
Burhanuddin Harahap
PARTAI-PARTAI
PEMILU 1955
6. Kabinet Ali II, Maret 1956 – Maret 1957 (PNI, Masyumi,
NU)

Program:
• Memperjuangkan IRBA
• Pembentukan daerah otonom
• Perbaikan nasib buruh dan pegawai
• Menyehatkan keuangan negara
Kegagalan:
• Munculnya pemberontakan PRRI/PERMESTA
7. Kabinet Djuanda, April 1957-Juli 1959

Keberhasilan:
• 13 Desember 1957, Deklarasi Djuanda
Batas laut Indonesia (Seluruh laut antar pulau
merupakan laut Indonesia)
Djuanda Kartawijaya
Sebelum Deklarasi Djuanda

* 3 Mil dari garis pantai (Sistem wilayah negara Kontinental)


Setelah Deklarasi Djuanda

*Sistem batas wilayah kepulauan (Archipelagic State)


Konferensi Asia-Afrika
• Bandung 25 April 1954
• KAA sebagai jalan alternatif bagi negara Asia-Afrika untuk
menjauhkan diri dari konflik/perangd dingin
Indonesia Mendapatkan 2 keuntungan dari KAA:
1. Terjalin hubungan kerjasama dengan RRC mengenai
kewarganegaraan bagi orang-orang keturunan
Tiongkok
2. Mendapatkan dukungan forum mengenai IRBA
Gedung Merdeka
* Zhou Enlai, Jahrawal Nehru, U-Nu

Anda mungkin juga menyukai