0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
61 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas sistem politik dan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer antara 1950-1959, termasuk konstitusi, sistem pemerintahan, kabinet-kabinet yang berkuasa, dan berbagai kebijakan ekonomi dan peristiwa sosial budaya yang terjadi."
Dokumen tersebut membahas sistem politik dan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer antara 1950-1959, termasuk konstitusi, sistem pemerintahan, kabinet-kabinet yang berkuasa, dan berbagai kebijakan ekonomi dan peristiwa sosial budaya yang terjadi."
Dokumen tersebut membahas sistem politik dan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer antara 1950-1959, termasuk konstitusi, sistem pemerintahan, kabinet-kabinet yang berkuasa, dan berbagai kebijakan ekonomi dan peristiwa sosial budaya yang terjadi."
FATHURRAHMAN IPANNUGRAHA M. SYAHRUL RIZKIMAULANA YEGGIE IRFIAN
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi
Masa Demokrasi Parlementer (1950 – 1959) Masa Demokrasi Liberal (1950 – 1959) 1. Konstitusi yang berlaku di masa Demokrasi Liberal adalah UUDS 1950. 2. Sistem pemerintah yang digunakan adalah sistem Parlementer Kabinet Ali Kabinet Sukim Sastroamidjojo Kabinet Ali Sas an (27 April I (31 Juli 1953 troamidjojo II 1951-3 April – 12 Agustus (1956-1957) 1952) 1955)
Kabinet Natsir Kabinet Wilopo Kabinet Burhan Kabinet Karya
(6 September (3 April 1952 – udin Harahap ( (9 April 1957 – 1950- 3 Juni 1953) 1955-1956) 10 Juli 1959) 21 Maret 1951) Peristiwa Peristiwa Kabinet ini Pencapaian penting : Penting : jatuh karena kabinet ini Indonesia Dilaksanakann adanya yaitu dapat diterima ya kerjasama peristiwa 17 menyelenggara menjadi MSA. Oktober 1952 kan Konferensi anggota PBB tentang Asia Afrika pada tanggal reorganisasi (KAA). 28 September TNI. 1950. Prestasi Kabinet ini Kabinet ini memiliki * Kabinet ini yaitu mampu program Rencana merupakan zaken melaksanakan Pembangunan Lima kabinet. pemilu Pertama. Tahun. * Menyelenggarakan Deklarasi Djuanda. Kebijakan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal • Gunting Syafruddin • Gerakan Benteng • Nasionalisasi de Javasche Bank • Program Ekonomi Ali Baba • Persetujuan Finansial Ekonomi (Finek) • Gerakan Asaat • Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) • Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap) Kehidupan Sosial, Budaya, dan Pendidikan Masa Demokrasi Liberal o Kehidupan Sosial • Terjadinya Peristiwa 17 Oktober 1952 • Pemberontakan PPRI/Permesta dan pemberontakan DI/TII o Kehidupan Sosial • Penyempurnaan ejaan Bahasa Indonesia • Terdapat beberapa sastrawan • Dibentuknya beberapa organisasi kebudayaan • Munculnya beberapa surat kabar o Pendidikan • Konsepsi pendidikan yang menitikberatkan pada spesialisasi Kehidupan Sosial • Terjadinya Peristiwa 17 Oktober 1959 mengakibatkan demonstrasi menuntut dibubarkannya Parlemen • Pemberontakan DI/TII di beberapa daerah seperti Sulawesi dan Kalimantan • Pemberontakan PRRI/Permesta Kehidupan Budaya PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA • Pada 28 Okt – 2 Nov 1954 pemerintah mengadakan kongres Bahasa Indonesia di Medan. • Dibentuklah Panitia Pembahasan Ejaan Bahasa Indonesia melalui surat keputusan menteri PP dan K No. 448/S Pada 19 Juli 1956 dipimpin oleh Prof. Dr. Prijono. TERDAPAT BEBERAPA SASTRAWAN • Sastrawan lokal Sitor Situmorang dan Pramoedya Ananta Toer. • Ajip Rosidi, Rusman Sutiasumarga, dan Ramadhan K.H (gaya sunda), dan gaya Jawa antara lain W.S. Rendra, Kirdjomuljo, dan Soeripman. • Fungsi sastrawan sebagai kontrol dan membahas isu – isu kemanusiaan akibat perang. Kehidupan Budaya DIBENTUKNYA BEBERAPA ORGANISASI KEBUDAYAAN • Pada 17 Agustus 1950 dibentuk Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang berinduk pada Partai Komunis Indonesia (PKI). • Pada 27 Agustus 1950 di Surakarta didirikan Konservatori Karawitan, dengan persetujuan menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. • Seni tari mulai berkembang di Indonesia dengan tema kerakyatan. Pendidikan • Menteri Pendidiken menyusun konsepsi menitikberatkan pada spesialisasi terutama dalam pengetahuan teknik yang sangat dibutuhkan dunia modern.). • Garis besar pendidikan perbandingan 3:1, (setiap ada tiga sekolah umum diadakan satu sekolah teknik). • Didirikan beperapa universitas diantaranya Universitas Erlangga di Surabaya, Universitas Hasanuddin di Makassar, dan Universitas Ardalas di Padang. Dampak Positif + - Dampak Negatif Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis. Memberikan kekuasaan yang besar pada Presiden, MPR, dan lembaga tinggi negara (Demokrasi Terpimpin dan berlanjut sama Orde Baru). Memberi pedoman jelas dengan diberlakukannya kembali UUD 1945. Menjadikan anggota TNI Angkatan Darat terjun ke dunia politik. Merintis pembentukan lembaga tertinggi yaitu MPRS dan DPAS Merenggangkan hubungan pusat dan daerah dalam perebutan kekuasaan politik yang semakin memanas pada waktu tertentu