Anda di halaman 1dari 2

Nama : Niken Aristania Fitri

Nim : 2162161
Kelas : A3 Akuntansi
Matkul : Auditing 1
Resume Tujuan dan Tanggung jawab Audit
Tujuan Audit yaitu memberikan opini auditor kepada pengguna laporan
keuangan mengenai apakah laporan keuangan disajikan secara wajar untuk
melaporkan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Dalam
mengembangkan tujuan audit perlu mengetahui pernyataan manajemen
mengenai laporan keuangan dan tujuan audit untuk kelas transaksi, akun, dan
pengungkapan.
a) Tujuan keseluruhan auditor dalam melakukan audit atas laporan
keuangan, yaitu:
memperoleh keyakinan memadai mengenai apakah laporan keuangan
secara keseluruhan bebas dari salah saji material, baik karena penipuan
atau kesalahan, sehingga memungkinkan auditor untuk menyatakan
pendapat apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; Dan
b) melaporkan laporan keuangan, dan mengomunikasikannya sebagaimana
disyaratkan oleh standar audit.

Tanggung jawab auditor dalam mendeteksi material salah saji dalam laporan
keuangan untuk melaporkan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan
keuangan. Auditor juga bertanggung jawab mengidentifikasi kelemahan
material dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Tujuan ada 4 terdiri dari :
a) Fraud
Mendeteksi salah saji material. Baik pelaporan keuangan yang curang
maupun penyalahgunaan aset berpotensi merugikan pengguna laporan
keuangan. Pelaporan keuangan yang curang merugikan pengguna
dengan informasi yang salah untuk pengambilan keputusan. Aset
disalahgunakan, pemegang saham, kreditor, dan pihak lain dirugikan
karena asetnya tidak ada.
b) Error Material
Auditor menemukan variasi kesalahan yang diakibatkan oleh hal-hal
seperti kesalahan perhitungan, kelalaian, kesalahpahaman kedudukan
dan penerapan standar akuntansi yang salah, dan ringkasan yang salah
sehingga mempengaruhi keputusan.
c) Hukum dan Peraturan
Untuk memperoleh keyakinan bebas dari salah saji material, auditor
mempertimbangkan kerangka hukum. Misalnya, dalam mengaudit
laporan keuangan bank, auditor mempertimbangkan persyaratan
regulator perbankan/komisi perbankan (untuk mendeteksi salah saji
material dari sisi kepatuhan peraturan).
d) Skeptisme Profesional
Agar auditing dapat memberikan kepastian yang layak untuk
mendeteksi kekeliruan ataupun kecurangan, maka auditing harus
direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional,
yaitu sikap yang penuh dengan keingintahuan serta penilaian kritis
atas bukti audit.

Anda mungkin juga menyukai