DOSEN PEMBINGBING :
SUDAR FAUZI S.IP.,M.SI
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
DIKO ILHAM MUHAMMA 21020009
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas karunianya kita bisa hidup
sampai sejak ini, dan karena atas keinginan Tugas ini bisa terselesaikan, dengan
Tugas ini membuat makalah yang bertema ”Instrumen Perencanaan
Pembangunan” ini dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
manajemen pembangunan Indonesia
Dan juga tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang
terlah membingbing dan meberikan materi materi tentang manajemen
pembangunan Indonesia
Saya mengetahui bahwa manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
berbagai hal karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.saya mohon maaf
bila ada penulisan kata atau pun salah dalam materi yang disampaikan.dan
terimaksih kepada dosen pembimbing SUDAR FAUZI S.IP.,M.SI yang telah
memberikan materi materi mengenai manajemen pembangunan indonesia
1.3 TUJUAN
Dalam penyusunan makalah ini,saya mempunyai beberapa tujuan yaitu :
Sistem perencanaan nasional yang terintegrasi dari daerah sampai pusat selama ini belum
memiliki landasan aturan yang mengikat setingkat undang-undang. Kebijakan otonomi daerah di
satu sisi dan dihapuskannya GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara) yang selama ini menjadi
landasan perencanaan nasional dan daerah di sisi yang lain, membawa implikasi akan perlunya
kerangka kebijakan yang mengatur sistem perencanaan nasional yang bersifat sistematis dan
harmonis. Alasan itulah antara lain sebagai landasan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Menurut SPPN yang disebut perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya
yang tersedia. Sementara pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, dan
peningkatan indeks pembangunan manusia.
Dengan demikian perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya,
guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan daerah dalam jangka waktu tertentu.
Perencanaan pembangunan daerah harus dirumuskan secara transparan, responsif,
efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan yang meliputi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang dilaksanakan untuk 20 tahun,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dilaksanakan selama 5 tahun
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk periode satu tahun.
Berdasarkan SPPN, dikenal empat pendekatan dalam proses perencanaan, yaitu
teknokratik, partisipatif, politis serta bottom-up dan top-down. Empat proses perencanaan
tersebut memiliki pendekatan dan cara tersendiri, yaitu:
1. Teknokratis, menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan daerah.
2. Partisipatif, dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders).
3. Politis, bahwa program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat kampanye, disusun ke dalam
rancangan RPJMD.
4. Pendekatan perencanaan pembangunan daerah bawah-atas (bottom-up) dan atas-bawah
(top-down), hasilnya diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan mulai dari
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, sehingga tercipta
sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana
pembangunan daerah.
3.2 SARAN
Wijaya, HAW. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta. PT.Raja grafindo persada. 2002
Asmara, Lalu Hajar., 2001. Mencari Format Perencanaan Pembangunan yang Aspiratif Untuk
Mendukung Implementasi Otonomi Daerah.
Team Work Lapera, 2001. Politik Pemberdayaan Jalan Mewujudkan Otonomi Desa.
Yogyakarta : Lapera Pustaka Utama.
Prof. H. Rozali Abdullah, S.H. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah
Secara Langsung, Jakarta: FAJAR GRAPINDO PERSADA. 2005
Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah, Drs. H. Dadang Solihin MA dalam
Lokakarya Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, November 2008;
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, Prof. DR. Sadu Wasistiono, M.Si, Juli 2010