Pemodelan Dan Analisis Simulator Gempa P
Pemodelan Dan Analisis Simulator Gempa P
Abstrak — Berdasarkan hasil rekaman 164 seismograf yang Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu analisa
dipasang oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk mengetahui respon suatu struktur terhadap beban
(BMKG) di sejumlah wilayah Indonesia telah terjadi sebanyak gempa. Sehingga diperlukan simulator yang mampu . Alat
4394 kali gempa pada tahun 2015. Di antara ribuan gempa tersebut digunakan sebelum struktur bangunan tersebut
tersebut, tujuh di antaranya merupakan gempa yang
diaplikasikan pada kehidupan nyata di lapangan. Alat uji
menimbulkan kerusakan bangunan. Sehingga dibutuhkan alat
yang mampu memrepresentasikan gempa bumi untuk menguji gempa tersebut didesain dengan mekanisme sederhana slider
rancangan suatu bangunan. Alat uji gempa tersebut harus crank yang kemudian menggerakan meja getar sebagai input
memiliki mekanisme yang mampu merepresentatifkan beban getaran pada bangunan. Desain alat uji gempa ini dapat
gempa.Mekanisme kerja alat uji gempa tersebut menggunakan dikatakan berhasil bila dengan memvariasikan
sistem slider crank di mana gerakan meja getar berasal dari
motor yang dihubungkan dengan slider crank. Gerakan dari II. URAIAN PENELITIAN
meja getar yang dijadikan input hanya gerak translasi. Untuk Dalam penelitian ini akan dianalisa respon dinamis yang
mengetahui respon dinamis dari alat uji tersebut dilakukan terjadi pada shaking table dan beban terhadap variasi
variasi amplitudo pada meja getar dari 5 mm, 10 mm, 15 mm amplitudo, variasi beban, dan variasi frekuensi. Penelitian ini
dan 20 mm sehingga dapat ditentukan panjang jari-jari slider
crank. Dari variasi tersebut didapatkan variasi gaya eksitasi
dimulai dengan memodelkan sistem simulator gempa serta
yang bekerja pada motor dan meja getar. Gaya eksitasi yang memperhatikan desain dari sistem penggerak yang berupa
bekerja pada motor berguna untuk menentukan merancang slider crank.
peredam pada bagian motor dan foundation. Dimana untuk
frekuensi gerak motor juga divariasikan sebesar 18.6 rad/s dan
25.2 rad/s.Pada penelitian ini hasil yang dicapai yaitu alat uji
gempa mampu beroperasi hingga frekuensi 74,6 rad/s dengan
beban maksimum 50kg. Nilai redaman motor yang didapatkan
besarnya 31876,145 (N.s)⁄m . Gaya yang berkerja pada meja
getar maksimum terjadi saat frekuensi terbesar dan pada
panjang disc terbesar, dimana untuk panjang disc (r) dengan
frekuensi 25,2 didapatkan gaya sebesar 73,71 N. Peningkatan
nilai frekuensi dan nilai panjang disc r berbanding lurus dengan
besarnya nilai respon perpindahan, kecepatan, dan percepatan
beban dan meja getar. Sedangkan untuk peningkatan nilai
beban massa gedung berbanding terbalik dengan besarnya nilai
respon dinamis perpindahan, kecepatan, dan percepatan pada (a)
beban. Untuk respon dinamis dengan variasi beban pada meja
getar relatif tidak memberikan efek sehingga dapat dikatakan
bahwa meja getar dapat merepresentasikan beban gempa.
I. PENDAHULUAN
FBA
Ti2
Fi
Fiy
Fix M
b-c ,
ɸ l
a normal
a tangensial
ag β
FCB
Gambar 5 Free Body Diagram pada link B-C
Gambar 2. Pemodelan matematis simulator gempa Persamaan gerak Translasi
Model matematis alat uji gempa ini terdiri dari, MM
(massa motor), MT( Massa table), ML( Massa Load, KM +→ Ʃ𝐹𝑥 + > 𝐹𝑖 = 0
(Kekakuan Motor), CM (Peredam Motor), KL ( Kekakuan 𝐹𝐵𝐴 + 𝐹𝐶𝐵 − 𝐹𝑖 𝑐𝑜𝑠ɸ = 0
beban), CL(Peredam beban). +← Ʃ𝑦+ > 𝐹𝑖 = 0
Pada perancangan simulator gempa ini memvariasikan 𝐹𝑖 𝑠𝑖𝑛ɸ = 0 (3)
a.meja
amplitudo pada shaking table dimana nilainya adalah 5
mm,10 mm, 15 mm, dan 20 mm. Hal tersebut membuat FCB FCBy
panjang disc juga bervariasi. Selain variasi amplitudo, pada β
Mmeja
penelitian ini juga memvariasikan beban yang akan di uji FCBx C Fi
sebesr 10 kg, 30 kg dan 50 kg. Variasi frekuensi eksitasi juga
Gambar 6 Free Body Diagram pada link B-C
ditambahkan pada penelitian ini dengan nilai 18,6 rad/s dan
25,2 rad/s. Simulator gempa ini perlu memiliki peredam pada +→ Ʃ𝐹𝑥 + > 𝐹𝑖 = 0
bagian motor untuk menjalankan sistem simulasi uji getaran 𝐹𝐶𝐵 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝐹𝑖 = 0
pada struktur bangunan. Pemodelan simulator gempa ini juga 𝐹𝐶𝐵 𝑐𝑜𝑠𝛽 = 𝐹𝑖
memperhatikan mekanisme gerak slider crank seperti yang 𝐹𝐶𝐵 𝑐𝑜𝑠𝛽 = 𝑀𝑚𝑒𝑗𝑎 . 𝑎𝑚𝑒𝑗𝑎 (4)
terlihat pada gambar 3 di bawah ini
B Dimana,
FCB cos β = Gaya yang berkerja pada shaking table sebagai
M gaya input untuk FO
r
b -c ,
b,
Fkm
b,
a-
Fix
M
Ti
Tmotor, ɷ
atangensial
Gambar 7 Free Body Diagram pada Motor Penggerak
anormal
ɵ Persamaan gerak translasi :
A
FAX
ag
+→ Ʃ𝐹 = 0
−Mm. 𝑥̈ 𝑚 − 𝐹𝑘𝑚 − 𝐹𝑐𝑚 + 𝐹𝑜 sin 𝜔𝑡 = 0
FAY
𝐹𝑜 sin 𝜔𝑡 = Mm. 𝑥̈ 𝑚 + 𝐹𝑐𝑚 + 𝐹𝑘𝑚
Gambar 4 Free Body Diagram pada link A-B 𝐹𝑜 sin 𝜔𝑡 = Mm. 𝑥̈ 𝑚 + 𝐶𝑚. 𝑥̇ 𝑚 + 𝑘𝑚. 𝑥𝑚 (7)
Persamaan gerak Translasi
Sedangkan untuk state variable pada shaking table yang
+→ Ʃ𝐹𝑥 + > 𝐹𝑖 = 0 ditunjukkan gambar 8 adalah sebagai berikut :
𝐹𝐴𝑋 + 𝐹𝐵𝐴𝑋 + 𝐹𝑖𝑥 = 0
+← Ʃ𝑦+ > 𝐹𝑖 = 0 XT
𝐹𝐴𝑌 − 𝐹𝐵𝐴𝑌 + 𝐹𝑖𝑦 = 0 (1) MT. aT kL(xT - xL)
Displacement
Dimana,
(m)
𝑣𝑡 = ẋ𝑡 Time (s)
𝑣̇ 𝑡 = ẍ𝑡 (a)
Persamaan state variable :
1
𝑣̇ 𝑡 = 𝑀𝑡 (𝐹𝑜 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 − 𝑘𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑥𝑡 + 𝑘𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑥𝑙 − 𝑐𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑣𝑡 +
𝑐𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑣𝑙 ) (9)
Sedangkan untuk state variable pada beban yang ditunjukkan
Velocity (m/s)
gambar 9 adalah sebagai berikut :
XL
kL(xT - xL)
Time (s)
ML ML . a L
cL(vT - vL) (b)
𝐹𝑘 + 𝐹𝑐 − 𝑀𝑙. ẍ𝑡 = 0
𝑘𝑙𝑜𝑎𝑑 (𝑥𝑡 − 𝑥𝑙 ) + 𝑐𝑙𝑜𝑎𝑑 (ẋ𝑡 − ẋ𝑙 ) − 𝑀𝐿 . ẍ𝐿 = 0
𝑀𝐿 . ẍ𝐿 + 𝑐𝑙𝑜𝑎𝑑 ẋ𝑙 − 𝑐𝑙𝑜𝑎𝑑 ẋ𝑡 + 𝑘𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑥𝑙 − 𝑘𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑥𝑡 = 0 (10)
Dimana,
𝑣𝑙 = ẋ𝑙
𝑣̇ 𝑙 = ẍ𝑙 Time (s)
Displacement (m)
Acceleration (m/s2)
(c) (a)
Gambar 11. Respon Dinamis pada Beban (a) Respon Perpindahan, (b)
Respon Kecepatan dan (c) Respon Percepatan dengan variasi r
Velocity (m/s)
panjang (r) dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai (r)
maka nilai perpindahan, kecepatan, dan percepatan juga
semakin besar. Trendline pada grafik di atas menunjukan
trendline sinusoidal yang merupakan akibat dari input gaya
eksitasi. Trendline gelombang pada grafik sinusoidal Time (s)
merupakan akibat dari perbedaan yang terlalu jauh dari
frekuensi natural dari sistem dan frekuensi eksitasi. (b)
3.2 Respon Dinamis pada Shaking Table dan Beban dengan
variasi Frekuensi (ɷ)
Acceleration (m/s2)
Displacement (m)
Time (s)
Time (s)
(c)
Gambar 13 Respon Dinamis pada beban (a) Respon Perpindahan, (b)
(a) Respon Kecepatan dan (c) Respon Percepatan dengan variasi frekuensi
Time (s)
Time (s)
(c) (a)
Gambar 12 Respon Dinamis pada shaking table (a) Respon Perpindahan, (b)
Respon Kecepatan dan (c) Respon Percepatan dengan variasi frekuensi
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 168
(b)
Acceleration (m/s2)
WL
r+l WT
Time (s)
Gambar 16 Gaya berat sistem
(c)
Gambar 14 Respon Dinamis pada Shaking Table (a) Respon Perpindahan, Dimana,
(b) Respon Kecepatan dan (c) Respon Percepatan dengan variasi massa 𝑊𝐿 = Berat Beban
beban 𝑊𝑇 = Berat Shaking Table
Didapatkan Torsi Maksimum yang diterima oleh motor
sebesar 64,68 lbf.ft
Perhitungan daya Motor
𝑃=𝑇𝑥𝜔
Displacement (m)
𝑟𝑎𝑑
= 64,68 𝑙𝑏𝑓. 𝑓𝑡 𝑥 25,2 𝑠 = 1629,9 watt = 2,1857 HP
Berdasarkan katalog motor didapatkan motor dengan
berat 146 kg. Setelah mendapatkan massa motor, dan
Time (s)
berdasarkan data kekakuan pada motor [3] maka frekuensi
natural dari motor sebesar 74,6 rad/s.
(a) Nilai frekuensi natural tersebut digunakan untuk
mendapatkan frekuensi rasio dengan frekuensi eksitasi
sebesar 𝜔 = 25,2 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 sehingga didapatkan nilai frekuensi
rasio seperti perumusan di bawah ini :
𝜔 25,2
𝑟= = = 0,337
𝜔𝑛 74,6
Velocity (m/s)
DAFTAR PUSTAKA
[1] H. Dwiarti, “Pengembangan Sistem Isolasi Seismik pada Struktur
Bangunan yang dikenai Beban Gempa sebagai Solusi untuk
Membatasi Respon Dinamik,” Jurnal Teknik Sipil, 2012
[2] S.S. Rao, Mechanical Vibration, University of Miami: Prentice
Hall,2011.
[3] A. Scholum, “Fundamental of Design Structural Connection and
Interface,” 2008.