Anda di halaman 1dari 2

Koneksi Antar Materi - Modul 3.

Nama : Lius Hermansyah


Instansi : SMA Negeri 9 Batanghari

1. ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’


Pemimpin pembelajaran dalam modul 1.2, yaitu : dapat menjalankan
filosofi among Ki Hadjar Dewantara: Ing Ngarso Sung Tulada (menjadi teladan,
memimpin, contoh kebajikan, patut ditiru atau baik untuk dicontoh oleh
orang lain perbuatan-kelakuan-sifat dan lain-lainnya), Ing Madya Mangun
Karsa (memberdayakan, menyemangati, membuat orang lain memiliki
kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara, dan sebagainya demi
memperbaiki kualitas diri mereka), serta Tut Wuri Handayani
(mempengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan serta kualitas
positif lain agar orang lain bertumbuh dan maju). Sehingga jika dikaitkan
dengan maksud dari ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber
Daya’ adalah seseorang yang dapat menjalankan filosofi among Ki Hadjar
Dewantara dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada sebagai kekuatan
dalam melakukan pengembangan demi kemajuan sekolah yang berdampak
baik bagi peningkatan kualitas pembelajaran murid.
1) Implementasi di dalam kelas : dengan melihat kekuatan sumber daya
yang ada, menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.
2) Implementasi di sekolah : dengan kekuatan sumber daya modal politik,
berkerjasama dengan anggota dewan yang ada di lingkungan sekitar
sekolah dalam pemenuhan sarpras.
3) Implementasi di masyarakat sekitar sekolah : dengan modal sumber daya
manusia (murid) yang sudah ahli (kelompok) kompangan dapat berperan
serta dalam acara-acara penting di masyarakat.

2. Hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses


pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas, yaitu dimaksudkan bahwa
dengan melakukan pemanfaatan sumber daya berbasis kekuatan untuk
kemajuan dan pengembangan sekolah dengan dasar memenuhi kebutuhan
murid, akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, baik di kelas,
sekolah dan masyarakat.

Contoh : Sekolah yang letaknya jauh diperkotaan dan memiliki lahan yang
luas dapat dikelolah dalam pelaksanaan pendidikan berbasis lingkungan
hidup.

3. Beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul


lainnya yang Saya dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru
Penggerak, yaitu :
1) Pemimpin pembelajaran diterapkan berdasar kerangka berfikir
ingkuiri apresiatif dengan melihat potensi, kekuatan atau aset didalam
modul 1.2.
2) Dalam modul 1.1 pemimpin pembelajaran berdasarkan filosofi Ki Hajar
Dewantara.
3) Dalam melakukan perubahan berdasar aset dalam modul ini, prakarsa
perubahan tersebut direncanakan dengan alur BAGJA.
4) Dalam modul 2.1, mempelajari tentang pembelajran untuk memenuhi
kebutuhan murid, dalam melakukan pengembangan untuk kemajuan
sekolah dengan berbasis kekuatan/ aset dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran murid yang sesuai dengan
kebutuhan murid itu sendiri.

4. Hubungan antara sebelum dan sesudah Saya mengikuti modul ini, serta
pemikiran apa yang sudah berubah di diri Saya setelah Saya mengikuti proses
pembelajaran dalam modul ini, yaitu : sebelumnya Saya tidak mengetahui
jenis-jenis aset yang ada di Sekolah ataupun disekitar sekolah, dengan
mempelajari modul ini, Saya lebih dapat mengetahui dan dapat
mengidentifikasi aset/ modal apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan atau kemajuan sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Link Publikasi :

https://sites.google.com/view/lius-bergerak/artikel?authuser=0

atau

https://sites.google.com/view/lius-bergerak/artikel/ringkasan-3-2?authuser=0

Anda mungkin juga menyukai