Anda di halaman 1dari 3

JASA RAHARJA DUKUNG SAMSAT BANTUL TERUS BERINOVASI

Pada tanggal 22 Februari 2023, PT Jasa Raharja Cabang D.I Yogyakarta berpartisipasi
dalam talkshow di Jogja TV dengan tema kesamsatan yang menjunjung "Inovasi-Inovasi
Samsat Bantul yang terus di Kembangkan ." Dalam talkshow tersebut, narasumber yang hadir
adalah Harry Herawan, Kepala Bagian Operasional PT Jasa Raharja Cabang D.I. Yogyakarta,
bersama dengan narasumber lainnya dari Anggota Komisi B DPRD DIY, Gamal Suwantoro
Kepala KPPD DIY di Bantul, dan IPDA Sani Wakasatlantas dari Polres Bantul.

Bapak Gamal Suwantoro sebagai Kepala KPPD DIY di Bantul memberikan apresiasi
kepada seluruh masyarakat khusunya di Kabupaten Bantul terhadap nilai kepatuhan
membayar pajak, salah satu cotohnya di Dusun Dlingo yang tergolong cukup tinggi yaitu
mecanpai nilai 98%, di mana sisanya kemungkinan sudah di alih fungsikan atau rusak.
Sebagai bentuk apesiasi kepada masyarakat kini Samsat Bantul terus melakukan upaya untuk
terus berinovasi, di antaranya adalah Jempol si Panda (Sitem Jemput Bola Kendaraan
Bermotor), dan Pak Matun lan si Cemol (Pajak Lima Tahun dan Cek Fisik Mobile).

Menyampaikan informasi pembayaran pajak Tahunan yang sebelumnya harus


dilakukan di Samsat, namun sekarang dapat dilakukan dengan sistem jemput bola, yaitu
samsat bekerja sama dengan kalurahan yang akan di datangi untuk di lakukan sistem jemput
bola. Selain itu juga memaparkan tentang layanan terbaru dari Samsat Bantul yang disebut
CEMOL (Cek Fisik Mobile). Dimana dulu untuk pembayaran pajak 5 Tahunan hanya bisa di
lakukan di samsat Induk saja. Kini Samsat Bantul hadir dengan sistem jemput bola. Kini
masyarakat sangat di mudahkan dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan, jadi tidak
ada alasan lagi untuk tidak membayar pajak karena kesulitan atau lokasi samsat yang jauh
dari jangkauan masyarakat. “ujar Bapak Gamal Kepala KPPD DIY di Samsat Bantul”.

Ibu Andriana Wulandari, S.E, Selaku Komisi B DPRD DIY menyampakan informasi
layanan Cemol bertujuan untuk memudahkan wajib pajak 5 tahunan agar tidak perlu
melakukan cek fisik di Samsat Induk. Masyarakat hanya perlu menghubungi kantor Samsat
Bantul untuk memanfaatkan layanan ini. Layanan ini cocok bagi pemohon yang sibuk atau
ingin menghindari antrian yang panjang saat mengurus pajak kendaraan mereka. Dalam hal
ini, Selaku Komisi B DPRD DIY akan terus memberikan support baik berupa sarana prasana
terkait dengan inovasi tersebut. Seperti halnya kendaraan yang di gunakan untuk melakukan
Jemput Bola yang sempat mogok dalam perjalan ke Dusun Dlingo. Tentunya ini akan
menjadi pertimbangan untuk lebih di kaji, sehingga dapat menggukan kendraan yang lebih
layak lagi guna pelayanan yang semakin prima untuk masyarakat. “Kita pasti akan selalu
support, apalagi untuk kegiatan yang jelas positive dan bermanfaat seperti ini, untuk lebih
lanjutnya nanti kita bisa diskusikan dan godog bersama tentang permasalahan ini, ujar ibu
Andriana”.

Selanjutnya Bapak Harry Herawan, Selaku Kepala Bagian Operasional Jasa Raharja
Cab. DIY menyampaikan Aplikasi JRku memiliki banyak fitur yang bermanfaat, seperti fitur
pengajuan santunan online, info laka lantas terupdate, cek masa laku SWDKLLJ, pembayaran
IWKBU, fitur jalanku yang memberitahu kita mengenai keadaan lalu lintas serta lokasi rawan
laka lantas, pembelian pulsa, pembayaran tagihan dan masih banyak fitur bermanfaat lainnya.

Oleh karena itu, Harry memberikan himbauan kepada masyarakat pengguna jalan
raya untuk membayar pajak kendaraan bermotor secara tepat waktu. Dia juga menekankan
bahwa Yogyakarta merupakan tingkat kasus pembayaran santunan nomor 4 secara nasional.
Jasa Raharja sebagai lembaga yang memberikan santunan kepada korban kecelakaan lalu
lintas, menghimbau masyarakat D.I. Yogyakarta agar taat dalam membayar pajak kendaraan
bermotor sebagai bentuk kontribusi masyarkat untuk memberikan santunan kepada korban
kecelakaan tersebut.

“Jasa Raharja Yogyakarta senantiasa bersinergi dengan pihak Kepolisian dan


Bapenda dalam rangka mendukung pencegahan kecelakaan dan peningkatan pendapatan
untuk memastikan masyarakat mendapat pelayanan yang semakin prima ” Ucap Bapak Harry.

Selanjutnya, IPDA. Sani Wakasatlantas Polres Bantul memberikan edukasi kepada


masyarakat mengenai Pasal 74 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Pasal ini menyatakan bahwa kendaraan bermotor yang tidak melakukan
registrasi ulang setelah masa berlaku Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor habis selama
minimal 2 (dua) tahun dapat dihapus dari data. Hal ini berarti jika pemilik kendaraan tidak
memperpanjang masa berlaku lima tahunan STNK dan membiarkannya mati selama dua
tahun berturut-turut, STNK tersebut akan dihapus dan tidak dapat diregistrasi ulang.

Penghapusan data STNK secara otomatis menjadikan kendaraan tersebut sebagai kendaraan
bodong atau tidak memiliki legalitas untuk digunakan di jalan raya, karena surat-suratnya
tidak dapat diurus lagi. Pemilik kendaraan yang terkena hukuman tersebut tidak dapat
mendaftarkan kembali kendaraannya dan kendaraan tersebut dianggap ilegal jika tetap
digunakan di jalan. Polisi juga berhak menyita kendaraan bodong tersebut jika pemiliknya
kedapatan masih menggunakan kendaraan tersebut di jalan.

Anda mungkin juga menyukai