Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ASYNCHRONOUS INDIVIDU

AGENDA 1

Scooping Immersion Study : Pajak Kendaraan dan


Mutasinya

Disusun Oleh:
Nama : Abdul Malik,ST.
NDH : 10
NIP : 19780115 200003 1 002
Jabatan : Kepala Seksi Kemasyarakatan dan
Pelayanan Kelurahan Bedahan
Unit Kerja : Kecamatan Sawangan Kota Depok

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP)


ANGKATAN IV
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
2022
A. Pajak Kendaraan dan Mutasinya
Seiring dengan kebutuhan mobilitas saya dan keluarga yang meningkat, pada tahun
2020 saya putuskan untuk membeli motor yang akan digunakan oleh anak saya. Karena
proses yang lebih cepat dan ringkas, Kami putuskan untuk membeli motor tangan kedua
berusia 9 bulan di sebuah dealer motor dekat rumah. Motor itu bukanlah motor bodong,
semua surat lengkap dan kami membayar dengan cash, kondisi motor juga masih baik dan
sepertinya dijual karena kebutuhan. Seperti kebanyakan jual-beli kendaraan second, kami
tidak diberi KTP pemilik sebelumnya dan saat mencoba mengurus untuk balik nama
lumayan menguras biaya tambahan dan prosesnya bukan cuma "satu pintu" sehingga kami
tangguhkan rencana mutasi kendaraan ini.

Masalah mulai terasa setelah 3 bulan pemakaian dan kami hendak membayar pajak
tahunan. Rasanya sisa peraturan jaman lalu dimana saat bayar pajak harus dibuktikan itu
adalah unit milik sendiri sehingga sampai sekarang bayar pajak harus bawa KTP asli
pemilik. Sebenarnya memang seharusnya bayar pajak itu tak harus ribet, mengingat secara
tidak langsung akan mengurangi pemasukan negara. Alasannya bawa KTP asli, menurut
saya agar orang mau terdorong balik nama, dan tentu bayar pajak lagi. Kalau perlu bayar
pajak bisa online, cukup sebutkan plat nomornya dan bayar, selesai. Polisi dijalan yang
memeriksa status pajak tinggal masukkan plat nomor dan dicek lewat ponselnya, jika belum
bayar tinggal tampilkan tunggakan pajaknya. Sebenarnya sudah ada aplikasi SIGNAL.
Samsat digital nasional. Tapi tetap dimintai foto KTP dan foto tampak muka pemilik
kendaraan. Kalaupun milik orang lain, hanya bisa milik istri, anak, atau orang tua yg
terdaftar dalam 1 Kartu Keluarga yg sama.

B. Saran dan Masukan untuk Perbaikan Pelayanan


Menurut saya dengan adanya aplikasi SIGNAL yang memudahkan kita untuk
membayar pajak kendaraan bermotor secara online sudah bagus dan membantu tetapi
alangkah baiknya jika tidak mencampur adukkan urusan bayar pajak dengan kepemilikan
kendaraan. Kalau mau mencegah motor hilang dijual, maka buatlah aturan, pemilik motor
hilang sesuai dengan KTP. BPKB, dan STNK melapor, dan jika divalidasi benar dan sesuai
maka STNK di block dan motor tak bisa dijual belikan.

Sehubungan dengan hal ini, Salah satu yang harus dilakukan jika ingin membayar
pajak tidak perlu KTP adalah: jual/beli kendaraan wajib sekaligus langsung dengan
mendaftarkan kepemilikan baru, alias ganti nama di STNK. Jika sudah diatur seperti ini,
ditambah sistem administrasi penduduk yang sudah baik (satu orang satu NIK), maka KTP
pemilik tidak diperlukan lagi untuk membayar pajak. Seharusnya balik nama kendaraan tak
perlu bayar, karena yang berkepentingan dengan keshahihan pemilik kendaraan itu justru
polisi, apalagi dengan diterapkannya tilang elektronik.

Anda mungkin juga menyukai