Anda di halaman 1dari 14

TELUR

Kelompok 3:

Anglila Sita Narwanto (2340404071)

Sayyidatina Generosa Khoirul Annas (2340404088)

Adelia Rahma Dolista (2340404093)

Kartika Chandra Dwi Arini (2340404097)

Gambar

Pengertian

Telur adalah struktur reproduksi yang dihasilkan oleh hewan tertentu, terutama oleh burung,
reptil, amfibi, dan beberapa mamalia. Dalam konteks umum, yang sering dibahas adalah telur
yang dihasilkan oleh burung dan reptil. Telur burung terdiri dari lapisan keras di luar yang
melindungi isi telur, sementara telur reptil memiliki cangkang yang lebih lembut.

Secara anatomi, telur terdiri dari beberapa bagian penting. Bagian terluar adalah cangkang, yang
berfungsi sebagai perlindungan dari cedera serta membantu menjaga kelembaban dan keamanan
bagi embrio di dalamnya. Di dalam cangkang, ada putih telur (albumen) yang terdiri dari protein
dan air yang melindungi kuning telur atau kuning telur (yolk). Yolk mengandung nutrisi penting
seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral yang mendukung pertumbuhan embrio.

Telur memiliki peran vital dalam reproduksi hewan yang bertelur. Proses pembuahan terjadi
ketika sel telur yang dihasilkan oleh induk betina bertemu dengan sel sperma dari induk jantan.
Setelah pembuahan, telur akan mengalami perkembangan embrio di dalamnya, yang dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban.

Secara kultural, telur sering kali dianggap sebagai simbol kehidupan, kelahiran baru, dan
kesuburan. Makanan sehari-hari di banyak budaya juga menggunakan telur sebagai bahan
makanan penting karena kandungan gizinya yang tinggi dan kemampuannya untuk diolah
menjadi berbagai hidangan, mulai dari sarapan sederhana hingga hidangan yang rumit.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, studi tentang telur mencakup berbagai aspek, termasuk
embriologi, nutrisi, reproduksi hewan, dan bahkan bidang teknologi pangan dalam pengolahan
telur menjadi produk makanan yang beragam seperti telur rebus, telur dadar, kue, atau bahkan
berbagai produk makanan lainnya.

Meskipun peran dan makna telur bervariasi dalam berbagai konteks budaya, agama, dan ilmu
pengetahuan, kesamaan yang seringkali diakui adalah bahwa telur merupakan simbol kehidupan,
nutrisi penting, dan bagian integral dari siklus kehidupan banyak jenis hewan di bumi ini.

Sifat

Telur memiliki beragam sifat yang mencakup aspek fisik, biologis, nutrisi, dan bahkan nilai
simbolis dalam berbagai budaya. Berikut adalah beberapa sifat yang dimiliki telur:

1. Protein Berkualitas Tinggi: Telur adalah sumber protein yang sangat baik. Protein
dalam telur memiliki kualitas yang tinggi karena mengandung semua asam amino
esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia. Ini menjadikan telur sebagai sumber
protein yang lengkap.

2. Kandungan Nutrisi yang Kaya: Selain protein, telur mengandung sejumlah nutrisi
penting seperti vitamin A, D, E, B12, riboflavin, dan sejumlah mineral seperti zat besi
dan selenium. Yolk telur kaya akan lemak sehat, meskipun mengandung kolesterol juga.
3. Fleksibilitas dalam Penggunaan Kuliner: Telur sangat serbaguna dalam
penggunaannya dalam memasak. Bisa digunakan dalam berbagai hidangan, mulai dari
makanan penutup hingga hidangan utama. Telur dapat dijadikan omelet, telur rebus, telur
dadar, kue, mayonnaise, atau menjadi bahan penting dalam adonan roti dan kue.

4. Keamanan dan Perlindungan Embrio: Cangkang telur memberikan perlindungan fisik


bagi embrio yang berkembang di dalamnya. Cangkang ini juga memiliki pori-pori yang
memungkinkan pertukaran gas untuk embrio yang sedang berkembang, sambil
memberikan perlindungan dari bakteri dan infeksi.

5. Adaptasi Lingkungan: Telur sering kali memiliki sifat adaptasi lingkungan yang
menakjubkan. Contohnya, telur reptil yang tidak melahirkan harus mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan eksternal sehingga embrio bisa berkembang dengan baik.
Beberapa spesies telur reptil bahkan dapat mengubah jenis kelamin embrio tergantung
pada suhu lingkungan saat telur tersebut berada.

6. Simbolisme Budaya: Telur sering dianggap sebagai simbol kesuburan, kelahiran baru,
dan kehidupan. Oleh karena itu, telur sering terkait dengan perayaan-perayaan agama
seperti Paskah dalam tradisi Kristen atau dalam mitos-mitos penciptaan dalam beberapa
budaya.

7. Keberagaman Hewan yang Bertelur: Telur bukan hanya milik burung, tetapi juga
diproduksi oleh berbagai jenis hewan lain seperti reptil, amfibi, dan beberapa mamalia.
Berbagai spesies memiliki telur dengan karakteristik yang berbeda, baik dari segi ukuran,
bentuk, tekstur cangkang, dan strategi reproduksi.

Sifat-sifat ini menjadikan telur bukan hanya sumber nutrisi yang penting tetapi juga memiliki
peran biologis yang signifikan dalam siklus kehidupan banyak jenis hewan, serta memiliki
makna simbolis yang mendalam dalam berbagai budaya.

Struktur dan Komposisi


Struktur dan komposisi telur adalah elemen penting yang memengaruhi sifat fisik, biologis, dan
nutrisi dari telur itu sendiri. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai struktur dan
komposisi telur:

Struktur Telur:

1. Cangkang: Bagian luar telur yang keras dan melindungi isi telur. Terdiri dari kalsium
karbonat dan protein. Cangkang memiliki pori-pori kecil yang memungkinkan pertukaran
gas dan memastikan perlindungan terhadap infeksi.

2. Putih Telur (Albumen): Merupakan lapisan putih yang melingkupi kuning telur. Terdiri
dari air (sekitar 90%) dan protein (seperti albumin dan globulin). Fungsinya adalah untuk
melindungi dan memberi nutrisi bagi embrio serta memberikan struktur tambahan dalam
mempertahankan posisi embrio di dalam cangkang.

3. Kuning Telur (Yolk): Bagian yang mengandung sebagian besar nutrisi dalam telur.
Kuning telur mengandung lemak, protein, vitamin (seperti vitamin A, D, E, B12), mineral
(seperti zat besi, selenium), dan kolesterol. Nutrisi ini penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan embrio.

4. Chalaza: Merupakan struktur putih seperti tali yang terdapat di kedua sisi kuning telur.
Fungsinya adalah untuk menjaga posisi kuning telur di tengah-tengah telur agar tidak
bergeser.

5. Membran: Terdapat dua lapis membran yang melapisi putih dan kuning telur. Membran
ini memberikan perlindungan tambahan dan mempertahankan bentuk telur.

Komposisi Telur:

1. Protein: Terdapat dalam putih telur dan kuning telur. Protein dalam telur memiliki
kualitas tinggi karena mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh
manusia.

2. Lemak: Sebagian besar lemak dalam telur terkonsentrasi di dalam kuning telur. Lemak
dalam telur mengandung lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, dan lemak tak jenuh
ganda.
3. Vitamin: Telur kaya akan vitamin seperti vitamin A, D, E, B12, riboflavin, dan folat.
Vitamin-vitamin ini penting untuk fungsi tubuh dan perkembangan yang sehat.

4. Mineral: Telur mengandung mineral penting seperti zat besi, selenium, fosfor, dan zinc
yang berperan dalam metabolisme tubuh.

5. Kolesterol: Sebagian besar kolesterol dalam telur terdapat di kuning telur. Meskipun
telur mengandung kolesterol, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kandungan
kolesterol dalam telur mungkin tidak seburuk yang dulu dipikirkan.

Struktur dan komposisi telur sangat penting karena menentukan nilai nutrisi, keamanan, dan
kualitas dari telur itu sendiri. Melalui struktur dan komposisi ini, telur menjadi sumber nutrisi
yang penting bagi manusia dan memainkan peran yang krusial dalam perkembangan hewan yang
bertelur.

Klasifikasi/Macam

Telur berasal dari berbagai jenis hewan yang bertelur, dan variasi besar terdapat dalam jenis,
ukuran, bentuk, serta karakteristik biologisnya. Berikut adalah klasifikasi atau berbagai macam
telur berdasarkan jenis hewan yang menghasilkannya:

1. Telur Burung:

 Telur Ayam: Mungkin yang paling umum dikonsumsi. Varian ukuran, warna, dan pola
pada cangkangnya tergantung pada jenis ayamnya.

 Telur Angsa, Bebek, dan Burung Lainnya: Memiliki perbedaan ukuran dan kadang
memiliki warna cangkang yang berbeda-beda.

2. Telur Reptil:

 Telur Kura-kura: Biasanya bulat dengan cangkang yang keras.

 Telur Buaya: Biasanya besar dan cenderung ovular, dengan cangkang yang tebal.

 Telur Ular: Bervariasi dalam ukuran dan bentuk tergantung pada spesiesnya.

3. Telur Amfibi:
 Telur Kodok dan Katak: Biasanya diletakkan di dalam air dalam bentuk massa
gelembung yang melindungi embrio.

4. Telur Mamalia:

 Telur Plasenta: Sejumlah mamalia melahirkan telur yang disebut telur plasenta, yang
berkembang dalam rahim hewan betina. Contohnya adalah monotremes seperti echidna
dan platypus.

5. Telur Invertebrata:

 Telur Artropoda: Seperti telur laba-laba, serangga, dan udang yang memiliki ciri-ciri
yang berbeda berdasarkan jenisnya.

6. Telur Binatang Laut:

 Telur Ikan: Jenisnya bervariasi tergantung pada spesiesnya. Beberapa ikan


menempatkan telurnya di tanah, di antara batu, atau bahkan menempelkannya pada
tumbuhan air.

Setiap jenis telur memiliki karakteristik biologis yang khas, seperti perbedaan dalam struktur
cangkang, ukuran, bentuk, cara penempatan, dan perlindungan terhadap embrio. Beberapa
spesies bahkan mengadopsi strategi khusus, seperti penyesuaian jenis kelamin embrio
berdasarkan suhu lingkungan.

Dalam konteks manusia, telur burung, terutama telur ayam, menjadi sumber nutrisi yang penting
dan seringkali menjadi bagian penting dari pola makan banyak orang di seluruh dunia. Namun,
telur dari berbagai hewan lainnya juga memiliki nilai biologis dan ekologis yang besar dalam
siklus kehidupan.

Penting untuk diingat bahwa setiap jenis telur memiliki karakteristik yang unik, dan variasi ini
memberikan wawasan yang penting dalam pemahaman tentang keanekaragaman alam serta
peran telur dalam ekosistem dan kehidupan manusia.

Karakteristik Mutu
Karakteristik mutu telur penting untuk menilai kualitas telur yang dihasilkan. Evaluasi ini
meliputi beberapa faktor yang memengaruhi kesegaran, keamanan, dan nutrisi dari telur. Berikut
adalah beberapa karakteristik mutu telur yang penting:

1. Kualitas Cangkang:

 Keutuhan: Cangkang telur harus utuh tanpa retakan atau kerusakan yang dapat
memengaruhi keamanan telur terhadap bakteri dan infeksi.

 Kekerasan: Kekerasan cangkang yang sesuai menunjukkan kualitas telur yang baik.

2. Kuning Telur dan Putih Telur:

 Tingkat Kekuningan: Kuning telur yang berwarna cerah menunjukkan kualitas nutrisi
yang baik.

 Kekentalan Putih Telur: Putih telur yang kental dan jernih menandakan telur yang
masih segar.

3. Aroma dan Rasa:

 Tidak Berbau: Telur yang baik tidak memiliki aroma yang tidak biasa.

 Rasa Normal: Telur yang berkualitas memiliki rasa yang segar.

4. Ukuran dan Bentuk:

 Konsistensi Ukuran: Telur dari satu sumber yang sama seharusnya memiliki ukuran
yang seragam.

 Bentuk: Telur yang berbentuk normal menunjukkan kualitas yang baik.

5. Tanggal Kadaluwarsa:

 Penanda Tanggal: Telur yang dikemas seharusnya memiliki tanggal produksi atau
tanggal kadaluwarsa yang jelas.

6. Kebersihan:

 Bebas Kotoran: Telur harus bebas dari kotoran, bulu, atau bahan lain yang tidak
diinginkan.
7. Penyimpanan dan Usia Telur:

 Usia Telur: Telur yang lebih segar cenderung memiliki kualitas yang lebih baik daripada
telur yang sudah lama disimpan.

 Suhu dan Penyimpanan: Telur harus disimpan pada suhu yang tepat untuk
mempertahankan kualitasnya.

8. Kesehatan Hewan:

 Pemeliharaan Hewan: Kualitas telur juga dipengaruhi oleh kesehatan dan nutrisi hewan
yang menghasilkannya.

9. Pemeriksaan Kondisi Fisik:

 Cahaya Terobosan: Pemeriksaan dengan cahaya bisa mengungkapkan adanya


gelembung udara atau udara di dalam telur yang dapat menjadi indikator mutu telur.

Pemantauan karakteristik mutu ini penting untuk memastikan bahwa telur yang dikonsumsi atau
dijual memiliki nilai gizi yang baik, serta aman untuk dikonsumsi. Selain itu, kualitas telur juga
dapat memengaruhi hasil dalam pengolahan makanan, seperti kue atau masakan lainnya.

Penting untuk menyimpan telur dengan benar, memperhatikan tanggal kadaluwarsa, dan
membeli dari sumber yang tepercaya untuk memastikan bahwa telur yang digunakan memiliki
mutu yang baik dan sesuai dengan standar keamanan pangan.

Hasil Pengolahan

Hasil pengolahan telur melibatkan berbagai metode untuk memanfaatkan telur dalam berbagai
produk makanan dan aplikasi lainnya. Berikut adalah beberapa hasil pengolahan telur yang
umum:

1. Telur Segar:

 Telur segar merupakan hasil langsung dari telur mentah yang diambil langsung dari
sarang atau peternakan. Telur ini bisa dimasak secara langsung atau dijadikan bahan
dalam berbagai resep.
2. Telur Rebus:

 Telur rebus dimasak dalam air mendidih hingga matang. Biasanya dimakan sebagai
camilan atau bagian dari sarapan.

3. Telur Dadar:

 Telur dadar adalah telur yang dikocok dan dimasak di atas wajan. Bisa ditambahkan
bahan tambahan seperti sayuran, daging, atau keju.

4. Telur Pindang:

 Telur direbus dalam campuran cuka, rempah-rempah, atau teh hitam untuk menghasilkan
warna dan rasa yang khas.

5. Telur Asin:

 Telur diasinkan dalam larutan garam atau larutan berbahan kimia tertentu untuk
menghasilkan telur dengan rasa yang asin. Telur asin sering digunakan dalam hidangan
tertentu atau sebagai camilan.

6. Produk Olahan Telur:

 Pasta Telur: Telur diolah menjadi pasta, seperti pasta kering atau pasta segar.

 Telur Kering: Telur yang dikeringkan untuk memperpanjang umur simpan dan
kemudahan penggunaannya dalam industri makanan.

 Telur Cair: Telur yang telah dikocok dan dicairkan untuk memudahkan penggunaannya
dalam industri makanan.

7. Bahan Baku dalam Produk Pangan:

 Telur juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kue, roti, adonan pasta, atau
berbagai hidangan lainnya sebagai penguat, pengikat, atau pengental.

8. Produk Siap Makan:

 Mayones: Telur digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan mayones.

 Saus: Beberapa saus menggunakan telur sebagai bahan utama atau tambahan.
9. Kosmetik dan Produk Perawatan Pribadi:

 Telur dapat digunakan dalam produk perawatan rambut atau kulit karena kandungan
protein dan nutrisinya.

10. Pembuatan Cat:

 Bahan dari telur, seperti putih telur, digunakan dalam pembuatan cat untuk memberikan
efek glossy atau mengkilap pada permukaan cat.

11. Industri Farmasi dan Laboratorium:

 Telur juga digunakan dalam produksi vaksin, serum, atau kultur sel dalam laboratorium.

Hasil pengolahan telur menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan telur sebagai bahan baku
dalam berbagai industri makanan, kosmetik, dan bahkan aplikasi ilmiah. Telur juga digunakan
dalam industri non-pangan seperti farmasi dan cat karena sifat-sifatnya yang unik dan kualitas
nutrisinya yang tinggi.

Kandungan nilai gizi

Telur adalah sumber nutrisi yang kaya dengan kandungan yang bervariasi di dalamnya. Berikut
adalah kandungan nilai gizi dari telur:

1. Protein:

 Telur mengandung protein berkualitas tinggi yang lengkap, mengandung semua asam
amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia. Protein ini penting untuk
pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

2. Lemak Sehat:

 Kandungan lemak dalam telur terutama terdapat di kuning telur. Lemak tersebut terdiri
dari lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, dan lemak tak jenuh ganda yang penting
untuk kesehatan jantung dan sistem saraf.

3. Vitamin:

 Vitamin A: Penting untuk kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh.
 Vitamin D: Membantu penyerapan kalsium untuk kesehatan tulang dan gigi.

 Vitamin E: Sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

 Vitamin B12: Penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi sistem saraf.

4. Mineral:

 Zat Besi: Penting untuk transportasi oksigen dalam darah.

 Selenium: Berperan sebagai antioksidan dan mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.

 Fosfor: Mendukung kesehatan tulang dan gigi.

 Seng: Berperan dalam metabolisme tubuh dan sistem kekebalan.

5. Kolin:

 Nutrien penting yang membantu fungsi otak, pembentukan sel-sel tubuh, dan
metabolisme lemak.

6. Kandungan Antioksidan:

 Telur mengandung lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata dan dapat
membantu mencegah degenerasi makula.

7. Kolesterol:

 Meskipun telur mengandung kolesterol, penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan


kolesterol dari telur mungkin tidak seburuk yang dulu dipikirkan dan tidak selalu
langsung berkontribusi pada kadar kolesterol dalam darah.

8. Kalori:

 Telur merupakan sumber kalori yang relatif rendah namun kaya akan nutrisi, sehingga
cocok sebagai bagian dari diet seimbang.

9. Nutrisi bagi Pertumbuhan Embrio:

 Kuning telur mengandung nutrisi penting seperti lemak, protein, dan vitamin yang
mendukung pertumbuhan embrio hewan.
Kandungan gizi yang tinggi dan beragam dalam telur menjadikannya sebagai sumber nutrisi
yang sangat baik. Telur sering direkomendasikan sebagai bagian dari diet sehat karena
memberikan nutrisi penting seperti protein berkualitas tinggi, vitamin, mineral, dan lemak sehat
yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, konsumsi telur harus disesuaikan
dengan kondisi kesehatan pribadi dan disarankan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang
seimbang sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang.

Manfaat

Telur adalah sumber nutrisi yang kaya dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan manusia
serta memiliki aplikasi yang luas dalam industri makanan dan lainnya. Berikut adalah sejumlah
manfaat dari telur:

1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi:

 Telur mengandung protein berkualitas tinggi dengan semua asam amino esensial yang
diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

2. Sumber Nutrisi yang Kaya:

 Vitamin dan Mineral: Telur mengandung vitamin A, D, E, B12, riboflavin, dan mineral
seperti zat besi, fosfor, seng, dan selenium yang penting untuk kesehatan tubuh.

 Choline: Nutrien ini berperan dalam fungsi otak, pembentukan sel-sel tubuh, dan
metabolisme lemak.

3. Mendukung Kesehatan Mata:

 Kandungan lutein dan zeaxanthin dalam telur baik untuk kesehatan mata dan dapat
membantu melindungi dari degenerasi makula.

4. Kesehatan Jantung:

 Meskipun telur mengandung kolesterol, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi


moderat telur tidak selalu terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan malah
dapat meningkatkan kadar kolesterol "baik" (HDL).
5. Pembentukan Sel Darah dan Sistem Saraf:

 Vitamin B12 yang terkandung dalam telur penting untuk pembentukan sel darah merah
dan fungsi sistem saraf.

6. Pertumbuhan dan Kesehatan Tulang:

 Kandungan vitamin D, fosfor, dan kalsium dalam telur penting untuk kesehatan tulang
dan gigi.

7. Kesuburan:

 Kandungan nutrisi dalam telur, terutama selenium dan vitamin E, dapat mendukung
kesehatan reproduksi dan kesuburan.

8. Berbagai Aplikasi dalam Pengolahan Makanan:

 Telur adalah bahan penting dalam pembuatan kue, roti, pasta, saus, mayones, dan
berbagai hidangan lainnya, memberikan tekstur, struktur, dan konsistensi dalam
makanan.

9. Pilihan Makanan yang Mudah dan Ekonomis:

 Telur merupakan sumber protein yang murah, mudah diakses, dan serbaguna dalam
memasak.

10. Kemungkinan Penggunaan dalam Perawatan Kulit dan Rambut:

 Nutrisi dalam telur, terutama protein, dapat digunakan dalam produk perawatan rambut
dan kulit alami.

11. Penggunaan dalam Berbagai Industri Non-Makanan:

 Telur digunakan dalam produksi farmasi, vaksin, cat, dan produk laboratorium lainnya.

12. Pertumbuhan Embrio dalam Biologi Hewan:

 Telur berperan penting dalam reproduksi hewan sebagai tempat berkembangnya embrio
hewan.
Kombinasi kandungan gizi yang tinggi, serbaguna, dan aplikasi yang luas menjadikan telur
sebagai sumber nutrisi penting dalam makanan sehari-hari dan juga memiliki peran dalam
berbagai aspek industri. Meskipun konsumsi telur harus disesuaikan dengan kebutuhan individu,
telur secara umum merupakan bagian yang bermanfaat dalam pola makan yang seimbang dan
dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

Sumber/Daftar Pustaka

Indrawan, I. G., Sukada, I. M., & Suada, I. K. (2012). Kualitas telur dan pengetahuan masyarakat
tentang penanganan telur di tingkat rumah tangga. Indonesia Medicus Veterinus, 1(5), 607-
620.

Fibrianti, S. M., Suada, I. K., & Rudyanto, M. D. (2012). Kualitas telur ayam konsumsi yang
dibersihkan dan tanpa dibersihkan selama penyimpanan suhu kamar. Indonesia Medicus
Veterinus, 1(3), 408-416.

Harmayanda, P. O. A., Rosyidi, D., & Sjofjan, O. (2016). Evaluasi kualitas telur dari hasil
pemberian beberapa jenis pakan komersial ayam petelur. Indonesian Journal of
Environment and Sustainable Development, 7(1).

Sela, E. I., & Ihsan, M. (2017). Deteksi Kualitas Telur Menggunakan Analisis Tekstur. IJCCS
(Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems), 11(2), 199-208.

Setiawati, T., Afnan, R., & Ulupi, N. (2016). Performa produksi dan kualitas telur ayam petelur
pada sistem litter dan cage dengan suhu kandang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan
Teknologi Hasil Peternakan, 4(1), 197-203.

Anda mungkin juga menyukai