Referat Pneumothorax Emelia 112019057
Referat Pneumothorax Emelia 112019057
PNEUMOTHORAX
Dibuat Oleh:
Dokter Pembimbing :
Etiologi
Menurut penyebabnya, pneumotoraks dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Pneumotoraks spontan
Yaitu setiap pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba. Pneumotoraks tipe ini
dapat diklasifikasikan lagi ke dalam dua jenis, yaitu:
a. Pneumotoraks spontan primer, yaitu pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba
tanpa diketahui sebabnya.
b. Pneumotoraks spontan sekunder, yaitu pneumotoraks yang terjadi dengan didasari
oleh riwayat penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya, misalnya fibrosis kistik,
penyakit paru obstruktik kronis (PPOK), kanker paru-paru, asma, dan infeksi paru.
2. Pneumotoraks traumatik
Yaitu pneumotoraks yang terjadi akibat adanya suatu trauma, baik trauma
penetrasi maupun bukan, yang menyebabkan robeknya pleura, dinding dada maupun
paru.
Pneumotoraks tipe ini juga dapat diklasifikasikan lagi ke dalam dua jenis, yaitu :
a. Pneumotoraks traumatik non-iatrogenik, yaitu pneumotoraks yang terjadi karena
jejas kecelakaan, misalnya jejas pada dinding dada, barotrauma.
b. Pneumotoraks traumatik iatrogenik, yaitu pneumotoraks yang terjadi akibat
komplikasi dari tindakan medis. Pneumotoraks jenis inipun masih dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1) Pneumotoraks traumatik iatrogenik aksidental
Adalah suatu pneumotoraks yang terjadi akibat tindakan medis karena
kesalahan atau komplikasi dari tindakan tersebut, misalnya pada parasentesis
dada, biopsi pleura.
2) Pneumotoraks traumatik iatrogenik artifisial (deliberate)
Adalah suatu pneumotoraks yang sengaja dilakukan dengan cara mengisikan
udara ke dalam rongga pleura. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk tujuan
pengobatan, misalnya pada pengobatan tuberkulosis sebelum era antibiotik,
maupun untuk menilai permukaan paru.3, 4
Gambar 4. Dua gambar radiologi identic menunjukkan pneumothorax kiri. Tepi paru
terlihat dan tidak ada tanda paru di luar tepi paru. Tanda vaskuler lebih tampak pada paru yang
berlawanan. Gambar di sebelah kanan menunjukkan pneumothorax ditandai dengan warna
biru.2
Gambar 5. Dua gambar radiologi identic menunjukkan pneumothorax kanan. Tepi paru
terlihat dan tidak ada tanda paru di luar tepi paru. Tanda vaskuler lebih tampak pada paru yang
berlawanan. Gambar di sebelah kanan menunjukkan pneumothorax ditandai dengan warna
biru. Spakula kanan ditandai dengan garis hitam untuk menghindari kerancuan. Dapat dilihat
juga adanya elektroda pada zona kanan bawah. 2
Tension pneumothorax
Sifat radiologis yang dapat dicari:
• Hemitoraks yang menghitam dan hilangnya tanda paru karena udara di ruang
pleura.
• Peningkatan volume hemitoraks.
• Perpindahan mediastinum (dan trakea) dari pneumotoraks.
• Diafragma tertekan.
• Ultrasonografi
Ultrasonografi jarang digunakan untuk pasien dengan pneumothorax, namun dapat
digunakan karena menunjukan hasil yang signifikan dan lebih cepat dibandingkan foto
X-Ray.9
• CT – Scan
CT - scan digunakan untuk kasus yang lebih kompleks dan dapat mendeteksi
pneumothorax kecil dan mengidentifikasi ukuran pneumothorax. Batas antara udara
dengan cairan intra dan ekstrapulmoner dan untuk membedakan antara pneumotoraks
spontan primer dan sekunder.9
Prognosis
Prognosis tergantung ada tingkat dan jenis pneumothorax. Pneumothorax spontan kecil
umumnya akan hilang sendirinya tanpa pengobatan. Sebuah pneumothorax sekunder yang
terkait dengan penyakit yang mendasarinya bahkan kecil jauh lebih serius dan membawa
kematian. Maka dari itu membutuhkan perawatan yang intensif. 9
KESIMPULAN
Pneumothorax merupakan kumpulan udara dan gas yang terdapat dalam rongga pleura.
Hal ini dapat terjadi akibat pecahnya permukaan paru-paru sehingga udara dapat keluar menuju
rongga pleura. Berdasarkan penyebabnya pneumothorax dapat dibagi menjadi pneumothorax
spontan, pneumothorax traumatik. Pneumothorax spontan dapat dikategorikan menjadi
pneumothorax primer yang terjadi akibat hubungan antara ruang alveolar dan pleura yang
masih belum jelas mekanismenya serta tanpa penyakit yang mendasari, sementara
pneumothorax sekunder disebabkan karena kelainan sistem saluran napas sebelumnya.
Penegakkan pneumothorax dapat dilakukan berdasarkan gejala klinis dan dikonfirmasi oleh
pemeriksaan fisik, radiografi thorax serta pemeriksaan penunjang lainnya seperti radiografi
thorax dekubitus, radiografi posisi ekspirasi, dan CT-scan thorax. Gambaran yang dapat
ditemukan dengan foto thorax pada pneumothorax, seperti avaskular pada hemithorax,
gambaran lusen, biasa disertai dengan paru yang kolaps.
DAFTAR PUSTAKA
1. Smith JS. Quick recertification series; pneumothorax. JAAPA. May 2013; 26(5): hal. 59.
2. Clarke C, Dux A. Chest x-ray for medical students. USA: A John Willey&Sons, Ltd,
Publication; 2011. hal. 49-52, 53-55
3. Hisyam, B. Budiono, Eko. Pneumothoraks spontan. Dalam : Sudoyo, Aru, W. Setiyohadi,
Bambang. Alwi, Idrus. K, Marcellus, Simadibrata. Setiati, Siti (editor). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. hal. 1063-1068.
4. Bascom, R. Pneumothorax. Cited on [26 September 2011]. Available from
http://emedicine.medscape.com/article/827551
5. Alsagaff H, Pradjoko I. Pneumotoraks. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Editor:
Wibisono MJ, Winariani, Hariadi S. Departemen Ilmu Penyakit Paru FK Unair-RSUD dr.
Soetomo, Surabaya, 2010. hal 180-197
6. Pudjo Astowo. Pneumotoraks. Dalam : Pulmonologi intervensi dan gawat darurat napas.
Editor: Swidarmoko B, Susanto AD. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi FK UI, Jakarta, 2010. hal 54-71.
7. Kurniyanto. First Aid In Life Threatening Pneumothorax. Editor: Suradi, Reviono.
Departemen Pulmonologi FK UNHAS, Makassar, 2015. hal 184-5.
8. Massie, J. Robert. Welchons, George A. Pulmonary blebs and bullae. Diakses pada [5
September 2021 2021]. Tautan dari
http://www.ncbi.nlm.gov/pmc/articles/PMC1609584/pdf/annsurg01326-0101.pdf
9. Al Hameed FM. Pneumothorax imaging. Medscape. Aug 2013. hal. 2.