Anda di halaman 1dari 4

TB PARU

No.Dokumen : 440/SOP.001/SKM/I/2019
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 23/01/2019
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS Hermawan, SKM


SUKAMANTRI NIP. 19631020 198803 1 003

1. Pengertian TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB yaitu Mycobacterium tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan TB paru.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukamantri Nomor:
800/Kpts.035/SKM/I/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitasi Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan Hand Hygiene.
2. Petugas menggunakan APD (Masker).
3. Petugas melakukan identifikasi pasien.
4. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan batuk berdahak ≥ 2 minggu, sesak napas, nyeri dada
atau pleuritic chest pain (bila disertai peradangan pleura), badan
lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan demam meriang lebih dari
1 bulan.
5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat respirasi
meningkat, suara napas bronkhial/amforik/ronkhi basah/suara napas
melemah di apex paru.
7. Petugas akan melakukan pemeriksaan darah, atau dahak pada pasien
dewasa atau melakukan tes mantoux untuk pasien anak.
8. Petugas akan membaca hasil tes mantoux setelah 48-72 jam.
9. Petugas akan melakukan pemeriksaan foto toraks PA-lateral atau top-
lordotik.
10. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang (sputum untuk dewasa, tes tuberkulin pada
anak.
11. Petugas akan mengacu pada skor TB anak untuk penegakan diagnosis
TB anak yang terdiri dari laporan kasus dewasa positif BTA di
lingkungan anak, keadaan gizi, demam >2 minggu, batuk kronik >3
minggu pembesaran KGB >1 lebih dari 1 KGB, ada pembengkakan di
tulang/sendi, dan pada foto rontgen ada gambaran sugestif TB.
12. Pasien yang dirujuk dengan kriteria : TB dengan komplikasi /keadaan
khusus ( TB dengan komorbid), suspek TB-MDR dirujuk ke pusat
rujukan TB-MDR.
13. Setelah diagnosis TB ditegakkan petugas akan memulai terapi OAT lini
pertama.
14. Petugas melakukan hand Hygiene.
15. Petugas mengedukasi cara dan lama pemberian obat.
16. Petugas mengedukasi pengawas minum obat.
17. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnose, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis
pasien.
6. Diagram Alir
Petugas
Petugas menggunakan
melakukan hand
APD (masker)
hygiene

Petugas melakukan Petugas melakukan


anamnesa identifikasi pasien

Petugas melakukan Petugas melakukan


pemeriksaan vital sign pemeriksaan fisik

Melakukan
pemeriksaan
Petugas melakukan darah/dahak untuk
pemeriksaan foto toraks dewasa, melakukan
tes mantoux untuk
anak

Petugas menegakan
diagnosa TB

Kriteria rujukan : TB
Rujuk Ya dengan komorbid dan TB-
MDR

Tidak

Mulai terapi TB lini


pertama

Petugas melakukan hand


hygiene

Mengedukasi cara, lama Petugas


mendokumentasi
pemberian dan
kan di RM
pengawasan minum obat

2/3
7. Hal-hal yang -
Perlu
Diperhatikan
8. Dokumen -
terkait

9. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum


2. Ruang Farmasi
3. Ruangan Rawat Inap
4. Ruangan TB Paru
10. Rekaman
Diberlakukan
Historis No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
Perubahan

3/3
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
UPTD PUSKESMAS SUKAMANTRI
Jalan Raya Sukamantri Panjalu No. 111 Kecamatan Sukamantri
Telephone : 082321717912 - 082321717902
Email : puskesmas_sukamantri@yahoo.co.id
CIAMIS
Kode pos 46264

DAFTAR TILIK

.............................

UNIT :
TANGGAL PELAKSANAAN :
PELAKSANA :
Tidak
No Prosedur Ya Tidak
Berlaku
1.
2.
3.

COMPLIANCE RATE = X 100 %

Rencana Tindak Lanjut:

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………

Petugas pelaksana program/kegiatan Penilai/observer

NAMA JELAS NAMA JELAS


NIP NIP

Anda mungkin juga menyukai