Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sari Fateh Rizky

NPM : 20013010240
Kelas : Auditing – C

JENIS AUDIT DAN LAPORANNYA


Auditing dan Asersi Manajemen
Auditing adalah kegiatan memverifikasi keakuratan data tertentu dalam sebuah
laporan. Data yang disajikan dalam laporan diteliti untuk ketidaksesuaian dan kesesuaian
dengan kenyataan yang ada. Kami juga mengevaluasi kembali data tentang alasan terjadinya.
Asersi merupakan representasi manajemen mengenai kewajaran laporan keuangan.
Pengklasifikasian asersi laporan keuangan ada 5, yaitu:
● Existence atau occurance
● Completeness
● Rights and obligations
● Valuation atau allocation
● Presentation and disclosure

Adapun juga tugas dari seorang auditor yaitu meliputi:

1. Menentukan apakah asersi benar-benar wajar, dalam mengevaluasi kewajaran seorang


auditor akan mengumpulkan bukti yang mendukung dan bukti yang dikumpulkan juga
harus relevan.
2. Auditor akan mengkomunikasikan hasil kerjanya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Nantinya laporan audit akan digabungkan dengan laporan tahunan
kepada pemegang saham dan menjelaskan ruang lingkup serta temuan audit. Temuan
tersebut nantinya akan diekspresikan dalam bentuk opini mengenai kewajaran laporan
keuangan.

Jenis-jenis Audit

Dari segi luasnya pemeriksaan:


1. Pemeriksaan Umum
Hal imi bertujuan untuk memberikan pendapat terkait kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan.
2. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan klien), tidak harus
memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Dari segi jenis pemeriksaan:
1) Management Audit
Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu management audit tidak sebanyak
audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general (financial) audit, karena ditekankan
pada evaluasi terhadap kegiatan operasi perusahaan. Prosedur audit yang dilakukan
mencakup:
● Analytical review procedures,
● Evaluasi atas management control system,
● pengendalian intern (internal control),
● Pengujian ketetatan (compliance test),
2) Pemeriksaan Ketaatan
Untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan dan kebijakan yang
berlaku, baik yang sudah ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen, dewan
komisaris) maupun pihak eksternal (Pemerintah, Bapepam LK, Bank Indonesia, dll).
3) Pemeriksaan Intern
Bagian internal memeriksa laporan keuangan, catatan akuntansi perusahaan, dan
ketetatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan yang
dilakukan auditor biasanya lebih rinci dibanding pemeriksaan yang dilakukan oleh
KAP.
4) Computer Audit
Pemeriksaan oleh KAP pada perusahaan dengan menggunakan Electronic Data System
(EDP) System. Terdapat dua metode yang digunakan, yaitu:
● Audit around the computer
Hanya memeriksa input dan output dari EDP System tanpa melakukan tes.
● Audit through the computer
Melakukan tes proses EDP menggunakan Generalized Audit Software, ACL, dll
kemudian memasukkan dummy data (data palsu).

Tahap-tahap Opini Audit

Beberapa tahapan yang harus diperhatikan saat memberikan opini audit :

1. Tahap perencanaan
2. Tahap uji informasi
3. Tahap analisi hasil
4. Tahap penyusunan hasil evaluasi

Opini Audit Laporan Keuangan

a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian


Diberikan saat auditor memeriksa tidak menemukan kesalahan material
keseluruhan dari laporan keuangan yang sesuai dengan SAK.
b. Wajar Dengan Pengecualian
Diberikan saat auditor memperoleh cukup bukti untuk membuktikan kesalahan
penyajian baik individu dan material, dan saat auditor tidak memperoleh cukup bukti
untuk membuktikan kesalahan penyajian baik individu dan material tetapi auditor
mampu menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang mungkin timbul
pada laporan keuangan.
c. Wajar tanpa pengecualian paragraf penjelasan
Diberikan oleh auditor atas dasar keadaan tertentu yang tidak ada dampak secara
langsung terhadap pendapat wajar.
d. Tidak wajar
Diberikan auditor setelah melakukan pemeriksaan memperoleh bukti yang cukup
dan tepat kemudian menyimpulkan bahwa ada kesalahan penyajian.
e. Tidak menyatakan pendapat
Diberikan auditor saat auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk
mendasari opini audit, dan juga auditor tidak dapat menyimpulkan pengaruh kesalahan
penyajian material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai