Anda di halaman 1dari 65

RENCANA STRATEGIS

BALAI RISET DAN


STANDARDISASI
INDUSTRI PONTIANAK
TAHUN 2015 - 2019
REVISI 03

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
2019
DP-5.4.2.1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan karunia-Nya Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak dapat menyusun
“RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK
TAHUN 2015 – 2019 (Revisi 03)” sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden No.
5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014.

Penyusunan Renstra Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak Tahun


2015 – 2019 Revisi 03 ini merupakan penjabaran yang terpadu dan selaras dengan UU
No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan mengacu pada Renstra Balai Riset dan
Standardisasi Industri Pontianak Tahun 2015-2019, Renstra Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri Tahun 2015 – 2019 dan mengacu pada Renstra Kementerian
Perindustrian Tahun 2015 – 2019. Rencana Strategis ini disusun untuk dapat menjadi
acuan dalam penyusunan program kerja dan kegiatan di Balai Riset dan Standardisasi
Industri Pontianak selama kurun waktu 5 tahun.
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberi masukan dan sumbangan pemikiran sehingga dokumen
rencana strategis ini dapat tersusun. Semoga Renstra ini dapat bemanfaat bagi
kemajuan dan perkembangan sektor industri khususnya di Kalimantan Barat.

Pontianak, 9 Nopember 2019


Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak,

Agung Budi Lestari

Rencana Strategis BRS-Ptk 2015-2019 - Revisi 03 Halii


DP-5.4.2.1

DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ I
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... I
DAFTAR ISI ................................................................................................................. III
DAFTAR TABEL.......................................................................................................... IV
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... V
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Kondisi Umum ............................................................................................... 1
B. Potensi dan Permasalahan ............................................................................. 5
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN............................................................................... 16
A. Visi Baristand Industri Pontianak................................................................ 16
B. Misi Baristand Industri Pontianak ............................................................... 16
C. Tujuan Baristand Industri Pontianak .......................................................... 17
D. Sasaran Strategis Baristand Industri Pontianak ........................................... 18
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI........................................................... 23
A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ......................................................... 23
B. Arah Kebijakan dan Strategi Baristand Industri Pontianak......................... 25
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 36
LAMPIRAN ................................................................................................................. 38

Rencana Strategis BRS-Ptk 2015-2019 - Revisi 03 Haliii


DP-5.4.2.1

DAFTAR TABEL
Halaman

TABEL 1. STRUKTUR PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT 2008 – 2012 ...................................... 4


TABEL 2. PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2008 - 2012 ............................ 5
TABEL 3. KOMPOSISI PEGAWAI BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK MENURUT GOLONGAN ........... 6
TABEL 4. KOMPETENSI PEGAWAI BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK MENURUT PENDIDIKAN ....... 7
TABEL 5. KOMPETENSI PENELITI BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK .............................................. 7
TABEL 6. KOMPETENSI PERSONIL LEMBAGA PENILAI KESESUAIAN BARISTAND INDUSTRI
PONTIANAK ..................................................................................................................... 8
TABEL 7. MATRIKS INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK
TAHUN 2015 – 2019 (REV 04-2019).............................................................................. 27
TABEL 8. PROGRAM AKSI BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK JANGKA MENENGAH TAHUN 2015 -
2019 .............................................................................................................................. 27

Rencana Strategis BRS-Ptk 2015-2019 - Revisi 03 Haliv


DP-5.4.2.1

DAFTAR GAMBAR
Halaman

GAMBAR 1. MATRIKS ANALISIS SWOT................................................................................................ 15


GAMBAR 2. PETA STRATEGIS BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK ............................................................... 26

Rencana Strategis BRS-Ptk 2015-2019 - Revisi 03 Halv


DP-5.4.2.1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum
Pembangunan sektor industri merupakan hal yang sangat penting
dilakukan, jika membandingkan kesuksesan beberapa Negara dalam
pembangunan sektor tersebut, seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan,
dll. Berdasarkan pengalaman pembangunan sektor industri di beberapa negara
tersebut, bangsa Indonesia sepatutnya optimis bahwa sektor industri dapat
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, penyerapan tenaga kerja
dan pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian Indonesia pada saat ini mulai mengarah pada pemulihan
krisis ekonomi yang tercermin dari membaiknya kondisi ekonomi makro
dengan indikator terkendalinya inflasi, stabilnya nilai tukar terhadap nilai mata
uang asing khususnya dolar Amerika Serikat, rendahnya suku bunga bank, dsb.
Sejalan dengan kemajuan itu sektor industri pun mengalami perbaikan kinerja,
baik dalam hal pertumbuhan, kontribusi, maupun perannya. Meskipun ada
perbaikan yang cukup berarti, harus diakui bahwa peran sektor industri dalam
ekonomi nasional, serta sektor riil lainnya masih lebih rendah dibandingkan
dengan kondisi sebelum krisis.
Dalam RPJMD Kalbar, pertumbuhan ekonomi Kalbar pada triwulan II
2013 tercatat tumbuh sekitar 5,46 persen. Perekonomian Kalbar dilihat dari
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih didominasi oleh sektor pertanian,
perdagangan, dan industri pengolahan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat, nilai ekspor
Kalimantan Barat pada bulan November 2013 mencapai US$104,13 juta

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 1


DP-5.4.2.1

mengalami penurunan sebesar 17,44 persen dibanding bulan Oktober 2013 yaitu
dari US$126,13 juta turun menjadi US$104,13 juta. Sedangkan pada periode
Januari-November 2013 mengalami peningkatan dari US$1.193,05 juta menjadi
US$1.229,90 juta atau naik sebesar 3,09 persen bila dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2012. Ekspor Kalimantan Barat pada bulan November 2013
didominasi oleh Karet dan barang dari karet (HS40), Biji Kerak dan Abu Logam
(HS26), dan Kayu dan barang dari kayu (HS44). Ketiga golongan barang ini
menyumbang sebesar 96,56 persen dari total nilai ekspor. China, Jepang dan
Korea Selatan merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalimantan Barat terbesar
pada bulan November 2013, yaitu masing-masing sebesar US$55,84 juta, US$21,82
juta dan US$12,96 juta dengan kontribusi sebesar 90,62 persen.
Nilai impor Kalimantan Barat November 2013 mencapai US$36,03 juta
mengalami peningkatan sebesar 35,43 persen dibanding nilai impor Oktober 2013
atau turun dari US$55,80 juta menjadi US$36,03 juta. Jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Januari-November 2013, terjadi
penurunan nilai impor sebesar 3,59 persen jika dibanding periode yang sama
ditahun 2012.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat dapat dilihat dari pertumbuhan
angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). PDRB triwulan III-2013
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (year on year),
perekonomian Kalbar tumbuh sebesar 6,41 persen. Secara kumulatif, triwulan I
hingga triwulan III 2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012 (c-t-c)
tumbuh sebesar 5,86 persen. Pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan-real
estate-jasa perusahaan 8,35 persen dan terendah di sektor industri pengolahan
4,10 persen. Secara nominal PDRB harga berlaku Kalbar triwulan III-2013
mencapai Rp 21,84 triliun, meningkat 9,47 persen dibandingkan triwulan II-2013

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 2


DP-5.4.2.1

yang besarnya Rp 19,95 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000
pada triwulan III-2013 mencapai Rp 9,21 triliun.
Struktur perekonomian Kalbar triwulan III-2012 masih didominasi oleh
tiga sektor, yaitu sektor perdagangan-hotel-restoran 23,49 persen, sektor
pertanian 22,78 persen, dan sektor industri pengolahan 16,00 persen.
Pertumbuhan PDRB penggunaan triwulan III-2013 dibandingkan dengan
triwulan yang sama tahun 2012 sebesar 6,41 persen ditopang oleh pertumbuhan
konsumsi pemerintah 10,16 persen, PMTB 2,41 persen, ekspor meningkat 4,82
persen, konsumsi rumah tangga sebesar 6,45 persen. Sedangkan komponen impor
mengalami pertumbuhan sebesar 0,52 persen dibandingkan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menargetkan
pertumbuhan ekonomi daerahnya pada 2014 sebesar 5,99 persen.
Sektor pertanian merupakan sektor memliki sumbangan paling besar bagi
pembentukan PDRB Kalimantan Barat dan selama kurun waktu 2008 – 2012
peranananya perlahan-lahan terus berkurang, yang dapat menjadi indikasi
terjadinya pergeseran struktur ekonomi di Kalimantan Barat. Struktur
perekonomian Kalimantan Barat 2008 – 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.
Pertumbuhan perekonomian Kalbar pada kurun waktu 2008 – 2012 yang
ditunjukkan atas dasar harga konstan 2000, masih berada si bawah pertumbuhan
ekonomi nasional. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat selama lima
tahun sekitar 5,50 persen pertahun. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun
2009 yaitu sebesar 4,80 persen, sedangkan yang tertinggi pada tahun 2011 sebesar
5,97 persen. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat Tahun 2008 – 2012 dapat
dilihat pada Tabel 2.
Sedangkan dari sisi jumlah perusahaan Industri Besar dan Sedang di
Kalimantan Barat pada tahun 2011 tercatat sebanyak 95 perusahaan, sama dengan
tahun 2010 dan lebih rendah dibanding kondisi tahun 2009 yang mencapai 103

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 3


DP-5.4.2.1

perusahaan/usaha. Turunnya jumlah perusahaan/usaha yang terjadi pada tahun


2010 ini diantaranya disebabkan oleh menurunnya jumlah perusahaan/usaha
industri yang termasuk dalam kelompok industri kayu dan barang dari kayu
(tidak termasuk furniture), berkurangnya industri makanan dan minuman, serta
perubahan beberapa industri besar dan sedang menjadi industri kecil.
Tabel 1. Struktur Perekonomian Kalimantan Barat 2008 – 2012

Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
a. Tanaman Bahan Makanan 26,12 25,71 25,05 25,13 24,10
b. Tanaman Perkebunan 9,16 8,90 8,63 8,60 8,49
c. Peternakan dan Hasil- 8,78 8,83 8,76 9,27 8,73
hasilnya 2,57 2,57 2,47 2,33 2,21
d. Kehutanan 2,99 2,82 2,62 2,46 2,31
e. Perikanan 2,62 2,59 2,57 2,47 2,35
2. Pertambangan dan Penggalian 1,87 1,93 1,99 2,03 2,00
3. Industri Pengolahan 19,49 18,96 18,40 17,94 17,02
4. Listrik, Gas dan Air Minum 0,54 0,52 0,52 0,50 0,47
5. Bangunan 8, 51 8,86 9,23 9,94 10,79
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 22,43 22,34 22,74 22,53 22,71
7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,76 7,12 7,33 7,39 7,33
8. Keuangan,Persewaan dan Jasa 4,85 4,81 4,80 4,86 4,83
Perusahaan
9. Jasa – jasa 9,42 9,73 9,94 9,69 10,75
PDRB/GRDP 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Keteragan: *Angka sementara; ** Angka sangat sementara
Sumber: BPS Kalimantan Barat

Pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang (IBS)


triwulanI-2013 naik 8,94 persen dibanding triwulan I-2012, sementara
dibandingkan dengan triwulan IV-2012 mengalami penurunan 2,25 persen.
Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil (IMK) triwulan I-2013 naik 4,84
persen dibanding triwulan I-2012, namun hanya mengalami kenaikan 1,74 persen
dari triwulan IV-2012.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 4


DP-5.4.2.1

Tabel 2. Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Barat Tahun 2008 - 2012


Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian 5,76 3,99 4,24 4,56 4,30
2. Pertambangan dan Penggalian 10,52 9,03 8,96 7,07 5,15
3. Industri Pengolahan 2,11 0,80 2,23 2,56 3,10
4. Listrik, Gas dan Air Minum 4,98 4,36 7,17 3,91 4,62
5. Bangunan 6,44 7,58 8,23 9,44 9,78
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,58 3,90 5,57 6,49 6,60
7. Pengangkutan dan Komunikasi 12,27 13,29 10,21 10,69 6,65
8. Keuangan,Persewaan dan Jasa 4,57 4,99 6,58 6,13 6,66
Perusahaan
9. Jasa – jasa 4,51 5,90 6,08 6,53 7,71
PDRB/GRDP 5,45 4,800 5,47 5,97 5,83
Sumber: BPS Kalimantan Barat
Jumlah tenaga kerja yang mampu diserap perusahaan Industri Besar dan
Sedang yang ada di Kalimantan Barat tahun 2010 tercatat sebesar 22.448 orang,
menurun sekitar 8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Melihat kondisi yang terjadi saat ini tentunya perlu adanya perubahan
kearah yang lebih baik, khususnya kondisi sektor industri di daerah Kalimantan
Barat. Sehingga arah perkembangan industri daerah dapat mendukung
pertumbuhan industri secara nasional.

B. Potensi dan Permasalahan


Melihat kondisi saat ini, ada beberapa hal telah dicapai berbagai
perkembangan yang cukup penting dalam pengembangan industri, namun
dirasakan sektor industri belum tumbuh seperti yang diharapkan, khususnya
kondisi perkembangan industri daerah Kalimantan Barat, di mana masih
kecilnya kontribusi PDB sektor industri.
Melihat potensi sumber daya alam-nya, potensi industri di Kalimantan
Barat yang sangat mungkin untuk dikembangkan adalah bidang industri agro
serta berbagai pengolahannya. Perkembangan industri di Kalimantan Barat ini,

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 5


DP-5.4.2.1

khususnya untuk Industri Kecil Menengah (IKM) diharapkan tidak hanya


menjadi modal pertumbuhan industri berbasis tenaga kerja, akan tetapi dapat
menjadi peluang untuk pertumbuhan sektor industri ekonomi yang berbasis
kreatif maupun padat iptek.
Selain potensi industri di Kalimantan Barat, dengan keberagaman
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki, tentu saja terdapat
permasalahan yang dapat menjadi potensi penghambat pertumbuhan industri di
Kalimantan Barat. Untuk mempermudah penyusunan Rencana Strategi
Baristand Industri Pontianak yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun ke depan, akan digunakan analisis SWOT agar dapat menentukan
strategi yang tepat dalam rangka menunjang pertumbuhan industri Indonesia
pada umumnya dan pertumbuhan industri Kalimantan Barat pada khususnya.
Hasil dari analisis SWOT terhadap potensi dan permasalahan dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Potensi internal Baristand Industri Pontianak (Strenght)
a. Sumber daya manusia di Baristand Industri Pontianak.
Dalam menjalankan TUPOKSI-nya Baristand Industri Pontianak
didukung oleh 53 orang pegawai yang digambarkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Komposisi Pegawai Baristand Industri Pontianak Menurut Golongan
Golongan IV Golongan III Golongan II
Usia Total
D C B A D C B A D C B A

18 - 25 tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

26 – 35 tahun 0 0 0 0 0 2 4 6 2 3 1 0 18

36 – 45 tahun 0 0 0 0 1 9 3 5 1 1 0 0 20

46 – 55 tahun 0 0 0 3 2 2 5 1 0 0 1 0 14

56 keatas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 3 3 13 12 12 3 4 2 1 53
Data sampai dengan September 2014

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 6


DP-5.4.2.1

b. Kompetensi SDM Baristand Industri Pontianak


Baristand Industri Pontianak selalu berupaya untuk meningkatkan
kompetensi SDM-nya sesuai dengan kebutuhan pelayanan kepada dunia
industri dengan cara memberikan pelatihan, program magang maupun
studi banding. Peta kompetensi SDM Baristand Industri Pontianak, dapat
dilihat pada Tabel 4 , Tabel 5 dan Tabel 6..
Tabel 4. Kompetensi Pegawai Baristand Industri Pontianak Menurut Pendidikan
Pendidikan
Usia
SD SLTP SLTA D3 S1 S2 S3 Jumlah
18 - 25 tahun 0 0 1 0 0 0 0 1
26 – 35 tahun 0 0 4 5 9 0 0 18
36 – 45 tahun 0 0 4 3 8 5 0 20
46 – 55 tahun 0 1 5 1 4 3 0 14
56 keatas 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 1 14 9 21 8 0 53
Data sampai dengan September 2014

Tabel 5. Kompetensi Peneliti Baristand Industri Pontianak


No Nama Bidang Litbang Jumlah SDM yang tersedia
Keahlian Jumlah (orang)
1. Food and cosmetics Teknologi Pangan; Teknologi bahan 4
baku alami pangan dan kosmetika

2. Pharmacy Tanaman obat dan obat tradisional 1

3. Bioteknologi Bioteknologi 1

4. Engineering Teknologi proses, Mesin Industri, 3


Engineering
5. Chemistry Kimia Hayati, Kimia industri 2

6. Lingkungan Teknik lingkungan, Biologi 2


lingkungan

Data sampai dengan September 2014

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 7


DP-5.4.2.1

Tabel 6. Kompetensi Personil Lembaga Penilai Kesesuaian Baristand Industri Pontianak


Jumlah SDM yang tersedia
No Nama LPK
Jabatan Jumlah
Keahlian
(orang)
1. Laboratorium Manajemen SMM ISO 17025, QA, QC, 11
Penguji Laboratorium Penyeliaan, administrasi
Analis Pengujian sampel komoditi, 13
lingkungan dan mikrobiologi
Petugas Pengambil Pengambilan contoh air, biota, 9
Contoh tanah, udara
Penerimaan dan Evaluasi sampel, pelanggan, 1
Pengolahan Contoh pengaduan, & umpan balik
Uji Pelanggan
Auditor Internal SMM ISO 17025, ISO 17011 5
2. Laboratorium Manajemen SMM ISO 17025, QA, QC, 5
Kalibrasi Laboratorium Penyeliaan, administrasi
Operator Kalibrasi Teknik kalibrasi peralatan 4
Penerimaan dan Evaluasi sampel, pelanggan, 1
Pengolahan Sampel pengaduan, & umpan balik
Kalibrasi Pelanggan
3. Lembaga Manajemen LS-Pro SMM ISO 17065, administrasi 8
Sertifikasi Evaluator SMM ISO 9001, ISO 19011, 7
Produk SMM ISO 17065, persyaratan
produk
Reviewer SMM ISO 9001, SMM ISO 7
17065,
Petugas Pengambil Teknik pengambilan contoh air, 3
Contoh pupuk, garam, kopi dan tepung
Terigu
Penerimaan Evaluasi permohonan, 1
pelanggan LS-Pro pelanggan, pengaduan, & umpan
balik pelanggan
4. Lembaga Tim Pelaksana Event Organiser, administrasi 4
Diklat Instruktur Sistem Manajemen Mutu 10
Food and cosmetics 4
Pharmacy 1
Bioteknologi 1
Engineering 3
Chemistry 2
Lingkungan 2
Pengujian Kimia 9
Kalibrasi 2
Manajemen IKM 4
Data sampai dengan September 2014

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 8


DP-5.4.2.1

c. Peralatan penunjang penelitian, pengujian dan kalibrasi yang cukup


lengkap dan memadai
Untuk dapat menjadi lembaga pemerintahan yang handal, selain fokus
pada pengembangan SDM, Baristand Industri Pontianak juga tetp
berupaya untuk melengkapi peralatan penunjang penelitian, pengujian
dan kalibrasi agar dapat membantu dan menjawab kebutuhan dunia
industri. Dukungan peralatan Baristand Industri Pontianak dapat dilihat
pada Lampiran 3.
d. Organisasi induk dan LPK yang sudah terakreditasi
Organisasi induk, yaitu Baristand Industri Pontianak dan LPK sudah
menerapkan Sistem Manajemen Mutu dan sudah terakreditasi, sebagai
berikut:
1. Baristand Industri Pontianak tersertifikasi SMM SNI ISO 9001:20018
oleh TUV-Nord.
2. Laboratorium Penguji tersertifikasi SMM SNI ISO/IEC 17025:2008
dengan nomor LP-079-IDN, oleh Komite Akreditasi Nasional.
3. Laboratorium Kalibrasi tersertifikasi SMM SNI ISO/IEC 17025:2008
dengan nomor LK-083-IDN, oleh Komite Akreditasi Nasional.
4. Lembaga Sertifikasi Produk (LS-Pro Borneo) tersertifikasi SMM SNI
ISO/IEC 17065 LsPr-019-IDN, oleh Komite Akreditasi Nasional.
e. Baristand Industri Pontianak telah memiliki Majalah ilmiah terakreditasi
Baristand Industri Pontianak telah menerbitkan Majalah Ilmiah yang
telah terakreditasi di LIPI yaitu Majalah BIOPROPAL, sebagai wadah
pengembangan kreativitas para peneliti dan perekayasa. Selain itu juga
sedang dirancang penerbitan Majalah Semi Popular EkoIn, yang akan
menjadi wadah penyebaran informasi dan kreativitas seuruh pegawai

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 9


DP-5.4.2.1

Baristand Industri Pontianak, baik fungsional khusus maupun fungsional


umum.
f. Baristand Industri Pontianak telah memiliki website
Website Baristand Industri Pontianak sebagai salah satu wadah promosi
dan sosialisasi kemampuan Baristand Industri Pontianak kepada dunia
industri secara online, dimana telah dikembangkan program Sistem
Informasi Laboratorium untuk menunjang kemudahan penyediaan
informasi secara detil dan penelusuran progres penyelesaian pekerjaan
LPK. Rencana pengembangan selanjutnya yaitu dengan menambahkan
program e-payment pada website Baristand Industri Pontianak, sehingga
dapat menjadi alternatif bagi pelanggan yang lokasinya berada jauh dari
Baristand Industri Pontianak. Website Baristand Industri Pontianak
dapat diakses pada http://baristandpontianak.kemenperin.go.id.
g. Baristand Industri Pontianak telah menerapkan SPIP.
SPIP merupakan salah satu cara untuk menjalankan lembaga/organisasi
agar tertata rapi, transparan dan akuntabel.
2. Potensi eksternal industri di Kalbar (Oportunity)
a. Hasil alam Kalbar yang beragam dan pemanfaatannya belum maksimal.
Banyaknya ragam hasil alam Kalbar yang belum dimanfaatkan secara
maksimal membuka peluang bagi Baristand Industri Pontianak untuk
melakukan kegiatan litbang dan kerjasama riset berbasis potensi daerah
khas Kalbar.
b. Perumbuhan industri di Kalimantan Barat, khususnya IKM.
Bertumbuhnya industri di Kalbar membuka peluang bagi Baristand
Industri Pontianak untuk mengadakan pelayanan di bidang pengujian,
kalibrasi, sertifikasi produk dan pelatihan industri baik di bidang
manajemen, sistem mutu maupun teknik.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 10


DP-5.4.2.1

c. Pangsa pasar masih luas


Memungkinkan Baristand Industri Pontianak untuk meningkatkan
pendapatan setiap tahun.
d. Kebutuhan pengujian produksi dan kalibrasi peralatan untuk industri di
Kalbar
Tingginya kebutuhan pengujian produk dan kalibrasi peralatan pada
industri, tidak didukung oleh laboratorium dan peralatan perusahaan
yang memadai, hal ini membuka peluang bagi LPK Baristand Industri
Pontianak untuk mendapatkan pelanggan.
e. Masih sedikitnya produk lokal Industri Kalbar yang memperoleh
sertifikasi sehingga daya saing produk cukup rendah.
Masih awamnya pelaku industri produk lokal mengenai pentingnya
sertifikasi produk membuka peluang bagi Baristand Industri Pontianak
untuk mengadakan pelayanan di bidang pengujian, kalibrasi, sertifikasi
produk dan pelatihan industri baik di bidang manajemen, sistem mutu
maupun teknik.
f. Masih sedikitnya industri di Kalimantan Barat yang menerapkan standar
yaitu penerapan sistem manajemen mutu.
Kurangnya pengetahuan pelaku industri di Kalbar mengenai pentingnya
penerapan SMM membuka peluang bagi Baristand Industri Pontianak
untuk mengadakan pelayanan di bidang pelatihan industri baik di bidang
manajemen dan sistem mutu.

g. Rendahnya penguasaan teknologi oleh pihak industri.


Hal ini membuka peluang bagi Baristand Industri Pontianak untuk
mengadakan pelayanan pelatihan industri di bidang teknik dan
pelayanan kerjasama riset serta jasa konsultasi.

h. Masih minimnya IKM yang menerapkan konsep industri hijau.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 11


DP-5.4.2.1

Hal ini membuka peluang bagi Baristand Industri Pontianak untuk


mengadakan pelayanan pelatihan industri di bidang penerapan industri
hijau, jasa konsultansi dan pengembangan pengujian yang mendukung
industri hijau.
i. Akses internet yang mudah dan murah di perkotaan.
Akses internet yang mudah dan murah di perkotaan mempermudah
Baristand Industri Pontianak untuk melakukan promosi maupun
pelayanan secara online dengan pelanggannya.
3. Permasalahan internal Baristand Industri Pontianak (Weakness)
a. Hasil penelitian belum banyak dimanfaatkan industri dan instansi terkait
karena kurang cocok untuk di terapkan oleh industri di Kalbar,
khusunya IKM.
b. Kurangnya sarana dan prasarana litbang yang dapat mempengaruhi
kelancaran pelaksanaan riset.
c. Kurangnya informasi yang memadai mengenai permasalahan yang ada di
dunia industri, khususnya IKM.
d. Masih lemahnya pemasaran, terutama ke industri yang ada di kabupaten
dan daerah pelosok di Kalbar.
e. Kurangnya kerjasama litbang antara Baristand Industri Pontianak
dengan lembaga litbang lainnya.
f. SDM, sarana dan prasarana yang mendukung industri hijau belum cukup
memadai.
g. Standar harga yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah,
sehingga tidak dapat disesuaikan dengan kondisi perekonomian
Kalimantan Barat.
4. Permasalahan eksternal (Threat)
a. Regulasi pemerintah daerah.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 12


DP-5.4.2.1

Regulasi pemerintah daerah yang ditetapkan terkadang bertentangan


dengan regulasi pemerintah pusat dan cenderung hanya menguntungkan
instansi dibawah naungan pemerintah daerah saja
b. Adanya laboratorium lain yang menyediakan jasa layanan yang serupa di
Kalbar.
c. Sarana komunikasi yang masih minim di daerah pelosok.
d. Akses internet yang masih terbatas di daerah pelosok.
e. Keluhan pelanggan mengenai harga layanan.
f. Terbatasnya informasi mengenai industri hijau pada IKM.

Dari analisis kekuatan, peluang, kelemahan dan permasalahan eksternal yang


dihadapi tersebut, Baristand Industri Pontianak berupaya untuk menyusun
strategi yang diharapkan dapat membantu pencapaian visi, misi dan tujuan
Baristand Industri Pontianak baik jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang. Secara lengkap potensi, permasalahan serta strateginya dapat dilihat
pada Matriks SWOT .

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 13


DP-5.4.2.1

O T
1. Hasil alam Kalbar yang beragam dan pemanfaatannya belum 1. Regulasi pemerintah daerah
maksimal 2. Adanya laboratorium lain yang menyediakan jasa
2. Perumbuhan industri di Kalimantan Barat, khususnya IKM layanan yang serupa di Kalbar
3. Pangsa pasar masih luas 3. Sarana komunikasi yang masih minim di daerah
4. Kebutuhan pengujian produksi dan kalibrasi peralatan untuk pelosok
industri di kalbar 4. Akses internet yang masih terbatas di daerah pelosok
5. Masih sedikitnya produk lokal Industri Kalbar yang memperoleh 5. Keluhan pelanggan mengenai harga layanan
sertifikasi sehingga daya saing produk cukup rendah 6. Terbatasnya informasi mengenai industri hijau pada
6. Masih sedikitnya industri di Kalimantan Barat yang menerapkan IKM
standar yaitu penerapan sistem manajemen mutu
7. Rendahnya penguasaan teknologi oleh pihak industri
8. Masih minimnya IKM yang menerapkan konsep industri hijau
9. Akses internet yang mudah dan murah di perkotaan
S SO STRATEGY ST STRATEGY
1. Sumber daya manusia di Baristand 1. Mengadakan pelayanan di bidang pengujian, kalibrasi, sertifikasi 1. Terus menerus meningkatkan kompetensi dan
Industri Pontianak produk dan pelatihan industri baik di bidang manajemen, sistem keterampilan SDA Baristand Industri Pontianak
2. Kompetensi SDA Baristand Industri mutu maupun teknik (S1, S2, S3, S4, O2, O3, O4, O5, O7) dengan memberikan pelatihan maupun kegiatan
Pontianak 2. Meningkatkan pemanfaatan hasil riset khususunya untuk industri magang industri kepada pegawai Baristand Industri
3. Peralatan penunjang pengujian dan pangan bagi dunia industri sehingga dapat memiliki daya saing Pontianak (S1, S2, T2)
kalibrasi yang cukup lengkap dan terhadap produk luar (S1, S2, S5, S6, O5) 2. Menjaga status akreditasi organisasi induk dan LPK di
memadai 3. Memanfaatkan majalah ilmiah, website dan sarana lainnya untuk dalamnya (S1, S2, S3, S4, T1, T2)
4. Organisasi induk dan LPK yang memperluas wilayah pemasaran (S5, S6, O3, O7) 3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik (S1, S2, S7,
sudah terakreditasi 4. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi maju dalam T1, T2)
5. Baristand Industri Pontianak telah proses produksi bagi industri (S1, S2, O1, O2, O7) 4. Mengadakan kegiatan klinik teknologi berjalan
memiliki Majalah ilmiah 5. Mendorong penerapan konsep industri hijau pada IKM (S1, O8) sampai ke daerah pelosok, yang selain bermanfaat
terakreditasi untuk dunia industri juga untuk kegiatan promosi
6. Baristand Industri Pontianak telah kemampuan Baristand Industri Pontianak (S1, S2, T3,
memiliki website T4)
7. Baristand Industri Pontianak telah
menerapkan SPIP

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Hal 14
DP-5.4.2.1

W WO STRATEGY WT STRATEGY
a. Hasil penelitian belum banyak 1. Menentukan fokus riset di bidang sumber daya alam khas kalbar
dimanfaatkan industri dan instansi khususnya bidang industri pangan (W1, W3, O1, O2, O3, O5) 1. Peningkatan kompetensi, peralatan serta pelayanan
terkait karena kurang cocok untuk 2. Melaksanakan pengadaan peralatan dan bahan yang menunjang pengujian, kalibrasi dan sertifikasi yang mendukung
di terapkan oleh industri di Kalbar, pelaksanaan riset (W2, O1, O2, O3, O5) industri hijau (W6, T6)
khusunya IKM 3. Melakukan survey untuk mengetahui potensi pasar dan 2. Mengadakan kegiatan klinik teknologi berjalan
b. Kurangnya sarana dan prasarana kebutuhan industri, khususnya untuk industri pangan secara sampai ke daerah pelosok, yang selain bermanfaat
litbang yang dapat mempengaruhi bertahap hingga ke daerah pelosok di kalbar (W3, W4, O1, O2, untuk dunia industri juga untuk kegiatan promosi
kelancaran pelaksanaan riset O3, O5) kemampuan Baristand Industri Pontianak (W3, W4,
c. Kurangnya informasi yang memadai 4. Melakukan kerja sama riset di bidang industri pangan dengan T3, T4)
mengenai permasalahan yang ada di pihak industri, pendidikan maupun instansi terkait (W5, O1, O2, 3. Mengadakan kerja sama dengan pengguna layanan
dunia industri, khususnya IKM O3, O5) LPK dengan sistem kontrak jangka panjang, sehingga
d. Masih lemahnya pemasaran, 5. Memanfaatkan majalah ilmiah, website dan sarana lainnya untuk pengguna layanan bisa memperoleh harga yang lebih
terutama ke industri yang ada di memperluas wilayah pemasaran (S5, S6, O3, O7, O9) rendah atau bonus layanan sebagaimana yang telah
kabupaten dan daerah pelosok di ditetapkan pada MOU (W5, W7, T5)
Kalbar
e. Kurangnya kerjasama litbang antara
Baristand Industri Pontianak
dengan lembaga litbang lainnya
f. SDM, sarana dan prasarana yang
mendukung industri hijau belum
cukup memadai
g. Standar harga yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah

Gambar 1. Matriks Analisis SWOT

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Hal 15
DP-5.4.2.1

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi Baristand Industri Pontianak
Visi yang ditetapkan oleh Baristand Industri Pontianak
mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan stakeholder yaitu semua pihak
yang mempunyai kepentingan atau berhubungan dengan kegiatan organisasi,
serta masih dalam lingkup tupoksi Balai.
Stakeholder dalam hal ini adalah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan
Mutu Industri Kementerian Perindustrian, Pemerintah Daerah Propinsi
Kalimantan Barat dan pelaku industri yang berada di Kalimantan Barat. Oleh
karena itu terkait dengan stakeholder tersebut perlu mengetahui kebutuhan dan
harapan-harapan stakeholder, cara memenuhi kebutuhan dan harapan
stakeholder, serta memantau dan mengukur kinerja kita dalam memenuhi
kepentingan stakeholder
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dalam
pengembangan industri khususnya industri di daerah Kalimantan Barat, maka
Baristand Industri Pontianak menetapkan visinya yaitu:

“Menjadi Lembaga Riset Dan Standardisasi Yang Terpercaya Di Bidang Industri


Pangan Berbasis Sumber Daya Alam Kalimantan Barat”.

B. Misi Baristand Industri Pontianak


Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, Baristand Industri
Pontianak sebagai agen pembaharu di daerah mengemban misi sebagai berikut :
1. Menghasilkan riset berkualitas dan dapat diterapkan untuk mendorong
pertumbuhan industri.
2. Meningkatkan inovasi teknologi dan daya saing produk industri pangan.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Hal 16
DP-5.4.2.1

3. Menumbuhkan IKM yang menerapkan industri hijau.


4. Memberikan pelayanan jasa teknis secara profesional.

C. Tujuan Baristand Industri Pontianak


Pembangunan sektor industri khususnya daerah Kalimantan Barat
merupakan bagian dari pembangunan nasional, oleh sebab itu pembangunan
industri harus diarahkan untuk menjadikan industri mampu memberikan
sumbangan berarti bagi pembangunan secara menyeluruh di Indonesia.
Pembangunan sektor industri di Kalimantan Barat khususnya diharapkan
mampu untuk turut mengatasai permasalahan industri nasional yang di hadapi
Indonesia di tengah krisis global saat ini.
Untuk menunjang pencapaian tujuan pembangunan nasional tersebut,
Baristand Industri Pontianak telah menetapkan 6 (enam) tujuan strategis yang
akan dijadikan dasar dalam penetapan sasaran stategis Baristand Industri
Pontianak yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019.
Tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya pemanfaatan hasil riset industri pangan, penguasaan
teknologi dalam proses produksi dan mendorong pelaksanaan konsep
industri hijau bagi dunia industri sehingga dapat memiliki daya saing,
memiliki indikator kinerja jumlah paket hasil riset dan penerapan industri
hijau.
2. Meningkatnya pendapatan Layanan Jasa Teknis, dengan indicator kinerja
jumlah persentase peningkatan pendapatan layanan jasa teknis.
3. Terbangunnya sistem kelembagaan yang profesional dan dapat menunjang
kelancaran pelaksanaan Tupoksi, yang memiliki indikator kinerja persen
peningkatan pelaksanaan sistem kelembagaan.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 17


DP-5.4.2.1

D. Sasaran Strategis Baristand Industri Pontianak


Baristand Industri memiliki 4 (empat) Sasaran strategis yang diturunkan
dari Tujuan Strategis Baristand Industri Pontianak, sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis I: Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka

mendorong daya saing industri. Indikator kinerja sasaran ini adalah:


Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk
inovasi/paten hasil litbangyasa. Output/outcome sasaran ini yaitu
terselenggaranya penerapan hasil riset yang diharapkan dapat memberi ide
baru untuk efisiensi produksi bagi pelaku industri di Kalimantan Barat.

2. Sasaran Strategis II: Meningkatnya penguasaan teknologi industri.

Indikator kinerja sasaran ini adalah:


a. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi
hasil litbangyasa;
b. Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah
litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan;
c. Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah
industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem
solving dari industri pada tahun berjalan;
d. Jumlah paket riset yang dikembangkan;
e. Jumlah paket kerjasama;
f. Jumlah IKM yang mampu menerapkan konsep industri hijau
Sasaran ini memiliki output/outcome diperolehnya hasil litbangyasa dengan
TRL minimal 6 dan terselenggaranya kegiatan kerja sama dengan pihak
terkait (industri maupun instansi), yang diharapkan membantu pemecahan
masalah bagi pelaku industri di Kalimantan Barat.

3. Sasaran Strategis III: Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri.

Indikator kinerja sasaran ini adalah:

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 18


DP-5.4.2.1

a. Persentase kenaikan jumlah penerimaan dari tahun sebelumnya;


b. Jumlah pelanggan yang menggunakan layanan;
c. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan;
d. Persen ketepatan waktu penyelesaian order;
e. Jumlah maksimal komplain pelanggan.
Output/outcome yang diharapkan dari sasaran ini adalah terus meningkatnya
indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Baristad Industri Pontianak yang
dapat berpengaruuh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
meningkatnya jumlah penerimaan PNBP Baristand Industri Pontianak.

4. Sasaran Strategis IV: Meingkatnya penerapan reformasi birokrasi. Indikator

kinerja sasaran ini adalah: Jumlah lingkup/parameter pengujian yang


mendukung industri hijau dan jumlah SDM yang memiliki kompetensi
untuk mendukung industri hijau.
a. Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP);
b. Nilai Akuntabilitas Kinerja.
c. Persentase penurunan jumlah penyimpangan pelaksanaan SMM dari
tahun sebelumnya;
d. Persen peningkatan jumlah SDM aparatur yang kompeten dari tahun
sebelumnya;
e. Persentase pengguna akses dari tahun sebelumnya;
f. Jumlah SDM eksternal yang mengikuti diklat;
g. Jumlah maksimal temuan audit internal (Kemenperin)
Sedangkan output/outcome sasaran ini yaitu terselenggaranya pengendalian
internal di lingkungan Baristand Indusri Pontanak, tersusunnya Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan yang baik dengan data yang
tertelusur dan dapat dipercaya serta terlaksnanya Tupoksi secara
professional.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Hal 22
DP-5.4.2.1

BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Perindustrian


Sebagaimana tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) tahun 2005 – 2025, Visi Indonesia adalah menjadi Negara
mandiri, maju, adil dan makmur pada tahun 2025. Visi inilah yang kemudian
dijadikan dasar pertimbangan Kementerian Perindustrian dan Satuan Kerja
yang ada di bawahnya dalam pengambilan kebijakan-kebijakan yang menjamin
keberlanjutan pembangunan industri.
Kebijakan mengenai pembangunan industri juga termuat di dalam UU
No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005 – 2009. Kebijakan tersebut adalah:
1. Pembangunan industri diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya
saing, baik di pasar lokal maupun internasional, dan terkait dengan
perkembangan industri kecil dan menengah, dengan struktur industri yang
sehat dan berkeadilan, serta mendorong perkembangan ekonomi di luar
pulau jawa. Struktur industri dalam hal penguasaan usaha dengan
disehatkan dengan meniadakan praktek-praktek monopoli dan berbagai
distorsi pasar melalui penegakan persaingan usaha yang sehat dan prinsip-
prinsip pengelolaan usaha yang baik dan benar. Struktur industri dalam hal
skala usaha akan diperkuat dengan menjadikan industri kecil dan menengah
sebagai basis industri yang sehat, sehingga mampu tumbuh dan terintegrasi
dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri hilir dan industri skala
besar.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Hal 23
DP-5.4.2.1

2. Dalam rangka memperkuat daya saing perekonomian secara global, sektor


industri perlu dibangun guna menciptakan lingkungan usaha mikro (lokal)
yang merangsang tumbuhnya rumpun industri yang sehat dan kuat melalui:
(1) perkembangan rantai pertambahan nilai melalui diversifikasi produk
(dari hulu ke hilir), pendalaman struktur ke hulunya atau pengembangan
secara menyeluruh (hulu-hilir); (2) Penguatan hubungan antar industri yang
terkait secara horizontal termasuk industri pendukung dan industri
komplemen, termasuk dengan jaringan perusahaan multinasional terkait
serta penguatan hubungan dengan kegiatan sektor primer dan jasa yang
mendukungnya, dan (3) penyediaan berbagai infrastruktur bagi peningkatan
kapasitas kolektif yang antara lain meliputi sarana dan prasarana fisik
(transportasi, komunikasi, energi, serta sarana dan prasarana teknologi;
prasarana pengukuran, standardisasi, pengujian dan pengendalian kualitas,
serta sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan tenaga kerja industri.
Kebijakan Industri Nasional telah disusun dengan menggunakan
pendekatan klaster industri dan kompetensi inti industri guna membangun daya
saing industri yang berkelanjutan, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 28
Tahun 2008.
Sedangkan arah kebijakan dan strategi Kementerian Perindustrian
untuk kurun waktu 2005 – 2025 juga mengacu pada visi pembangunan industri
nasional jangka panjang tahun 2025, yaitu membawa Indonesia pada tahun 2025
menjadi Negara industri tangguh yang bercirikan:

1. Industri kelas dunia;


2. PRB Sektor Industri yang seimbang antara Pulau Jawa dan di luar Jawa;
3. Teknologi telah menjadi ujung tombak pengembangan produk dan
penciptaan pasar.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Hal 23
DP-5.4.2.1

B. Arah Kebijakan dan Strategi Baristand Industri Pontianak


Sejalan dengan visi, misi dan kebijakan pembangunan nasional yang
terdapat di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Indonesia
Tahun 2005 – 2025, Baristand Industri Pontianak telah menetapkan sasaran
strategis 2015 – 2019 guna mewujudkan apa yang menjadi tujuan pembangunan
industri nasional jangka panjang. Untuk mempermudah pencapaian sasaran,
maka disusunlah Peta Strategi Baristand Industri Pontianak Tahun 2015 – 2019
yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Untuk tahap learning and growth (pengembangan dan pertumbuhan)

Baristand Industri Pontianak akan berfokus pada komponen sumber daya


manusia, organisasi, sarana dan prasarana serta dukungan dana. Kegiatan
pembangunan Sumber Daya Manusia akan diupayakan dengan cara
meningkatkan kompetensi personal baik dengan pelatihan, program magang
maupun studi banding. Pengembangan organisasi akan dilakukan dengan
memperkuat budaya organisasi dan penerapan sistem manajemen mutu setra
SPIP. Pengembangan sarana dan prasarana akan diupayakan dengan revitalisasi
peralatan serta sarana pendukung lainnya yang sesuai dengan Tupoksi serta
yang dapat membantu pencapaian visi, misi dan tujuan Baristand Industri
Pontianak. Dukungan dana baik dari pemerintah maupun dari Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) juga sangatlah diperlukan sebagai dasar untuk
melaksanakan strategi dalam pencapaian visi, misi dan tujuan Baristand Industri
Pontianak.
Dengan dukungan komponen pada strategi pengembangan dan
pertumbuhan, dan sesuai dengan perran strategis Baristand Industri Pontianak
di dalam UU No. 3 Tahun 2014, maka disusunlah kegiatan-kegiatan yang
menunjang tupoksi Baristand Industri Pontianak, dimana proses

pelaksanaannya berperan sebagai sebagai strategic driver yang nantinya

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Hal 24
DP-5.4.2.1

diharapkan mampu menghasilkan outcome sebagai indikator keberhasilan


pelaksanaan strategi dalam mencapai visi, misi dan tujuan Baristand Industri
Pontianak. Strategic driver ini merupakan output dari tahap learning and

growth yang sekaligus menjadi input untuk pendorong strategic outcome dalam
pemenuhan harapan stakeholder.
Sesuai Tupoksi Baristand Industri Pontianak dan Grand Strategy yang
ditetapkan pada Roadmap Baristand Industri Pontianak tahun 2015 – 2019,
strategic driver yang diharapkan sebagai output tahap learning and growth
adalah sebagai berikut:
1. Aspek litbang; (a) Meningkatnya hasil litbang yang siap diaplikasikan oleh
industri; (b) Meningkatnya kualitas hasil litbang yang dihasilkan; (c)
Meningkatnya kerjasama litbang.
2. Aspek Standardisasi; (a) Meningkatnya kepuasan pelanggan; (b)
Meningkatnya JPT kepada pelanggan; (c) Meningkatnya jumlah permintaan
pelayanan jasa; (d) Meningkatnya jenis JPT.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kedua aspek dan
indikator kinerja dari strategic driver ini yang kemudian diharapkan menjadi
input untuk tercapainya strategic outcome yang merupakan pemenuhan
harapan stakeholder. Strategic outcome Baristand Industri Pontianak adalah
1. Meningkatkan hasil litbang yang inovatif dan berkualitas;
2. Meningkatkan layanan jasa teknis yang professional dan berorientasi pada
pelanggan.
Sedangkan terpenuhinya harapan stakeholder merupakan outcome yang ingin
dicapai, dengan indikator kinerjanya sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;
2. Meningkatnya pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan sesuai harapan
pelanggan;

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 02


Hal 25
DP-5.4.2.1

PETA STRATEGIS BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK TAHUN 2015 – 2019 (Revisi 02 – 2019)
SASARAN TUJUAN:
STRATEGIS 1. Meningkatnya pemanfaatan hasil riset industri pangan, penguasaan teknologi dalam proses produksi dan mendorong pelaksanaan konsep industri hijau bagi dunia industri sehingga dapat memiliki daya saing
2. Meningkatnya pendapatan Layanan Jasa Teknis
3. Terbangunnya sistem kelembagaan yang profesional dan dapat menunjang kelancaran pelaksanaan Tupoksi

Meningkatnya efisiensi Meningkatnya penguasaan


Memenuhi Harapan Stakeholder

1. Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan


industri dalam rangka produk inovasi/paten hasil litbangyasa.
teknologi industri
mendorong daya saing
STRATEGIC OUTCOMES

2. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk


industri inovasi hasil litbangyasa.
3. Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah
litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan
4. Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan
masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan
jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan
Meningkatnya Layanan 5. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan
Jasa Teknis kepada 6. Tingkat ketepatan waktu layanan jasa teknis Meingkatnya
Industri 7. Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) penerapan reformasi
8. Nilai akuntabiliatas kinerja
birokrasi

Meningkatnya pemanfaatan hasil riset industri MENINGKATNYA


Tupoksi BRS PTK

MENINGKATNYA PENERAPAN Terbangunnya sistem kelembagaan


Pelaksanaan

pangan, penguasaan teknologi dalam proses


STRATEGIC

PENDAPATAN REFORMASI BIROKRASI DI yang profesional dan dapat menunjang


DRIVER
Proses

produksi dan mendorong pelaksanaan konsep LAYANAN JASA TEKNIS LINGKUNGAN BARISTAND kelancaran pelaksanaan Tupoksi
industri hijau bagi dunia industri sehingga dapat INDUSTRI PONTIANAK
memiliki daya saing
DAN PERTUMBUHAN

SARANA & PRASARANA


PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI DANA

Meningkatkan Mengembangkan Meningkatkan sarana Dukungan Anggaran


Kompetensi Budaya Organisasi dan prasarana yang yang Memadai (DIPA)
Personal MendukungTupoksi

Gambar 2. Peta Strategis Baristand Industri Pontianak

Rencana Strategis BRS-Ptk 2015-2019 - Revisi 03 Hal 26


DP-5.4.2.1

Tabel 7. Matriks Indikator Kinerja Sasaran Strategis Baristand Industri Pontianak Tahun 2015 – 2019 (Rev 04-2019)
No Kode SS Sasaran Strategis Kode IKSS Kode Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Target Per Tahun PIC
Atas IKSS 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder [S]
1 BIP.S1 Meningkatnya efisiensi industri BIP.S1.1 Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang 0 0 0 0 6 SEKSI TI
dalam rangka mendorong daya memanfaatkan produk inovasi/paten hasil
saing industri litbangyasa
2 BIP.S2 Meningkatnya penguasaan S4.1 BIP-S2.1 Perusahaan industri/badan usaha yang 3 2 2 4 1,0 SEKSI TI
teknologi industri memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
S4.2 BIP-S2.2 Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 0 0 0 0 60,0 SEKSI TI
dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan
pada tahun berjalan
S4.3 BIP-S2.3 Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil 0 0 0 0 100 SEKSI TI
memecahkan masalah industri dibandingkan dengan
total jumlah permintaan jasa problem solving dari
industri pada tahun berjalan
BIP.S2.4 Jumlah paket riset yang dikembangkan 4 4 3 6 6 SEKSI TI
BIP.S2.5 Jumlah paket kerjasama 2 2 1 2 1 SEKSI TI
T.1 BIP.S2.6 Jumlah IKM yang mampu menerapkan konsep 1 1 1 1 1 SEKSI TI
industri hijau
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok [T]
3 BIP.T1 Meningkatnya Layanan Jasa BIP.T1.1 Persentase kenaikan jumlah penerimaan dari tahun 10 10 4 6 7 SEKSI PJT
Teknis kepada Industri sebelumnya
BIP.T1.2 Jumlah pelanggan yang menggunakan layanan 350 350 360 365 370 SEKSI PJT
T2.1 BIP.T1.3 Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan 3 3 3 3 3,6 SEKSI PJT
BIP.T1.4 Tingkat ketepatan waktu layanan jasa teknis 87 87 90 90 92 SEKSI PJT
& SS
BIP.T1.5 Jumlah maksimal komplain pelanggan 20 18 17 17 15 SEKSI PJT

Rencana Strategis BRS-Ptk 2015-2019 - Revisi 03 Hal 26


DP-5.4.2.1

No Kode SS Sasaran Strategis Kode IKSS Kode IKSS Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Target Per Tahun PIC
Atas 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 BIP.T2 Meingkatnya penerapan T3.1 BIP.T2.1 Tingkat maturitas pengendalian internal 0 0 0 0 3,3 SUB BAG
reformasi birokrasi (SPIP) TU
T3.2 BIP.T2.2 Nilai akuntabilitas kinerja 67 69 70 72 BB SEKSI
PPK & TU
BIP.T2.3 Persentase penurunan jumlah penyimpangan 5 6 6 8 10 Seksi PJT
pelaksanaan SMM dari tahun sebelumnya
L.1 BIP.T2.4 Persen peningkatan jumlah SDM aparatur 10 12 20 20 10 SUB BAG
yang kompeten dari tahun sebelumnya TU
BIP.T2.5 Persentase pengguna akses dari tahun 5 5 5 5 5 SEKSI PJT
sebelumnya
BIP.T2.6 Jumlah SDM eksternal yang mengikuti diklat 10 8 10 10 10 SEKSI
PPK
BIP.T.2.7 Jumlah maksimal temuan audit internal 20 18 17 17 16 SUB BAG
(Kemenperin) TU

Berdasarkan sasaran strategis dan indikator kinerjanya tesebut, untuk dapat memenuhi harapan stake holder maka ditetapkanlah Indikator Kinerja
Utama (IKU) Baristand Industri Pontianak Tahun 2015 – 2019 (revisi 04 – tahun 2019), yaitu:
Target Tahun
Kode SS Sasaran Strategis Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) PIC
No
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder [S]


1 BIP.S2 Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka BIP.IKU,1 Peningkatan efisiensi perusahaan 0 0 0 0 6 SEKSI TI
mendorong daya saing industri industri yang memanfaatkan
produk inovasi/paten hasil
litbangyasa

Rencana Strategis BRS-Ptk 2015-2019 - Revisi 03 Hal 26


DP-5.4.2.1

Target Tahun
Kode SS Sasaran Strategis Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) PIC
No
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2 BIP.S3 Meningkatnya penguasaan teknologi industri BIP.IKU.2 Perusahaan industri/badan usaha 0 0 0 0 1,0 SEKSI TI
yang memanfaatkan produk
inovasi hasil litbangyasa
BIP.IKU.3 Rasio hasil litbangyasa yang 0 0 0 0 60,0 SEKSI TI
mencapai TRL 6 dibandingkan
jumlah litbangyasa yang
dilaksanakan pada tahun berjalan
BIP.IKU.4 Rasio paket teknologi/konsultasi yang 0 0 0 0 100 SEKSI TI
berhasil memecahkan masalah industri
dibandingkan dengan total jumlah
permintaan jasa problem solving dari
industri pada tahun berjalan
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok [T]

3 BIP.T1 Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada BIP.IKU.5 Tingkat kepuasan masyarakat 3 3 3 3 3,6 SEKSI PJT
Industri terhadap layanan
BIP.IKU.6 Tingkat ketepatan waktu layanan 87 87 90 90 92 SEKSI PJT & SS
jasa teknis
4 BIP.T2 Meingkatnya penerapan reformasi birokrasi BIP.IKU.7 Tingkat maturitas pengendalian 0 0 0 0 3,3 SUB BAG TU
internal (SPIP)
BIP.IKU.8 Nilai akuntabilitas kinerja 67 69 70 72 BB SEKSI PPK & TU

Rencana Strategis BRS-Ptk 2015-2019 - Revisi 03 Hal 26


DP-5.4.2.1

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik;


4. Bertumbuh-kembangnya IKM yang menerapkan industri hijau;
5. Meningkatnya dukungan teknis dan administrasi kepada BRS PTK dan
BPPI.
Dari gambaran arah kebijakan strategi Baristand Industri Pontianak
tersebut, dapat dilihat dimana letak peran strategis Baristand Industi Pontianak
dalam mendukung pembangunan industri nasional, yaitu sebagai katalisator dan
fasilitator dunia industri Kalimantan Barat agar dapat menghasilkan dan
mengembangkan produk berbasis sumber daya alam khas Kalbar yang
berkualitas dan mampu bersaing baik di tingkat regional, nasional dan
internasioanal.
Untuk mewujudkan peran strategis tersebut, berdasarkan 6 sasaran

strategis dan berdasarkan strategic outcome yang telah ditetapkan, maka

Baristand Industri Pontianak menyusun program aksi beserta kegiatan untuk


jangka menengah yang akan dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2015 –
2019. Program aksi dan kegiatan yang direncakan tersebut dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 8. Program Aksi Baristand Industri Pontianak Jangka Menengah Tahun 2015 - 2019
Indikator Penanggung
No Program Kegiatan Indikator Kinerja
Kinerja Jawab
1 Hasil Jumlah paket In house riset Jumlah paket in SEKSI TI
Kajian/Penelitian riset house riset
2 Penguasaan Riset Terapan Jumlah paket Riset SEKSI TI
Teknologi Terapan
Industri
3 Sosialisasi dan Jumlah paket riset SEKSI TI
penerapan hasil riset yang diterapkan
berbasis SDA Kalbar
kepada industri

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 02 Hal 27


DP-5.4.2.1

Tabel 8. Program Aksi Baristand Industri Pontianak Jangka Menengah


Tahun 2015 – 2019 (lanjutan)
Indikator Penanggung
No Program Kegiatan Indikator Kinerja
Kinerja Jawab
4 Pengembangan Jumlah Melakukan pembinaan Jumlah IKM yang SEKSI TI
Kelembagaan pelaksanaan secara bertahap kepada mampu menerapkan
kegiatan IKM untuk menerapkan konsep industri hijau
pengembangan konsep industri hijau
5 kelembagaan Peningkatan pelayanan Jumlah lingkup SEKSI SS
pengujian, kalibrasi dan kemampuan LPK
sertifikasi yang yang mendukung
mendukung industri industri hijau
hijau
6 Pelaksanaan diklat Jumlah SDM yang SUB BAG
kompeten dalam TU
bidang industri hijau
7 Survey potensi pasar Jumlah pangsa pasar SEKSI PJT
8 Peningkatan Persentase SUB BAG
berkelanjutan ISO penurunan jumlah TU
9001:2008 temuan audit
eksternal SMM ISO
9001:2008 dari tahun
sebelumnya
9 Pelaksanaan Diklat Jumlah SDM SUB BAG
Fungsional, Struktural aparatur yang TU
dan teknis mengikuti diklat
Fungsional,
Struktural dan
Teknis
10 Pengelolaan Sistem Persen ketersediaan SEKSI PJT
Informasi Manajemen informasi bagi
(SIM) pengguna dari tahun
sebelumnya
11 Penyebaran kuesioner Indeks tingkat SEKSI PJT
dalam rangka survey kepuasan pelanggan
kepuasan pelanggan
12 Penyelenggaraan LPK Persentase SEKSI PJT
peningkatan
pendapatan
13 Penambahan ruang Persen penambahan SEKSI SS
lingkup ruang lingkup
Layanan Jasa Jumlah
14 Teknis penerimaan Peningkatan Jumlah orang yang SEKSI SS
kompetensi SDM di mendapat pelatihan
bidang teknis teknis
15 Penambahan jenis Jumlah peningkatan SEKSI SS
pelayanan jenis pelayanan

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 02 Hal 28


DP-5.4.2.1

Tabel 8. Program Aksi Baristand Industri Pontianak Jangka Menengah


Tahun 2015 – 2019 (lanjutan)
Indikator Penanggung
No Program Kegiatan Indikator Kinerja
Kinerja Jawab
16 Pelayanan kepada Jumlah maksimal SEKSI PJT
pelanggan komplain pelanggan

17 Pelaksanaan diklat Jumlah Peserta SEKSI PPK


eksternal Diklat

18 Kerjasama R&D dengan Jumlah paket SEKSI TI


industri di bidang kerjasama R&D
teknologi
proses/pengolahan
produk

19 Penyusunan Jumlah Penyusunan Program Jumlah revisi DIPA SEKSI PPK


Dokumen dan laporan dan Anggaran
20 Pelaporan Penyusunan laporan Indeks ketepatan SEKSI PPK
tepat waktu waktu penyampaian
laporan
21 Penyusunan Laporan Ketepatan waktu SUB BAG
Keuangan penyampaian TU
laporan
22 Evaluasi pelayanan persen ketepatan SEKSI PJT
waktu penyelesaian
order

Hubungan antara Tujuan, Sasaran Strategis, Program dan rencana kegiatan


Baristand Industri Pontianak dapat dilihat pada lampiran 1.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 35


DP-5.4.2.1

BAB IV
PENUTUP
Renstra Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak Tahun 2015 – 2019
disusun berdasarkan UU No.3 Tahun 2014 tentang perindustrian, Renstra Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri Tahun 2010 – 2014 yang mengacu kepada
Draft Renstra Kementerian Perindustrian Tahun 2010 – 2014, untuk dapat menjadi
acuan dalam penyusunan program kerja dan kegiatan di Balai Riset dan Standardisasi
Industri Pontianak selama kurun waktu 5 tahun mendatang serta diharapkan dapat
mendukung pertumbuhan Industri Nasional.

Baristand Industri Pontianak Memiliki Visi “Menjadi Lembaga Riset Dan

Standardisasi Yang Terpercaya Di Bidang Industri Pangan Berbasis Sumber Daya


Alam Kalimantan Barat”. Berdasarkan visi tersebut, ditetapkanlah 4 (empat) misi
yang akan menjadi pedoman penyusunan dan pelaksanaan program serta kegiatan di
Baristand Industri Pontianak. Misi tersebut adalah: (1) Menghasilkan riset berkualitas
dan dapat diterapkan untuk mendorong pertumbuhan industri; (2) Meningkatkan
inovasi teknologi dan daya saing produk industri pangan; (3) Menumbuhkan IKM
yang menerapkan industri hijau; dan (4) Memberikan pelayanan jasa teknis secara
profesional.
Selain menetapkan Visi dan Misi untuk 5 (lima) tahun mendatang, Baristand
Industri Pontianak juga menetapkan strategi untuk memberikan arah yang tepat
dalam upaya pencapaian tujuan. Strategi Baristand Industri Pontianak disusun
berdasarkan 3 (tiga) tahap, yaitu tahap pengembangan dan pertumbuhan (perspektif
learning and growth), tahap pelaksanaan kegiatan berdasarkan Tupoksi (perspektif
strategic driver) dan tahap pemenuhan harapan stakeholder (perpektif strategic
outcome). Berdasarkan strategi inilah ditetapkan 6 (enam) sasaran strategis Baristand

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 36


DP-5.4.2.1

Industri Pontianak, yang dijadikan acuan dalam penyusunan rencana kegiatan 5


(lima) tahun pada periode 2015 – 2019.
Penetapan Visi, Misi, tujuan dan sasaran strategis Baristand Industri Pontianak
tersebut bukanlah jaminan untuk keberhasilan pelaksanaan pencapaian tujuan
pembangunan industri nasional pada umumnya dan tujuan Baristand Industri
Pontianak pada khususnya. Keberhasilan pencapaian tujuan tersebut hanya dapat
terlaksana dengan baik apabila diiringi dengan komitmen dan dukungan dari seluruh
stakeholder.

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 36


DP-5.4.2.1

LAMPIRAN

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03 Hal 37


DP-5.4.2.1
DP-5.4.2.1

Lampiran 1.
MATRIKS RENSTRA 2015 – 2019 (Revisi #03 Tanggal 5 Nopember 2019)
Instansi : BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK
Tahun : 2015 - 2019
Visi : MENJADI LEMBAGA RISET DAN STANDARDISASI YANG TERPERCAYA DI BIDANG INDUSTRI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA ALAM KALIMANTAN BARAT
Misi : 1. Menghasilkan riset berkualitas dan dapat diterapkan untuk mendorong pertumbuhan industry
2. Meningkatkan inovasi teknologi dan daya saing produk industri pangan
3. Menumbuhkan IKM yang menerapkan industri hijau
4. Memberikan pelayanan jasa teknis secara professional

Sasaran Ketera-
Tujuan Cara Mencapai Tujuan
ngan
No Uraian Indikator Kinerja Tahun
Indikator Indikator Indikator
Uraian Program Kegiatan
Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Kinerja Kinerja
1 Meningkatnya Jumlah paket Meningkatnya Peningkatan efisiensi 0 0 0 0 6 Hasil persen Litbangyasa Jumlah SEKSI TI
pemanfaatan hasil riset hasil riset dan efisiensi industri perusahaan industri Kajian/Peneliti peningkatan paket
industri pangan, penerapan dalam rangka yang memanfaatkan an Penguasaan litbangyas
penguasaan teknologi industri hijau mendorong daya produk inovasi/paten Teknologi a
dalam proses produksi saing industri hasil litbangyasa Industri
dan mendorong
pelaksanaan konsep
industri hijau bagi
dunia industri sehingga
dapat memiliki daya
saing

Meningkatnya Perusahaan 3 2 2 4 1 Jumlah Litbangyasa Jumlah SEKSI TI


penguasaan industri/badan usaha perusahaan/ paket
teknologi yang memanfaatkan industri litbangyas
industri produk inovasi hasil a
litbangyasa

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Rasio hasil litbangyasa 0 0 0 0 60 Jumlah paket Litbangyasa Jumlah SEKSI TI
yang mencapai TRL 6 litbangyasa paket
dibandingkan jumlah
DP-5.4.2.1
litbangyas
litbangyasa yang a
dilaksanakan pada
tahun berjalan

Rasio paket 0 0 0 0 100 Hasil persen Litbangyasa Jumlah SEKSI TI


teknologi/konsultasi Kajian/Peneliti keberhasilan paket
yang berhasil an Penguasaan litbangyas
memecahkan masalah Teknologi a
industri dibandingkan Industri
dengan total jumlah
permintaan jasa
problem solving dari
industri pada tahun
berjalan

Jumlah paket riset 4 4 3 6 6 Jumlah paket Litbangyasa Jumlah SEKSI TI


yang dikembangkan riset paket
inhouse
riset
Jumlah SEKSI TI
paket Riset
terapan
Jumlah paket 2 2 1 2 2 Layanan Jasa jumlah Kerjasama Jumlah SEKSI TI
kerjasama Teknis penerimaan R&D dengan paket
industri di kerjasama
bidang R&D
teknologi
proses/peng
olahan

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


produk
DP-5.4.2.1

Jumlah IKM yang 1 1 1 1 1 Pengembangan Jumlah Melakukan Jumlah SEKSI TI


mampu menerapkan Kelembagaan pelaksanaan pembinaan IKM yang
konsep industri hijau kegiatan secara mampu
pengembang bertahap menerapka
an kepada IKM n konsep
kelembagaan untuk industri
menerapkan hijau
konsep
industri
hijau
2 Meningkatnya jumlah Meningkatnya Persentase kenaikan 10 10 4 6 7 Layanan Jasa Jumlah Penyelengga Persentase SEKSI PJT
pendapatan Layanan persentase Layanan Jasa jumlah penerimaan Teknis penerimaan raan LPK peningkata
Jasa Teknis peningkatan Teknis kepada dari tahun sebelumnya n
pendapatan Industri pendapata
layanan jasa n
teknis Penambahan Persen SEKSI SS
ruang penambah
lingkup an ruang
lingkup
Peningkatan Jumlah SEKSI SS
kompetensi orang yang
SDM di mendapat
bidang pelatihan
Teknis teknis
Jumlah pelanggan yang 350 350 360 365 370 Pengembangan Jumlah Survey Jumlah SEKSI PJT
menggunakan layanan Kelembagaan pelaksanaan potensi pangsa
kegiatan pasar pasar
pengembang
an
kelembagaan

Tingkat kepuasan 3 3 3 3,6 3,6 Penyebaran


Jumlah
masyarakat terhadap kuesioner
pelaksanaan Indeks
layanan dalam
Pengembangan kegiatan tingkat
rangka SEKSI PJT
Kelembagaan pengembang kepuasan
survey
an pelanggan
kepuasan
kelembagaan
pelanggan

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Persen ketepatan 87 87 90 90 92
waktu penyelesaian persen
order Penyusunan DP-5.4.2.1
ketepatan
Jumlah Evaluasi
Dokumen dan waktu SEKSI PJT
laporan pelayanan
Pelaporan penyelesai
an order

Jumlah maksimal 20 18 17 17 15
komplain pelanggan Jumlah
Pelayanan
Layanan Jasa jumlah maksimal
kepada SEKSI PJT
Teknis penerimaan komplain
pelanggan
pelanggan

3 Terbangunnya sistem persen Meingkatnya Tingkat maturitas 0 0 0 3,2 3,3 Penyusunan Jumlah Penyusunan
kelembagaan yang peningkatan penerapan pengendalian internal Dokumen dan laporan Indeks
dan
profesional dan dapat pelaksanaan reformasi (SPIP) Pelaporan nilai
penerapan SUB BAG TU
menunjang kelancaran sistem birokrasi maturitas
dokumen
pelaksanaan Tupoksi kelembagaan SPIP
SPIP
Nilai Akuntabilitas 67 69 70 72 BB Penyusunan Jumlah SEKSI PPK
Kinerja Program dan revisi DIPA
anggaran

Penyusunan Indeks SEKSI PPK


laporan tepat ketepatan
waktu waktu
penyampai
an laporan

Persentase penurunan 5 6 6 8 10 Pengembangan jumlah Peningkatan Persentase Seksi PJT


jumlah penyimpangan Kelembagaan pelaksanaan berkelanjuta penurunan
pelaksanaan SMM dari kegiatan n ISO jumlah
tahun sebelumnya pengembang 9001:2008 temuan
an audit
kelembagaan eksternal
SMM ISO
9001:2008
dari tahun
sebelumny
a

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


Persen peningkatan 10 12 20 20 10 Pelaksanaan Jumlah SUB BAG TU
jumlah SDM aparatur Diklat SDM
yang kompeten dari Fungsional, DP-5.4.2.1
aparatur
tahun sebelumnya Struktural yang
dan teknis mengikuti
diklat
Fungsional
, Struktural
dan Teknis

Persentase pengguna 5 5 5 5 5 Pengelolaan Persen SEKSI PJT


akses dari tahun Sistem ketersedia
sebelumnya Informasi an
Manajemen informasi
(SIM) bagi
pengguna
dari tahun
sebelumny
a
Jumlah SDM eksternal 10 8 10 10 10 Layanan Jasa jumlah Pelaksanaan Jumlah SEKSI PPK
yang mengikuti diklat Teknis penerimaan diklat Peserta
eksternal Diklat

Jumlah maksimal 20 18 17 17 16 Penyusunan Jumlah Penyusunan Ketepatan SUB BAG TU


temuan audit internal Dokumen dan laporan Laporan waktu
(Kemenperin) Pelaporan Keuangan penyampai
an laporan

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Lampiran II
Target dan Kebutuhan Pendanan Baristand Industri Pontianak Tahun 2015 -
2019

Target Alokasi (Rp 000)


Sasaran Program Unit
Program/ Kegiatan (Outcome)/Sasaran Indikator Organisasi
Kegiatan (Output) 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Pelaksana

Pengkajian
Kebijakan Iklim
Mutu Industri

Kegiatan Riset dan


Standardisasi 20.229.720 22.357.886 21.594.445 24.661.374 25.758.037 BRS PTK
Industri

Kegiatan 1
Hasil
Kajian/Penelitian
Penguasaan 760.000 1.550.000 125.188 2.230.000 2.150.000 BRS PTK
Teknologi Industri

Inhouse Riset Jumlah paket


3 4 0 2 2 110.000 250.000 - 330.000 400.000
(Output 1) in house riset
Riset Terapan Jumlah paket
5 6 6 6 6 500.000 1.150.000 113.115 1.700.000 1.500.000
(Output 2) Riset terapan
Sosialisasi dan Jumlah paket
penerapan hasil riset riset yang
berbasis SDA Kalbar diterapkan 3 3 2 2 2 150.000 150.000 12.073 200.000 250.000
kepada industri
(Output 3)

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Target Alokasi (Rp 000)


Sasaran Program Unit
Program/ Kegiatan (Outcome)/Sasaran Indikator Organisasi
Kegiatan (Output) 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Pelaksana

Kegiatan 2
Pengembangan 9.454.260 9.830.800 9.763.962 10.175.250 10.728.000 BRS PTK
kelembagaan
Melakukan Jumlah IKM
pembinaan secara yang mampu
bertahap kepada IKM menerapkan
konsep 1 1 1 2 3 80.000 85.000 20.212 50.000 200.000
untuk menerapkan
konsep industri hijau industri hijau
(Output) 1
Jumlah
Peningkatan
lingkup/
pelayanan pengujian,
parameter
kalibrasi dan
kemampuan 25 25 28 28 30 250.000 250.000 275.000 275.000 300.000
sertifikasi yang
LPK yang
mendukung industri
mendukung
hijau (Output 2)
industri hijau
Peningkatan Jumlah SDM
Kompetensi SDM yang 15 20 20 20 20 525.400 575.000 300.000 315.000 330.000
(Output 3) kompeten
Promosi Baristand Jumlah
(Output 4) kegiatan
promosi 5 5 5 5 5 315.000 325.000 330.000 340.000 350.000
baristand

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Target Alokasi (Rp 000)


Sasaran Program Unit
Program/ Kegiatan (Outcome)/Sasaran Indikator Organisasi
Kegiatan (Output) 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Pelaksana

Pemeliharaan Persentase
Akreditasi Lembaga / penurunan
Laboratorium jumlah
(Output 5) temuan audit
eksternal 5 6 6 8 10 60.800 60.800 67.250 67.250 68.000
SMM ISO
9001:2008 dari
tahun
sebelumnya
Penyusunan dan Jumlah
Penerapan SPIP penerapan
Satuan Kerja SPIP di
Baristand Industri Baristand 1 1 1 1 1 26.060 35.000 35.000 40.000 40.000
Pontianak (Output 6) Industri
Pontianak
Pengembangan Jumlah
Kelembagaan kegiatan
Lainnya (Output 7) pengembangan 3 3 3 3 3 334.600 350.000 336.500 338.000 340.000
kelembagaan
lainnya
Pembayaran gaji dan Jumlah bulan
13 13 14 14 14 5.606.100 5.800.000 6.000.000 6.200.000 6.400.000
tunjangan (Output 7)
Penyelenggaraan Jumlah bulan
Operasional dan
Pemeliharaan 12 12 12 12 12 2.256.300 2.350.000 2.400.000 2.550.000 2.700.000
Perkantoran (Output
8)

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Target Alokasi (Rp 000)


Sasaran Program Unit
Program/ Kegiatan (Outcome)/Sasaran Indikator Organisasi
Kegiatan (Output) 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Pelaksana

Kegiatan 3
Layanan Jasa 2.238.260 2.462.086 2.708.295 2.979.124 3.277.037 BRS PTK
Teknis
Penyelenggaraan Persentase
LPK (output 1) peningkatan
pendapatan 10 10 10 10 10 1.942.400 2.020.086 2.210.295 2.463.124 2.713.037

Penambahan ruang Persen


lingkup (output 2) penambahan 8 8 10 10 10 200.000 200.000 215.000 215.000 230.000
ruang lingkup
Peningkatan Jumlah orang
kompetensi SDM di yang
bidang teknis (output mendapat 4 4 5 5 6 40.000 42.000 50.000 55.000 60.000
3) pelatihan
teknis
Penambahan jenis Jumlah
pelayanan (output 4) peningkatan 10 10 15 11 12 50.000 50.000 60.000 60.000 70.000
jenis layanan
Pelayanan kepada Jumlah
pelanggan (output 5) maksimal
komplain 10 10 17 17 15 - - - - -
pelanggan
Pelaksanaan diklat Jumlah Peserta
10 8 10 10 10 40.000 40.000 48.000 56.000 64.000
eksternal (output 6) Diklat
Kerjasama R&D Jumlah paket
dengan industri di kerjasama
bidang teknologi R&D 2 2 1 1 1 80.000 110.000 125.000 130.000 140.000
proses/pengolahan
produk (output 7)

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Target Alokasi (Rp 000)


Sasaran Program Unit
Program/ Kegiatan (Outcome)/Sasaran Indikator Organisasi
Kegiatan (Output) 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Pelaksana

Kegiatan 4
Penyusunan
Dokumen dan 333.900 355.000 377.000 387.000 403.000 BRS PTK
Pelaporan
Jumlah
maksimal
Penyusunan Program
revisi DIPA
dan Anggaran 3 3 3 3 3 207.900 210.000 215.000 220.000 225.000
diluar revisi
(Output 1)
karena
kebijakan
Indeks
ketepatan
Penyusunan laporan
waktu
tepat waktu (Output 4 4 4 4 4 70.000 75.000 80.000 80.000 85.000
penyampaian
1)
laporan (skala
1 - 4)
Penyusunan Laporan Indeks
Keuangan (output 3) Ketepatan
waktu
4 4 4 4 4 55.000 60.000 70.000 75.000 80.000
penyampaian
laporan (skala
1-4)
Evaluasi pelayanan persen
(output 4) ketepatan
waktu 87 87 90 90 92 1.000 10.000 12.000 12.000 13.000
penyelesaian
order

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Target Alokasi (Rp 000)


Sasaran Program Unit
Program/ Kegiatan (Outcome)/Sasaran Indikator Organisasi
Kegiatan (Output) 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Pelaksana

Kegiatan 5
Peningkatan
sarana dan 7.443.300 8.160.000 8.620.000 8.890.000 9.200.000 BRS PTK
prasarana
Revitalisasi Jumlah
Peralatan Litbang Peralatan 2 5 5 5 5 288.800 350.000 350.000 350.000 350.000
(Output) 1 Litbang
Revitalisasi Peralatan Jumlah
Pengujian Peralatan 10 15 18 18 20 6.153.500 6.800.000 7.250.000 7.500.000 7.800.000
(Output) 2 Pengujian
Revitalisasi
26 27 26 27 26 1.001.000 1.010.000 1.020.000 1.040.000 1.050.000
infrastruktur
bangunan dan Jumlah
fasilitas penunjang 1 1 0 1 0
Bangunan
laboratorium
Jumlah
(Output) 3 0 1 1 1 1
Laboratorium
Jumlah
Infrastruktur 25 25 25 25 25
Penunjang

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Lampiran 3
1. Daftar Peralatan Laboratorium Pengji Baristand Industri Pontianak

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

1 pH meter (Alat ukur universal), Mengukur Nilai pH

schot germany 1 -2.00 to 16.00 RB TK 2001


Hach 1 -2.00 to 16.00 RR TK 2006

pH meter 1 Range pH -2.00 to 16.00 B K 2013

Menentukan nilai koordinat


2 Global Positionong System
lokasi
GARMIN 1 B TK 2006
GPS REISIVER 1 RB TK 2006
GARMIN 1 B TK 2012
3 Orbital Shaker 1 Speed 30-500 rpm Alat homogenisasi B TK 2011
Neraca Analisa kapasitas 20 kg
4 ADAM EQUIPMENT - UK AAA 1 Alat untuk menimbang RR TK 2004
250
Anak timbangan miligram
5 1 RR TK 2001
TRICYCLE
6 Smoke Tester 1 B TK 2012
Alat untuk mengambil sampel
7 Bor Sampel tanah, Belgium 1 B TK 2013
tanah
8 Alat Pengukur Temperatur 1 Mengukur temperatur B K 2004
untuk menentukan nilai falling
9 Falling Number 1 B TK 2004
number
10 Electrode pH meter 1 Mengukur Nilai pH B K 2010

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

11 Cuvet 2 wadah sampel spektofotometer B TK 2005


Refraktometer ( Alat kedokteran untuk mengukur kadar gula
12
mata) (Brix)
ATAGO TYPE 500 1 RR TK 2001
ATAGO TYPE 500 1 RR TK 2004
Binocular microscope, Nikon (Alat Untuk mengukur perbesaran
13 1 B TK 2004
kedokteran patologi anatomy) mikroorganisme
14 Alat Pengambil sampel air 1 untuk sampling air B TK 2011
15 Safety googles 3 alat pelindung diri (APD) B TK 2007

Polarimeter Atago (Alat untuk mengukur sudut


16 1 RR TK 2004
laboratorium aspal, cat dan kimia) polarisasi
17 Sieve 14 untuk menyaring B TK 1994
Thermohygrometer (Alat
Untuk mengukur suhu dan
18 laboratoirum logam, mesin dan
kelembaban
listrik)
1 B K 2004
Quartz 1 B K 2005
1 B K 2009
1 B K 2009
1 B K 2012
1 B K 2012
1 B K 2012
1 B K 2012

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Untuk Menghitung jumlah


19 Alat uji bakteri 1 B TK 2005
bakteri
20 Drying oven 1 Untuk mengeringkan RB TK 1986
1 B K 2001
Water Bath (Alat laboratorium
21 1 untuk memanaskan B TK 2005
umum)
1 B TK 2008
Incubator (Alat laboratorium Untuk tempat pertumbuhan
22 1 RB TK 1986
umum) mikroorganisme
1 B K 1992
1 B K 1994
1 B K 2004
1 B K 2012
Oven (Alat laboratorium umum),
23 1 Untuk mengeringkan B K 1996
MEMMERT
Memmert Model 400 1 B K 1997
Oven UV 1 B K 2007
Universal Oven 1 B K 2009
Autoclave (Alat laboratorium
24 1 Untuk sterilisasi B K 2004
umum), Astell
1 B K 2006
All American 1 B K 2012

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

25 Blender, National 1 Untuk homogenisasi sampel B TK 2005


1 B TK 2006
Lab Blendeer 1 B TK 2009
Waring 1 B TK 2013
26 Timbangan/Neraca 1 Untuk menimbang B K 2005
1 B K 2007
27 Vacum Pump 1 Untuk menyedot B TK 2001
28 Stop Watch 1 Untuk menghitung waktu B TK 2007
29 Hydrometer 1 Untuk mengukur berat jenis B TK 2001
30 Caliper & Micrometer 1 Untuk mengukur ketebalan B TK 1998
Thermometer (Alat Laboratorium
31 1 Untuk mengukur suhu B TK 2009
umum)
32 Lampu Natrium/ Senter 2 Untuk penerangan B TK 2007
33 Tabung gas H2 1 Untuk gas pembawa pada AAS B TK 2006
34 Furnace 1 Untuk proses pengabuan sampel B K 2007
Untuk proses pengabuan pada
Grafit Furnace 1 B TK 2013
AAS
pH meter (Alat laboratorium
35 1 Untuk mengukur nilai pH B K 2009
umum)
1 B K 2009
1 B K 2011
1 Range 0-14, Res. 0.01 B K 2011
Hach 1 B K 2012

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Untuk pengujian kadar


36 Kjeldahl Set 1 RB TK 2004
nitrogen/protein
37 Dry oven 1 Untuk pengeringan B K 2007
38 Refrigator 1 Untuk penyimpanan sampel B TK 2009
1 B TK 2009
POLYTRON 1 B TK 2010
1 B TK 2011
GEA 1 B TK 2013
39 Calorimeter PARR MODEL 1341 1 Untuk mengukur nilai kalori RB TK 1998
Untuk mengukur multi
40 Spektrofotometer PORTABLE Hach 1 B TK 2012
parameter
Peralatan Homogenisasi ULTRA
41 1 Untuk homogenisasi B TK 2009
TURAX
Untuk tempat preparasi contoh
42 Laminer Flow Cabinet 1 B TK 2009
mikrobiologi
43 Autoclave 1 B K 2009

Alat Laboratorium Kimia lainnya


44 1 Untuk menguji kadar nitrat air B TK 2012
Nitrat ISE Analysis Package
45 Aquadestilator, Roland 1 Untuk membuat aquadest B TK 2004
Packing Test VAC - STAR TYPE
46 1 2001
210 ST
Atomic Absorption
47 Spectrofotometer (Aas) (Alat lab 1 spare part AAS RB TK 1998
pertanian) , PBC ASSY POWER

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Analitical Balance (Alat


48 1 untuk menimbang B K 2011
Laboratorium Microbiologi)
Precisa 1 B K 2012
Turbidimeter (Alat Laboratorium
49 1 untuk mengukur kekeruhan B K 2009
Kimia)
1 B K 2010
50 Dispencer Adjustable, Witeg 2 untuk memipet contoh uji B TK 2014
51 Desicator 1 untuk tempat pengeringan B TK 2009
1 B TK 2014
52 Destilator (Alat laboratorium kimia) 1 Untuk proses destilasi B TK 2010
Destilator Uap 1 B TK 2011
Destillation Unit 1 B TK 2011
53 Hot plate (Alat laboratorium kimia) 1 Untuk memanaskan RB TK 2005
Cimarec 1 RB TK 2008
Cimarec 1 RR TK 2010
Cimarec 1 B TK 2010
Cimarec 1 B TK 2012
Cimarec 1 B TK 2013
54 Tabung Nessler Pembanding Warna 12 Untuk membandingkan warna RR TK 2006
55
56 Filtration System Millipore 1 Untuk menyaring B TK 2014
1 2014

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Untuk menguji kadar


57 Kjeltec Auto System II, Tecator 1 RR TK 2003
nitrogen/pupuk
Salinity Conductivity untuk mengukur nilai
58 1 B K 2010
/Temperaturmeter /STC salinitas/DHL
Air Sampler (Alat laboratorium Untuk alat mengambil contoh
59 6 B TK 2001
kimia)MODEL CS 5-96 AC uji udara
Shaker ( (Alat Laboratorium
60 1 Untuk homogenisasi contoh B TK 1998
Patologi)GERHARD, TYPE ROZ
Untuk homogenisasi dan
61 Shaking Waterbath 1 B TK 2007
pemanasan sampel
62 Colony counter (Alat lab. makanan) 1 B TK 1996

Top loading balance ( Alat


63 laboratorium farmasi), Metler 1 Untuk menimbang B K 2013
Toledo
64 Burner 1 Untuk pembakaran RR TK 1998
Burner head 1 Untuk pembakaran B TK 2009
Untuk mengukur suhu dan
65 Hygro thermograph 2 B K 2000
kelembaban
Untuk mengukur kondisi
66 Weather station, Cole Parmer 1 2001
lingkungan
1 B TK 2011
Mesin Water waste purification,
67 1 Untuk membuat aquadest RR TK 2005
BARNSTEAD

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Atomic Absorption
68 Spectrofotometer (Aas) (Alat lab 1 Untuk mengukur kadar logam B TK 2002
pertanian) , PBC ASSY POWER
D2 LAMP. AAS 1 B TK 2005
69 Block Digester, GERHARDT 1 Untuk proses destruksi RR TK 2005
70 COD Reaktor 1 Untuk proses destruksi COD B K 2004
1 2006
Dehumidifier (Alat lab.pertanian), Untuk mengatur suhu dan
71 1 B TK 2010
Etech kelembaban ruang
Flow meter (Alat laboratorium
72 1 Untuk mengatur kecepatan alir B BK 2009
pertanian)
1 2010
High Performance Liquid Untuk pengujian secara
73 1 B TK 2004
Chromatography (HPLC) kromatografi cair
untuk pemanasan dan
74 Hot plate Stirer 1 B TK 2007
homogenisasi
Moisture Tester (Alat lab.
75 1 untuk mengukur kelembaban B TK 2004
Pertanian)
Muffle Furnace, THERMOLYNE
76 1 Untuk proses pengabuan RB TK 1998
MODEL F4790-26
1 2001
77 pH meter portable 1 untuk mengukur nilai pH B K 2006
1 B K 2010
Shaker ( (Alat Laboratorium
78 1 Untuk homogenisasi B TK 2009
Pertanian)

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Shaker ( (Alat Laboratorium


78 1 Untuk homogenisasi B TK 2009
Pertanian)
79 Stomacher 1 Untuk homogenisasi RR TK 2001

Thermometer Digital (Alat


80 2 Untuk mengukur suhu B K 2006
Laboratorium pertanian), ERTCHO

81 Thermometer Glass (gelas), Ertco 1 Untuk mengukur suhu B K 2005

82 Unit Ekstraksi 3 Untuk proses ekstraksi B TK 2005


3 2006
Viscometer (Alat Laboratorium
83 1 Untuk mengukur kekentalan B TK 2009
pertanian)
Water Sampler (Alat Laboratorium
84 1 Untu mengambil contoh air B TK 2006
pertanian)
Untuk mengukur kadar O2 dan
85 Alat Ukur O2 dan CO2 1 B TK 2013
CO2
Untuk pemanasan dan
86 Hot Plate stirer 1 B TK 2007
homogenisasi
2 B TK 2013

87 Sieve shaker (Alat lab. Oceanografi) 2 Untuk penyaringan B TK 1997

2005

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Atomic Absrption Spectrofotometer


88 (AAS) (Alat Lab L Perairan) + Grafit 1 Untuk mengakur kadar logam B TK 2007
Furnace
89 Digital Thermometer, Fluke 1 untuk mengukur suhu B K 2006
Mobile lab Dust Respirator (Half
90 3 Untuk mengukur kadar debu B TK 2007
Mask)
Mobile labSafety Hard Hats (topi
91 safety), ALUMINIZED HOOD 1 Untuk alat pelindung diri B TK 2007
(Smplg Udr)
92 Mobile Lab Safety footwear 5 Untuk alat pelindung diri B TK 2007
93 Mobile Lab Safety Googles, gloves 7 Untuk alat pelindung diri B TK 2007
94 Mecanical Compresion Gauge 1 untuk alat kalibrasi tekanan B TK 2006
95 Tempat Air suling 2 Untuk tempat aquadest B TK 2005
96 Alat penyaring 1 Untuk menyaring B TK 2001
1 B TK 2005
3 B TK 2006
97 Exicator 1 Untuk tempat pengeringan B TK 1997
Untuk alat pemanas proses
98 Exicator Heater, Electrothermal 1 B TK 2014
ekstraksi
99 Neraca Analitis Kalibrator 1 Untuk mengkalibrasi timbangan B K 2005
1 B K 2007
1 B K 2007

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

100 Standar Massa, Metler Toledo 1 Untuk alat kalibrasi massa B K 2006

101 Tabung Centrifugal 500 Untuk tempat menyimpan sampel RR TK 2006


pada alat centrifugal
102 Detector HPLC 1 Untuk mendeteksi senyawa B TK 2007
103 Hallow Cathode Lamp 1 Untuk sumber lampu pada AAS B TK 1999
3 B TK 2002
Heating Mantle (Alat Laboratorium
104 1 Untuk alat pemanas B TK 2011
lainnya)
105 Anak timbangan , Kern 1 Untuk kalibrasi massa B TK 2001
Alat kalibrasi Thermometer, Cole
106 1 Untuk kalibrasi suhu B K 2001
Parmer
107 Thermocouple 2 Untuk kalibrasi suhu B TK 2009
108 Sieve shaker Mesh, 12 ; 20 50; 16 18 5 Untuk alat penyaring B TK 2009
109 Laboratory High Speed Centrifuge 1 Untuk pemutar B TK 2013
Untuk tempat preparasi pengujian
Fume Hood (Laboratory Safety
110 2 menggunakan asam/basa/pelarut RR TK 2004
Equipment)
organik
High Volume Air Sampler, Thermo
111 1 Alat sampling udara B TK 2007
Electron Model:GMW TSP

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

untuk mengukur beberapa


112 Multi parameter System 1 RR TK 2002
parameter
113 Uninterupted Power Supply (UPS) 1 Untuk menyimpan energi listrik RR TK 2007
Barometer (meteorological
114 1 Untuk tekanan suhu 2005
Equipment), Oakton
Temperatur sensor set, Precission
115 temperature 1 Untuk alat kalibrasi suhu B TK 2012
sens TYPE PT-100
DO Meter (Alat lab. Kualitas Air &
116 1 Untuk mengukur kadar DO B BK 2006
Tanah )

117 TOC Analyzer 1 Untuk mengukur kadar TOC B TK 2013

Mercury Analyzer SHIMADZU


Untuk spare part alat AAS pada
118 TYPE MVU-14 (Alat Lab. Kualitas 1 B TK 2000
pengukuran mercury
Air & Tanah)

119 Test Kit, LAMOTTE 1 alat sampling udara RR TK 2006

Plankton Net (Alat Laboratorium


120 1 untuk pengambilan sampel plankton B TK 2007
Kualitas Air dan Tanah)

1 B TK 2011

121 Eckman - Berge Dredge 1 alat untuk mengambil sampel tanah B TK 2011

alat untuk uji kadar dengan proses


122 Jar Tester 1 B TK 2002
pengadukan dan pengendapan

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 02


Hal - L24
DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Untuk proses destruksi pengujian


123 COD Reaktor 1 B BK 2014
COD
124 Portable SO2 Analyzer 1 Untuk mengukur kadar SO2 B BK 2004
125 Portable CO Analyzer 1 Untuk mengukur kadar CO B BK 2007
Data Logger (Alat Laboratorium
126 1 Untuk alat sampling udara B TK 2007
Kualitas Udara)
Dust Sampler (Alat Laboratorium
127 Kualitas Udara), high volume air 1 Untuk alat sampling udara B BK 2013
sampler
128 High Volume Air Sampler, Staplex 1 Untuk alat sampling udara B TK 2005
Volume Air Sampler (Modul) 1 B 2007
Handy Sampler For Gas Sampling,
129 OPACITY METER MODEL AT-07- 1 Untuk mengukur opasitas B BK 2013
01
Alat Sampling Emisi Sumber Tidak Untuk sampling udara emisi
130 1 B BK 2013
bergerak, MADUR ELECTRONICS tidak bergerak
Alat Laboratorium Kualitas udara
131 1 Untuk mengukur partikulat B BK 2013
lainnya, Particulate Monitors
FLOW METER FOR AIR APP 1 2013
UV/Vis SpectrophotometerUV-Vis Untuk pengujian dengan metode
132 1 B K 2013
Shimadzu Type 2600/2700 spektro UV Visible
Ion Selective Electrode, AMMONIA
133 1 Untuk mengukur kadar amonia B TK 2011
ION SELECTIVE
134 Gas Regulator 2 Untuk mengatur aliran gas B TK 2004, 2009

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Vacuum Drying Oven, VACUUM


135 1 untuk proses pengeringan B TK 2012
FRYING
Untuk tempat inkubasi
136 BOD Incubator 1 B K 2006
pengujian BOD
Peralatan Destilasi, Steam
137 1 untuk proses destilasi B TK 2014
Distillation Unit
138 Automatic Pure Water 1 RR TK 2006
Sound Level Meter (Alat
139 Laboratorium , Luthron Type LM 1 Untuk mengukur kebisingan B BK 2013
8102
Vibration Meter, MONARC
140 1 Untuk mengukur getaran 2005
EXAMINER
141 Deadweight Tester 1 Untuk alat kalibrasi tekanan B K 2007
142 Penutup Telinga 6 Untuk alat pelindung diri B TK 2005
Baju Anti panas, ALUMINIZED
143 2 Untuk alat pelindung diri B TK 2007
COAT (Smplg Udr)
Baju Pengaman Lainnya, ROMPI
144 5 Untuk alat pelindung diri B TK 2012
SCOTLIGHT
145 Helmet 2 Untuk alat pelindung diri B TK 2012
Memanjat, HARNESS &
CARABINER, KARMANTEL,
146 37 Untuk alat pelindung diri B TK 2007
WEABING, KATROL (Sampling
Udara)
Sepatu lapangan Lainnya, SAFETY
147 8 Untuk alat pelindung diri B TK 2012
SHOES

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

Jumlah Status Tahun


No Nama Alat Kapasitas Kegunaan Kondisi Keterangan
Alat Kalibrasi Perolehan

Alat pelindung lainnya, TALI


PENGAMAN PERUSIK, TALI
148 PENGAMAN 5 Untuk alat pelindung diri B TK 2012
WEBBING, DRY BACK
& HARD CASING
149 Life Jacket 2 Untuk alat pelindung diri B TK 2012
150 masker 3 Untuk alat pelindung diri B TK 2012
151 Sarung Tangan (Tusa) 1 Untuk alat pelindung diri B TK 2012
Packed Absorption Column,
152 Columns and Standards for 1 Untuk spare part pemisahan sampel dengan alat B TK 2007
HPLC HPLC

153 Centrifugal Vacuum Pump 1 Untuk menyedot pada proses filtrasi RR TK 1986

ROBI AIR MODEL 15601 1 RR TK 1998


154 Stirer 1 Untuk homogenisasi RR TK 1996

Data sampai dengan September 2014


Keterangan :
B Baik
RR Rusak Ringan
RB Rusak Berat
BK Belum Terkalibrasi
K Terkalibrasi
TK Tidak Perlu Dikalibrasi

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03


DP-5.4.2.1

2. Daftar Peralatan Laboratorium Riset

No Nama Alat Jumlah Digunakan Pada Tahun Perolehan

1 Freeze Dryer 1 Pengeringan beku 2007

2 Waterbath 1 Heating tranfer 2008

3 Microwave 1 Driying 2008

4 Hotplate Stirer 1 Heating tranfer 2008

5 Oven 1 Driying 2012

6 Incubator 1 Inkubasi 2012

7 Viscosimeter 1 Pengukuran kekentalan 2010

8 Stirer Cat 1 Pengadukan 2013

9 Homogenizer 1 Pengecilan ukuran partikel 2010

10 Vacuum Frying 1 Pengeringan vakum 2011

11 Alcohol Destiller 1 destilasi 2011

12 Atsiri destiller 1 destilasi 2012

13 Extruder 1 pembuatan exudat 2003

14 Cabinet dryer 1 driying 2000

15 Vacuum Sealer 1 pengemasan 1996

16 Liquid smoke destiller 1 destilasi 2012


Data sampai dengan September 2014

Rencana Strategis BRS-Ptk Tahun 2015-2019 – Revisi 03

Anda mungkin juga menyukai