KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan karunia-Nya Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak dapat menyusun
“RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK
TAHUN 2015 – 2019 (Revisi 03)” sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden No.
5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014.
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ I
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... I
DAFTAR ISI ................................................................................................................. III
DAFTAR TABEL.......................................................................................................... IV
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... V
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Kondisi Umum ............................................................................................... 1
B. Potensi dan Permasalahan ............................................................................. 5
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN............................................................................... 16
A. Visi Baristand Industri Pontianak................................................................ 16
B. Misi Baristand Industri Pontianak ............................................................... 16
C. Tujuan Baristand Industri Pontianak .......................................................... 17
D. Sasaran Strategis Baristand Industri Pontianak ........................................... 18
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI........................................................... 23
A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ......................................................... 23
B. Arah Kebijakan dan Strategi Baristand Industri Pontianak......................... 25
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 36
LAMPIRAN ................................................................................................................. 38
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Pembangunan sektor industri merupakan hal yang sangat penting
dilakukan, jika membandingkan kesuksesan beberapa Negara dalam
pembangunan sektor tersebut, seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan,
dll. Berdasarkan pengalaman pembangunan sektor industri di beberapa negara
tersebut, bangsa Indonesia sepatutnya optimis bahwa sektor industri dapat
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, penyerapan tenaga kerja
dan pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian Indonesia pada saat ini mulai mengarah pada pemulihan
krisis ekonomi yang tercermin dari membaiknya kondisi ekonomi makro
dengan indikator terkendalinya inflasi, stabilnya nilai tukar terhadap nilai mata
uang asing khususnya dolar Amerika Serikat, rendahnya suku bunga bank, dsb.
Sejalan dengan kemajuan itu sektor industri pun mengalami perbaikan kinerja,
baik dalam hal pertumbuhan, kontribusi, maupun perannya. Meskipun ada
perbaikan yang cukup berarti, harus diakui bahwa peran sektor industri dalam
ekonomi nasional, serta sektor riil lainnya masih lebih rendah dibandingkan
dengan kondisi sebelum krisis.
Dalam RPJMD Kalbar, pertumbuhan ekonomi Kalbar pada triwulan II
2013 tercatat tumbuh sekitar 5,46 persen. Perekonomian Kalbar dilihat dari
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih didominasi oleh sektor pertanian,
perdagangan, dan industri pengolahan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat, nilai ekspor
Kalimantan Barat pada bulan November 2013 mencapai US$104,13 juta
mengalami penurunan sebesar 17,44 persen dibanding bulan Oktober 2013 yaitu
dari US$126,13 juta turun menjadi US$104,13 juta. Sedangkan pada periode
Januari-November 2013 mengalami peningkatan dari US$1.193,05 juta menjadi
US$1.229,90 juta atau naik sebesar 3,09 persen bila dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2012. Ekspor Kalimantan Barat pada bulan November 2013
didominasi oleh Karet dan barang dari karet (HS40), Biji Kerak dan Abu Logam
(HS26), dan Kayu dan barang dari kayu (HS44). Ketiga golongan barang ini
menyumbang sebesar 96,56 persen dari total nilai ekspor. China, Jepang dan
Korea Selatan merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalimantan Barat terbesar
pada bulan November 2013, yaitu masing-masing sebesar US$55,84 juta, US$21,82
juta dan US$12,96 juta dengan kontribusi sebesar 90,62 persen.
Nilai impor Kalimantan Barat November 2013 mencapai US$36,03 juta
mengalami peningkatan sebesar 35,43 persen dibanding nilai impor Oktober 2013
atau turun dari US$55,80 juta menjadi US$36,03 juta. Jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Januari-November 2013, terjadi
penurunan nilai impor sebesar 3,59 persen jika dibanding periode yang sama
ditahun 2012.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat dapat dilihat dari pertumbuhan
angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). PDRB triwulan III-2013
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (year on year),
perekonomian Kalbar tumbuh sebesar 6,41 persen. Secara kumulatif, triwulan I
hingga triwulan III 2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012 (c-t-c)
tumbuh sebesar 5,86 persen. Pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan-real
estate-jasa perusahaan 8,35 persen dan terendah di sektor industri pengolahan
4,10 persen. Secara nominal PDRB harga berlaku Kalbar triwulan III-2013
mencapai Rp 21,84 triliun, meningkat 9,47 persen dibandingkan triwulan II-2013
yang besarnya Rp 19,95 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000
pada triwulan III-2013 mencapai Rp 9,21 triliun.
Struktur perekonomian Kalbar triwulan III-2012 masih didominasi oleh
tiga sektor, yaitu sektor perdagangan-hotel-restoran 23,49 persen, sektor
pertanian 22,78 persen, dan sektor industri pengolahan 16,00 persen.
Pertumbuhan PDRB penggunaan triwulan III-2013 dibandingkan dengan
triwulan yang sama tahun 2012 sebesar 6,41 persen ditopang oleh pertumbuhan
konsumsi pemerintah 10,16 persen, PMTB 2,41 persen, ekspor meningkat 4,82
persen, konsumsi rumah tangga sebesar 6,45 persen. Sedangkan komponen impor
mengalami pertumbuhan sebesar 0,52 persen dibandingkan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menargetkan
pertumbuhan ekonomi daerahnya pada 2014 sebesar 5,99 persen.
Sektor pertanian merupakan sektor memliki sumbangan paling besar bagi
pembentukan PDRB Kalimantan Barat dan selama kurun waktu 2008 – 2012
peranananya perlahan-lahan terus berkurang, yang dapat menjadi indikasi
terjadinya pergeseran struktur ekonomi di Kalimantan Barat. Struktur
perekonomian Kalimantan Barat 2008 – 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.
Pertumbuhan perekonomian Kalbar pada kurun waktu 2008 – 2012 yang
ditunjukkan atas dasar harga konstan 2000, masih berada si bawah pertumbuhan
ekonomi nasional. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat selama lima
tahun sekitar 5,50 persen pertahun. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun
2009 yaitu sebesar 4,80 persen, sedangkan yang tertinggi pada tahun 2011 sebesar
5,97 persen. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat Tahun 2008 – 2012 dapat
dilihat pada Tabel 2.
Sedangkan dari sisi jumlah perusahaan Industri Besar dan Sedang di
Kalimantan Barat pada tahun 2011 tercatat sebanyak 95 perusahaan, sama dengan
tahun 2010 dan lebih rendah dibanding kondisi tahun 2009 yang mencapai 103
18 - 25 tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
26 – 35 tahun 0 0 0 0 0 2 4 6 2 3 1 0 18
36 – 45 tahun 0 0 0 0 1 9 3 5 1 1 0 0 20
46 – 55 tahun 0 0 0 3 2 2 5 1 0 0 1 0 14
56 keatas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 3 3 13 12 12 3 4 2 1 53
Data sampai dengan September 2014
3. Bioteknologi Bioteknologi 1
O T
1. Hasil alam Kalbar yang beragam dan pemanfaatannya belum 1. Regulasi pemerintah daerah
maksimal 2. Adanya laboratorium lain yang menyediakan jasa
2. Perumbuhan industri di Kalimantan Barat, khususnya IKM layanan yang serupa di Kalbar
3. Pangsa pasar masih luas 3. Sarana komunikasi yang masih minim di daerah
4. Kebutuhan pengujian produksi dan kalibrasi peralatan untuk pelosok
industri di kalbar 4. Akses internet yang masih terbatas di daerah pelosok
5. Masih sedikitnya produk lokal Industri Kalbar yang memperoleh 5. Keluhan pelanggan mengenai harga layanan
sertifikasi sehingga daya saing produk cukup rendah 6. Terbatasnya informasi mengenai industri hijau pada
6. Masih sedikitnya industri di Kalimantan Barat yang menerapkan IKM
standar yaitu penerapan sistem manajemen mutu
7. Rendahnya penguasaan teknologi oleh pihak industri
8. Masih minimnya IKM yang menerapkan konsep industri hijau
9. Akses internet yang mudah dan murah di perkotaan
S SO STRATEGY ST STRATEGY
1. Sumber daya manusia di Baristand 1. Mengadakan pelayanan di bidang pengujian, kalibrasi, sertifikasi 1. Terus menerus meningkatkan kompetensi dan
Industri Pontianak produk dan pelatihan industri baik di bidang manajemen, sistem keterampilan SDA Baristand Industri Pontianak
2. Kompetensi SDA Baristand Industri mutu maupun teknik (S1, S2, S3, S4, O2, O3, O4, O5, O7) dengan memberikan pelatihan maupun kegiatan
Pontianak 2. Meningkatkan pemanfaatan hasil riset khususunya untuk industri magang industri kepada pegawai Baristand Industri
3. Peralatan penunjang pengujian dan pangan bagi dunia industri sehingga dapat memiliki daya saing Pontianak (S1, S2, T2)
kalibrasi yang cukup lengkap dan terhadap produk luar (S1, S2, S5, S6, O5) 2. Menjaga status akreditasi organisasi induk dan LPK di
memadai 3. Memanfaatkan majalah ilmiah, website dan sarana lainnya untuk dalamnya (S1, S2, S3, S4, T1, T2)
4. Organisasi induk dan LPK yang memperluas wilayah pemasaran (S5, S6, O3, O7) 3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik (S1, S2, S7,
sudah terakreditasi 4. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi maju dalam T1, T2)
5. Baristand Industri Pontianak telah proses produksi bagi industri (S1, S2, O1, O2, O7) 4. Mengadakan kegiatan klinik teknologi berjalan
memiliki Majalah ilmiah 5. Mendorong penerapan konsep industri hijau pada IKM (S1, O8) sampai ke daerah pelosok, yang selain bermanfaat
terakreditasi untuk dunia industri juga untuk kegiatan promosi
6. Baristand Industri Pontianak telah kemampuan Baristand Industri Pontianak (S1, S2, T3,
memiliki website T4)
7. Baristand Industri Pontianak telah
menerapkan SPIP
W WO STRATEGY WT STRATEGY
a. Hasil penelitian belum banyak 1. Menentukan fokus riset di bidang sumber daya alam khas kalbar
dimanfaatkan industri dan instansi khususnya bidang industri pangan (W1, W3, O1, O2, O3, O5) 1. Peningkatan kompetensi, peralatan serta pelayanan
terkait karena kurang cocok untuk 2. Melaksanakan pengadaan peralatan dan bahan yang menunjang pengujian, kalibrasi dan sertifikasi yang mendukung
di terapkan oleh industri di Kalbar, pelaksanaan riset (W2, O1, O2, O3, O5) industri hijau (W6, T6)
khusunya IKM 3. Melakukan survey untuk mengetahui potensi pasar dan 2. Mengadakan kegiatan klinik teknologi berjalan
b. Kurangnya sarana dan prasarana kebutuhan industri, khususnya untuk industri pangan secara sampai ke daerah pelosok, yang selain bermanfaat
litbang yang dapat mempengaruhi bertahap hingga ke daerah pelosok di kalbar (W3, W4, O1, O2, untuk dunia industri juga untuk kegiatan promosi
kelancaran pelaksanaan riset O3, O5) kemampuan Baristand Industri Pontianak (W3, W4,
c. Kurangnya informasi yang memadai 4. Melakukan kerja sama riset di bidang industri pangan dengan T3, T4)
mengenai permasalahan yang ada di pihak industri, pendidikan maupun instansi terkait (W5, O1, O2, 3. Mengadakan kerja sama dengan pengguna layanan
dunia industri, khususnya IKM O3, O5) LPK dengan sistem kontrak jangka panjang, sehingga
d. Masih lemahnya pemasaran, 5. Memanfaatkan majalah ilmiah, website dan sarana lainnya untuk pengguna layanan bisa memperoleh harga yang lebih
terutama ke industri yang ada di memperluas wilayah pemasaran (S5, S6, O3, O7, O9) rendah atau bonus layanan sebagaimana yang telah
kabupaten dan daerah pelosok di ditetapkan pada MOU (W5, W7, T5)
Kalbar
e. Kurangnya kerjasama litbang antara
Baristand Industri Pontianak
dengan lembaga litbang lainnya
f. SDM, sarana dan prasarana yang
mendukung industri hijau belum
cukup memadai
g. Standar harga yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi Baristand Industri Pontianak
Visi yang ditetapkan oleh Baristand Industri Pontianak
mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan stakeholder yaitu semua pihak
yang mempunyai kepentingan atau berhubungan dengan kegiatan organisasi,
serta masih dalam lingkup tupoksi Balai.
Stakeholder dalam hal ini adalah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan
Mutu Industri Kementerian Perindustrian, Pemerintah Daerah Propinsi
Kalimantan Barat dan pelaku industri yang berada di Kalimantan Barat. Oleh
karena itu terkait dengan stakeholder tersebut perlu mengetahui kebutuhan dan
harapan-harapan stakeholder, cara memenuhi kebutuhan dan harapan
stakeholder, serta memantau dan mengukur kinerja kita dalam memenuhi
kepentingan stakeholder
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dalam
pengembangan industri khususnya industri di daerah Kalimantan Barat, maka
Baristand Industri Pontianak menetapkan visinya yaitu:
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
growth yang sekaligus menjadi input untuk pendorong strategic outcome dalam
pemenuhan harapan stakeholder.
Sesuai Tupoksi Baristand Industri Pontianak dan Grand Strategy yang
ditetapkan pada Roadmap Baristand Industri Pontianak tahun 2015 – 2019,
strategic driver yang diharapkan sebagai output tahap learning and growth
adalah sebagai berikut:
1. Aspek litbang; (a) Meningkatnya hasil litbang yang siap diaplikasikan oleh
industri; (b) Meningkatnya kualitas hasil litbang yang dihasilkan; (c)
Meningkatnya kerjasama litbang.
2. Aspek Standardisasi; (a) Meningkatnya kepuasan pelanggan; (b)
Meningkatnya JPT kepada pelanggan; (c) Meningkatnya jumlah permintaan
pelayanan jasa; (d) Meningkatnya jenis JPT.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kedua aspek dan
indikator kinerja dari strategic driver ini yang kemudian diharapkan menjadi
input untuk tercapainya strategic outcome yang merupakan pemenuhan
harapan stakeholder. Strategic outcome Baristand Industri Pontianak adalah
1. Meningkatkan hasil litbang yang inovatif dan berkualitas;
2. Meningkatkan layanan jasa teknis yang professional dan berorientasi pada
pelanggan.
Sedangkan terpenuhinya harapan stakeholder merupakan outcome yang ingin
dicapai, dengan indikator kinerjanya sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;
2. Meningkatnya pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan sesuai harapan
pelanggan;
PETA STRATEGIS BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK TAHUN 2015 – 2019 (Revisi 02 – 2019)
SASARAN TUJUAN:
STRATEGIS 1. Meningkatnya pemanfaatan hasil riset industri pangan, penguasaan teknologi dalam proses produksi dan mendorong pelaksanaan konsep industri hijau bagi dunia industri sehingga dapat memiliki daya saing
2. Meningkatnya pendapatan Layanan Jasa Teknis
3. Terbangunnya sistem kelembagaan yang profesional dan dapat menunjang kelancaran pelaksanaan Tupoksi
produksi dan mendorong pelaksanaan konsep LAYANAN JASA TEKNIS LINGKUNGAN BARISTAND kelancaran pelaksanaan Tupoksi
industri hijau bagi dunia industri sehingga dapat INDUSTRI PONTIANAK
memiliki daya saing
DAN PERTUMBUHAN
Tabel 7. Matriks Indikator Kinerja Sasaran Strategis Baristand Industri Pontianak Tahun 2015 – 2019 (Rev 04-2019)
No Kode SS Sasaran Strategis Kode IKSS Kode Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Target Per Tahun PIC
Atas IKSS 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder [S]
1 BIP.S1 Meningkatnya efisiensi industri BIP.S1.1 Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang 0 0 0 0 6 SEKSI TI
dalam rangka mendorong daya memanfaatkan produk inovasi/paten hasil
saing industri litbangyasa
2 BIP.S2 Meningkatnya penguasaan S4.1 BIP-S2.1 Perusahaan industri/badan usaha yang 3 2 2 4 1,0 SEKSI TI
teknologi industri memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
S4.2 BIP-S2.2 Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 0 0 0 0 60,0 SEKSI TI
dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan
pada tahun berjalan
S4.3 BIP-S2.3 Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil 0 0 0 0 100 SEKSI TI
memecahkan masalah industri dibandingkan dengan
total jumlah permintaan jasa problem solving dari
industri pada tahun berjalan
BIP.S2.4 Jumlah paket riset yang dikembangkan 4 4 3 6 6 SEKSI TI
BIP.S2.5 Jumlah paket kerjasama 2 2 1 2 1 SEKSI TI
T.1 BIP.S2.6 Jumlah IKM yang mampu menerapkan konsep 1 1 1 1 1 SEKSI TI
industri hijau
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok [T]
3 BIP.T1 Meningkatnya Layanan Jasa BIP.T1.1 Persentase kenaikan jumlah penerimaan dari tahun 10 10 4 6 7 SEKSI PJT
Teknis kepada Industri sebelumnya
BIP.T1.2 Jumlah pelanggan yang menggunakan layanan 350 350 360 365 370 SEKSI PJT
T2.1 BIP.T1.3 Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan 3 3 3 3 3,6 SEKSI PJT
BIP.T1.4 Tingkat ketepatan waktu layanan jasa teknis 87 87 90 90 92 SEKSI PJT
& SS
BIP.T1.5 Jumlah maksimal komplain pelanggan 20 18 17 17 15 SEKSI PJT
No Kode SS Sasaran Strategis Kode IKSS Kode IKSS Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Target Per Tahun PIC
Atas 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 BIP.T2 Meingkatnya penerapan T3.1 BIP.T2.1 Tingkat maturitas pengendalian internal 0 0 0 0 3,3 SUB BAG
reformasi birokrasi (SPIP) TU
T3.2 BIP.T2.2 Nilai akuntabilitas kinerja 67 69 70 72 BB SEKSI
PPK & TU
BIP.T2.3 Persentase penurunan jumlah penyimpangan 5 6 6 8 10 Seksi PJT
pelaksanaan SMM dari tahun sebelumnya
L.1 BIP.T2.4 Persen peningkatan jumlah SDM aparatur 10 12 20 20 10 SUB BAG
yang kompeten dari tahun sebelumnya TU
BIP.T2.5 Persentase pengguna akses dari tahun 5 5 5 5 5 SEKSI PJT
sebelumnya
BIP.T2.6 Jumlah SDM eksternal yang mengikuti diklat 10 8 10 10 10 SEKSI
PPK
BIP.T.2.7 Jumlah maksimal temuan audit internal 20 18 17 17 16 SUB BAG
(Kemenperin) TU
Berdasarkan sasaran strategis dan indikator kinerjanya tesebut, untuk dapat memenuhi harapan stake holder maka ditetapkanlah Indikator Kinerja
Utama (IKU) Baristand Industri Pontianak Tahun 2015 – 2019 (revisi 04 – tahun 2019), yaitu:
Target Tahun
Kode SS Sasaran Strategis Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) PIC
No
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Target Tahun
Kode SS Sasaran Strategis Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) PIC
No
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 BIP.S3 Meningkatnya penguasaan teknologi industri BIP.IKU.2 Perusahaan industri/badan usaha 0 0 0 0 1,0 SEKSI TI
yang memanfaatkan produk
inovasi hasil litbangyasa
BIP.IKU.3 Rasio hasil litbangyasa yang 0 0 0 0 60,0 SEKSI TI
mencapai TRL 6 dibandingkan
jumlah litbangyasa yang
dilaksanakan pada tahun berjalan
BIP.IKU.4 Rasio paket teknologi/konsultasi yang 0 0 0 0 100 SEKSI TI
berhasil memecahkan masalah industri
dibandingkan dengan total jumlah
permintaan jasa problem solving dari
industri pada tahun berjalan
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok [T]
3 BIP.T1 Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada BIP.IKU.5 Tingkat kepuasan masyarakat 3 3 3 3 3,6 SEKSI PJT
Industri terhadap layanan
BIP.IKU.6 Tingkat ketepatan waktu layanan 87 87 90 90 92 SEKSI PJT & SS
jasa teknis
4 BIP.T2 Meingkatnya penerapan reformasi birokrasi BIP.IKU.7 Tingkat maturitas pengendalian 0 0 0 0 3,3 SUB BAG TU
internal (SPIP)
BIP.IKU.8 Nilai akuntabilitas kinerja 67 69 70 72 BB SEKSI PPK & TU
BAB IV
PENUTUP
Renstra Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak Tahun 2015 – 2019
disusun berdasarkan UU No.3 Tahun 2014 tentang perindustrian, Renstra Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri Tahun 2010 – 2014 yang mengacu kepada
Draft Renstra Kementerian Perindustrian Tahun 2010 – 2014, untuk dapat menjadi
acuan dalam penyusunan program kerja dan kegiatan di Balai Riset dan Standardisasi
Industri Pontianak selama kurun waktu 5 tahun mendatang serta diharapkan dapat
mendukung pertumbuhan Industri Nasional.
LAMPIRAN
Lampiran 1.
MATRIKS RENSTRA 2015 – 2019 (Revisi #03 Tanggal 5 Nopember 2019)
Instansi : BARISTAND INDUSTRI PONTIANAK
Tahun : 2015 - 2019
Visi : MENJADI LEMBAGA RISET DAN STANDARDISASI YANG TERPERCAYA DI BIDANG INDUSTRI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA ALAM KALIMANTAN BARAT
Misi : 1. Menghasilkan riset berkualitas dan dapat diterapkan untuk mendorong pertumbuhan industry
2. Meningkatkan inovasi teknologi dan daya saing produk industri pangan
3. Menumbuhkan IKM yang menerapkan industri hijau
4. Memberikan pelayanan jasa teknis secara professional
Sasaran Ketera-
Tujuan Cara Mencapai Tujuan
ngan
No Uraian Indikator Kinerja Tahun
Indikator Indikator Indikator
Uraian Program Kegiatan
Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Kinerja Kinerja
1 Meningkatnya Jumlah paket Meningkatnya Peningkatan efisiensi 0 0 0 0 6 Hasil persen Litbangyasa Jumlah SEKSI TI
pemanfaatan hasil riset hasil riset dan efisiensi industri perusahaan industri Kajian/Peneliti peningkatan paket
industri pangan, penerapan dalam rangka yang memanfaatkan an Penguasaan litbangyas
penguasaan teknologi industri hijau mendorong daya produk inovasi/paten Teknologi a
dalam proses produksi saing industri hasil litbangyasa Industri
dan mendorong
pelaksanaan konsep
industri hijau bagi
dunia industri sehingga
dapat memiliki daya
saing
Jumlah maksimal 20 18 17 17 15
komplain pelanggan Jumlah
Pelayanan
Layanan Jasa jumlah maksimal
kepada SEKSI PJT
Teknis penerimaan komplain
pelanggan
pelanggan
3 Terbangunnya sistem persen Meingkatnya Tingkat maturitas 0 0 0 3,2 3,3 Penyusunan Jumlah Penyusunan
kelembagaan yang peningkatan penerapan pengendalian internal Dokumen dan laporan Indeks
dan
profesional dan dapat pelaksanaan reformasi (SPIP) Pelaporan nilai
penerapan SUB BAG TU
menunjang kelancaran sistem birokrasi maturitas
dokumen
pelaksanaan Tupoksi kelembagaan SPIP
SPIP
Nilai Akuntabilitas 67 69 70 72 BB Penyusunan Jumlah SEKSI PPK
Kinerja Program dan revisi DIPA
anggaran
Lampiran II
Target dan Kebutuhan Pendanan Baristand Industri Pontianak Tahun 2015 -
2019
Pengkajian
Kebijakan Iklim
Mutu Industri
Kegiatan 1
Hasil
Kajian/Penelitian
Penguasaan 760.000 1.550.000 125.188 2.230.000 2.150.000 BRS PTK
Teknologi Industri
Kegiatan 2
Pengembangan 9.454.260 9.830.800 9.763.962 10.175.250 10.728.000 BRS PTK
kelembagaan
Melakukan Jumlah IKM
pembinaan secara yang mampu
bertahap kepada IKM menerapkan
konsep 1 1 1 2 3 80.000 85.000 20.212 50.000 200.000
untuk menerapkan
konsep industri hijau industri hijau
(Output) 1
Jumlah
Peningkatan
lingkup/
pelayanan pengujian,
parameter
kalibrasi dan
kemampuan 25 25 28 28 30 250.000 250.000 275.000 275.000 300.000
sertifikasi yang
LPK yang
mendukung industri
mendukung
hijau (Output 2)
industri hijau
Peningkatan Jumlah SDM
Kompetensi SDM yang 15 20 20 20 20 525.400 575.000 300.000 315.000 330.000
(Output 3) kompeten
Promosi Baristand Jumlah
(Output 4) kegiatan
promosi 5 5 5 5 5 315.000 325.000 330.000 340.000 350.000
baristand
Pemeliharaan Persentase
Akreditasi Lembaga / penurunan
Laboratorium jumlah
(Output 5) temuan audit
eksternal 5 6 6 8 10 60.800 60.800 67.250 67.250 68.000
SMM ISO
9001:2008 dari
tahun
sebelumnya
Penyusunan dan Jumlah
Penerapan SPIP penerapan
Satuan Kerja SPIP di
Baristand Industri Baristand 1 1 1 1 1 26.060 35.000 35.000 40.000 40.000
Pontianak (Output 6) Industri
Pontianak
Pengembangan Jumlah
Kelembagaan kegiatan
Lainnya (Output 7) pengembangan 3 3 3 3 3 334.600 350.000 336.500 338.000 340.000
kelembagaan
lainnya
Pembayaran gaji dan Jumlah bulan
13 13 14 14 14 5.606.100 5.800.000 6.000.000 6.200.000 6.400.000
tunjangan (Output 7)
Penyelenggaraan Jumlah bulan
Operasional dan
Pemeliharaan 12 12 12 12 12 2.256.300 2.350.000 2.400.000 2.550.000 2.700.000
Perkantoran (Output
8)
Kegiatan 3
Layanan Jasa 2.238.260 2.462.086 2.708.295 2.979.124 3.277.037 BRS PTK
Teknis
Penyelenggaraan Persentase
LPK (output 1) peningkatan
pendapatan 10 10 10 10 10 1.942.400 2.020.086 2.210.295 2.463.124 2.713.037
Kegiatan 4
Penyusunan
Dokumen dan 333.900 355.000 377.000 387.000 403.000 BRS PTK
Pelaporan
Jumlah
maksimal
Penyusunan Program
revisi DIPA
dan Anggaran 3 3 3 3 3 207.900 210.000 215.000 220.000 225.000
diluar revisi
(Output 1)
karena
kebijakan
Indeks
ketepatan
Penyusunan laporan
waktu
tepat waktu (Output 4 4 4 4 4 70.000 75.000 80.000 80.000 85.000
penyampaian
1)
laporan (skala
1 - 4)
Penyusunan Laporan Indeks
Keuangan (output 3) Ketepatan
waktu
4 4 4 4 4 55.000 60.000 70.000 75.000 80.000
penyampaian
laporan (skala
1-4)
Evaluasi pelayanan persen
(output 4) ketepatan
waktu 87 87 90 90 92 1.000 10.000 12.000 12.000 13.000
penyelesaian
order
Kegiatan 5
Peningkatan
sarana dan 7.443.300 8.160.000 8.620.000 8.890.000 9.200.000 BRS PTK
prasarana
Revitalisasi Jumlah
Peralatan Litbang Peralatan 2 5 5 5 5 288.800 350.000 350.000 350.000 350.000
(Output) 1 Litbang
Revitalisasi Peralatan Jumlah
Pengujian Peralatan 10 15 18 18 20 6.153.500 6.800.000 7.250.000 7.500.000 7.800.000
(Output) 2 Pengujian
Revitalisasi
26 27 26 27 26 1.001.000 1.010.000 1.020.000 1.040.000 1.050.000
infrastruktur
bangunan dan Jumlah
fasilitas penunjang 1 1 0 1 0
Bangunan
laboratorium
Jumlah
(Output) 3 0 1 1 1 1
Laboratorium
Jumlah
Infrastruktur 25 25 25 25 25
Penunjang
Lampiran 3
1. Daftar Peralatan Laboratorium Pengji Baristand Industri Pontianak
Atomic Absorption
68 Spectrofotometer (Aas) (Alat lab 1 Untuk mengukur kadar logam B TK 2002
pertanian) , PBC ASSY POWER
D2 LAMP. AAS 1 B TK 2005
69 Block Digester, GERHARDT 1 Untuk proses destruksi RR TK 2005
70 COD Reaktor 1 Untuk proses destruksi COD B K 2004
1 2006
Dehumidifier (Alat lab.pertanian), Untuk mengatur suhu dan
71 1 B TK 2010
Etech kelembaban ruang
Flow meter (Alat laboratorium
72 1 Untuk mengatur kecepatan alir B BK 2009
pertanian)
1 2010
High Performance Liquid Untuk pengujian secara
73 1 B TK 2004
Chromatography (HPLC) kromatografi cair
untuk pemanasan dan
74 Hot plate Stirer 1 B TK 2007
homogenisasi
Moisture Tester (Alat lab.
75 1 untuk mengukur kelembaban B TK 2004
Pertanian)
Muffle Furnace, THERMOLYNE
76 1 Untuk proses pengabuan RB TK 1998
MODEL F4790-26
1 2001
77 pH meter portable 1 untuk mengukur nilai pH B K 2006
1 B K 2010
Shaker ( (Alat Laboratorium
78 1 Untuk homogenisasi B TK 2009
Pertanian)
2005
100 Standar Massa, Metler Toledo 1 Untuk alat kalibrasi massa B K 2006
1 B TK 2011
121 Eckman - Berge Dredge 1 alat untuk mengambil sampel tanah B TK 2011
153 Centrifugal Vacuum Pump 1 Untuk menyedot pada proses filtrasi RR TK 1986