Lembar Kerja Dasar Perancangan Alat Pembuatan Ethanol Dari Molases Ver 1
Lembar Kerja Dasar Perancangan Alat Pembuatan Ethanol Dari Molases Ver 1
1. tangki tetes M1 M 01
3. Fermentor
M2
2. tangki air
Proses Hidrolisa
M
B
S
Proses Fermentasi
M
B
S
4 Cara Kerja
propagasi atau perkembangbiakan yeast.bertujuan untuk membuat yeast dapat beradaptasi dengan lingkungannya sehingga didapat
yeast yang digunakan pada umumnya yaitu Saccharomyces Cerevisae. perkembangbiakan yeast diawali dengan proses sterilisasi tang
alam waktu 10-15 menit. kemudian molases dimasukkan, lalu nutrient dimasukkan untuk memenuhi kebutuhan unsur nitrogen. setela
u 60C, tekanan 1 bar lalu didiamkan selama 1 jam. setelah itu yeast dimasukkan ke tangki dan dilakukan penurunan suhu untuk mence
rasi dan molasses yeast dialirkan ke fermentor
rmentasi, proses ini untuk menguraikan gula menjadi bioethanol dan CO2. perubahan yang terjadi adalah glukosa menjadi bioethanol
, pada batch 1, untuk 12 jam pertama dilakukan di fermentor dalam kondisi aerob agar yeast dapat bekerja dengan baik, pada 36 jam
yeast dapat mengkonversi gula menjadi ethanol. lalu pada batch 2-10, untuk kondisi aerob selama 6 jam dan untuk kondisi anaerob se
east sudah berhenti. Ketika proses selesai, didiamkan selama 1 jam hingga terbentuuk 2 lapisan yeast dan molasses broth yang nantiny
i batch 10 maka dialirkan ke yeast mud tank dan dilakukan pemanasan suhu 85C untuk mematikan yeast
hap pemurnian yang terbagi menjadi beberapa proses, yaitu proses evaporasi,distilasi, dan dehidrasi
awal tahap permurnian, bertujuan memisahkan molases broth dengan ethanol. Molasses broth dipompa dari fermentor menuju evap
n heat exchanger untuk memanaskan molasses broth sehingga terjadi perubahan fase menjadi uap. ethanol lalu akan terkondensasi d
n dengan proses distilasi, yaitu untuk menghilangkan air dari campuran ethanol-air. Ethanol dari tangki penampung dialirkan ke heat e
s dehidrasi. Hasil proses distilasi dihasilkan campuran ethanol-air. Campuran dipisahkan dengan metode dehidrasi adsorpsi untuk mem
M 21
M 03 M 52
M 42
M 31 M 41 M 51
ntor 4. Evaporator Ethanol 95%
5. Distilasi
M 32
103 kg
M 01 M 02 M 03 M1 M2 M 31 M 32 M 41 M 42
0 0 0 0 515 509.8337 0
0 0 0 103 0 4.841 0
4.12 0 0 0 0 4.12 0
0 2.06 0 0 0 2.06 0
0 0 0.515 0 0 0.515 0
0 0 0 0 2.066505 0
0 0 0 0 0 0 49.50428
0 0 0 0 0 51.75448 0
4.12 2.06 0.515 103 515 575.1907 49.50428 0 0
Senyawa Mr
C12H22O11 + H2O --> 2 C6H12O6 C12H22O11 342
0.30116959 28.61111 - H2O 18
0.28701462 0.287015 0.574029 C6H12O6 180
0.01415497 28.3241 0.574029 C2H5OH 46
CO2 44
Neraca Massa pada fermentor
C6H12O6 --> C2H5OH + 2 CO2 M1+M2+M01+M02+M03=M31+M32
0.57402924 - - 624.695 624.695
0.56254865 1.125097 1.125097
0.01148058 1.125097 1.125097
Penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang
tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih p
konsentrasi yang tinggi.
rja Evaporator
Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik
didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terb
biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diad
memisahkan komponen-komponennya.
Secara prinsip destilasi fraksinasi sama dengan destilasi sederhana, yang membedakannya yakni pe
yang mana destilasi sederhana titik didih lebih besar dari 30°C sedangkan destilasi fraksinasi titik d
30°C,hal ini terjadi karena pada destilasi fraksinasi terdapat kolom fraksinasi. Pemisahan campuran
dilakukan dengan proses destilasi fraksinasi. Kolom destilasi fraksinasi haruslah panjang hal ini aga
berjalan naik dan air yang berjalan turun dapat bersentuhan, pada puncak kolom thermometer dig
Distilasi Fraksinasi
mengukur suhu fraksi pertama yang paling mudah menguap (A). Selang beberapa waktu ketika pro
maka suhu akan naik hal ini terjadi karena cairan yang tidakmudah menguap (B) juga mulai terbaw
mudah menguap,sehingga wadah penerima harus diubah selang beberapa waktu dalam proses de
antara cairan A dan B kecil maka proses destilasi harus dilakukansecara berulang agar hasilnya lebi
Destilasi pada proses pemisahan minyak adalah proses destilasi fraksinasi yang sangat besar
ngkungannya sehingga didapat yeast yang mampu
li dengan proses sterilisasi tangki dengan hot water
ebutuhan unsur nitrogen. setelah itu dilakukan
penurunan suhu untuk mencegah matinya yeast yang
Ethanol 95%
M 51 M 52 Perhitungan evaporator
Kondisi Operasi
Laju massa umpan 575.1907
Konsentrasi ethanol umpan Z1 0.089978
Tekanan operasi 1
100
85
80
75
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1