Prosedur Kerja Isolasi Minyak Pala dengan stem distilasi yang dikombinasi
dengan modifikasi deanstark
50g bubuk biji pala yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam
labu stem distilasi dan ditambah akuades 600mL. stem distilasi
dipasangkan pada deanstark yang sudah dimodifikasi dan
selanjutnya dipanaskan. Uap hasil stem distilasi dialirkan kedalam
sistem distilasi melalui deanstark dan distilasi kurang lebih 1 jam.
Distilat ditampung di bagian bawah deanstark. Lapisan minyak
atsiri tertampung di atas dan lapisan bawah atau air akan masuk
lagi menuju labu stem distilasi. Diambil lapisan atas dan diukur
berat serta volumenya.
Hasil dan Analisis Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan waktu destilasi uap
1, 2, dan 3 jam dengan sistem generator menghasilan minyak
dengan volume 0,13;0,24;0,30 mL dengan berat masing-masing
0,12;0,10;0,05 g. Sedangkan pada waktu yang sama dengan stem
destilasi yang dikombinasikan dengan deanstark diperoleh minyak
0,7;0,3;0,1 mL dengan berat masing-masing 0,632;0,903;0,993 g.
Pada percobaan ini isolasi minyak pala dengan alat destilasi uap
modifikasi deanstark diperoleh hasil yang lebih banyak
dibandingkan dengan alat yang lebih lama. Prinsip destilasi
deanstark adalah pemisahan komponen campuran berdasarkan
perbedaan tekanan uap atau perbedaan titik didih komponen
senyawa tersebut. Pada percobaan ini, campuran yang terdiri dari
uap air dengan uap minyak akan mengalir menuju kondensor untuk
dicairkan kembali dengan sistem pendingin dari luar. Kondensat
akan memisahkan uap air dengan uap minyak berdasarkan berat
jenis.
Gambar
DISTILASI FRAKSINASI
Gambar
DISTILASI VAKUM
NR4Cl+HDEHPA↔NR4ClHDEHPA (1)
NR4ClHDEHPA+NaHCO3↔NR4DEHPA+NaCl+CO2+H2O (2)
Ekstraksi Pelarut
Logam ditimbang dan dilarutkan dengan aquadm untuk membuat
fasa aquos. Asiditas larutan diadjust dengan penambahan aliquots
HCl. Fasa organik dibuat dari ekstraksi larutan ionik yang terlarut
dalam dodecane. Dua fasa yang tidak bercampur ini kemudian
dikocok dengan kecepatan 1400 rpm pada suhu 25oC
menggunakan shaker untuk mempercepat proses pencampuran.
Kemudian dilakukan sentrifuge 9500 rpm selama 2 menit untuk
mempercepat fasa terpisah. Konsentrasi ion logam pada fasa aquos
sebelum dan sesudah ekstraksi diukur dengan ICP-OES.
Efek dari waktu pencampuran dalam distribusi nilai rasio pada
target logam merupakan fitur penting ketika melakukan ekstraksi
pelarut. Hasil kinetik dari ekstraksi litium dengan larutan ionik
Hasil dan Analisis
yang terlarut pada n-dodecane menunjukkan bahwa distribusi rasio
litium meningkat pada menit pertama hingga mencapai puncak
waktu pencampuran pada 10 menit dan lebih lama. Dengan
demikian, kesetimbangan dicapai pada 10 menit waktu
pencampuran. Asiditas rendah dan high IL extractant content
cukup merupakan sesuatu yang penting untuk membuktikan
efisiensi ekstraksi litium. Mekanisme dasar dari ekstraksi akan
terurai dan membuktikan bahwa ekstraksi terjadi melalui
koordinasi dari DEHPA ke ion litium. Keberadaan logam divalen
seoersi natrium, telah mengurangi efisiensi ekstraksi litium.
Meskipun begitu, ekstraksi litium dari larutan encer dan
pemisahannya dari natrium sangat memungkinkan. Strategi dua
tahap digunakan untuk memperoleh kembali litium dari sintetik
shale gas yang memproduksi air. Pada tahap awal, logam divalen
dihilangkan dengan DEHPA. 5 kali pengulangan diperlukan untuk
menghilangkan 80% logam divalen. Pada tahap kedua, litium
diekstraksi dengan Aliquat-DEHPA IL. Ketika DEHPA sendiri
dapat mengekstraksi 40% litium setelah 10 kali ekstraksi, 83%
litium juga dapat diperoleh kembali dalam satu step dengan IL.
Larutan garam telah terlarutkan namun tidak ada modifikasi dari
pH yang diperlukan, dan mekanisme ekstraksi tidak mempengaruhi
kontaminasi dari fasa aquos, yang berarti dapat mengurangi biaya
treatment limbah setelah ekstraksi pelarut.
Gambar Thermoshaker
Sentrifuge
EKSTRAKSI SOXHLET
Gambar
KROMATOGRAFI KOLOM
Gambar
KROMATOGRAFI PENUKAR ION
Gambar