Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

FILSAFAT AKHLAK
ETIKA DAN ETIKET
Disusun Untuk Memenuhui Tugas Filsafat Akhlak

Oleh Kelompok 2:

1. KARIMANISA (2015010017)

2. FERDIKA ANDESTIKO (2015010013)

Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Eka Putra Wirman, M.A

PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
Tahun 2023/1444 H
PENDAHULUAN

Manusia dalam menjalani kehidupannya akan diperhadapkan pada dua persoalan yakni

antara baik dan buruk, sehingga perilaku yang dimunculkan dalam kehidupannya selalu

mengalami pasang surut apakah perilaku itu terjadi secara spontan maupun tidak tentu

menimbulkan dampak yang negatif.

Islam adalah agama yang santun karena dalam Islam sangat menjunjung tinggi

pentingnya etika, dan akhlak. Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia

karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabiat, perangai, karakter manusia yang

baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. 1

Dalam pembahasan Filsafat Akhlak ini, maka pemakalah akan fokus pada pembahasan

yang mengenai Etika dan Etiket. Dimana Etiket adalah sesuatu !ang seringkali serta dihubungkan

dengan etika, Padahal etika dengan etiket memiliki pengertian dan hakikat yang sama sekali

berbeda oleh sebab itu sangatlah penting bagi kita untuk memahami pengertian etiket sehingga

kita dapat menyusun secara tepat akan relasinya dengan etika relasi yang dimaksud di sini

meliputi persamaan maupun perbedaan2.

1
Rokayah, Penerapan Etika Dan Akhlak Dalam Kehidupan Sehari - hari(Jurnal TERAMPIL Pendidikan
dan Pembelajaran Dasar Volume 2 Nomor 1 Juni 2015), h. 15
2
Bella Aliyando Voleris,”etika dan etiket”. https://www.scribd.com/document/353452535/Makalah-Tentang-Etika-
Dan-Etiket#. Hlm.
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN OBJEK ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” berarti adat istiadat, watak atau kebiasaan. 3 Hal

ini berarti berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan

segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu

generasi ke generasi yang lainnya. 4

Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia mengemukakan bahwa pengertian

etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Perkataan ethos dapat

diartikan sebagai kesusilaan, perasaan batin atau kecenderungan hati seseorang untuk berbuat

kebaikan. 5Dengan demikian etika dapat diartikan suatu atau setiap kesediaan jiwa seseorang

untuk senantiasa taat dan patuh kepada seperangkat peraturan-peraturan kesusilaan. 6

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu:

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral

(akhlak);

2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;

3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Bertens mengemukakan bahwa urutan ketiga arti tersebut kurang tepat, sebaiknya arti

ketiga ditempatkan di depan karena lebih mendasar daripada arti yang pertama dan
rumusannya juga bisa dipertajam lagi. Karena itu menurut Bertens, ketiga arti itu dapat

dirumuskan sebagai berikut:

3
Muhammad Said, Etika Masyarat Indonesia (Cet. II; Jakarta: Pradnya Paramita, 1980), h. 1. Bandingkan
Rosdy Ruslan, Etika Kehumasan (Cet. II; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002), h. 1-7.
4
Agus Arijanto, Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis (Cet. II; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 5.
Bandingkan Ahmad Tafsir, Filsafat Umum (Cet. VII; Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), h. 2-100. Robert L.
Holmes, Basic Moral Philosophy(Washintin: Wadsworth, t.th.), h. 2-20. Virginia Held, RightsandGoods, terj. Y.
Ardy Handoko, Etika Moral (Jajarta: Erlangga, 1989), h. 8-45.
5
Poerwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia, dalam Suhrawardi K. Lubis, Etika Profesi Hukum
(Cet. III; Jakarta: Sinar Grafika, 2002), h. 1.
6
Inu Kencana Syafie, Etika Pemerintahan (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h. 2
1. Etika dapat dipakai dalam arti: nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan

bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini disebut juga

sistem nilai dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat.

2. Etika dipakai dalam arti: kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah

Kode Etik.

3. Etika dipakai dalam arti: ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Arti Etika di sini sama

dengan Filsafat Moral.

Objek etika adalah pernyataan-pernyataan moral yang merupakan perwujudan dari

pandangan-pandangan dan persoalan dalam bidang moral. Jika dilihat dari bentuk mora,

maka akan terlihat bahwa pada dasarnya ada dua pernyataan, pertama, pernyataan tentang

tindakan manusia. Kedua, pernyataan tentang manusia itu sendiri atau tentang unsur- unsur

kepribadian manusia, seperti motif-motif, maksud dan watak7.

B. DEFINISI ETIKET

Etiket berasal dari Bahasa Prancis, yaitu ettiquette, yang berarti sopan santun. Etiket

menyangkut suatu perbuatan manusia. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, tetapi tidak

berlaku tidak ada orang lain atau saksi mata yang melihat. Etiket bersifat relative. Apa yang

di anggap baik disuatu tempat belum tentu baik di tempat yang lain. Ketika berbicara tentang

etiket, kita hanya melihat manusia dari segi lahiriahnya saja atau dari luarnya.
Misalnya: ketika bertemua dengan rekan bisnis atau kolega, bertukar kartu nama adalah

hal yang harus dilakukan. Cara memberikannya dengan tangan kanan adalah cara yang

sopan8.

7
Juhaya, “ aliran-aliran filsafat dan etika”. Jakarta: kencana, 2008. Ed.1 Cet.3;. hlm. 60
8
Abu Ali Ahmad al-Miskawaih, Tahdziibual-AkhlaaqwaTathhirual-A’raaq (Tahqiiq Ibnu al-Khatiib)
(Lebanon: Daaral-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1398 H), h. 40.
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa. Sebagai makhluk sosial yang
bermartabat dan berbudi luhur ada baiknya kita menanamkan nilai-nilai sosial yang baik dalam
diri kita dan menyebarkannya kepada khalayak ramai. Salah satu ciri orang bermartabat adalah
memiliki sopan santun dalam kesehariannya agar bisa menjalani kehidupan yang rukun dan
damai tanpa adanya perselisihan satu sama lain.

Istilah etiket sendiri sebenarnya cukup erat kaitannya dengan etika. Walaupun saling
terkait satu sama lain namun jelas kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang cukup
mendasar. Secara umum etiket dijelaskan sebagai tata cara melakukan sopan santun dan
sebaliknya etika adalah penerapan langsung wujud dari sopan santun tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arjianto, Agus. (2012). “Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis” Cet. II; Jakarta: RajaGrafindo
Persada.

Ahmad, Abu Ali. al-Miskawaih, Tahdziibual-AkhlaaqwaTathhirual-A’raaq (Tahqiiq Ibnu al-


Khatiib) (Lebanon: Daaral-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1398 H).

Juhaya, (2008). “ aliran-aliran filsafat dan etika”. Jakarta: kencana, 2008. Ed.1 Cet.3;.

Poerwadarminta, (2022). Kamus Umum Bahasa Indonesia, dalam Suhrawardi K. Lubis, Etika
Profesi Hukum (Cet. III; Jakarta: Sinar Grafika).

Rokayah, (2015). Penerapan Etika Dan Akhlak Dalam Kehidupan Sehari - hari(Jurnal
TERAMPIL Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Volume 2).

Said, Muhammad. “Etika Masyarat Indonesia”. (Cet. II; Jakarta: Pradnya Paramita, 1980), h. 1.
Bandingkan Rosdy Ruslan, Etika Kehumasan (Cet. II; Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2002).

Syafie, Inu Kencana. (1994). Etika Pemerintahan (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta).

Anda mungkin juga menyukai