SEMESTER I,II,III,IV
RAMA DANIEL OKTAVIANUS
XII MIPA 6
Semester I kelas X
BAB I
Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi tidak diciptakan secara mendadak tetapi berkembang melalui suatu proses yang panjang.
Ilmu ekonomi dianggap sebagai suatu disiplin ilmu baru mulai tahun 1776, yaitu sejak ditulis dan
diterbitkannya buku yang terkenal yang berjudul : The Wealth of Nation tahun 1776 karya Adam Smith.
Sejak saat itu ekonomi sebagai ilmu mengalami perkembangan yang begitu pesat dari waktu ke waktu.
Tahun tersebut sering dianggap sebagai tahun kelahiran ilmu ekonomi dan Adam Smith sebagai bapak
ilmu ekonomi. Jadi, perhatikan bahwa bapak ilmu ekonomi adalah Adam Smith karena beliaulah yang
memberikan dasar dan konsep yang jelas serta utuh. Sebenarnya penelaahan ekonomi sudah mulai
dipelajari orang sejak Aristoteles (350 Sebelum Masehi). Namun penelaahan ekonomi pada waktu itu
baru dipelajari pada tingkat yang sangat mendasar, lebih bersifat filosofis. Kemudian tahun 1270,
penelaahan ekonomi tersebut diusahakan untuk lebih dikembangkan lagi oleh Thomas Aquinas dengan
beberapa tambahan pemikiran yang bersumber pada kitab Injil. Pada tahun 1758, Francois Quesnay
mencoba untuk menjelaskan lebih jauh, namun meskipun demikian sampai tahap ini perkembangan
penelaahan belum sampai membentuk satu disiplin ilmu sendiri. Sampai tahapan ini ekonomi sering
disebut dengan Fisiokrat. Pada tahun 1776 muncul tokoh baru, yaitu Adam Smith, yang berhasil
mengangkat penelaahan ekonomi menjadi disiplin baru yang disebut ilmu ekonomi. Sejak saat itu, ilmu
ekonomi sangat banyak dirasa manfaatnya oleh manusia di dalam usaha mereka untuk meningkatkan
kualitas hidup. Ilmu ekonomi terus berkembang. Gagasan Adam Smith tersebut menjadi dasar bagi ahli
ekonomi lainnya, yaitu Thomas Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill. Ahli ekonomi yang disebut
belakangan ini dikelompokkan sebagai ahli ekonomi klasik. Tradisi klasik ini seterusnya dikembangkan
oleh Mazhab Austria dan diteruskan oleh Leon Walras, Alfred Marshall, dan lainlain pada tahun 1890-an.
Tradisi klasik ini menelorkan perkembangan bagian teori ekonomi yang dikenal sebagai teori ekonomi
mikro. Depresi ekonomi yang terjadi pada tahun 1930-an melahirkan ahli ekonomi baru. Karya terbesar
lainnya dalam bidang ekonomi dicapai pada tahun 1936 ketika sebuah buku yang berjudul The General
Theory of Employment, Interest and Money diterbitkan oleh seorang ekonom besar, John Maynard
Keynes. Buku ini berhasil meyakinkan para ahli ekonomi
maupun para pengambil keputusan dalam mengatasi krisis-krisis ekonomi
yang dialami pada saat itu.
Kedua karya besar dalam dunia ilmu pengetahuan khususnya ilmu
ekonomi itu terus berkembang sampai sekarang tidak hanya di negara maju,
melainkan pula di negara berkembang
Manajemen
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah istilah yang sudah sangat sering kita dengar akhir-akhir ini. Secara sederhana,
manajemen dapat diartikan sebagai sebuah tindakan atau seni mengelola. Secara lebih lengkap,
manajemen dapat juga diartikan sebagai suatu seni untuk mengelola atau mengarahkan orang lain
agar dapat mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan, melalui proses perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan mengelola (controlling)
sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Dalam hal ini, efisien diartikan sebagai mendapat hasil yang diharapkan dengan kebutuhan input
yang paling sedikit, sementara efektif diartikan sebagai cara yang paling mudah dan cepat untuk
mencapai tujuan.
Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan (planning) merupakan fungsi manajemen yang meliputi penentuan arah tujuan
perusahaan, merancang strategi yang diperlukan untuk meraih tujuan yang ditentukan seta
mengembangkan rencana dalam melakukan koordinasi kegiatan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan strategi tersebut. Perencanaan sangat penting dilaksanakan karena tanpa adanya
perencanaan, segala fungsi manajemen yang dibutuhkan tidak akan berjalan.
Dalam melakukan perencanaan, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:
a. Specific: sebuah perencanaan harus memiliki maksud dan tujuan yang jelas, dengan menyertakan
batasan ruang lingkup dari tujuan yang hendak dicapai
b. Measureable: perencanaan harus memiliki tingkat keberhasilan yang dapat diukur agar dapat
diketahui performanya baik secara berkala maupun pada akhir periode pelaksanaan
c. Achievable: perencanaan harus mencakup rencana yang bisa tercapai, bukan hanya sekedar fiktif
d. Realistic: perencanaan harus mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki,
menyeimbangkan antara keadaan saat ini dan harapan yang dituju kedepannya
e. Time: perencanaan harus memiliki batas waktu penyelesaian yang jelas, sehingga pada akhir
waktunya dapat dilakukan penilaian dan evaluasi untuk menentukan apakah pelaksanaan dari
perencanaan yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan harapan ataupun tidak.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) adalah fungsi manajemen ketika seorang manajer menata struktur
pekerjaan bagi masing-masing orang, seperti menentukan tugas yang harus dikerjakan, proses
pengerjaan yang benar, serta menentukan siapa yang akan melakukan tugas tersebut. Pada
perusahaan, pengorganisasian biasanya disusun dalam bentuk badan organisasi atau struktur
organisasi, yang kemudian dipecah menjadi tiap-tiap jabatan.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan (actuating) adalah fungsi dalam manajemen berupa suatu tindakan untuk
mengusahakan agar perencanaan yang sudah dilakukan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan
yang diharapkan,
Dalam fungsi pelaksanaan, upaya untuk menggerakkan semua orang pada semua tingkatan
organisasi sangat diperlukan agar kerja sama antar seluruh tingkatan organisasi dapat tercipta.
Seluruh anggota organisasi harus menyadari tugas, tanggung jawab dan peran masing-masing dan
melaksanakannya sebaik-baiknya agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk melakukan
pengamatan, menilai kinerja dalam pelaksanaan, dan melakukan tindakan korektif yang
diperlukan guna meningkatkan performa organisasi untuk mencapai tujuan.
1. First-line Manajer
Merupakan tingkatan paling bawah dalam klasifikasi manajemen. Pada tingkatan manajemen ini,
manajer memiliki tugas untuk mengelola pekerjaan dari pekerja-pekerja diluar tingkatan
manajerial, yang meliputi orang-orang yang melakukan pekerjaan di bidang produksi dan
pelayanan pada pelanggan. Selain itu first-line manajer juga harus mempertanggungjawabkan
pekerjaan karyawan-karyawan yang dipimpinnya kepada middle-line manajer.
2. Middle-line Manajer
Merupakan tingkatan dalam klasifikasi manajemen yang menjembatani antara tingkatan first-line
manajer dengan top manajer. Selain itu, middle-line manajer bertugas mengelola pekerjaan first-
line manajer dan mempertanggungjawabkannya kepada top manajer.
3. Top Manajer
Merupakan tingkatan manajemen tertinggi dalam struktur organisasi, dan memiliki tanggung
jawab dalam membuat keputusan organsasi serta menyusun rencana dan tujuan yang akan dicapai
oleh perusahaan.
Keahlian Manajemen
Semakin tinggi tingkatan manajer, maka output atau hasil yang diharapkan dari peran yang
dimilikinya lebih berupa ide, konsep dan perencanaan, sementara semakin ke bawah, output yang
diharapkan umumnya lebih berupa tindakan atau hal-hal yang bersifat teknis yang diperlukan
untuk memastikan jalannya kegiatan operasional organisasi atau perusahaan. Secara lebih
lengkap, keahlian yang dibutuhkan terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Technical skills, adalah pengetahuan mengenai teknik dan skill yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan.
b. Human skills, adalah pengetahuan dan kemampuan untuk bekerja dengan baik dengan
semua orang, serta membina hubungan dengan semua lapisan organisasi.
c. Conceptual skills, adalah kemampuan untuk mengungkapkan gagasan dan konsep
mengenai situasi abstrak dan kompleks yang harus dihadapi oleh organisasi sebagai satu
kesatuan.
Peran Manajemen
Peran manajemen pada dasarnya dapat diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang harus
dilakukan oleh manajer dalam melaksanakan tugasnya untuk memastikan bahwa tujuan
perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Secara umum peran manajemen dapat dibagi menjadi
tiga yaitu:
1. Peran interpersonal
Peran interpersonal mencakup hubungan antara manajer dengan orang-orang disekitarnya dalam
tujuan untuk melakukan pengawasan dan pengarahan tugas. Peran ini dibagi lagi menjadi tiga
yaitu:
a. Pemimpin simbol / figure head : peran manajer sebagai simbol dalam acara-acara yang
berhubungan dengan perusahan atau organisasi
b. Pemimpin / leader: peran manajer sebagai pemimpin yang dapat memberikan contoh
serta motivasi kepada orang-orang di sekitarnya, terutama ketika terjadi suatu masalah
yang memerlukan penyelesaian secara segera.
c. Penghubung / liaison : peran manajer sebagai penghubung antara pihak internal
perusahaan atau organisasi dengan pihak eksternal yang berkepentingan.
2. Peran informasi
Peran informasi mencakup kemampuan dan ketersediaan akses bagi manajer untuk
memperoleh informasi baik dari dalam maupun luar organisasi atau perusahaan, untuk
kemudian diolah dan disalurkan pada orang-orang disekitarnya untuk mendukung kinerja
masing-masing. Peran ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Pembagian kerja (division of work), disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki secara
objektif sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan efektif. Dalam hal ini
penempatan karyawan sebaiknya menggunakan prinsip right man in the right place.
2) Wewenang dan tanggung jawab ( authority and responsibility), tiap karyawan memiliki
wewenang tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya, yang juga diimbangi dengan
tanggung jawab dari setiap pekerjaan yang dilakukan
3) Disiplin, tiap karyawan harus memiliki disiplin diri dalam melaksanakan pekerjaannya
dengan penuh tanggung jawab
4) Kesatuan perintah (unity of command) , perintah yang diterima harus memiliki tujuan
yang sama meski berasal dari orang yang berbeda, agar tidak terjadi kebingungan dalam
pelaksanaan pekerjaan
5) Kesatuan pengarahan (unity of direction) , karyawan memerlukan pengarahan yang tepat
agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tepat sasaran
6) Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri, karyawan harus
menyadari bahwa keberhasilan organisasi atau perusahaan akan berpengaruh pula
terhadap dirinya sehingga mengusahakan dan memberikan yang terbaik untuk
kepentingan organisasi
7) Penggajian pegawai, kompensasi yang sesuai akan memberikan kedisiplinan dan
semangat bekerja yang tinggi bagi masing-masing karyawan
8) Pemusatan (centralization), tanggung jawab akhir dari suatu organisasi atau perusahaan
berada pada tingkatan manajer puncak (top manajer) yang memiliki wewenang tertinggi.
9) Hirarki, adanya pembagian kerja akan menimbulkan hirarki dalam suatu susunan
organisasi atau perusahaan
10) Ketertiban (order) , ketertiban dalam pekerjaan sangat penting untuk menghindari
kekacauan yang dapat menghambat pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi
11) Keadilan dan kejujuran , terkait dengan moral karyawan yang harus dimiliki oleh semua
lapisan organisasi atau perusahaan
12) Stabilitas kondisi karyawan, kestabilan kondisi perlu dijaga agar tidak mengganggu
performa karyawan yang pada akhirnya mengambat pencapaian tujuan
13) Prakarsa (initiative), prakarsa timbul ketika seseorang berusaha menyelesaikan hal-hal
yang semestinya dilakukan agar memberikan hasil yang maksimal
14) Semangat kesatuan dan semangat korps (espirts de corps), rasa senasib sepenanggungan
akan memberikan semangat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Semester I kelas XI
Pendapatan Nasional
Pengertian Pendapatan Nasional
Berbeda dengan pendapatan pribadi, secara sederhana, pendapatan nasional adalah pendapatan
yang diterima oleh semua orang dalam satu negara. Secara lebih terperinci dapat diartikan sebagai
jumlah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode
tertentu. Dari pengertian tersebut, beberapa hal yang perlu kita perhatian adalah:
a. Nilai total barang dan jasa akhir (untuk menghindari adanya penghitungan berganda
(double counting), nilai yang dihitung adalah nilai akhir barang dan jasa)
b. Suatu perekonomian (dapat berarti adanya batasan suatu negara atau penduduk dari suatu
negara)
c. Suatu periode (untuk memperoleh perhitungan yang dapat dibandingkan, harus
ditentukan batasan penghitungan tiap periodenya, umumnya selama satu tahun)
Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional
Secara umum, perhitungannya dapat dibagi menjadi tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Produksi
Pendapatan nasional dihitung dengan menambahkan nilai produksi akhir dari masing-masing
sektor. Perlu diperhatikan bahwa nilai yang dihitung adalah nilai barang/jasa akhir, bukan nilai
bahan mentah atau setengah jadi. Contohnya, jika suatu negara memiliki sektor perkebunan,
dengan hasil utama buah apel. Harga buah apel dari petani adalah Rp 200,00 per buah. Apel
tersebut kemudian dibeli oleh perusahaan A untuk dipotong-potong dan dikeringkan, sehingga
harganya menjadi Rp 500,00. Apel yang telah dikeringkan tersebut dibeli oleh perusahaan B
untuk diubah menjadi keripik apel yang dijual seharga Rp 1.000,00. Dari ilustrasi ini, maka nilai
pendapatan nasional negara tersebut adalah sebesar Rp 1.000,00 yang merupakan nilai akhir dari
produksi apel. Nilai yang sama dapat kita peroleh dengan menjumlahkan nilai tambah dari
produksi apel. Berikut ilustrasinya:
Nilai tambah Harga
Petani 200 200
Perusahaan A 300 500
Perusahaan B 500 1000
Total nilai tambah 1000
Y = nilai akhir
Atau
2. Pendekatan pendapatan
Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan semua imbal hasil berupa upah, sewa, bunga,
dan keuntungan
3. Pendekatan pengeluaran
a. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai total
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian dalam batas wilayah suatu negara
pada periode tertentu. Dengan demikian, nilai PDB tidak memperhatikan
kewarganegaraan seseorang asalkan berada pada batas wilayah yang sama.
b. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross Nasional Product (GNP) adalah nilai total
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara dalam suatu periode
tertentu. Nilai PNB dihitung dari hasil nilai barang dan jasa penduduk dengan
kewarganegaraan yang sama, tanpa memperhatikan lokasi penduduk tersebut.
c. Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP) adalah jumlah PNB
dikurangi penyusutan barang modal
NNP = GNP – penyusutan barang modal
d. Pendapatan Nasional Netto atau Net National Income (NNI) adalah nilai produk
nasional netto dikurangi dengan pajak tidak langsung ditambah subsidi
NNI = NNP – pajak tidak langsung + subsidi
e. Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI) adalah jumlah total pendapatan
yang benar-benar sampai ke masyarakat.
PI = NNI + transfer payment – (laba ditahan + asuransi + jaminan sosial + pajak
perseorangan)
f. Pendapatan yang Siap Dibelanjakan atau Disposable Income (DI) adalah pendapatan
seseorang yang telah dikurangi dengan pajak langsung, sehingga siap untuk
dibelanjakan
DI = PI – pajak langsung
Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Berikut ini beberapa manfaat perhitungan pendapatan nasional:
Semester II kelas XI
PASAR MODAL
Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pasar tempat memperjualbelikan instrument-instrumen keuangan
jangka panjang, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Umumnya instrument yang
dijual di pasar ini berupa saham, obligasi, warrant, right, dan produk-produk turunan (derivatif)
dari instumen tersebut.
Sifat investasi dalam jangka panjang yang berlaku di pasar modal, menjadi pembeda antara pasar
modal dengan pasar uang. Pasar uang sendiri dapat diartikan sebagai pertemuan antara
permintaan dan penawaran dana dalam jangka pendek. Umumnya yang diperdagangkan dalam
pasar uang adalah valuta asing yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan ekspor impor
dan membayar hutang luar negeri. Akan tetapi, pasar uang juga dapat memperdagangkan
instrument-instrumen seperti SBI, sertifikat deposito, treasury bills dan lainnya.
Pelaku Pasar Modal
Pada dasarnya terdapat dua pelaku pasar modal yang utama, yang menjalankan kegiatan jual beli
surat-surat berharga di pasar modal, yaitu:
1. Emiten
Emiten adalah pihak atau perusahaan yang melakukan penawaran umum dengan cara
menerbitkan surat berharga dengan tujuan untuk memperoleh dana melalui pasar modal
2. Investor (pemodal)
Investor atau pemodal adalah masyarakat yang memberikan dana kepada perusahaan dengan cara
membeli surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut dengan tujuan untuk dapat
memperoleh imbal hasil dari investasi yang dilakukan.
Instrumen Pasar Modal
Surat-surat berharga atau instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal sering juga disebut
sebagai efek. Secara lebih lengkap, efek dapat diartikan sebagai surat berharga yang diterbitkan
oleh perusahaan (emiten) seperti surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham,
obligasi dan setiap turunan (derivatif) dari efek.
a. Saham
Secara umum, saham dapat diartikan sebagai surat bukti kepemilikan atau tanda penyertaan oleh
seseorang atau suatu badan, terhadap suatu perusahaan (emiten). Di antara efek-efek lain yang
dipejualbelikan di pasar modal, saham adalah salah satu yang paling lazim dikenal oleh
masyarakat. Selain itu, jenis surat berharga ini juga sangat lazim digunakan untuk menggalang
dana dari masyarakat. Ketika seseorang berinvestasi dengan memiliki saham, terdapat dua
sumber hasil investasi yang mungkin akan diperoleh yaitu:
Dividen adalah bagian laba yang diberikan kepada pemegang saham ketika perusahaan memiliki
performa operasional yang baik.
b. Capital Gain
Capital gain adalah pendapatan yang dapat diterima oleh investor yang diterima karena saham
yang dimiliki dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan saat membeli saham
tersebut. Lawan dari capital gain adalah capital loss, yaitu suatu kondisi dimana ketika investor
menjual saham yang dimiliki, harga jual yang ia terima justru lebih rendah daripada harga beli
yang dulu ia bayarkan.
c. Right issue
Right issue merupakan produk turunan dari saham, dimana investor diberikan hak untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan tempat dia memiliki saham
sekarang. Karena sifatnya berupa hak, maka produk turunan ini tidak mengikat investor
untuk membeli saham baru tersebut, namun hanya memberikan prioritas jika ingin
membelinya.
d. Obligasi
Obligasi dapat diartikan sebagai surat berharga yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman (investor) dengan pihak yang diberi pinjaman (perusahaan). Berbeda dengan
saham, pendapatan yang diperoleh dari kepemilikan obligasi tergolong tetap, karena
penerbit obligasi memberikan janji kepada pemegang obligasi untuk membayarkan bunga
atau sejumlah uang tertentu secara berkala dan secara tetap. Selain itu, pemegang obligasi
juga dapat memperoleh hasil investasi berupa capital gain, jika obligasi yang dimilikinya
dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan saat dibeli.
Karena sifatnya yang memberikan pengasilan tetap, obligasi dapat dikatakan memiliki
tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham. Akan tetapi, hasil yang
diperoleh umumnya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan yang
mungkin akan diterima jika berinvestasi pada saham.
e. Obligasi konversi
Pada dasarnya obligasi konversi memiliki pengertian dan ciri-ciri yang sama dengan
obligasi pada umumnya. Akan tetapi, obligasi ini memiliki tambahan manfaat yaitu dapat
ditukarkan dengan saham biasa.
f. Warrant
Warrant adalah hak yang diberikan kepada investor untuk membeli saham pada waktu
dan harga yang sudah ditentukan. Biasanya warrant dijual bersamaan dengan surat
berharga lainnya misalnya saham atau obligasi
g. Reksa dana
Reksa dana adalah pola pengelolaan dana dari beberapa investor secara bersama-sama
untuk dapat melakukan investasi pada instrument-instrumen surat berharga di pasar
modal. Umumnya reksa dana dikelola oleh manajer investasi, yang akan membagi dana
yang dimiliki kedalam portofolio investasi, yang dapat berupa saham, obligasi, atau
gabungan dari beberapa efek. Dengan adanya reksa dana ini, masyarakat dapat
melakukan investasi meskipun dengan dana yang tidak besar. Bahkan dengan dana
sebesar Rp 100.000,00 masyarakat sudah dapat mulai melakukan investasi dengan
reksadana.
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
a. Pasar perdana,
yaitu pasat tempat penjualan perdana saham yang baru saja diterbitkan oleh suatu
perusahaan yang baru saja melakukan go public. Di sini, terjadi alih kepemilikan dari
pemilik perusahaan sebagai penerbit saham, kepada investor sebagai pembeli saham
perusahaan tersebut.
b. Pasar sekunder.
Setelah saham yang diterbitkan dibeli oleh investor, sangat mungkin akan terjadi proses
jual beli saham antar investor. Nilai dari saham di pasar ini umumnya ditentukan oleh
daya tarik menarik antara permintaan terhadap saham tersebut, dengan jumlah saham
yang ditawarkan pada saat yang bersamaan. Selain itu, nilai saham juga dapat
dipengaruhi oleh performa perusahaan, yang bisanya diterbitkan dalam laporan tahunan.
Laporan ini, wajib diterbitkan dan terbuka untuk umum, meningat perusahan yang sudah
menerbitkan saham, tidak lagi hanya dimiliki oleh pemilik perusahaan, namun juga
dimiliki oleh pemegang saham dari perusahaan tersebut.
c. Bursa parallel
adalah pelengkap dari bursa efek yang ada. Di sini, perusahaan yang menerbitkan saham
dapat melakukan kegiatan transaksi untuk menjual sahamya di bursa.
Fungsi Pasar Modal
Setelah mengetahui lebih jauh mengenai pasar modal, kini kita akan menjelajahi manfaat dari
adanya pasar modal di Indonesia. Secara umum, berikut adalah beberapa manfaat yang tercipta
karena adanya pasar modal:
TERIMAKASIH