Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMIAH

PENERAPAN PERMAINAN ICE BREKING DIDALAM KELAS DAN DILUAR


KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN DI
SD

OLEH

Nama : Fara Alfa Juliansyah (1815163108)

Makalah Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam

Mengikuti Perkuliahan Pendidikan Olahraga Rekreasi

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini dengan tepat waktu.
Tugas ini disusun sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Olaharaga Rekreasi mengenai “Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa
Dalam Pembelajaran di SD”.
Saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, khususnya Bapak Drs. Adi Putra, M.Pd selaku dosen
Mata Kuliah Pembelajaran Pendidikan Olahraga Rekreasi yang telah memberikan
bimbingan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Saya mengakui bahwa makalah ilmiah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, dengan dasar itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sebagai modal
perbaikan di tugas-tugas selanjutnya. Semoga makalah ilmiah ini dapat berguna
bagi semua pihak, baik bagi diri sendiri dan para pembaca.

Jakarta, Juli 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………… ..i


DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………………… ii
BAB 1 ................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah.......................................................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Makalah ........................................................................................................... 2
D. Metodologi Penulisan Makalah ........................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................3
A. Hakikat Ice Breaking .......................................................................................................................... 3
1. Pengertian Ice Breaking ................................................................................................................ 3
2. Manfaat Ice Breaking .................................................................................................................... 4
3. Teknik pembuatan dasar ice breaking .......................................................................................... 5
4. Kelebihan dan Kekurangan Ice Breaking ....................................................................................... 5
5. Prinsip-Prinsip Penggunaan Ice Breaking dalam Pembelajaran ................................................... 6
B. Penerapan Ice Breaking .................................................................................................................... 8
a. Permainan di dalam dan di luar kelas (Indoor/outdoor) .............................................................. 8
b. Permainan di dalam dan luar kelas (Indoor/outdoor) .................................................................. 9
BAB III ............................................................................................................................................. 10
PENUTUP ......................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja diciptakan
untuk kepentingan anak didik. Agar anak didik senang dan bergairah belajar, guru
berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan
semua potensi kelas yang ada.1
Suatu kondisi optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan
sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan
untuk mencapai tujuan pengajaran. Keinginan ini selalu ada pada setiap diri guru,
sayangnya tidak semua keinginan guru itu terkabul karena berbagai faktor
penyebabnya.
Pada umumnya saat guru mengajar di ruang kelas sebagian besar waktunya
dihabiskan untuk menyampaikan materi pelajaran tanpa memperhatikan
bagaimana kondisi dan kemampuan daya tangkap atau memori para siswanya.
Kebanyakan guru menganggap hal itu sebagai salah satu bentuk pemanfaatan
waktu yang tepat. Hal ini bisa kita pahami karena guru mempunyai target
kurikulum yang harus selesai disampaikan kepada siswa dalam kurun waktu yang
relatif singkat. Jarang sekali para guru yang memberikan ice breaking atau jeda
ditengah materi pelajaran yang sedang disampaikan. Padahal melakukan ice
breaking ditengah penyampaian materi pelajaran amatlah penting.

Ice breaking atau pemecah kebekuan lebih sering dipakai pada saat
penataran, atau diklat (pendidikan dan latihan) saja, yang memang pesertanya
adalah orang-orang dewasa yang cepat mengalami kelelahan dan kejenuhan

1 Syauful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 147.

1
serta lemah dalam proses penyimpanan memori. Sehingga ice breaking di sini
dimanfaatkan untuk menyegarkan suasana belajar, menghilangkan kejenuhan,
rasa kantuk yang memang sangat mudah menyerang orang-orang dewasa.
Sampai dengan saat ini sebagian guru yang masih enggan menyisipkan ice
breaking didalam kegiatan belajarnya. Hal ini disebabkan karena para guru
kebingungan mencari bahan yang dapat dijadikan sebagai ice breaking.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaiamanakah hakikat permainan ice breaking ?

2. Bagaimanakah cara penerapan permainan ice breaking di dalam kelas dan di


luar kelas ?
3. Apa fungsi dan manfaat permainan ice breaking ?

C. Tujuan dan Manfaat Makalah

1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Olahraga Rekreasi

2. Untuk mengetahui hakikat permainan ice breaking

3. Untuk mengetahui cara penerapan permainan ice breaking di dalam kelas dan
di luar kelas
4. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat permainan ice breaking

D. Metodologi Penulisan Makalah


Metodelogi penulisan yang di pakai dalam makalah ini adalah Kajian Pustaka,
pada kajian pustaka yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data
dari buku, jurnal dan informasi dari internet dengan sumber yang terpecaya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Ice Breaking


1. Pengertian Ice Breaking

Ice Breaking atau (kami artikan : kegiatan hiburan) adalah proses kegiatan
peralihan situasi dari kondisi yang menjenuhkan, membosankan, menegangkan
serta lainnya menjadi kondisi yang santai dan nyaman, dengan tujuan agar
perhatian kembali tertuju pada materi yang diajarkan.

Ice breaking akan menjadi sebuah hal yang menarik saat penerima ice
breaking tidak mengetahui alur dari ice breaking tersebut. Singkatnya ice breaking
yang diberikan merupakan hal baru bagi para peserta ice breaking. Jika, penerima
atau peserta ice breaking mengetahui alur ice breaking yang akan diberikan, maka
ice breaking akan menjadi kurang segar saat diberikan dan tidak menimbulkan
efek menghibur yang signifikan.

Istilah ice breaking berasal dari dua kata asing, yaitu ice yang berarti es yang
memiliki sifat kaku, dingin, dan keras, sedangkan breaker berarti memecahkan.
Arti harfiah ice-breaker adalah “pemecah es”. Jadi, ice breaking bisa diartikan
sebagai usaha untuk memecahan atau mencairkan suasana yang kaku seperti es
agar menjadi lebih nyaman, mengalir dan santai. Hal ini bertujuan agar materi-
materi yang disampaikan dapat diterima. Siswa akan lebih dapat menerima materi
pelajaran jika suasana tidak tegang, santai, nyaman, dan lebih bersahabat
(Sunarto, 2012: 2)2.

2 Sunarto. 2012. Ice Breaker dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta: Cakrawala Media.

3
2. Manfaat Ice Breaking

Ada beberapa manfaat melakukan aktivitas ice breaking, diantaranya adalah:


Menghilangkan kebosanan, kejemuan, kecemasan, dan keletihan karena bisa
keluar sementara dari rutinitas pelajaran dengan melakukan aktivitas gerak bebas
dan ceria3.
a. Melatih berpikir secara kreatif dan luas siswa.
b. Mengembangkan dan mengoptimalkan otak dan kreativitas siswa.
c. Melatih siswa berinteraksi dalam kelompok dan bekerja sama dalam satu
tim.
d. Melatih berpikir sistimatis dan kreatif untuk memecahkan masalah.
e. Meningkatkan rasa percaya diri.
f. Melatih menentukan strategi secara matang.
g. Melatih kreativitas dengan bahan yang terbatas.
h. Melatih konsentrasi, berani bertindak dan tidak takut salah.
i. Merkatkan hubungan interpersonal yang renggang.
j. Melatih untuk menghargai orang lain.
 Ice Breaking berfungsi untuk pemantapan konsep dan mengkondisikan kembali
ke dalam situasi yang baru
 Ice breaking sangat ampuh dan tepat untuk membuah siswa kembali ke zona
Alfa (zona awal yang masih semangat untuk belajar).
 Ice breaking sangat bermanfaat untuk menyegarkan kembali pikiran siswa, dan
menumbuhkan kegairahan untuk belajar kembali.
 Ice Breaking yang diberikan di dalam kelas, harus dipilih hanya semata-mata
untuk mencairkan kejenuhan, kekakuan, kebosanan dalam pembelajaran, dan
bentuk kegiatannya harus dapat memompa semangat belajar siswa kembali
dan waktunya tidak boleh lama-lama karna akan mengurangi jam belajar siswa

3
Tyas, Damaring. 2006. Permainan Kreatif Pengisi Waktu Luang. Jakarta: Erlangga

4
3. Teknik pembuatan dasar ice breaking

Teknik dasar pembuatan ice breaking dalam pembelajaran menurut


Sunarto (2012) ada dua cara yaitu sebagai berikut:
1. Teknik spontan
Ice breaking digunakan secara spontan dalam proses pembelajaran
biasanya digunakan karena situasi pembelajaran tanpa rencana tetapi
lebih banyak digunakan karena situasi pembelajaran yang ada pada saat
itu butuh penyemangat agar pembelajaran dapat fokus kembali. Ice
breaking yang demikian bisa digunakan kapan saja melihat dituasi dan
kondisi yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Teknik direncanakan
Ice breaking yang baik dan efektif membantu proses pembelajaran adalah
ice breaking yang direncanakan dan dimasukan dalam rencana
pembelajaran. “Ice breaking yang direncanakan dan dimasukan dalam
renacana pembelajaran dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.”

4. Kelebihan dan Kekurangan Ice Breaking

Dalam model pembelajaran pasti ada yang namanya kekurangan


dan kelebihannya masing-masing, termasuk ice breaking ini.
a. Kelebihan Ice breaking
1) Membuat waktu panjang terasa cepat.
2) Membawa dampak menyenangkan dalam pembelajaran.
3) Dapat digunakan secara spontan atau terkonsep.
4) Membuat suasana kompak dan menyatu.

b. Kelemahan Ice breaking


1) Penerapan disesuaikan dengan kondisi ditempat masing-
masing.(Sunarto, 2012: 106)4.

4
Sunarto. 2012. Ice Breaker dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta: Cakrawala Media. Hal 106

5
5. Prinsip-Prinsip Penggunaan Ice Breaking dalam Pembelajaran

Oleh karena itu penggunaan ice breaking dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai berikut:
a. Efektifitas
Jenis ice breaking apapun yang digunakan dalam proses pembelajaran
haruslah dalam rangka menguatkan strategi pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Dengan dilakukannya ice breaking mestinya tujuan
pembelajaran semakin efektif dicapai. Ice breaking yang sekiranya akan
membuat pembelajaran tidak kondusif dalam situasi tertentu hendaknya
dihindari. Misalnya jenis ice breaking “ Kepala pundak” tidak cocok
digunakan dalam situasi kelas dengan siswa banyak atau ruangan sempit,
karena dapat membahayakan keselamatan siswa.
b. Motivate
Tujuan utama ice breaking adalah meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Dengan ice breaking diharapkan siswa
yang belum termotivasi untuk mengikuti pembelajaran menjadi termotivasi,
atau siswa yang sudah jenuh mengikuti proses pembelajaran dapat kembali
kepada performa awal sebagaimana saat awal pembelajaran yang penuh
motivasi.
c. Singkronized
Ice breaking dalam pembelajaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
seluruh proses pembelajaran yang sedang dilakukan. Akan sangat baik jika
ice breaking yang dipilih adalah ice breaking yang sesuai atau sinkron
dengan materi yang dibahas pada saat itu. Dengan demikian ice breaking
akan mempunyai daya penguat ketercapaian tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
d. Tidak Berlebihan
Ice breaking adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi siswa,
sehingga mereka akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang sedang
berlangsung. Namun demikian pengguanaan ice breaking yang berlebihan

6
justru akan mengaburkan tujuan pembelajaran itu sendiri. Selain itu juga
perlu memperhatikan ketersediaan waktu/jam pelajaran yang sedang
diampu.
e. Tepat Situasi
Ice breaking hendaknya dilaksanakan tepat situasi. Ice breaking yang
dilaksanakan serampangan dikhawatirkan justru akan merusak situasi yang
sudah kondusif. Misalnya pada saat siswa sedang asyik menjalankan tugas
yang diberikan oleh guru tiba-tiba guru memberikan ice breaking. Tentu
situasi menjadi membingungkan dan menjadi proses pengerjaan tugas
tidak terfokus lagi.
f. Tidak Mengandung Unsur SARA
Ice breaking yang diberikan kepada siswa hendaknya dipilihkan ice
breaking yang mempunyai nilai yang positif terhadap rasa persatuan dan
kesatuan. Hal-hal yang mengandung unsur membedakan atau menghina
suku, agama, ras, dan antar golongan harus dihindarkan, sekalipun hal
tersebut sebagai lelucon saja.
g. Tidak Mengandung Unsur Pornografi
Banyak sekali ice breaking yang sangat menarik bagi para guru. Baik yang
diperoleh pada saat pelatihan guru maupun dari teman-teman satu profesi
atau dari internet. Namun sebagai pendidik harus memilih jenis ice breaking
yang edukatif, sopan dan tidak mengandung unsur pornografi. (Sunarto,
2012: 107)5

5
Sunarto. 2012. Ice Breaker dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta: Cakrawala Media. Hal 107

7
B. Penerapan Ice Breaking
a. Permainan di dalam dan di luar kelas (Indoor/outdoor)

1. Nama Permainan : Permainan Perkenalan


2. Deskripsi Permainan : Permainan yang melatih kosentrasi siswa
untuk fokus dalam game tersebut, game ini merupakan games yang membuat
peserta atau siswa menjadi tau nama-nama teman baru nya permainan ini bisa
dilakukan ketika peserta baru memasuki masa orientasi siswa tingkat
SD,SMP,SMA supaya peserta bisa mengenal teman baru nya satu sama lain.
Manfaat nya adalah menjadikan Peserta lebih kenal dengan teman yang lainnya
Membuat pesrta kenal dengan pemateri atau sebaliknya
Lebih megenal satu dengan yang lainnya.

3. Tujuan Permainan :- Meningkatkan konsentrasi peserta

- Melatih kefokusan peserta

4. Durasi Permainan : Durasi permainan pada permainan perkenalan


ini adalah 10 menit untuk peserta memperkenalkan diri
5. Sifat Permainan : Permainan ini bersifat hiburan, dan dapat
melatih kefokusan dan kosentrasi bagi para peserta ice breaking ini.
6. Bahan yang harus di persiapkan : Speaker dan mic suara agar para peserta
dapat mendegar arahan fasilitator atau pembimbing atau guru nya dalam
permainan itu
7. Aturan Permainan :
 Buatlah lingkaran yang beranggotakan 10 orang peserta
 beri waktu 10 menit untuk peserta saling mengenalkan diri
 setelah itu tunjuk salah satu peserta untuk menyebutkan nama dan
asal temannya ( di acak)
 Seleksi peserta yang salah dan tidak bisa menjawab pertanyaan lalu
beri hukuman untuk menghibur.

Permianan ini bisa di lakukan di kelas maupun di luar kelas

8
b. Permainan di dalam dan luar kelas (Indoor/outdoor)

1. Nama Permianan : Sangkar Burung

2. Deskripsi Permainan : Permainan ini merupakan permainan banyak


kelompok kecil kelipatan 3. Permainan dimulai dengan cara membagi semua
peserta menjadi kelompok-kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 3
orang. 1 sebagai burung, 2 orang lainnya sebagai sanggar. 2 orang membentuk
sangkar dengan saling berhadapan dan bergandengan tangan, sedangkan 1
orang sebagai burung harus berada di tengah-tengah gandegan tangan si
sangkar. Setiap kelompok mencari tempatnya masing-masing kemudian
mendengarkan pencerita untuk bermain. Pencerita atau biasanya si pembawa Ice
Breaking, kemudian akan menceritakan kisah panjang karangannya sendiri
sekreatif mungkin yang di dalamnya terdapat selipan kata-kata yang merupakan
perintah untuk melakukan permainan. Jika dalam cerita tersebut terdapat kata:
 burung, berarti semua orang yang berperan sebagai burung harus keluar dan
mencari sangkar baru, sedangkan sangkar tetap berada di posisinya.
 sangkar, berarti semua orang yang berperan sebagai sangkar harus bergerak dan
mencari burung yang lain, sedangkan burung harus tetap di tempat.
 badai, berarti baik burung ataupun sangkar harus berpisah rusak membentuk
sangkar dan burung dengan anggota yang benar-benar baru.
Peserta atau pemain yang melanggar ketentuan tersebut, atau kesulitan mencari
pasangan sangkar atau burung baru dalam waktu yang telah ditentukan dapat
dianggap kalah.

3. Tujuan Permainan : Kelincahan,Kecepatan,Kepekaan anak terhadap aba


aba guru

9
4. Sifat Permianan : Direncanakan, Sebab ini adalaha bagian permianan
dari Olahraga
5. Aturan Permainan :
 Siswa harus membuat 3 barisan
 Untuk barisan yang pertama dan kedua akan menjadi sangkar, dimana
barisan yang pertama dan kedua akan bergandeng tangan yang
membentuk sebuah lingkaran yang lebar.
 Sedangkan untuk barisan yang ketiga menjadi burung dan nantinya akan
berada di dalam sangkar ( berada di tengah sangkar ) .
 Ketika Pembina meniup sebuah peluit dan berkata ( sangkar ) , nantinya
burung harus berlari dan mencari untuk berpindah ke sangkar yang lain.
Bila Pembina berkata ( burung ) nantinya sangkar harus berlari dan
mencari untuk berpindah ke burung yang lain.
 Bila ketika peluit sudah di tiup dan masih ada sangkat atau burung yang
tersisa namun belum juga menemukan pasangannya , mereka harus
menunggu di tengah untuk menunggu teman lain salah dan terlambat
mendapatkan pasangan.
 Bila permainan sudah selesei , namun burung dan sangkar tidak
mendapat pasangan akan dikenakan hukuman squat jump sebanyak.

6. Durasi Permianan : 10-15 Menit


Permainan ini bisa di lakukan di dalam dan di luar kelas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bawah setiap peserta


didik memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran.
Disini ice breaking sangat diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran
karena ice breaking pemberi energi tambaan dalam pembelajaran agar
pembelajaran tidak bosan atau monoton. Guru harus peka memanfaatkan yang
nama ice breakingnjika siswa tidak berkonsentrasi lagi dan ice breaking bisa

10
membangkitkan atau meningkatkan semangat belajar siswa setiap pembelajaran
di dalam maupun di luar kelas.

B. Lampiran

Contoh Permaian Perkenalan

Contoh Permainan Sangkar Burung

11
DAFTAR PUSTAKA

Syauful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
h. 147.
Sunarto. 2012. Ice Breaker dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta: Cakrawala
Media.
Said. 2010. 80+ Ice Breaker Games Kumpulan Permainan Penggugah
Semangat. Yogyakarta: Andi offset.

12

Anda mungkin juga menyukai