Anda di halaman 1dari 19

ICE BREAKING

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu


Tugas Mata kuliah Public Speaking

Oleh:
Kelompok

SYIFA SYAFIANI
NIM : 20300121021

NURUL ISNAENI
NIM : 20300121013
AKSA MAHAPUTRA
NIM : 20300121029

Dosen:
Dr. TAKDIR KHAIR, M. Pd. CPSM.

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang Ice Breaking dapat

diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW. Keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita

selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah

Public Speaking. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami juga menyadari pentingnya akan

sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan

informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah

dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan

dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan

dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah

SWT. dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Ice Breaking .............................................................................. 3
B. Tujuan Ice Breaking ..................................................................................... 4
C. Manfaat Ice Breaking .................................................................................. 5
D. Prinsip-Prinsip Penerapan Ice Breaking ..................................................... 7
E. Jenis-jenis Ice Breaking ............................................................................... 9
F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Ice Breaking ................................. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
A. Kesimpulan................................................................................................. 13
B. Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan dari proses kegiatan pembelajaran berada ditangan guru,

mulai dari keberhasilan tujuan institusional sampai kepada tujuan orangtua

peserta didik. Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan

dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari guru, siswa, kurikulum, lingkungan

sosial, dan lainnya. Namun dari faktor-faktor tersebut, guru dan siswa faktor

menjadi terpenting. Berdasarkan analisis situasi kegiatan ice breaking sangat

membantu guru mengkondisikan siswa pada saat gaduh, pada saat siswa tidak

siap mengikuti pelajaran, atau pada saat permulaan proses pembelajaran

dimulai agar semangat pada saat mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

Pada kenyataanya siswa kurang semangat pada saat siswa datang ke sekolah.

Wajah yang terpancar sangat tidak semangat dan terlihat lelah. Penyebabnya

siswa tidak semangat mengikuti pembelajaran karena siswa merasa lelah

belajar seharian. Dengan adanya ketrampilan ice breaking pada guru di saat

pembelajaran diharapkan dapat membangun suasana belajar yang dinamis

penuh semangat dan antusias yang menyenangkan, serius tapi santai dan tidak

monoton dalam pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari ice breaking?

2. Apa tujuan dari ice breaking?

3. Apa saja manfaat dari ice breaking?

4. Apa saja prinsip-prinsip penerapan ice breaking?

5. Apa saja jenis-jenis ice breaking?

6. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat ice breaking?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka berikut ini

tujuan penulisan makalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dari ice breaking

2. Untuk mengetahui tujuan dari ice breaking

3. Untuk mengetahui manfaat dari ice breaking

4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penerapan ice breaking

5. Untuk mengetahui jenis-jenis ice breaking

6. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat ice breaking

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ice Breaking

Istilah ice breaking berasal dari dua kata asing, yaitu ice yang berarti es

yang berarti memiliki sifat kaku, dingin, dan keras, sedangkan breaking

berartimemecahkan. Arti harfiah ice breaking adalah „pemecah es‟. Jadi, ice

breaking bisa diartikan sebagai usaha untuk memecahkan atau mencairkan

suasana yang kaku seperti es agar menjadi lebih nyaman mengalir dan santai. Hal

ini bertujuan agar materi-materi yang disampaikan dapat diterima. Siswa akan

lebih dapat menerima materi pelajaran jika suasana tidak tegang, santai, nyaman,

dan lebih bersahabat. Ice breaking merupakan opening pembelajaran zaman

sekarang yang dapat membuat suasana kelas menyenangkan. Menyenangkan

bukan berarti guru dan siswa di dalam kelas hanya bermain dan tertawa saja.

Menyenangkan dalam artian siswa di kelas dapat merasa enjoy, tidak merasa

terintimidasi, atau tertekan dalam pembelajaran. Hal ini akan membuat kehadiran

seorang guru begitu dinantikan di dalam kelas. Dengan adanya ice breaking siswa

akan merasa betah di dalam kelas.1

Menurut M.Said ice breaking adalah permainan atau kegiatan yang

berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok. Ice breaking dapat

dilakukan dengan berbagai bentuk aktivitas, ada yang dilakukan dengan cara

bermain game, tepuk – tepuk inovasi, dalam bentuk cerita lucu, tebakan

berhadiah.
1
Ade Tri Novika Sugito, Dwi Lestari, Yayang Azrina, “Pengenalan Ice Breaking Dalam
Meningkatkan Semangat Belajar Siswa,” Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP) 3, no. 2 (2021): 1–
6.

3
Jadi dapat disimpulkan bahwa Ice breaking merupakan salah satu kegiatan

yang berhasil memecahkan kejenuhan, dan mengubah keadaan yang terjadi di

dalam kelas sehingga proses pembelajaran kembali semangat dan kembali seperti

keadaan semula.

B. Tujuan Ice Breaking

Tujuan Ice breaking ini agar dapat mencairkan kondisi peserta didik yang

awalnya bosan ataupun menegangkan menjadi menyenangkan. Peserta didik dapat

bermain sambil belajar. Tanpa mengesampingkan materi-materi inti baik dari

buku literatur maupun yang lainnya. Pemilihan ice breaking yang tepat dapat

menjaga stamina dan motivasi peserta didik agar bersemangat dalam belajar.

Peserta didik yang berkurang motivasinya akan memengaruhi daya serap

informasi pembelajaran sehingga berkurangnya gairah dalam belajar2.

Ice breaking dalam implementasinya dapat dilakukan di awal, atau di

tengah pembelajaran. Ice breaking di awal pembelajaran memberikan semangat

kepada Peserta didik sebelum pembelajaran dimulai. Guru memberikan ice

breaking sebelum dimulainya pembelajaran memberikan kesan menarik dan

menyenangkan. Saat guru mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking

siswa akan semangat dan antusias. Sedangkan ice breaking ditengah pembelajaran

bertujuan untuk mengambalikan konsentrasi siswa yang sudah menurun. Setelah

ice breaking peserta didik mampu fokus dan memerhatikan pembelajaran dengan

baik karena kondisi mereka yang lebih segar setalah dilakukannya ice breaking.

2 Aam Amalia, “Ice Breaking Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,” Shaut al Arabiyyah 8,
no. 1 (2020): 75.

4
Alternatifnya dengan di terapakan ice breaking untuk membangun

kesiapan siswa saat belajar dan dengan itu siswa akan menumbuhkan semangat

tanpa ada paksaan dari guru karena muncul dengan sendirinya rasa semangat. Ice

breaking di lakukan untuk menumbuhkan semangat pada siswa, dapat membantu

membangun ke siapan belajar pada siswa, dan membantu siswa berkosentrasi.

Guru harus bisa memilih ice breaking sesuai dengan kondisinya. Dengan

demikian peran ice breaking sangat diperlukan untuk menghilangkan situasi yang

membosankan bagi pengajar dan siswa, serta kembali segar dan menyenangkan.3

C. Manfaat Ice Breaking

Manfaat lainnya dari ice breaking adalah sebagai berikut:

1. Menghadirkan Rasa Kebersamaan

Kegiatan pemecah kebekuan ini adalah untuk membuat suasana lebih

santai dan menyenangkan melalui permainan ringan. Dari kesenangan

permainan tersebut, para peserta biasanya menjadi lebih ramah antara

satu sama lain. Hal tersebut dapat membuat peserta menjadi lebih

terbuka dan merespons dengan lebih percaya diri selama diskusi. Jadi

manfaat icebreaker ini adalah untuk menciptakan rasa kebersamaan.

2. Dapat Meningkatkan Kemampuan Belajar

Manfaat dari melakukan sesi ini juga dapat meningkatkan kemampuan

belajar para peserta. Dengan memberikan ice breaker yang tepat bisa

menjadi suatu cara efisien dalam memastikan bahwa peserta benar-

benar mengikuti diskusi. Para peserta cenderung dapat menyerap

3
Rully Andi Yaksa Akmal Sutja, Fellicia Ayu Sekonda, “Pelatihan Ice Breaking Dalam
Meningkatkan Keterampilan Guru,” Jurnal Pendidikan dan Konseling 4 (2022): 1349–1358.

5
informasi lebih banyak saat mereka berpartisipasi secara holistik dalam

suatu kegiatan. Karena hal tersebut dapat membuat mereka terhubung

antara satu sama lain.

3. Memudahkan Fasilitator Mengenal Peserta

Keuntungan dari melakukan ice breaking lainnya adalah dapat

membantu fasilitator mengenal peserta. Tak hanya hubungan antara

sesama peserta, fasilitator juga perlu melakukan inisiatif untuk

mengenal kelompok. Dengan begitu fasilitator dapat memperoleh

informasi tentang minat dan keterampilan mereka melalui sesi ice

breaker.

4. Melatih Kerja Sama

Banyak jenis permainan dalam ice breaker yang mampu melatih kerja

sama. Hal ini karena jenis permainan tersebut menuntut para peserta

untuk menyelesaikan permainan dengan kekompakan satu sama lain.

5. Meningkatkan Fokus

Kegiatan ini dapat anda lakukan ketika peserta telah jenuh dan terlihat

bosan dengan jalannya acara. Melalui permainan yang menyenangkan,

peserta dapat merefresh otak. Dengan begitu mereka menjadi lebih

konsentrasi untuk melanjutkan aktivitasnya, sehingga permainan ice

breaking melatih konsentrasi juga.

6. Meningkatkan Kreativitas

Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan kreativitas dari para

peserta. Terdapat beberapa jenis permainan dalam ice breaking yang

6
mengharuskan peserta berpikir strategis dan melakukan teknik tertentu

untuk menang.Hal tersebut dapat mendorong peserta berpikir lebih

kreatif dan imajinatif dalam tugas yang mereka dapat. Maka dari itu

melakukan ice breaker dapat mengembangkan kreativitas para peserta

D. Prinsip-Prinsip Penerapan Ice Breaking

Dalam penerapan Ice breaking dalam pembelajaran, guru perlu

mempertimbangkan prinsip-prinsip penerapannya, Sunarto menyebutkan beberapa

pertimbangan pokok penerapan ice breaking dalam pembelajaran, yaitu :

1. Efektivitas, Jenis ice breaking yang sekiranya membuat pembelajaran

tidak kondusif dalam situasi tertentu hendaknya dihindari. Seperti jenis

ice breaking gerak badan yaitu kepala pundak tidak cocok diterpkan

pada kondisi kelas yang sempit dan jumlah siswa yang banyak. Atau

jenis ice breaking yang menggunakan media lain sehingga

menyebabkan basah atau menyisakan sampah kerts kecil dalam ruang

kelas yang berkarpet. Prinsip ini menekankan agar konsep ice breaking

dimanfaatkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang mendukung.

2. Motivasi , Tujuan utama ice breaking adalah meningkatkan motivasi

peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Menjaga

semangat dan stamina peserta didik adalah hal yang paling karena

dalam kondisi yang siap maka pembelajaran akan lebih mudah

diterima . prinsip motivasi adalah menjadi landasan atas pemilihan

jenis atau bentuk ice breaking yang tepat. Jika peserta didik mengalami

penurunan stamina dan semangat belajar maka daat mempengaruhi

7
daya serap informasi. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar

yang tinggi maka mereka dapat memusatkan perhatian saat

pembelajaran berlangsung. Sebaliknya jika motivasi peserta didik

rendah maka dapat berakibat pada sendahnya ketercapaian tujuan

pembelajaran secara optimal.

3. Sinkronized, Ice breaking yang dipilih akan lebih baik jika sesuai

dengan materi yang dibahas saat pembelajaran berlangsung. Penentuan

sinkronisasi antara informasi/materi yang akan disampaikan dengan ice

breaking yang dipilih menjadi kewenangan guru sebagai fasilitator

pembelajaran. Dengan demikian ice breaking akan mempunyai

reinforcement dan efek mudah diingat oleh peserta didik dan menjadi

strategi pembelajaran lebih menarik untuk mengembalikan perhatian

peserta didik karena telah disiapkan secara baik dan terencana.

4. Tidak berlebihan, Ice breaking merupakan kegiatan yang

menyenangkan bagi peserta didik, agar mereka bersemangat untuk

mengikuti pembelajaran. Maka yang harus diingat adalah jangan

sampai penggunaan ice breaking menjadi pokok kegiatan yang

berlebihan serta akan mengaburkan tujuan pembelajaran. Selain itu,

harus mempertimbangkan waktu pelajaran agar seimbang antara

tersampaikannya materi dengan penenerapan ice breaking dalam

proses kegiatan tersebut.

5. Tepat Situasi, Prinsip aituasional penerapan ice breaking hendaknya

dilaksanankan dengan tepat. Ice breaking yang dilaksanakan

8
serampangan akan dikhawatirkan akan merusak situasi yang sudah

kondusif. Misalnya saat peserta didik menjalankan tugas atau diskusi

yang diberikan oleh guru, tiba-tiba guru memberikan ice breaking.

Tentu situasi akan membingungkan dan menjadikan proses pengerjaan

tugas menjadi tidak fokus kembali. Oleh sebab itu, guru harus

memiliki keterampilan membaca situasi pembelajaran agar peralihan

antar jeda materi yang membutuhkan ice breaking dapat dilaksanakan

dengan tepat.

6. Tidak mengandung pornografi , Banyak seklai pilihan ice breaking

yang sangat mearik bagi guru. Akantetapi sebagai pendidik hendaknya

memiliki jenis ice breaking yang edukatif, sopan dan tidak

mengandung unsur pornografi.

E. Jenis-jenis Ice Breaking

Ada beberapa jenis yang telah dikelompokan oleh beberapa para ahli

diantarnya4:

1. Jenis yel-yel

Yel-yel walaupun sederhana tetapi mempunyai tingkat “pemulih” yang

paling baik dibanding jenis lain. Dengan melakukan yel-yel selain

konsentrasi menjadi pulih kembali, juga dapat menumbuhkan

semangat yang tinggi dari peserta pelatihan untuk melanjutkan

pelatihan. Selain itu yel-yel juga terbukti efektif untuk menanamkan

esprit de corp atau kekompakan tim dalam suatu pelatihan.

4 Siti Maisah, “Implementasi Ice Breaking Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Non-
Arab,” El-Ibtikar 8, no. 1 (2019): 93–118.

9
2. Jenis tepuk tangan

Tepuk tangan sebagai ice breaking sangat efektif mengkonsentrasikan

peserta didik sebelum proses pembelajaran dimulai. Selain itu, juga

berguna untuk mengkondisikan peserta didik agar fokus kembali.

Teknik ice breaking tepuk tangan cukup mudah dan dapat langsung

diterapkan tanpa memerlukan persiapan panjang.

3. Games atau permainan

Games dapat membangun ikatan dan kepedulian terhdap pelajaran.

Terkadang peserta didik merasakan kebosanan sehingga tidak peduli

terhadap pelajaran. Adanya games peserta didik akan kembali fokus

terhadap penyampaian materi.

4. Gerak badan

Ice breaking gerak badan bertujuan untuk menjadikan darah lancar

setelah beberapa lama berdiam diri dalam aktivitas belajar. Proses

berpikirpun akan menjadi lebih keatif dan segar.

5. Audio visual

Jenis yang paling banyak pilihan yang dapat digunakan pada proses

pembelajaran, baik di awal pembelajaran, saat kegiatan inti maupun

akhir proses pembelajaran. Film gerak suara atau video yang lucu,

inspiratif atau memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.

6. Story telling

10
Bercerita sebgai ice breaking adalah menyampaikan sebuah kisah

nyata berdasarkan kenyataan atau bersifat fiksi. Cerita harus

mengandung teladan. ice breaking Story telling bermanfaat untuk:

a. Menambah daya kreatifitas dan imajinasi.

b. Menambah wawasan, terutama jika kisah berasal dari negara atau

budaya ain

c. Meningkatkan kemampuan keakraban emosi antara guru dan

peserta didik.

7. Menyanyi

Menyanyi adalah salah satu ice breaking yng paling mudah dan

disukai. Dalam ice breaking mnyanyikan lagu yang sebagai acuan

yaitu :yang penting happy”. Ice breaking bernyanyi mengharuskan

ketepatan notasi atau nada.

F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Ice Breaking

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat ice breaking adalah masalah

waktu, pelaksanaan ice breaking tidak boleh terlalu lama, biiasanya hanya 15

menit saja serta tidak memotong atau menggangu materi pembelajaran yang

seharusnya disampaikan. Beberapa yang perlu diperhatikan dalam ice breaking

yaitu:

1. Seorang pelatih haruslah mempunyai naluri (feeling) khusus yang kuat

ketika melakukan proses ice breaking. Ia harus tahu saat peserta sudah

lebur atau belum dan masih harus dileburkan. Ketika peserta belum

11
lebur namun ice breaking sudah dihentikan, hal ini akan menyusahkan

sewaktu penyajian materi berikutnya.

2. Saat melakukan ice breaking, seorang pelatih harus sudah dapat

mendeteksi, (minimal beberapa orang dari peserta sudah masuk dalam

memorinya) tentang potensi awal, sikap, sifat dan “karakteristik

special” seorang peserta.

3. Waktu yang disediakan untuk melakukan ice breaking sangat

kondisional, tergantung kepada tingkat keleburan peserta. Ada peserta

yang mudah lebur dan ada yang sulit lebur, karena perbedaan

pendidikan, latar belakang, dll yang sangat signifikan. Oleh karena itu

seorang pelatih harus mempunyai beberapa “jurus simpanan” yang

harus dikeluarkannya bila peserta sulit mengalami peleburan antara

satu dengan yang lainnya.

4. Menimbulkan kesan positif, seorang pelatih haruslah dipandang oleh

peserta dalam pandangan yang positif, baik dari segi pendapat, sikap,

sifat dan interaksinya dengan peserta, karena tidak menutup

kemungkinan nanti seorang pelatih akan menjadi tempat “curhat”

paling dipercaya bagi peserta yang mengalami persoalan-persoalan

khusus.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan materi di atas kesimpulan yang dapat diambil

adalah sebagai berikut:

1. Ice breaking merupakan salah satu kegiatan yang berhasil

memecahkan kejenuhan, dan mengubah keadaan yang terjadi di

dalam kelas sehingga proses pembelajaran kembali semangat dan

kembali seperti keadaan semula.

2. Tujuan Ice breaking agar dapat mencairkan kondisi peserta didik

yang awalnya bosan ataupun menegangkan menjadi menyenangkan.

Peserta didik dapat bermain sambil belajar. Tanpa

mengesampingkan materi-materi inti baik dari buku literatur

maupun yang lainnya.

3. Manfaat ice breaking yaitu:

a. Menghadirkan Rasa Kebersamaan

b. Dapat Meningkatkan Kemampuan Belajar

c. Memudahkan Fasilitator Mengenal Peserta

d. Melatih Kerja Sama

e. Meningkatkan Fokus

f. Meningkatkan Kreativitas

13
4. Adapun prinsip-prinsip penerapan ice breaking yaitu:

a. Efektivitas

b. Motifasi

c. Sinkronized

d. Tidak berlebihan

e. Tepat situasi

f. Tidak mengandung pornografi

5. Jenis-jenis ice breaking yaitu:

a. Jenis tepuk tangan

b. Games atau permainan

c. Gerak badan

d. Audio visual

e. Story telling

f. menyanyi

6. adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam saat ice breaking

yaitu:

a. Seorang pelatih haruslah mempunyai naluri (feeling) khusus

yang kuat ketika melakukan proses ice breaking.

b. Saat melakukan ice breaking, seorang pelatih harus sudah dapat

mendeteksitentang potensi awal, sikap, sifat dan karakteristik

seorang peserta.

14
c. Waktu yang disediakan untuk melakukan ice breaking sangat

kondisional

d. Menimbulkan kesan positif

B. Saran

Kami sepenuhnya sebagai penulis menyadari kesalahan dari makalah

kami, dengan penuh kerendahan hati, penulis menaati saran atau kritik yang

bersifat membangun dengan tujuan bisa menjadi lebih baik lagi dan dapat

bermanfaat bagi yang membacanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Akmal Sutja, Fellicia Ayu Sekonda, Rully Andi Yaksa. “Pelatihan Ice Breaking
Dalam Meningkatkan Keterampilan Guru.” Jurnal Pendidikan dan
Konseling 4 (2022): 1349–1358.

Amalia, Aam. “Ice Breaking Dalam Pembelajaran Bahasa Arab.” Shaut al


Arabiyyah 8, no. 1 (2020): 75.

Maisah, Siti. “Implementasi Ice Breaking Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi
Non-Arab.” El-Ibtikar 8, no. 1 (2019): 93–118.

Sugito, Dwi Lestari, Yayang Azrina, Ade Tri Novika. “Pengenalan Ice Breaking
Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa.” Jurnal Bahasa Indonesia
Prima (BIP) 3, no. 2 (2021): 1–6.

16

Anda mungkin juga menyukai