Anda di halaman 1dari 16

GAME INTERAKTIF DALAM ICE

BREAKING PADA PEMBELAJARAN


BAHASA ARAB
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Khalid Rhamdani, S.Pd.I.M.Pd.I.

Disusun oleh :

Kelompok 3 (Kelas 1B)

1. Adzra Emalis Saputra NIM. 2110631110070


2. Ratu Nikita Ristanti NIM. 2110631110048
3. Salma Gania NIM. 2110631110055
4. Titi Komala NIM. 2110631110064
5. Winda Sri Rahayu NIM. 2110631110065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabb al-‘alamin, tiada kata lain yang dapat kita ucapkan
selain puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang
tidak dapat dihitung, karena-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Juga
shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah membawa kita dari jurang kegelapan menuju kecerahan dengan
hadirnya Islam.

Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber referensi
dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari


sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Karawang, 10 Desember 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I : PENDAHULUAN 1

Latar Belakang Masalah 1

Rumusan Masalah 3

Tujuan Penulisan 3

BAB II : PEMBAHASAN 4

Pengertian Ice Breaking dan Game Interaktif 4


Tujuan Dilaksanakan Ice Breaking dan Game Interaktif 7

Macam-Macam Ice Breaking 7

Game Interaktif dalam Ice Breaking Pada Pembelajaran Bahasa Arab 10

BAB III : PENUTUP 12

Kesimpulan 12

Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa. Gelombang dan arus globalisasi dirasakan sangat kuat dan terbuka.
Kemajuan teknologi dan perubahan yang terjadi turut memberikan warna
baru dalam dunia pendidikan. Keberadaan teknologi bukan berarti
meniadakan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Tuntutan
profesionalisme guru atau pendidik harus mampu menyiapkan peserta didik
dengan segala potensinya yang siap berkembang. Tujuan pembelajaran di
sekolah atau di lembaga pendidikan umumnya membutuhkan inovasi-inovasi
agar dapat berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan jaman. Sejalan
dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut, kurikulum
pendidikan juga mengalami perkembangan. Tuntutan kompetensi dari
kurikulum bagi peserta didik mengharuskan para pendidik meningkatkan
profesionalismenya dalam menunaikan amanah pendidikan.

Jika ditinjau secara umum, proses pembelajaran itu tidak terlepas dari
proses komunikasi, dimana terdapat komunikasi dua arah antara guru dengan
peserta didik. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan
profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal sebagai bekal
kompetensi yang dimilikinya. Menurut Hartono dkk, kunci penting dalam
pelaksanaan pembelajaran yang baik adalah terciptanya situasi pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Seorang guru dituntut
mampu menciptakan kreativitas dalam pembelajaran, menggunakan berbagai
strategi agar tidak membosankan dan dapat menghimpun fokus konsentrasi
peserta didik kembali, demi terjaganya keberlangsungan suasana

1
pembelajaran tetap kondusif. Secara umum manusia memiliki keterbatasan
pada aspek fokus dan konsentrasi. Kekuatan rata-rata untuk bisa terus
konsentrasi dan fokus dalam situasi yang monoton dan berposisi sebagai
pihak menerima informasi berkisar antara durasi 15-20 menit, selebihnya
pikiran akan beralih pada hal-hal lain yang lebih menarik dan akan berpindah
perhatian pada yang lain. Bisa jadi secara fisik seseorang berada di dalam
kelas, tetapi fokus dan perhatiannya sedang berada di luar kelas, atau bahkan
mungkin sangat jauh dari tempat di mana ia tengah duduk dan mengikuti
pembelajaran. Ketika pikiran tidak bisa terfokus lagi, perhatian telah terpecah
pada banyak hal yang dipikirkan di kepala, maka daya serap terhadap
informasi pun akan terganggu. Bila hal ini terganggu akan berpengaruh pada
tingkat pemahaman pada isi materi selanjutnya tujuan pembelajaran menjadi
tidak tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan strategi agar dapat
menarik/mengembalikan perhatian peserta didik kembali, dengan harapan
informasi dalam materi pembelajaran dapat diterima dan dipahami dengan
baik, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Mata pelajaran bahasa Arab itu sendiri merupakan mata pelajaran bahasa
asing yang membutuhkan perhatian khusus dalam mempelajarinya.
Disamping sebagai bahasa asing, bahasa Arab juga merupakan bahasa agama
Islam dan sebagai alat untuk memahami Al-Qur’an. Secara struktur keilmuan,
sebagai bahasa asing biasanya menuntut kesungguhan peserta didik untuk
mempelajari dan memahaminya dengan seksama. Kerumitan dan keunikan
bahasa Arab sebagai bahasa asing ini diimbangi oleh guru dengan penciptaan
suasana yang kondusif untuk menjaga kemenarikan/mengembalikan perhatian
peserta didik dalam pembelajaran. Upaya tersebut dilakukan dengan
menciptakan ice breaking dan menerapkannya dalam pembelajaran bahasa
Arab. Agar diperoleh gambaran implementasi ice breaking dalam
pembelajaran dan strategi penerapannya yang dilaksanakan di Lembaga
formal dan non-formal. Berkaitan dengan ice breaking, disini tim penyusun

2
akan mengkaji mengenai “Game Interaktif dalam Ice Breaking pada
Pembelajaran Bahasa Arab.”

B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang diatas, maka kami menarik beberapa
rumusan masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan ice breaking dan game interaktif?
2. Apa tujuan dilaksanakan ice breaking dan game interaktif ?
3. Apa macam-macam ice breaking?
4. Bagaimana game interaktif dalam ice breaking pada pembelajaran bahasa
Arab?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang kami tulis ini, sesuai dengan rumusan masalah
diatas adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian ice breaking dan game interaktif .
2. Mengetahui tujuan ice breaking dan game interaktif.
3. Mengetahui macam-macam ice breaking.
4. Mengetahui game interaktif dalam ice breaking pada pembelajaran bahasa
Arab.

3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Ice Breaking dan Game Interaktif


1. Pengertian Ice Breaking
Ice breaking dari segi arti kata ice diterjemahkan es. Sedangkan
breaking dari asal kata break dalam bahasa Inggris yang
terjemahannya dalam bahasa Indonesia memecahkan. Ini merupakan
penggabungan dua kata yang jika digabungkan dapat diterjemahkan
memecahkan kebekuan dari makna tekstual terjemahan “memecah
es”. Yang dimaksud memecah es adalah memecah kebekuan atau
kevakuman dari pembelajaran yang telah berlangsung.
Jadi ice breaking merupakan suatu aktivitas/kegiatan dengan
durasi waktu yang pendek dalam suatu acara yang bertujuan agar
peserta acara dapat saling mengenal antara satu dengan yang lain dan
merasa nyaman dengan lingkungan barunya (dalam pelatihan
tersebut).
Ice breaking di awal pembelajaran memberikan semangat
kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai. Guru memberikan ice
breaking sebelum dimulainya pembelajaran memberikan kesan
menarik dan menyenangkan. Saat guru mengajak siswa untuk
melakukan ice breaking siswa akan semangat dan antusias. Sedangkan
ice breaking di tengah pembelajaran bertujuan untuk mengembalikan
konsentrasi siswa yang sudah menurun. Hal ini dilakukan karena
siswa ditengah proses pembelajaran terlihat bosan, mengantuk, dan
malas. Konsentrasi terwujud dari pengaturan lingkungan belajar, agar
siswa merasa rileks dalam proses pembelajaran. Setelah diberikan ice

4
breaking siswa akan kembali memperhatikan materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Pembelajaran yang menyenangkan
mendorong siswa lebih kreatif. Siswa akan berani mengungkapkan ide
dan gagasannya sehingga pembelajaran akan menjadi lebih hidup.
Hal yang menyebabkan penggunaan ice breaking dalam
pembelajaran adalah untuk membuat siswa senang dan menikmati
pembelajaran. Sebab di dalam ice breaking guru dapat menyajikannya
sesuai dengan materi yang akan atau telah disampaikan kepada siswa.
Sehingga siswa menikmati pembelajaran dan materi yang
disampaikan guru dapat tersampaikan kepada murid. Tidak dipungkiri,
bahwasanya penguasaan materi dan media guru bahasa. Dapat
mempengaruhi daya tarik dan tangkap para siswa. Jika pembelajaran
bahasa hanya disampaikan seperti ceramah, maka siswa banyak yang
akan merasa bosan dan ingin jam pelajaran segera berakhir.
Konsep ice breaking ini tidak berarti bahwa tidak ada cara lain
untuk membuat pembelajaran menjadi menarik. Tentu terdapat banyak
cara-cara lain yang dapat digunakan. Akan tetapi dalam konteks
pembelajaran ice breaking dimaksudkan sebagai salah satu strategi
pendukung pembelajaran. Oleh sebab itu, mempelajari secara lebih
dalam tentang ice breaking adalah sesuatu yang akan menarik bagi
para guru yang memiliki kemauan serta semangat yang tinggi untuk
menciptakan suasana belajar yang kondusif dan kreatif.
Kadangkala konsep materi pembelajaran masih berbentuk
abstrak. Untuk memperoleh pemahaman abstraksi dari konsep yang
benar agar sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka hal ini perlu
dikaji lebih lanjut dalam prinsip-prinsip ice breaking,
macam-macamnya dan hal-hal yang perlu diperhatikan ataupun
dihindari dalam ice breaking, agar apa yang menjadi tujuan dapat
tercapai.

5
Penggunaan ice breaking dalam pembelajaran akan sangat
membantu dalam menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. Suasana pendidikan
yang menyenangkan memang secara sebab akibat akan mendorong
siswa untuk bisa lebih kreatif dan dinamis. Siswa juga akan semakin
berani untuk mengemukakan ide dan gagasannya sehingga
pembelajaran lebih dialogis. dengan penggunaan ice breaking maka
seluruh siswa akan mendapat peran penting, karena mereka semua
terlibat di dalamnya. Sehingga siswa dapat belajar dengan berperan
aktif dalam pembelajaran; tujuan penggunaan Ice Breaking.
Arti penting ice breaker adalah strategi untuk menghilangkan
kejenuhan, menarik kembali perhatian peserta terhadap materi yang
disampaikan oleh pembicara. Jika pembicara dapat menarik kembali
perhatian peserta, maka materi yang disampaikannya menarik serta
peserta menikmati penyampaian materi tersebut. selain itu, terjadi
komunikatif yang efektif selama kegiatan berlangsung.
Ice breaker berfungsi mengatur agar peserta tidak hanya menjadi
sosok patung, diam, dan mendengar. Ice breaker akan membuat
peserta menjadi mau berpikir, berkreasi, berimajinasi sesuai keinginan
dan kemampuannya. Jika peserta telah terkondisikan maka materi
yang disampaikan akan diikutinya dengan seksama.
Ice breaker merupakan peralihan situasi dari yang
membosankan, membuat ngantuk, jenuh dan tegang menjadi rileks,
bersemangat serta adanya perhatian dan rasa senang untuk
mendengarkan atau melihat pembicara di depan kelas atau ruangan.

2. Pengertian Game Interaktif


Permainan yang banyak melibatkan peserta dalam proses
permainannya. Permainan ini bertujuan merangsang kreatif. kegiatan

6
kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi
permainan yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. kelompok
permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata
tetapi juga menjadi indera bantu pembelajaran atau edukasi.

B. Tujuan Dilaksanakan Ice Breaking dan Game Interaktif

Tujuan game interaktif bahasa arab dengan ice breaking ini ialah
untuk melatih konsentrasi serta membantu mempelajari dan menghafal
kosa kata angka berbahasa Arab. Adapun tujuan lainnya yaitu :
1) Menghilangkan sekat-sekat pembatas di antara mahasiswa.
2) Terciptanya kondisi yang dinamis di antara mahasiswa adalah
menimbulkan kegairahan antara sesama mahasiswa untuk
melakukan aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung.dan
pemecah suasana canggung.
3) Menciptakan motivasi antara sesama untuk melakukan aktivitas
selama proses belajar-mengajar berlangsung.
4) Saling mengenal dan akan menghilangkan jarak mental sehingga
suasana menjadi benar-benar rileks, cair dan mengalir.
5) Mengarahkan atau memfokuskan peserta pada topik
pembahasan/pembicaraan.

C. Macam-Macam Ice Breaking


Apabila diurai tentang macam-macam ice breaking bisa jadi akan
bermunculan jenis dan bentuknya yang berjumlah ratusan macam bahkan
bisa ribuan. Sebagian ahli mengelompokkan dalam beberapa kategori
dasar sesuai dengan teknis dalam penyampaian/penerapannya model ice
breaking antara lain:

7
a. Jenis tepuk tangan
Tepuk tangan sebagai ice breaking sangat efektif
mengkonsentrasikan peserta didik sebelum proses pembelajaran
dimulai. Selain itu, juga berguna untuk mengkondisikan peserta
didik agar fokus kembali. Teknik ice breaking tepuk tangan cukup
mudah dan dapat langsung diterapkan tanpa memerlukan persiapan
panjang.

b. Games atau permainan


Vygotsky menyatakan bahwa bermain mempunyai peran langsung
terhadap perkembangan kognisi anak. Menurut Andang Ismail,
fungsi permainan edukatif yaitu:
a) Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui
bermain sambil belajar.
b) Menciptakan lingkungan bermain yang menarik dan
menyenangkan
c) Meningkatkan kualitas belajar anak baik kemampuan
motorik, kognitif, bahasa, dan sosial.
Selain itu, games dapat membangun ikatan dan kepedulian terhadap
pelajaran. Terkadang peserta didik merasakan kebosanan sehingga
tidak peduli terhadap pelajaran. Adanya games peserta didik akan
kembali fokus terhadap penyampaian materi.

c. Gerak badan
Ice breaking gerak badan bertujuan untuk menjadikan darah lancar
setelah beberapa lama berdiam diri dalam aktivitas belajar. Proses
berpikir pun akan menjadi lebih kreatif dan segar.

8
d. Audio visual
Jenis yang paling banyak pilihan yang dapat digunakan pada proses
pembelajaran, baik di awal pembelajaran, saat kegiatan inti maupun
akhir proses pembelajaran. Film gerak suara atau video yang lucu,
inspiratif atau memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.

e. Story telling
Bercerita sebagai ice breaking adalah menyampaikan sebuah kisah
nyata berdasarkan kenyataan atau bersifat fiksi. Cerita harus
mengandung teladan. ice breaking Story telling bermanfaat untuk:
a) Menambah daya kreatifitas dan imajinasi.
b) Menambah wawasan, terutama jika kisah berasal dari
negara atau budaya ain.
c) Meningkatkan kemampuan keakraban emosi antara guru
dan peserta didik.

f. Menyanyi
Menyanyi adalah salah satu ice breaking yng paling mudah dan
disukai. Dalam ice breaking menyanyikan lagu yang sebagai acuan
yaitu : yang penting happy. Ice breaking bernyanyi mengharuskan
ketepatan notasi atau nada.
e. Game interaktif
Permainan Interaktif adalah permainan yang banyak melibatkan
peserta dalam proses permainannya. Permainan ini bertujuan
merangsang kreatif. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi,
produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang
bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Kelompok permainan
interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi
juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.

9
D. Game Interaktif dalam Ice Breaking Pada Pembelajaran Bahasa
Arab
Game interaktif dalam ice breaking merupakan kegiatan atau aktivitas
yang melibatkan anggota badan, dan membuat siswa bergerak. Dengan
dilaksanakannya ice breaking/game interktif, siswa tidak hanya duduk
diam mendengarkan materi yang akan disampaikan tetapi akan
berkontribusi dalam pembelajaran secara langsung. Contoh
macam-macam game interaktif dalam ice breaking yang dapat
dipraktekkan:
1. Dor Angka
Siswa berdiri membentuk lingkaran di depan kelas, dimulai
dengan pengajar menunjuk salah satu siswa dengan menyebutkan
kosa kata angka satu menggunakan bahasa Arab dilanjutkan
dengan siswa yang ditunjuk menyebutkan angka dua menggunakan
bahasa Arab dengan menunjuk salah satu teman yang ada di
sebelah kanan atau kirinya seterusnya seperti itu hingga siswa yang
mendapatkan angka tujuh tetapi tidak menyebutkan angka tujuh,
angka tujuh tersebut kemudian diganti dengan kalimat dor serta
kedua tangan yang mengangkat ke atas, setelah itu siswa tersebut
menunjuk salah satu temannya yang berdiri membentuk lingkaran
sambil menyebutkan angka satu dengan bahasa arab dan seterusnya
seperti penjelasan sebelumnya.

2. Konsentrasi Anggota Tubuh


Ialah games interaktif yang melatih siswa untuk lebih
konsentrasi, dengan cara siswa harus mendengarkan dengan baik
apa yang diinstruksikan oleh pengajar dan setelah itu siswa
memegang anggota tubuh yang diinstruksikan oleh pengajar tetapi
sambil melihat pengajar yang memegang anggota tubuh yang

10
berbeda dengan apa yang diinstruksikan. Tujuan dari game ini ialah
konsentrasi dalam mendengarkan.

3. Berlawanan Arah
Seluruh siswa berdiri membentuk barisan, kemudian pengajar
menyebutkan arah antara ke depan, belakang, kanan, atau kiri
dengan menggunakan bahasa Arab, tetapi siswa mengikuti instruksi
pengajar dengan berlawanan atas apa yang diinstruksikan. Tujuan
dari game interaktif ini ialah untuk melatih konsentrasi dalam
mendengarkan terhadap respon gerak tubuh.

11
BAB III
PENUTUP
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah ice breaking merupakan suatu
aktivitas/kegiatan dengan durasi waktu yang pendek dalam suatu acara
yang bertujuan agar peserta acara dapat saling mengenal antara satu
dengan yang lain dan merasa nyaman dengan lingkungan barunya. Game
interaktif merupakan permainan yang banyak melibatkan peserta dalam
proses permainannya. Permainan ini bertujuan merangsang kreatif.
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi
permainan yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. kelompok
permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi
juga menjadi indera bantu pembelajaran atau edukasi.
Ice breaking memiliki beberapa macam diantaranya : jenis tepuk
tangan, game atau permainan, gerak badan, audio visual, storytelling, dan
menyanyi. Game interaktif dalam ice breaking pada pembelajaran bahasa
Arab memiliki efektivitas yang baik dalam pembelajaran bahasa Arab.

B. Saran
Dari pembahasan di atas tentunya kita sedikit mengetahui game
interaktif dalam ice breaking pada pembelajaran bahasa Arab, oleh karena
itu melalui tulisan ini tim penyusun menyarankan serta mengajak kepada
kita semua agar senantiasa fokus pada pembelajaran yang diajarkan dan
dapat diselingi dengan ice breaking dan game interaktif sebagai alternatif
pembelajaran.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ariesto Hadi, Sutopo, Multimedia Interaktif dengan Flash (Yogyakarta:


Graha Ilmu, 2003).
Emi Mursyidawati, Implementasi Ice Breaking dalam Pembelajaran
Bahasa Arab di Lembaga Boarding School SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid
Magelang (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2018).
Siti Maisah, Implementasi Ice Breaking dalam Pembelajaran Bahasa Arab
bagi Non-Arab, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jurnal El-Ibtikar, Vol. 8, No. 1,
2019; 93-118.
Lili Aprianti, Ice Breaking Online 2 : Melatih Konsentrasi Melalui
Anggota Tubuh, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jurnal Sanai, 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai