Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa: Anisatul Latifah

Asal Institusi: SMP MAMBAUL ULUM BATA-BATA

Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah
yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda
dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur

● Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.

● Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan
topik masalah.

● Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan


temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di
Sekolah:

● Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan
sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.

● Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab


masalah tersebut.

● Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk


menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:

● Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.

● Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan


pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.

● Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang


dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
● Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda
menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat


menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi
penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah
merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah


No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi
telah penyebab masalah
diidentifikasi

1 Motivasi belajar Kajian Literatur Setelah dianalisis berdasarkan


siswa rendah - Menurut Desi Ayu, yang dikutip kajian literatur penyebab
dari Djamarah (2002) motivasi
belajar yang besar cenderung masalahnya adalah :
menghasilkan hasil belajar yang - Motivasi intrinsik kurang
tinggi, sebaliknya motivasi belajar - Pengaruh Lingkungan
yang kurang akan menghasilkan
hasil belajar yang rendah. Motivasi
belajar seseorang akan mampu
mendorongnya untuk melakukan
aktivitas belajar, sehingga tinggi
rendahnya motivasi belajar akan
mempengaruhi aktivitas
belajarnya. Dengan demikian
sangat jelas bahwa motivasi
belajar seseorang akan mampu
mendorongnya untuk melakukan
aktivitas belajar, sehingga tinggi
rendahnya motivasi belajar akan
mempengaruhi aktivitas
belajarnya.
- Menurut Hamdu & Lisa (2011)
Motivasi belajar dengan prestasi
belajar siswa memiliki pengaruh
yang signifikan, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar IPA”. Setelah
dikorelasikan menunjukkan
interprestasi tingkat reliabilitas
tinggi besarnya pengaruh motivasi
belajar terhadap prestasi belajar
IPA
Hasil Wawancara:
1. Pembelajaran berpusat pada guru
2. Kurangnya eksplorasi pengetahuan
siswa oleh guru
3. Rendahnya literasi peserta didik
(Maimun Sumo, M.Pd. dosen
Universitas Islam Madura Prodi
Pendidikan Fisika)
- Siswa tidak menyukai metode yg
digunakan guru dalam pembelajaran
- Siswa kurang suka pada guru
pengajar
(Maeseh, S.Pd. Guru Prakarya SMP
Mambaul Ulum Bata-Bata)
1. Cara mengajar yang kurang
menarik
2. Tidak memiliki motivasi dalam diri
siswa
3. Pergaulan
(Holilah, M.Pd. Guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
Mambaul Ulum Bata-Bata)
1. Lingkungan yg tidak mendukung
2. Broken home
(Moh. Rifki, S.Pd. Waka
Kurikulum SMP Mambaul Ulum
Bata-Bata)

2. Daya Literasi dan Kajian Literatur: Setelah dianalisis berdasarkan


Numerasi Siswa Menurut Jufri. A. Wahab, dkk (2020)
kajian literatur dan hasil
rendah dalam ”Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan” 5(2):108-116 menyebutkan wawancara, penyebab
bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
masalahnya adalah :
rendahnya literasi peserta didik
diantaranya adalah pemilihan buku ajar, 1. Siswa tidak terbiasa
miskonsepsi, pembelajaran yang tidak
membaca sejak dini di
kontekstual, dan kemampuan membaca
peserta didik. rumah

HASIL WAWANCARA: 2. Tidak ada motivasi dari


1. Informasi yg tersampaikan tidak guru untuk melakukan
utuh
(Moh. Rifki, S.Pd. Waka pembiasaan membaca di
Kurikulum SMP Mambaul sekolah
Ulum Bata-Bata)

1.kurang terbiasa dalam hal literasi


dan numerasi
2. Kemampuan dasar numerasi kurang
3. Lingkungan belajar yang kurang
mendukung
(Maimun Sumo, M.Pd. dosen
Universitas Islam Madura Prodi
Pendidikan Fisika)

1. Siswa kurang menyukai mapel yg


tersebut
2. Siswa merasa kesulitan dalam
memahami mapel tersebut
(Maeseh, S.Pd. Guru Prakarya SMP
Mambaul Ulum Bata-Bata)

1. Rendahnya kemampuan membaca


2. Kurangnya fasilitas belajar
3. Kurangnya pembiasaan dari guru
untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan soal literasi dan
numerasi.
(Nurul Qomariyah, S.Pd. Guru
Mata Pelajaran B. Inggris SMP
Mambaul Ulum Bata-Bata)

3. Siswa sulit Kajian Literatur: Setelah dianalisis berdasarkan


memahami materi Menurut Carnine, Jitendra, dan
kajian literatur dan hasil
Silbert, (VanSteenbrugge,2010) dalam
ProsidingSeminarNasional&CallForPap wawancara, penyebab
ers Program Studi
masalahnya adalah :
MagisterPendidikanMatematikaUniversi
tasSiliwangiTasikmalaya,19Januari2019 1. Siswa dari awal
, menyatakan bahwa individu yang
beranggapan pelajaran IPA
mengalami kesulitan belajar bukan berarti
memiliki kekurangan atau gangguan sulit
dalam intelektual atau kecerdasan, namun
2. Cara penyampaian materi
juga disebabkan karena hasil desain
daripembelajaran yang kurang efektif. sulit dipahami siswa
3. Pembelajaran tidak
HASIL WAWANCARA:
1. Memiliki Kebutuhan khusus kontekstual
2. Kurangnya pendekatan seorang Pembelajaran berpusat pada
guru
3. Materi tergolong sulit guru
(Moh. Rifki, S.Pd. Waka
Kurikulum SMP Mambaul
Ulum Bata-Bata)
1. Penyajian materi kurang menarik
2. Materi disajikan sebatas tekstual
3. Penyajian materi terlalu moton
(Maimun Sumo, M.Pd. dosen
Universitas Islam Madura Prodi
Pendidikan Fisika)

1. Media dan metode pembelajaran yang


tidak sesuai
2. Guru jarang melakukan assesment
diagnostik awal sehingga guru kurang
memahami karakteristik belajar siswa,
Kendala, Kesiapan serta psikologis siswa
(Nurul Qomariyah, S.Pd. Guru Mata
Pelajaran B. Inggris SMP Mambaul
Ulum Bata-Bata)

1. Motivasi belajar siswa rendah


2. Metode yang disuguhkan guru kurang
sesuai dg karakter siswa
(Maeseh, S.Pd. Guru Prakarya SMP
Mambaul Ulum Bata-Bata)
4. Siswa kurang KAJIAN LITERATUR: Setelah dianalisis berdasarkan
antusias dalam Intaniasari (Vol 4, No 1 (2022)) dalam
kajian literatur dan hasil
pembelajaran jurnalnya menyatakan bahwa “Sebagai
pendidik harus mampu mendesain wawancara, penyebab
perangkat pembelajaran yang sesuai
masalahnya adalah :
dengan teknologi yang sedang
berkembang. Saat ini apabila 1. Pembelajaran kurang
pembelajaran disajikan hanya berpusat
pada guru dan dengan penjelasan teoretis, menarik karena hanya
membuat siswa kurang bergairah dalam berpusat pada guru
mengikuti pembelajaran. Untuk itu media
audio visual berupa video pembelajaran 2. Motivasi Siswa rendah
dapat menjadi penunjang pembelajaran
aktif, penuh makna dan menumbuhkan
antusiasme belajar yang tinggi.”

HASIL WAWANCARA:

1. Kurang asupan gizi


2. Pembelanjaan kurang menarik
(Moh. Rifki, S.Pd. Waka Kurikulum
SMP Mambaul Ulum Bata-Bata)

1. Penyajian oleh guru kurang menarik


2. Dukungan lingkungan, orang tua
kurang
3. Siswa masih sebatas objek bukan
subjek dalam pembelajaran
(Maimun Sumo, M.Pd. dosen
Universitas Islam Madura Prodi
Pendidikan Fisika)

1. Kurangnya motivasi
2. Kurangnya sarpras
3. Siswa sedang dalam masalah
(Nurul Qomariyah, S.Pd. Guru Mata
Pelajaran B. Inggris SMP Mambaul
Ulum Bata-Bata)

1. Siswa kurang menyukai guru pengajar


2. Kurangnya pujian dari guru pada siswa
(Maeseh, S.Pd. Guru Prakarya SMP
Mambaul Ulum Bata-Bata)
5. Kurangnya relasi Kajian Literatur Setelah dianalisis berdasarkan
siswa dengan Menurut Hasbullah (2009:38), dalam kajian literatur dan hasil
orangtua siswa Buku ”Dasar – dasar Ilmu Pendidikan”
mengemukakan bahwa “Lingkungan wawancara, penyebab
keluarga merupakan lingkungan masalahnya adalah :
pendidikan yang pertama, karena dalam
keluarga inilah anak pertama-tama 3. Peran Orang tua sangat
mendapatkan pendidikan dan bimbingan.
Juga dikatakan lingkungan yang utama,
Penting Dalam
karena sebagian besar kehidupan anak Memotivasi siswa belajar
adalah di dalam keluarga sehingga
pendidikan yang banyak di terima oleh 4. Ortu acuh tak acuh
anak adalah dalam keluarga’’.
dengan hasil belajar anak
HASIL WAWANCARA: 5. Persepsi orang tua bahwa
1. Rute rumah siswa terlalu jauh
2. Orang tua siswa gaptek menyekolahkan anak
(Moh. Rifki, S.Pd. Waka Kurikulum menjadi tanggung jawab
SMP Mambaul Ulum Bata-Bata)
penuh pihak sekolah
1. Orang tua terlalu menekan anaknya
untuk sesuai keinginan ortu
2. Tidak ada adanya kebebasan bagi anak
untuk untuk mendalami minat bakatnya.
3. Ortu acuh tak acuh dengan hasil belajar
anak
(Maimun Sumo, M.Pd. dosen
Universitas Islam Madura Prodi
Pendidikan Fisika)

1. Kurangnya partisipasi orang tua


2. Persepsi orang tua bahwa
menyekolahkan anak menjadi tanggung
jawab penuh pihak sekolah
(Nurul Qomariyah, S.Pd. Guru Mata
Pelajaran B. Inggris SMP Mambaul
Ulum Bata-Bata)

1. Minimnya waktu yg disediakan sekolah


(Maeseh, S.Pd. Guru Prakarya SMP
Mambaul Ulum Bata-Bata)

BUKTI WAWANCARA
https://drive.google.com/drive/folders/1_idHkBPR1bKKAjiB-iP-xoMYLHBMq51b?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai