Anda di halaman 1dari 7

Nama : yudianto

Kls: 3 F

NIM :22311217

1.Jelaskan bagian mata dan fungsinya

2. Bagaimana mekanisme penangkapan mata

3. Penyakit apa saja pada mata

4. Jelaskan organ apasaja yang terlibat respirasi

5. Bagaimana mekanisme pernapasan

6. Jelaskan 12 pasang saraf cranial

7. Jelaskan 31 pasang saraf spinal

1. Jelaskan bagian mata dan fungsinya


Mata terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi berbeda. Berikut adalah penjelasan
mengenai bagian-bagian mata beserta fungsinya:
 Kornea: Kornea adalah lapisan luar mata yang transparan. Fungsi utamanya adalah
untuk membantu memfokuskan cahaya ke dalam mata.
 Iris: Iris adalah bagian mata yang berwarna dan terletak di antara kornea dan lens.
Fungsinya adalah untuk mengatur ukuran pupil, yang mengontrol jumlah cahaya yang
masuk ke dalam mata.
 Lens: Lens mata adalah lensa alami yang ada di dalam mata. Lensa ini dapat mengubah
bentuknya untuk mengatur fokus cahaya pada retina.
 Retina: Retina adalah lapisan yang mengandung sel-sel fotoreseptor, seperti batang dan
kerucut, yang mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal saraf yang dikirim
ke otak.
 Pupil: Pupil adalah lubang di tengah iris yang dapat berubah ukuran. Ini mengatur
seberapa banyak cahaya yang masuk ke mata.
 Sklera: Sklera adalah lapisan putih yang mengelilingi sebagian besar mata dan
memberikan struktur dan perlindungan.
 Optic Nerve: Saraf optik adalah saraf yang mengirimkan sinyal-sinyal dari retina ke
otak, sehingga kita dapat memproses gambar dan melihat.
 Aqueous Humor: Humor aquosa adalah cairan yang mengisi ruang di antara kornea dan
lens, memberikan nutrisi pada mata.
Referensi:
American Academy of Ophthalmology. (2019). The Eye: Anatomy, Function, and Disease.
https://www.aao.org/eye-health/anatomy
National Eye Institute. (2022). How the Eye Works. https://www.nei.nih.gov/learn-about-
eye-health/eye-conditions-and-diseases/how-eye-works

2. Bagaimana mekanisme penangkapan mata


Mekanisme penangkapan mata merujuk pada proses di mana mata manusia menangkap gambar
dan informasi visual dari lingkungan sekitarnya. Proses ini melibatkan beberapa tahap,
termasuk pembiasan cahaya, fokus, dan deteksi oleh sel-sel fotoreseptor di retina. Berikut
adalah langkah-langkah mekanisme penangkapan mata:
 Cahaya memasuki mata melalui kornea, yang merupakan lapisan luar mata yang
transparan.
 Iris, yang merupakan bagian berwarna mata, mengatur ukuran pupil. Pupil adalah
lubang di tengah iris yang mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk ke mata.
Dalam cahaya terang, pupil menyempit untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk,
sementara dalam cahaya redup, pupil melebar untuk memungkinkan lebih banyak
cahaya masuk.
 Cahaya yang telah melewati pupil melalui lens mata. Lensa ini dapat mengubah
bentuknya untuk memfokuskan cahaya pada retina.
 Retina adalah lapisan mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor, seperti batang dan
kerucut. Ketika cahaya mencapai retina, sel-sel ini mendeteksi cahaya dan
mengubahnya menjadi sinyal elektrik.
 Sinyal-sinyal elektrik dari sel-sel fotoreseptor diteruskan melalui saraf optik ke otak, di
mana mereka diinterpretasikan sebagai gambar dan informasi visual.
Referensi:

Purves, D., Augustine, G. J., Fitzpatrick, D., Hall, W. C., LaMantia, A. S., McNamara, J. O.,
& White, L. E. (2001). The Retina and the Visual Pathway. Neuroscience, 2nd edition.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK10869/
American Academy of Ophthalmology. (2019). How the Eye Works.
https://www.aao.org/eye-health/anatomy/how-eye-works

3. Penyakit apa saja pada mata


Hewan juga dapat mengalami berbagai penyakit mata, serupa dengan manusia. Beberapa
penyakit mata yang umum pada hewan meliputi:
 Konjungtivitis: Ini adalah peradangan pada konjungtiva, lapisan tipis yang melapisi
permukaan mata. Penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk infeksi virus,
bakteri, atau alergi.
 Katarak: Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang dapat mengaburkan visi hewan.
Ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, penuaan, atau cedera mata.
 Glaukoma: Glaukoma adalah peningkatan tekanan di dalam mata, yang dapat
merusak saraf optik dan mengakibatkan kehilangan penglihatan. Ini bisa terjadi pada
hewan juga.
 Penyakit kelopak mata: Kelopak mata hewan juga dapat mengalami infeksi, borok,
atau masalah lain yang memengaruhi kesehatan mata.
 Kebutaan Herediter: Beberapa ras hewan memiliki predisposisi genetik untuk masalah
mata tertentu yang dapat menyebabkan kebutaan, seperti PRA (Progressive Retinal
Atrophy) pada beberapa ras anjing.

Referensi:

Gelatt, K. N. (2007). Veterinary Ophthalmology. Wiley-Blackwell.


Miller, P. E., & Murphy, C. J. (2013). Small Animal Ophthalmology. Elsevier Health
Sciences.
Dubielzig, R. R., Ketring, K. L., & McLellan, G. J. (2010). Veterinary Ocular Pathology: A
Comparative Review. Elsevier Health Sciences.

4. Jelaskan organ organ apasaja yang terlibat respirasi


Proses respirasi manusia melibatkan beberapa organ dan komponen penting yang membantu
tubuh mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Organ-organ utama yang
terlibat dalam respirasi adalah:
 Paru-paru (Lungs): Paru-paru adalah organ utama dalam sistem pernapasan. Mereka
bertanggung jawab untuk pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen dari udara yang
dihirup dan mengeluarkan karbon dioksida saat menghembuskan nafas.
 Trakea (Trachea): Trakea adalah saluran udara yang menghubungkan tenggorokan
(laring) dengan bronkus, yang mengarahkan udara ke dan dari paru-paru.
 Bronkus (Bronchi): Bronkus adalah dua cabang utama yang keluar dari trakea dan
masuk ke paru-paru. Mereka membagi udara ke dalam bronkiolus yang lebih kecil di
dalam paru-paru.
 Bronkiolus (Bronchioles): Bronkiolus adalah Saluran udara yang semakin kecil yang
menyebarkan udara ke alveoli di dalam paru-paru.
 Alveoli (Alveoli): Alveoli adalah kantung-kantung kecil di paru-paru yang memiliki
permukaan yang luas dan tipis. Di sini terjadi pertukaran gas, di mana oksigen diserap
oleh darah dan karbon dioksida diserahkan untuk dikeluarkan dari tubuh.
 Diafragma (Diaphragm): Diafragma adalah otot berbentuk cakram yang memainkan
peran penting dalam proses pernapasan. Ketika diafragma berkontraksi, paru-paru
membesar, memungkinkan udara masuk. Ketika diafragma berelaksasi, udara
dikeluarkan.

Referensi:

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2017). Principles of Anatomy and Physiology. John Wiley
& Sons.
West, J. B. (2014). Respiratory Physiology: The Essentials. Lippincott Williams & Wilkins.
Hall, J. E., & Guyton, A. C. (2015). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.
Elsevier.

5. Bagaimana mekanisme pernapasan


Mekanisme pernapasan adalah proses di mana tubuh manusia mengambil oksigen dari udara
dan mengeluarkan karbon dioksida. Proses ini melibatkan beberapa tahap yang terjadi secara
berurutan. Berikut adalah mekanisme pernapasan secara umum:
 Inhalasi (Inspirasi):
Diafragma, otot utama pernapasan, berkontraksi dan merendahkan diri. Selain itu, otot-otot
antara tulang rusuk juga berkontraksi.
Ini mengakibatkan perluasan rongga dada dan peningkatan volume dalam paru-paru.
Tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer,
sehingga udara mengalir masuk ke paru-paru melalui trakea dan bronkus.

 Pertukaran Gas di Alveoli:


Oksigen dari udara yang masuk ke alveoli paru-paru diserap oleh pembuluh darah kapiler yang
mengelilingi alveoli.
Karbon dioksida yang telah diangkut oleh darah dikeluarkan dari darah ke dalam alveoli dan
kemudian diekskresikan saat bernapas keluar.
 Ekshalasi (Ekspirasi):
Diafragma dan otot-otot antara tulang rusuk berelaksasi.
Rongga dada mengencang, dan volume paru-paru berkurang.
Tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih tinggi daripada tekanan atmosfer, menyebabkan
udara dikeluarkan melalui trakea.
Referensi:

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2017). Principles of Anatomy and Physiology. John Wiley
& Sons.
Hall, J. E., & Guyton, A. C. (2015). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.
Elsevier.

6. Jelaskan 12 pasang syaraf cranial


Syaraf-syaraf kranial adalah pasangan saraf yang keluar dari otak dan batang otak manusia.
Terdapat 12 pasang syaraf kranial yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi penting
dalam tubuh manusia. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai 12 pasang syaraf kranial
beserta referensinya:

 Syaraf Kranial I: Olfaktori (Nervus Olfactorius)


Fungsi: Mentransmisikan sensasi penciuman.
Referensi: Snell, R. S. (2018). Clinical Anatomy by Systems. Lippincott Williams &
Wilkins.
 Syaraf Kranial II: Optik (Nervus Opticus)
Fungsi: Mentransmisikan informasi visual dari mata ke otak.
Referensi: Haines, D. E. (2018). Fundamental Neuroscience for Basic and Clinical
Applications. Elsevier.
 Syaraf Kranial III: Okulomotor (Nervus Oculomotorius)
Fungsi: Mengendalikan gerakan mata dan pupil.
Referensi: Blumenfeld, H. (2010). Neuroanatomy Through Clinical Cases. Sinauer
Associates.
 Syaraf Kranial IV: Troklear (Nervus Trochlearis)
Fungsi: Mengendalikan gerakan mata dan kecepatan respon mata terhadap perubahan
cahaya.
Referensi: Moore, K. L., Dalley, A. F., & Agur, A. M. (2013). Clinically Oriented
Anatomy. Lippincott Williams & Wilkins.

 Syaraf Kranial V: Trigeminal (Nervus Trigeminus)


Fungsi: Mentransmisikan sensasi dari wajah, mengatur rasa dan gerakan rahang.
Referensi: Nolte, J. (2019). The Human Brain: An Introduction to Its Functional
Anatomy. Elsevier.
 Syaraf Kranial VI: Abduksen (Nervus Abducens)
Fungsi: Mengendalikan gerakan mata ke sisi lateral.
Referensi: Gultekin, S. H. (2019). Clinical Neuroanatomy Made Ridiculously Simple.
MedMaster Inc.
 Syaraf Kranial VII: Fasialis (Nervus Facialis)
Fungsi: Mengendalikan ekspresi wajah, mengatur sekresi air liur dan air mata.
Referensi: Snell, R. S. (2018). Clinical Anatomy by Systems. Lippincott Williams &
Wilkins.
 Syaraf Kranial VIII: Vestibulokoklear (Nervus Vestibulocochlearis)
Fungsi: Mentransmisikan sensasi pendengaran dan keseimbangan.
Referensi: Haines, D. E. (2018). Fundamental Neuroscience for Basic and Clinical
Applications. Elsevier.

 Syaraf Kranial IX: Glosofaringeal (Nervus Glossopharyngeus)


Fungsi: Mengendalikan sensasi rasa, pengaturan refleks menelan, dan sekresi air liur.
Referensi: Blumenfeld, H. (2010). Neuroanatomy Through Clinical Cases. Sinauer
Associates.

 Syaraf Kranial X: Vagus (Nervus Vagus)


Fungsi: Terlibat dalam banyak fungsi seperti mengatur ritme jantung, pencernaan, dan
refleks batuk.
Referensi: Moore, K. L., Dalley, A. F., & Agur, A. M. (2013). Clinically Oriented
Anatomy. Lippincott Williams & Wilkins.
 Syaraf Kranial XI: Aksesori (Nervus Accessorius)
Fungsi: Mengendalikan gerakan otot-otot leher dan bahu.
Referensi: Nolte, J. (2019). The Human Brain: An Introduction to Its Functional
Anatomy. Elsevier.
 Syaraf Kranial XII: Hipoglossus (Nervus Hypoglossus)
Fungsi: Mengendalikan gerakan otot-otot lidah.
Referensi: Gultekin, S. H. (2019). Clinical Neuroanatomy Made Ridiculously Simple.
MedMaster Inc.

7. Jelaskan 31 pasang syaraf spinal


Sistem saraf tulang belakang (sistem saraf spinal) terdiri dari sejumlah pasang saraf spinal
yang keluar dari sumsum tulang belakang dan berfungsi mengontrol berbagai fungsi tubuh.
Ada total 31 pasang saraf spinal, yang terdiri dari 8 pasang saraf serviks, 12 pasang saraf
toraks, 5 pasang saraf lumbal, 5 pasang saraf sakral, dan 1 pasang saraf koksigial. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing pasang saraf spinal:

 Saraf Serviks (C1-C8): Melayani area kepala, leher, dan beberapa area atas tubuh.
 Saraf Toraks (T1-T12): Melayani dada dan bagian tengah tubuh.
 Saraf Lumbal (L1-L5): Melayani pinggul dan punggung bawah.
 Saraf Sakral (S1-S5): Melayani panggul, pangkal paha, dan daerah genital.
 Saraf Koksigial (Coccygeal): Ini adalah satu-satunya pasang saraf koksigial dan
melayani daerah koksigis atau ekor.

Referensi:

Snell, R. S. (2018). Clinical Anatomy by Systems. Lippincott Williams & Wilkins.


Moore, K. L., Dalley, A. F., & Agur, A. M. (2013). Clinically Oriented Anatomy. Lippincott
Williams & Wilkins.
Drake, R. L., Vogl, W., & Mitchell, A. W. M. (2014). Gray’s Anatomy for Students.
Elsevier.
Haines, D. E. (2018). Fundamental Neuroscience for Basic and Clinical Applications.
Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai