DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Menurut Evelyn (2004) anatomi berasal dari bahasa latin, kata “ana” = ke atas, dan
“tome”memotong. Jadi anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur dan
susunan tubuh manusia.Sedangkan fisiologi atau ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari
fungsi atau kerja dari alat-alat tubuh manusia dalam keadaan normal, baik dalam keadaan
aktif maupun pasif. Neurologi berasal dari kata neuro yang berarti syaraf dan logos yang
berarti ilmu.Dengan demikian neurology berarti suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
syaraf-syaraf dan system persyarafan. Ilmu yang berkaitan erat dengan anatomi adalah
berikut ini
1) Histologi ilmu yang mempelajari struktur halus tulang.
2) Sitologi ilmu yang mempelajari sel.
3) Osteologi ilmu yang mempelajari tulang.
4) Arthologi ilmu yang mempelajari sendi.
5) Miologi ilmu yang mempelajari otot.
6) Splanchologi ilmu yang mempelajari alat viceral atau alat-alat dalam.
7) Aesthosiologi ilmu yang mempelajari alat panca indra.
8) Neurologi ilmu yang mempelajari sistem saraf.
Manfaat ilmu urai dan faal adalah:
1) Untuk mendalami bentuk, susunan, dan fungsi normal organ tubuh dan mengetahui
kelainan yang timbul.
2) Digunakan pada saat mengadakan diagnosis fisik, terapi operatif, terapi melatih otot,
terapi dengan mengadakan message.
Istilah umum untuk menyebut sel yang hidup adalah protoplasma. Protoplasma
merupakan suatu sistem yang kompleks dan terdiri dari beberapa bagian yang heterogen.
Menurut Evelyn (2004)dalam protoplasma molekul-molekul ini selalu dalam keadaan
bergerak yang disebut gerak brown. Lapisan luar protoplasma merupakan membran peka
rangsang, artinya kemampuan untuk memberikan jawaban atau respon kepada reseptor atau
alat penerima rangsang.
Macam-macam bentuk rangsangan sebagai berikut:
1. Rangsangan mekanis: pijakan, pukulan
2. Rangsangan kimia
3. Rangsagan termis: panas, dingin
4. Rangsangan listrik: storm.
D. Istilah-istilah Anatomi
Istilah yang digunakan dalam mempelajari anatomi
1. Anterior adalah bagian depan
2. Posterior adalah bagian sebelah belakang
3. Superior adalah bagian sebelah atas
4. Inferior adalah bagian sebelah bawah
5. Medial adalah bagian tengah
6. Lateral adalah bagian kesamping
7. Kaudal adalah bagian kearah ekor
8. Dorsal adalah bagian punggung
9. Ventral adalah bagian perut
10. Kranial adalah bagian kearah kepala
11. Rostral adalah bagian moncong
12. Frontal adalah bidang vertikal yang tegak lurus dengan bidang sagital
13. Transverse adalah bidang horizontal yang tegak lurus dengan bidang sagital.
14. Mid sagital plane adalah yang membagi tubuh untuk menjadi sama.
a. Alis mata berfungsi untuk memperindah dan melindungi mata dari keringat.
b. Kelopak mata bagian mata yang di gerakkan untuk membuka dan menutup mata.
c. Bulu mata untuk memperindah mata
d. Aparatus lakrimalis yaitu saluran yang mengalirkan airmata menuju konjuktiva. Sebagian air
mata akan menguap, sebagian lagi masuk ke dalam punkta lakrimalis. Air mata ini mengalir ke
kanalis lakrimalis dan bermuara di rongga hidung.
2. Bola mata
Bola mata terdiri daridua lengkung lingkaan sebagai berikut:
a. Lengkung lingkaran bahagian depan disebut kornea, bersifat transparan (bening)dan tembus
cahaya.
b. Lengkung lingkaran bahagian belakang yang disebut jaringan pengikat, padat dan tidak tembus
cahaya yang berfungsi untuk penyokong bola mata yang disebut dengan sdera
c. Selaput tanduk (kornea), yaitu selaput bening di bagian depan bola mata yang
berfungsi untuk melewatkan cahaya yang masuk ke mata.
d. Selaput pelangi (iris), adalah bagian mata yang mengandung zat warna (hitam,
cokelat, hijau, atau biru) yang berfungsi untuk member warna pada mata.
e. Anak mata (pupil), yaitu lubang pada bagian tengah iris yang berfungsi untuk
mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk.
f. Aqueous humor, berfungsi untuk membiaskan cahaya ke dalam mata
g. Lensa mata, berfungsi untuk mengatur pembentukan bayangan. Lensa mata ini dapat
menjadi cembung atau pipih.
h. Selaput keras (sklera), yaitu bagian terluar dari bola mata yang berfungsi untuk
melindungi bagian dalam bola mata.
i. Selaput koroid,yaitulapisan tengah di antara sklera dan retina berupa selaput darah
(kecuali di bagian depan), berwarna cokelat karena mengandung zat warna (pigmen).
Berfungsi sebagai penyedia makan bagi bagian mata yang lain.
j. Selaput jala (retina), yaitu bagian terdalam dari bola mata, berfungsi untuk
menangkap bayangan.
k. Bintik kuning, yaitu daerah yang sangat mudah menerima cahaya yang masuk.
l. Mengatur bentuk lensa
a. Cairan yang terletak di depan lensa. Cairan ini jernih dan encer seperti air, yang
disebut juga dengan “humor aqueus atau AH” yang selama produksinya selalu
konstan. Humor aqueus ini diproduksi oleh corvus coliare dan dibuang melalui
cannal of schleman.
b. Cairan yang terletak di belakang lensa. Cairan ini jernih, tapi konsistensi atau
kepekatannya seperti agar-agar. Cairan ini disebut juga dengancorpus vitreum.
Agar cahaya atau benda yang dilihat dapat sampai ke retina (bintik kuning), maka
cahaya harus melalui, “kornea – humor aqueus – lensa – corpus citreum – bintik
kuning”.
5. Saraf penglihatan
Nervus opticus dari mata kanan dan mati kiri setelah keluar dari mata kiri setelah
keluar dari bola mata akan saling bersilangan pada suatu tempat yang dinamakan
“Chiasma opticus”. Persilangannya bersifat parsial crossing, hanya nervus opticus bagian
tengah yang saling menyilang, sedangkan nervus opticus bagian tepi tidak menyilang.
Dari chiamas opticus, saraf opticus (saraf penglihatan) melanjutkan diri sebagai
tractus opticus. Secara anatomi fisiologi, tractus oticus beda dengan nervus opticus.
Kalau nervus opticus unsur sarafnya hanya berasal dari satu bola mata bila ini
mengalami kerusakan, maka hanya satu bola yang mengalami kerusakan. Sedangkan
tractus opticus unsur sarafnya brasal dari dua bola mata. Jika mengalami kerusakan, maka
kedua bola mata mengalami kerusakan.
Traktus opticus akan berganti saraf pada cospus geniculatum (ROG), dari ROG
akan keluar suatu saraf yang menyebar berbentuk kipas yang dinamakan “radiatio optical
gratiolet (ROG)”.
ROG akan berakhir di otak pada cortex cerebi occipitalis area brodman 17,18,19
pada fisura calcarina. Apabila rangsang penglihatan sampai pada pusat ini maka kita akan
sadar dengan apa yang kita lihat. Nama lain dari jalan tersebut adalah “tractus genicula
calcarina”
F. Kelainan
3. Buta Warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan karena ketidakmampuan sel-
sel kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu.Penyakit ini bersifat menurun.
Buta warna terdiri dari buta warna total dan buta warna sebagian. Buta warna total hanya
mampu melihat warna hitam dan putih saja, sedangkan buta warna sebagian tidak dapat
melihat warna tertentu, yaitu merah, hijau, atau biru.
4. Presbiopi
Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua, yang biasanya diderita
oleh orang yang sudah tua.Kelainan ini membuat penderita tidak mampu melihat dengan
jelas benda-benda yang berada di jarak jauh maupun dekat.Hal tersebut diakibatkan oleh
berkurangnya daya akomodasi mata.
Kelainan ini biasanya diatasi dengan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung
dan cekung.Pada kacamata dengan lensa rangkap atau kacamata bifocal, lensa negatif
bekerja seperti pada kacamata untuk penderita miopi, sedangkan lensa positif bekerja
seperti pada kacamata untuk penderita hipermetropi.
5. Astigmatisma
Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah sebuah gangguan pada
indera penglihatan karena penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa.Hal
ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran atau bayangan
garis vertikal dengan horizotal secara bersamaan.Penglihatan penderita menjadi
kabur.Untuk mengatasi gangguan ini, dapat menggunakan lensa silindris.
6. Rabun Senja
Rabun senja disebut juga rabun ayam, yaitu kondisi dimana mata tidak mampu
melihat dengan jelas benda yang berada di tempat kurang cahaya atau remang-
remang.Rabun senja disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Untuk mengatasi rabun
senja, penderita harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin
A.
7. Katarak
Katarak disebut juga bular mata.Penyebab katarak adalah lensa mata yang keruh
sehingga masuknya cahaya pada retina jadi terhalang.Penderita katarak biasanya berusia
di atas 55 tahun.Untuk mengatasi katarak, perlu dilakukan operasi mata.
8. Juling
Juling merupakan kelainan pada mata akibat ketidakserasian atau tidak sinkronnya
otot-otot mata. Bila penderitanya masih anak-anak, maka juling bisa diatasi dengan cara
operasi.
9. Glaukoma
Kelainan mata ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola
mata.Tekanan terjadi karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan
pembentukan cairan di bola mata yang berlebihan.Glaukoma merupakan kelainan yang
serius.Jika tidak segera diatasi bisa menyebabkan kebutaan.
G. Cara Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan
Ketajaman penglihatan atau visus adalah kemampuan mata seseorang untuk melihat
suatu benda dengan jelas.Ketajaman penglihatan ini bergantung pada kepekaan retina
terhadap cahaya, penglihatan minimal dari retina, kemampuan retina untuk melihat dua titik
terdekat sebagai dua titik yang terpisah.
Nilainya:
1
visus=
SPM
Keterangan:
SPM = sudut penglihatan minimal
SPM 1 menit visusnya mencapai 6/6 atau optimal, ini berarti ketajaman penglihatannya
norma.
Cara pengujiannya
H. Proses Penglihatan
Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut:
1. Apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata, maka rangsang tersebut akan
diteruskan mulai dari kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan
terakhir retina.
2. Kemudian akan diteruskan ke bagian saraf penglihat atau saraf optik yang berlanjut
dengan lobus osipital sebagai pusat penglihatan pada otak besar.
3. Bagian lobus osipital kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan sebaliknya
lobus osipital kiri akan menerima rangsang mata kanan.
4. Di dalam lobus osipital, rangsang akan diolah kemudian diinterpretasikan.
Sehingga apabila seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan lobus
osipital, maka dia akan mengalami buta permanen, walaupun bola matanya sehat.
5. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda. Jika cahaya
tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka cahaya yang jatuh pada
bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf
optik, dan saraf optik tersebut akan meneruskannya ke otak sehingga mata bisa
melihat suatu benda. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika
pembiasan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik buta pada retina.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur dan susunan tubuh manusia.
Sedangkan fisiologi atau ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja dari alat-alat
tubuh manusia dalam keadaan normal, baik dalam keadaan aktif maupun pasif. neurology berarti
suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang syaraf-syaraf dan system persyarafan.
Anatomi dan fisiologi indra penglihatan terdiri atas organ mata bagian luar (yaitu: alis
mata, kelopak mata, bulu mata, Apparatus lakrimalis), bagian-bagian bola mata (yaitu: kornea,
iris, pupil, aqueous humor, lensa mata, sklera, selaput koroid, retina, bintik kuning), saraf mata
(yaitu: saraf optikus, saraf okulomotoris, saraf lakrimalis), proses penglihatan (yaitu: rangsangan
cahaya → kornea → aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor →
retina), kelainan pada indra penglihatan (yaitu: rabun dekat, rabun jauh, buta warna, juling, dll),
dan juga cara pemeriksaan ketajaman penglihatan yang dapat dilakukan dengan visus.
DAFTAR RUJUKAN
Mega Iswari, Nurhastuti. 2010. Anatomi Fisiologi dan Neurologi Dasar (Dasar-dasar Ilmu Faal
dan Saraf untuk PLB). Padang: UNP PRESS.
Daulatmharap.blogspot.com/2013/10/pemeriksaan-ketajaman.Penglihatan.html (diakses
tanggal27 Agustus 2017)