Bab Ii-New
Bab Ii-New
KAJIAN PUSTAKA
mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan penelitian yang
tidak lepas dari topik penelitian yang peneliti lakukan yang memiliki kaitan
yang membahas terkait kepatuhan wajib pajak hanya berfokus pada satu jenis
sementara kepatuhan wajib pajak memiliki cakupan yang luas seperti kepatuhan
wajib pajak kendaran bermotor, kepatuhan wajib pajak UMKM, dan lainnya.
oleh peneliti telah diringkas menjadi lebih ringkas pada tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1 Penelitian Terdahulu
No Nama & Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
. Penelitian
Ivonne Adeline & Analisis Faktor-Faktor yang Variabel Independen: Kuisioner dan Moral Pajak,
Ria Karina (2022) Mempengaruhi Kepatuhan - Moral Pajak Metode Analisis Kompleksitas Pajak,
Pajak UMKM di Kota Batam - Keadilan Pajak Regresi Linear dan Informasi Pajak
- Kepercayaan pada Berganda berpengaruh
Pemerintah terhadap kepatuhan
- Kekuatan Otoritas wajib pajak.
- Kompeksitas Pajak
1 - Informasi Pajak Keadilan Pajak,
- Kesadaran Pajak Kepercayaan pada
Pemerintah,
Variabel Dependen: Kekuatan Otoritas,
- Kepatuhan Wajib Kesadaran Pajak
Pajak tidak berpengaruh
terhadap Kepatuhan
wajib pajak.
2 Ade Asriny Y Pengaruh Tax Awareness, Tax Variabel Independen: Kuisioner dan Tax Awareness, Tax
Tanggu, Sri Ayem, Morale, dan Sanksi - Tax Morale Analisis Regresi Morale, dan Sanksi
dan Teguh Erawati Perpajakan terhadap - Tax Awareness Linear Berganda perpajakan
(2021) Kepatuhan Wajib Pajak - Sanksi Pajak berpengaruh positif
UMKM di Kota Yogyakarta signifikan terhadap
Variabel Dependen: kepatuhan wajib
No Nama & Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
. Penelitian
- Kepatuhan Wajib pajak
Pajak
Rizki Fitri Amalia Analisis Pemahaman Pajak Variabel Independen: Analisis Regresi Pemahaman Pajak
(2020) dan Keadilan Pajak terhadap - Pemahaman Pajak Linear Berganda berpengaruh
Kepatuhan Wajib Pajak - Keadilan Pajak signifikan terhadap
Usaha Mikro dan Kecil di kepatuhan wajib
Kota Palembang pajak
3
Keadilan pajak tidak
berpengaruh
terhadap kepatuhan
wajib pajak
Ahmad Nurkhin, Ine The Influence of Tax Variabel Independen: Analisis Regresi Pemahaman Pajak,
Novianty, Muhsin, Understanding, Tax - Tax Understanding Linear Berganda Kesadaran Wajib
Sumiadji (2018) Awareness and Tax Amnesty - Tax Awareness Pajak, dan Persepsi
toward Taxpayer Compliance - Tax Amnesty Amnesti Pajak
4
berpengaruh
Variabel Dependen: signifikan terhadap
- Taxpayer Compliance Kepatuhan Wajib
Pajak
5 Asrinanda & Yossi The Effect of Tax Variabel Independen: Analisis Regresi Tax Knowledge,
Diantimala Knowledge, Self Assessment - Tax Knowledge Linear Berganda Self Assessment
System, and Tax Awareness - Self Assessment System, and Tax
on Taxpayer Compliance System Awareness
- Tax Awareness berpengaruh
terhadap Kepatuhan
No Nama & Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
. Penelitian
Variabel Dependen: Wajib Pajak
- Taxpayer Compliance
Heang Boong Taing Determinants of Tax Variabel Independen: Exploratory Tax Morale, Tax
& Yongjin Chang Compliance Intention: Focus - Tax Morale Research Fairness, dan Tax
on the Theory of Planned - Tax Fairness Complexity
Behavior - Trust in Government berpengaruh
- Power of Authority terhadap Tax
- Tax Complexity Compliance
- Tax Information Intention.
- Tax Awarness
6 Trust in
Variable Dependen: Government, Power
- Tax Compliance of Authority, Tax
Intention Information, dan
Tax Awareness tidak
berpengaruh
terhadap Tax
Compliance
Intention
2.2 Tinjauan Pustaka
Ajzen (1991) menjelaskan bahwa teori perilaku berencana ialah teori yang
memperkirakan niat dari seseorang untuk terlibat dalam perilaku pada waktu dan
tempat tertentu. Hal tersebut menjelaskan bahwa perilaku individu didorong oleh
niat dari perilaku. Teori perilaku berencana juga mendeskripsikan bahwa perilaku
yang diperlihatkan oleh seorang individu dapat muncul disebabkan adanya niat
untuk berperilaku (Indrawan & Binekas, 2018). Dalam teori perilaku berencana,
telah diberitahu unsur utama yang memberikan dampak timbulnya perilaku dari
seorang individu yakni niat untuk melakukan perilaku tersebut (Yasa, et al. 2019).
berpengaruh pada munculnya suatu niat, yang kemudian akan berkontribusi pada
memediasi hubungan antara ketiga unsur tersebut dengan perilaku individu (Yasa,
et al. 2019). Sikap terhadap perilaku ialah penilaian dari seorang individu pada
suatu perilaku sesuai dengan pertimbangan pengaruh positif maupun negatif yang
akan muncul pada perilaku yang akan dilakukan. Suatu niat akan muncul ketika
niatnya. Apabila dikaitkan dengan kepatuhan wajib pajak, maka wajib pajak akan
membayar pajak akan memberikannya dampak positif, baik untuk dirinya ataupun
Norma subjektif ialah norma yang dianut oleh seseorang dengan merujuk
pada norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Selain itu, norma subjektif
melakukan suatu tindakan. Dampak dari adanya tekanan sosial dapat berpengaruh
edukasi, dan lainnya. apabila dikaitkan dengan kepatuhan wajib pajak, maka dapat
dikatakan bahwa wajib pajak yang berada pada lingkungan yang patuh dalam
membayar pajak maka akan mengikuti perilaku dari lingkungan sekitarnya dan
tingkat kemudahan suatu perilaku. Apabila seseorang merasa jika dirinya dapat
melakukan suatu tindakan, maka persepsi tersebut dapat membentuk suatu niat
dalam dirinya dan individu tersebut akan mewujudkannya dengan perilaku nyata.
Sebaliknya, jika seseorang merasa jika tindakan sulit untuk dilakukan maka niat
untuk mewujudkan perilaku tersebut tidak akan muncul. Dengan kata lain,
persepsi individu terhadap kemampuan untuk mengontrol suatu tindakan dapat
berpengaruh pada niat serta perilaku dari individu tersebut sendiri. Apabila
dikaitkan dengan kepatuhan wajib pajak, wajib pajak tidak patuh dalam
membayar pajaknya disebabkan adanya rasa percaya diri bahwa ia dapat dengan
mudah untuk menghindari pajak. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan lemahnya
pengawasan dan proses hukum perpajakan yang dilakukan oleh otoritas pajak dan
wajib dari wajib pajak ataupun badan (entitas) untuk negara yang terutang yang
secara langsung. Hasil dari pemungutan pajak akan digunakan untuk membiayai
suatu negara. Wajib pajak ialah orang pribadi ataupun badan (entitas) yang
meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, maupun pihak
pemerintahan yang memiliki tujuan agar dapat dinikmati oleh masyarakat ataupun
wajib pajak yang telah berkontribusi terhadap pajak tetapi masyarakat secara luas.
negara dari sektor pajak. Apabila sektor pajak tidak bisa maksimal maka dapat
melaporkan sendiri pajak terhutangnya dan pemerintah juga menuntut peran aktif
supaya roda pemerintahan tetap berjalan. Kurangnya kesadaran dari wajib pajak
merupakan faktor dari melemahnya sistem yang dianut di Indonesia yang dapat
berdampak pada penurunan pajak. kesadaran dari wajib pajak untuk membayar
pajak merupakan hal yang penting dalam pemungutan pajak. Wajib pajak
seluruh kesulitan yang dirasa oleh seluruh wajib pajak (Ersania & Merkusiwati,
2018).
perpajakan ialah sebuah kesediaan dari wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
tingkat kepatuhan pajak secara aktif dapat mempengaruhi anggaran belanja negara
Moral pajak ialah motivasi instrinsik untuk melunasi pajak yang muncul
dari suatu kewajiban, moral untuk membayar pajak ataupun kepercayaan dalam
berkontribusi secara sukarela (Asih & Adi, 2020). Moral pajak tidak mengukur
perilaku dari masing-masing individu, tetapi lebih kepada sikap serta pendirian
dari individu tersebut, selain itu moral pajak juga dipandang sebagai keyakinan
tentang kontribusi yang dapat dilakukan kepada lingkungan sosial dengan cara
nilai dari individu terhadap pembayaran pada pajak. Ikatan antara wajib pajak
dengan negara merupakan inti dari moral pajak individu dan memiliki dampak
yang positif terhadap kepatuhan wajib pajak (Lailiyah & Andriani, 2023).
yang tinggi. Moral pajak mengatur perilaku dari setiap individu. Sistem pajak
yang berkelanjutan didasarkan pada sistem pajak yang adil dan pemerintah yang
netral. Hal tersebut dapat dicapai apabila ada hubungan yang kuat antara wajib
pajak dengan pemerintah. Selain itu, pandangan dari kepatuhan pajak cukup
keuntungan serta kerugian akan uang yang diinginkan dari kepatuhan dan
rekan dalam membayar pajak. Seperti contoh, seorang individu memiliki motivasi
intrinsik untuk membayar pajak ataupun merasa bersalah jika tidak membayar
pajak. Selain itu, dapat juga kesediaan individu dalam membayar pajak
membayar pajaknya. Hal lainnya yang juga dapat berpengaruh pada individu
pengakuan sosial dan sanksi dari sesama. Hal tersebut disebut sebagai mekanisme
kebijakan. Prinsip dari keadilan yaitu sesuatu yang sangat abstrak dan subjektif
sehingga sangat sulit untuk menemukan formula yang dapat memenuhi seluruh
aspek dari keadilan. Keadilan pajak merupakan pajak yang dikenakan kepada
orang pribadi yang semestinya sesuai dengan kemampuan pribadi tersebut dalam
membayar pajak dan sesuai dengan manfaat yang diterima (Averti & Suryaputri,
2018).
Keadilan dalam perpajakan didasarkan pada pengelolaan pengenaan pajak
untuk memenuhi belanja politik yang disesuaikan pada rasio kekayaan serta
suatu negara sangat mempengaruhi pada pelaksanaan pajak yang baik di negara
kewajiban pajak apabila mereka merasa jika sistem pajak yang berlaku tidak adil.
seorang wajib pajak untuk tunduk pada tindakan pemerintah walaupun secara
masyarakat puas dengan layanan yang diberikan oleh pemerintah ataupun otoritas
pajak. Kepercayaan adalah hal penting bagi wajib pajak saat membayarkan
pajaknya. Wajib pajak yang percaya kepada pemerintah akan menunjukan respon
negara demi memenuhi kepentingan negara didasari oleh kepercayaan pada sistem
adanya kepercayaan pada sistem pemerintahan dan hukum perpajakan. Rasa aman
juga akan tumbuh dengan adanya landasan hukum yang telah ditetapkan sehingga
wajib pajak akan merasa yakin akan tidak adanya penyalahgunaan dari
pajak secara ilegal. Peran dari pemerintah pajak sangat penting dalam
bahwa otoritas pajak dapat mendeteksi dan menghukum pelanggaran pajak yang
ilegal melalui audit yang ketat untuk mendeteksi penghindaran dan kekuasaan
otoritas untuk mendenda para penghindar. Disaat kepercayaan pada otoritas tinggi
bahkan meskipun kekuasaan otoritas pajak lemah, wajib pajak masih bisa patuh.
Wajib pajak meyakini bahwa niat baik dari otoritas pajak dalam melaksanakan
2022).
Kompleksitas pajak adalah suatu kondisi saat wajib pajak tidak memahami
isi, pengertian ataupun prosedur yang telah diatur dalam administrasi perpajakan.
yang sulit untuk dipahami bahkan oleh penasihat pajak yang bersertifikat maupun
pakar keuangan. Selain itu, kompleksitas juga merujuk pada banyaknya lembaran
memenuhi kewajiban pajaknya baik disengaja ataupun tidak sengaja (Viliona &
Kristanto, 2021).
tindakan tersebut justru berdampak kepada peraturan pajak yang sangat sulit
untuk dipahami serta menyebabkan perbedaan penafsiran. Indonesia sendiri
termasuk sebagai negara yang memiliki tingkat kompleksitas pajak yang tinggi
mengeluh kesulitan dalam memahami peraturan pajak (Dharmawan & Adi, 2021).
simbol-simbol yang memiliki nilai, makna, pesan baik data, fakta serta penjelasan
mengenai bidang perpajakan. Informasi yang diberikan tidak hanya sekedar hal-
hal yang memiliki kaitan dengan membayar pajak dan cara pengisian SPT namun
pajak dan manfaatnya tidak mungkin masyarakat akan secara ikhlas membayar
kewajiban perpajakan dari wajib pajak dan hak-hak yang ada dalam perpajakan.
Kesadaran wajib pajak (tax awareness) ialah tingkah laku dari wajib pajak
tindakan sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh sistem serta peraturan pajak
yang berlaku. Kesadaran dari wajib pajak mampu diketahui dari kesungguhan dari
dalam diri wajib pajak dalam membayar pajak secara sukarela tanpa adanya
pajak adalah kewajiban bagi warga negara Indonesia dalam membangun negara.
Dengan kata lain, wajib pajak yang memahami benar peran pajak bagi
Moral pajak ialah motivasi instrinsik untuk melunasi pajak yang muncul
dari suatu kewajiban, moral untuk membayar pajak ataupun kepercayaan dalam
prinsip-prinsip moral ataupun nilai dari individu terhadap pembayaran pada pajak.
Ikatan antara wajib pajak dengan negara merupakan inti dari moral pajak individu
dan memiliki dampak yang positif terhadap kepatuhan wajib pajak (Lailiyah &
Andriani, 2023).
negara dan secara sukarela memenuhi kewajiban perpajakannya. Maka dari itu,
semakin patuh individu pada pemimpin negaranya, maka wajib pajak akan
tidak mengukur perilaku individu, tetapi lebih kepada sikap dan pendirian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Taing & Chang (2020) menyatakan
bahwa moral pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian
tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tambun & Haryati (2022)
serta Lailyah & Andriani (2023) yang menyatakan bahwa moral pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang berarti semakin tinggi moral
pajak maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak. Namun, terdapat
perbedaan hasil penelitian seperti yang dilakukan oleh Hantono (2021) dan
Mursalin (2021) yang menyatakan bahwa moral pajak tidak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak. Maka dari itu, dapat diketahui hipotesis pertama dalam
pajak dan sesuai dengan manfaat yang diterima (Averti & Suryaputri, 2018).
memenuhi belanja politik yang didasarkan pada rasio kekayaan serta pendapatan
dengan sikap. Penilaian masyarakat terhadap adil atau tidaknya suatu sistem
pajaknya jika merasa sistem perpajakan yang berlaku tidak adil dan merugikan.
perlakuan yang adil dalam suatu sistem atau kebijakan pajak yang dibuat oleh
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Taing & Chang (2020) menyatakan
penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2019)
serta Darmawan & Pusposari (2020) yang menyatakan bahwa keadilan pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun hasil penelitian tersebut
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2020) yang menyatakan
bahwa keadilan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Maka
seorang wajib pajak untuk tunduk pada tindakan pemerintah walaupun secara
masyarakat puas dengan layanan yang diberikan oleh pemerintah ataupun otoritas
pajak. Kepercayaan adalah hal penting bagi wajib pajak saat membayarkan
pajaknya. Wajib pajak yang percaya kepada pemerintah akan menunjukan respon
pemerintah serta hukum merupakan alasan dari saksi yang mampu untuk
dan hukum perpajakan antar undang-undang yang berlaku (Dewi & Diatmika,
2020),
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Karwur, et al. (2020) serta Stevanny & Prayudi (2021) yang
kepatuhan wajib pajak yang berarti semakin tinggi tingkat kepercayaan pada
tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulkarnain & Iskandar
(2019) serta Taing & Chang (2020) yang menyatakan bahwa kepercayaan kepada
pemerintah tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Maka dari itu,
pajak.
pajak secara ilegal. Peran dari pemerintah pajak sangat penting dalam
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Betu & Mulyani (2020) menyatakan
penelitian yang dilakukan oleh Taing & Chang (2020) menyatakan bahwa
kekuatan otoritas tidak berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak. Maka dapat
Kompleksitas pajak adalah suatu kondisi saat wajib pajak tidak memahami
isi, pengertian ataupun prosedur yang telah diatur dalam administrasi perpajakan.
yang sulit untuk dipahami bahkan oleh penasihat pajak yang bersertifikat maupun
pakar keuangan. Selain itu, kompleksitas juga merujuk pada banyaknya lembaran
memenuhi kewajiban pajaknya baik disengaja ataupun tidak sengaja (Viliona &
Kristanto, 2021).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Taing & Chang (2020) menyatakan
serta Dharmawan & Adi (2021) yang menyatakan bahwa kompleksitas pajak
berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak yang berarti bahwa semakin kompleks
sistem dari perpajakan maka akan semakin menurunkan kepatuhan wajib pajak.
Namun, hasil penelitian berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Viliona &
kompleksitas pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Maka dari
simbol-simbol yang memiliki nilai, makna, pesan baik data, fakta serta penjelasan
mengenai bidang perpajakan. Informasi yang diberikan tidak hanya sekedar hal-
hal yang memiliki kaitan dengan membayar pajak dan cara pengisian SPT namun
pajak dan manfaatnya tidak mungkin masyarakat akan secara ikhlas membayar
tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ermawati & Afifi (2018)
serta Indrawan & Binekas (2018) yang menyatakan bahwa informasi pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun terdapat perbedaan hasil
penelitian seperti penelitian yang dilakukan oleh Taing & Chang (2020) serta
Nasiroh & Afiqoh (2022) yang menyatakan bahwa informasi pajak tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Maka dari itu, dapat diketahui
Kesadaran wajib pajak merupakan suatu kondisi dimana wajib pajak dapat
untuk mengetahui tentang peran pajak dan begitu pentingnya pajak bagi negara
Bagi wajib pajak yang sadar akan pentingnya peran pajak, maka wajib pajak akan
pajak memiliki kontrol keperilakuan yang tinggi akan kesadaran dalam membayar
pajak maka kehendak untuk melakukan perilaku patuh pajak pun akan tinggi.
wajib pajak. kepatuhan wajib pajak dapat berhubungan langsung dapat dalam
dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak. ketika wajib pajak tidak percaya dengan
Budiwitjaksono, 2021).
penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salmah (2018)
dan Chandra & Sandra (2020) yang menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak
kepatuhan wajib pajak semakin tinggi disebabkan wajib pajak yang sadar akan
terdorong untuk patuh. Namun, hasil penelitian tersebut terdapat perbedaan hasil
seperti yang dilakukan oleh Taing & Chang (2020) serta Hanvansen & Wenny
terhadap kepatuhan wajib pajak. Maka dapat diketahui hipotesis ketujuh dalam