Anda di halaman 1dari 6

C.

Tujuan Penulisan Karya Ilmiah

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ialah untuk memecahkan suatu


permasalahan tertentu, untuk menambah ilmu pengetahuan tentang suatu
pokok permasalahan tertentu, melatih kemampuan menulis dan berpikir ilmiah
bagi penulis yang menulis karya ilmiah tersebut. Adapun tujuan dalam
penulisan karya ilmiah secara umum dapat terbagi menjadi beberapa tujuan
yakni:

a. Sebagai wujud menyampaikan ide atau gagasan pada kalangan tertentu,


jenis karya ilmiah ini biasanya seperti artikel yang sering dimuat dalam
media massa. Seperti yang biasa kita lihat pada media cetak terdapat
banyak artikel yang menuliskan mengenai suatu permasalahan yang
kemudian diangkat menjadi suatu studi kasus setelah itu dimuat dalam
media massa agar tulisan ini dapat tersampaikan pada masyarakat umum
yang membacanya.
b. Untuk memenuhi suatu tugas dalam menyelesaikan studi, kita dapat
melihat pada penulisan skripsi, tesis, maupun disertasi. Itu semua
merupakan contoh penulisan karya ilmiah yang biasa dilakukan oleh
mahasiswa tingkat akhir.
c. Karya ilmiah juga bertujuan sebagai diskusi terhadap ide atau gagasan
dalam pertemuan ilmiah, seperti seminar atau sejenisnya.
d. Selain itu karya ilmiah juga bertujuan untuk perlombaan. Dalam berbagai
lembaga kita sering melihat lomba karya tulis ilmiah yang biasa dilakukan
setiap tahun. Dengan mengikuti perlombaan ini diharapkan juga agar kita
belajar untuk menulis karya imiah dan menambah pengalaman untuk diri
kita sendiri.
e. Melatih untuk menuangkan ide dan hasil penelitian dalam suatu karya tulis
yang metodologis dan sistematis.
f. Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
g. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan
teratur.
h. Menunjukkan wawasan serta potensi mahasiswa menghadapi serta
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah dari pengetahuan
bidang keilmuannya.
i. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa.
j. Wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis.
k. Untuk menghasilkan pelajar yang mampu menjadi penghasil pemikiran
dan karya tulis pada suatu bidang ilmu pengetahuan.
l. Sumber pengetahuan yang berguna bagi orang-orang yang membacanya.
m. Karya ilmiah dapat menjadi suatu bukti bahwa pelajar memiliki wawasan
dan potensi ilmiah dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai macam
permasalahan.
n. Melatih keterampilan dan kemampuan dasar untuk melaksanakan
penelitian ilmiah yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
I. Singkatan yang Perlu Dikenali

Penulisan sumber pada catatan kaki atau footenote mengenal penghematan


dengan menggunakan istilah Ibid, Op.cit., dan Loc.cit. Ketiga singkatan
tersebut harus diketik italic atau underline.

Ibid merupakan singkatan dari ibidem, yang artinya di tempat yang sama.
Jika suatu pustaka atau sumber yang baru saja dikutip (belum diselingi sumber
pustaka lain) akan dikutip lagi, maka cukup menggunakan ibid. Jika ibid, itu
merujuk halaman yang sama dengan karangan yang sebelumnya, maka ibid
harus diganti dengan Loc.cit.

Loc.cit merupakan singkatan dari Loco citato yang artinya dikutip dari
tempat yang sama. Bila hendak mengutip halaman yang sama dari sumber yang
baru saja dikutip (belum diselang oleh sumber lain) maka catatan kaki cukup
disingkat Loc.cit.

Op.cit. merupakan singkatan dari Opere citato, artinya telah dikutip. Jika
suatu pustaka atau sumber telah dikutip dalam catatan kaki dan telah diselangi
oleh satu atau beberapa sumber lain hendak dikutip lagi, maka penulisan
catatan kakinya dapat disingkat dengan hanya menuliskan pe nulisnya saja
diikuti op.cit.

1. T.R.R. Nitibaskara, Perangkap Penyimpangan dan Kejahatan: Teori Baru


dalam Kriminologi, Jakarta: YPKIK, 2009, hlm. 49.
2. Ibid, hlm 49.
3. Steven P. Lab, Crime Prevention: Approaches, Practices and Evaluations,
Cincinati, OH: Anderson Publishing Co., 1992, hlm. 15.
4. Loc.cit.
5. T.R.R. Nitibaskara, Op.cit., hlm 100.
6. T.R.R. Nitibaskara, Catatan Kriminal, Jakarta: Jayabaya University
Press, 1999, hlm 45.
7. T.R.R. Nitibaskara, Op.cit. 2009, hlm 45.
Penjelasan :

2 : ditulis “Ibid, halaman 49” artinya merujuk buku sebelumnya (tanpa


selang) yaitu sumber T.R.R. Nitibaskara pada catatan kaki 1.

4 : ditulis "Loc.cit.” artinya merujuk buku yang sama dan halaman yang sama
dari catatan kaki sebelumnya yaitu sumber Steven P. Lab pada catatan kaki
3.

5 : ditulis “T.R.R. Nitibaskara, Op.cit., hlm 100” artinya mengutip kembali


sumber yang sama yaitu T.R.R. Nitibaskara dengan merujuk halaman yang
sama atau halaman yang lain (dalam contoh di atas dirujuk halaman yang
lain yaitu halaman 100). Perhatikan : sumber T.R.R. Nitibaskara telah
diselang oleh Steven P. Lab.

7 : Jika dari penulis yang sama digunakan lebih dari satu buku dan pernah
disebutkan sebelumnya, maka ditulis nama penulis dan tahun yaitu sumber
T.R.R. Nitibaskara pada catatan kaki 1

J. Pengetikan Tabel

Pengetikan tabel diatur sebagai berikut:

1. Tabel diberi nomor urut dengan angka arab.


2. Tabel diletakkan simetris dengan teks.
3. Nomor tabel ditempatkan di atas tabel simetris dengan tabel, dilanjutkan
dengan judul tabel tanpa diakhiri dengan titik. Apabila judul tabel lebih dari
2 baris, maka baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul.
Nomor dan judul tabel diketik 1 spasi.
4. Tabel maksimal 2 halaman dan tidak dilipat. Jika ta- bel harus dipenggal,
pada halaman lanjutan tabel di- cantumkan nomor tabel dengan kata
"lanjutan" tanpa judul. Tabel yang lebih dari dua halaman atau yang harus
dilipat ditempatkan pada lampiran.
5. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan yang satu dengan
yang lain cukup tegas.
6. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga dibuat memanjang
kertas (landscape), maka bagian atas tabel ada di sebelah kiri dan
ditempatkan pada lampiran.
7. Isi tabel antara kolom yang satu dengan yang lainnya diberi garis pemisah
atau menggunakan tabel tertutup.
8. Jarak antara baris isi tabel diketik 1 spasi.

K. Pengetikan Gambar
Pengetikan gambar diatur sebagai berikut:
1. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar.
2. Gambar diletakkan simetris.
3. Gambar diberi nomor urut dengan angka arab..
4. Nomor gambar yang diketik dengan judulnya ditulis simetris di bawah
gambar tanpa diakhiri titik. Apabila ju- dul gambar lebih dari dua garis,
maka garis kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul. Nomor dan
judul gambar diketik 1 spasi
5. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam
gambar, tidak pada halaman lain.
6. Apabila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas (landscape), maka
bagian atas gambar diletakkan di sebelah kiri.
7. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
interpolasi dan ekstrapolasi.
8. Garis lengkung grafik sedapat mungkin dibuat dengan komputer.

L. Pengetikan Lampiran
Daftar lampiran dibuat apabila skripsi dilengkapi dengan 3 atau lebih
lampiran. Isinya urutan judul lampiran dan nomor halamannya.
DAFTAR PUSTAKA

Widodo, Agus Pratomo Andi. 2016. Penulisan Karya Tulis Ilmiah.


Sidorajo: Nizamia Learning Center.

Anda mungkin juga menyukai