–Edward de Bono
Pertanyaan Divergen
Pertanyaan divergen adalah pertanyaan yang bersifat terbuka dan memiliki
banyak jawaban yang berbeda-beda. Pertanyaan ini menantang kreatifitas
berfikir seseorang. Kata tanya dasar untuk mengawali pertanyaan tipe
divergen biasanya digunakan kata bagaimana dan mengapa, misalnya:
mengapa biaya hidup di Jakarta lebih mahal dibanding di Yogyakarta?
Pertanyaan yang baik
• Membangkitkan rasa ingin tahu
• Membangkitkan semangat untuk progress
• Memicu diskusi yang reflektif
• Memfokuskan perhatian dan pembahasan
• Memancing pemikiran kreatif
• Melahirkan kemungkinan-kemungkinan baru
• Menampakkan asumsi-asumsi tersembunyi
• Menggali makna secara dalam
• Membuahkan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya
AWARE BREATHE CURIOSITY CHOOSE
• Apa yang aku • Apakah aku • Apakah aku Apa
tuju, apa yang perlu berhenti punya semua keputusan/pili
aku cari? sebentar, fakta yang hanku?
melihat secara dibutuhkan?
lebih • Apa yang
obyektif? sebenarnya
terjadi?
Apakah harus segara aku jawab atau
bisa ditunda atau tidak perlu aku jawab?
Apakah sesuai dengan bidang
pengetahuan yang aku dalami selama
SEBELUM ini?
MENJAWAB, Apakah aku tahu jawabannya?
TANYAKAN Apakah aku harus mencari rujukan dulu?
DULU… Apakah aku harus mendiskusikan dulu
dengan orang lain yang berkaitan?
Apakah aku harus melakukan observasi
dulu?
PROSES IDEAL
3. Apabila kita bertanya dalam rangka untuk memberi pemahaman kepada orang lain,
misalnya sebagai guru, pemimpin diskusi dan lain sebagainya, ada baiknya kita tidak
langsung bertanya tentang inti permasalahannya, namun perlu diberi tambahan-
tambahan informasi. Oleh karena itu kita sebaiknya tidak langsung bertanya:
“bagaimana pendapatmu tentang Lumpur Lapindo?”, tetapi lebih menggunakan
kalimat: “sebagaimana kita ketahui, beberapa tahun yang lalu terjadi luapan lumpur
yang tidak bisa dihentikan di Sidoarjo Jawa Timur yang berasal bekas pengeboran
perusahaan yang bernama Lapindo, bagaimana pendapatmu tentang hal ini?”
4. Jangan sampai kita bertanya hanya untuk membuktikan bahwa kita benar dan orang
lain yang salah. Hal ini hanya akan menunjukkan bahwa kita sebenarnya tidak
berpikiran terbuka dan ingin menang sendiri atau ingin dilihat pintar oleh orang lain.
Kita harus bertanya hanya karena kita tertarik untuk membahas sesuatu atau tidak
tahu tentang sesuatu.
ADAB BERTANYA
6. Bertanyalah secara sopan dan menghargai pandangan orang lain. Kita bertanya
hakikatnya adalah untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan yang diketahui
seseorang, oleh karena itu kita harus menghargai orang yang kita beri pertanyaan,
antara lain dengan bertanya secara sopan dan menghargai. Kalau yang kita beri
pertanyaan memberi respon yang tidak menyenangkan atau tidak sesuai dengan yang
kita inginkan, maka kita boleh bertanya kembali, namun tetap dengan sopan dan
menghargai.
ADAB BERTANYA